Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR AMAN DAN NYAMAN

NYERI

Mata Kuliah : Praktek Keperawatan Dasar

Dosen Pembimbing : Arif

Disusun Oleh :

Nama : Bella Nazila Azhar

NIM : C1018058

Kelas : 2B S1 Ilmu Keperawatan

S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI MANDALA HUSADA


2019

BAB 1

KONSEP DASAR AMAN DAN NYAMAN : Nyeri

1.1 MASALAH KEPERAWATAN

Pasien mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri).
1.2 PENGERTIAN

121. Pengertian Aman dan Nyaman


Keamanan, seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik dan
psikologis. ( Potter dan Perry, 2006 ).
Nyaman adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang menyenangkan
dalam berespon terhadap suatu rangsangan berbahaya. (Lynda Juall Carpenito-Moyet
edisi 10).
Kalcoba (1992, dalam Potter & Perry) mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman
adalah suatu keadaan dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-
hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah dan nyeri)
Kenyamanan adalah konsep sentral tentang kiat keperawatan. Donahue ( 1989 )
meringkaskan melalui rasa nyaman dan tindakan untuk mengupayakan kenyamanan
perawat memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan.
Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan
rasa nyaman bebas dari nyeri dan hipertermia atau hipotermia. Hal ini dipengarihi
perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh pasien yang ditunjukan dengan timbulnya
gejala dan tanda pada pasien.
122. Nyeri akut
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau potensial, atau yang digambarkan sebagai kerusakan
(International Asosiation for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan
intensitas ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi, dan
dengan durasi kurang dari 3 bulan.

1.3 TUJUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR AMAN DAN NYAMAN


1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien
nyeri akut
1.3.2     Tujuan Khusus
a. Mampu memahami asuhan keperawatan dasar pada pasien dengan gangguan
keamanan dan kenyamanan : nyeri akut.
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan
keamanan dan kenyamanan : nyeri akut.
c. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan
keamanan dan kenyamanan :  nyeri akut.
d. Mampu menentukan intervensi pada pasien dengan gangguan keamanan dan
kenyamanan : nyeri akut.
e. Mampu melakukan implementasi pada pasien dengan gangguan keamanan dan
kenyamanan :  nyeri akut.
f. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan gangguan keamanan dan
kenyamanan :  nyeri akut.
g. Mampu mendokumentasikan semua tindakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan keamanan dan kenyamanan :  nyeri akut.
1.4 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
Nyeri akut :
- Agens cidera biologis
- Agens cidera kimiawi
- Agens cidera fisik
1.5 GANGGUAN ATAU MASALAH YANG MUNCUL
Nyeri akut berhubungan.

1.6 TANDA DAN GEJALA


Nyeri akut :
- Perubahan selera makan
- Perubahan pada parameter fisiologis
- Diaphoresis
- Perilaku distraksi
- Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien
yang tidak dapat mengungkapkannya
- Perilaku ekspresif
- Ekspresi wajah nyeri
- Sikap tubuh melindungi
- Putus asa
- Focus menyempit
- Sikap melindungi area nyeri
- Perilaku protektif
- Laporan tentang perilaku nyeri atau perubahan aktifitas
- Dilatasi pupil
- Focus pada diri sendiri
- Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
- Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrument
nyeri
BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 PENGKAJIAN

2.1.1 KELUHAN UTAMA

Merupakan keluhan yang paling dirasakan paling sering mengganggu pada pasien saat
itu.
2.1.2 PENGKAJIAN

Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya pelaksana nyeri yang efektif.
Karena nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada
masing masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua faktor yang mempengaruhi
nyeri.

Pengkajian nyeri terdiri atas dua komponen utama yaitu :

1. Riwayat nyeri untuk mendapatkan data klien


2. Observasi langsung pada respon perilaku dan fisiologi pasien.

2.1.3 Pengkajian PQRTS nyeri meliputi :

P : Provokatif / Paliatif

Apa kira-kira Penyebab timbulnya rasa nyeri...? Apakah karena terkena ruda paksa /
benturan..? Akibat penyayatan..? dll.

Q : Qualitas / Quantitas
Seberapa berat keluhan nyeri terasa..?. Bagaimana rasanya..?. Seberapa sering
terjadinya..? Ex : Seperti tertusuk, tertekan / tertimpa benda berat, diris-iris, dll.

R : Region / Radiasi

Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga menyebar ke
daerah lain / area penyebarannya..?

S : Skala Seviritas

Skala kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS (Glasgow's Coma Scale)) untuk


gangguan kesadaran, skala nyeri / ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan

T : Timing

Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering keluhan
nyeri tersebut dirasakan / terjadi...? Apakah terjadi secara mendadak atau bertahap..?
Acut atau Kronis.

Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman


subjektif.

2.1.2 Hal hal yang perlu dikaji yaitu :

1. Identitas pasien.
Nama , umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status
perkawinan, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
2. Keluhan utama.
Keluhan yang paling menggangu.
3. Riwayat penyakit sekarang.
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab,serta upaya yang telah dilakukan oleh
penderita umtuk mengatasinya.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit lainnya yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga
menderita nyeri atau penyakit keturunan.
6. Riwayat lingkungan
Kondisi dimana pasien tinggal.
7. Pola fungsi kesehatan
 Pola manajemen kesehatan
Bagaimana individu tersebut mengatasi masalah kesehatan
 Pola metabolik
Kebiasaan diet buruk
 Pola eliminasi
Perubahan pola devekasi, perubahan berkemih dari nyeri
 Aktivitas
Nyeri yang disebabkan oleh kelemahan atau keletihan.
 Istirahat dan tidur
Gangguan pola tidur akibat nyeri
 Pola persepsi
Gambaran indera pasien terganggu atau tidak.
 Pola konsep diri
Keadaan sosial seseorang yang menyebabkan nyeri.
 Pola hubungan dan peran
Peran pasien dalam keluarga tidak berjalan optimal.
 Pola reproduksi
Perilaku seksual yang terganggu akibat nyeri.
 Pola toleransi koping
Adanya nyeri mengakibatkan nyeri.
 Keyakinan dan nilai
Status ekonomi dan budaya mempengaruhi nyeri.
2.1.5 Pemeriksaan fisik
 Berat badan turun
 Kepala pusing
 Keadaan fisik

2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN


Kebutuhan aman dan nyaman nyeri
2.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa nyeri akut
NOC :
a. Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi terhadap fisik dan psikologis.
b. Pengendalian nyeri : tindakan individu untuk mengnedalikan nyeri.
c. Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang dapat diamati.

NIC :

a. Perkembangan analgesic : meggunakan farmakologi untuk mengurangi rasa


nyeri.

Anda mungkin juga menyukai