Anda di halaman 1dari 3

Metode Investigasi Kecelakaan: Systematic Cause Analysis

Technique (SCAT)

Systematic Cause Analysis Technique (SCAT) adalah sebuah alat atau


metode yang dikembangkan International Loss Control Institute (ILCI), yang
digunakan untuk menyelidiki dan mengevaluasi kecelakaan kerja dengan
menggunakan bagan SCAT.

Descriptio -- Categories -- -- -- Activities


n of > of contact > > > for a
Immediat  Basic
incident that could successful
e cause cause
-- have led to -- -- -- loss control
  > the incident > > > program

Bagan SCAT

Tahapan metode SCAT meliputi:

1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian. Misalnya, keracunan gas,


defisiensi oksigen, terjepit mesin bergerak, atau jatuh dari ketinggian.

2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang


menyebabkan kecelakaan. Misalnya, pekerja (korban) kontak dengan gas
beracun atau kontak dengan peralatan bertenaga.

3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman (unsafe action) dan
kondisi tidak aman (unsafe condition).

Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman


 Bekerja tanpa disertai izin  Pengaman/ pembatas di area
kerja kerja tidak memadai
 Tidak peduli pada peringatan  APD tidak memadai/ tidak
 Kegagalan untuk bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
dengan aman  Peralatan rusak/ cacat
 Mengoperasikan peralatan  Ruang kerja sempit/ terbatas
melebihi kecepatan yang  Tanda peringatan/ rambu
ditentukan K3 tidak memadai
 Tidak menggunakan perangkat  Bahaya kebakaran dan ledakan
keselamatan  Tata graha (housekeeping)
 Menggunakan peralatan yang tidak memadai
rusak/ tidak layak  Paparan bahan kimia
 Penggunaan peralatan tidak berbahaya dan beracun
tepat  Paparan kebisingan
 Menggunakan APD yang tidak  Paparan radiasi
layak/ tidak memakai APD
 Cara memuat material tidak
tepat
 Penempatan material/ alat
bukan di tempat semestinya
 Teknik pengangkatan tidak
 Paparan suhu ekstrem
tepat
 Kurangnya pencahayaan dan
 Posisi kerja tidak ergonomis
ventilasi
 Mengoperasikan peralatan
yang sedang diperbaiki/
dipelihara
 Di bawah pengaruh alkohol/
obat-obatan terlarang
 Bercanda ketika kerja

4. Penyebab dasar, terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor
manajemen.

Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen


 Kemampuan fisik  Kurangnya  Program K3 tidak
dan mental pengawasan/ memadai/ tidak
pekerja tidak kepemimpinan efektif
memadai yang lemah  Standar
 Kurangnya  Rekayasa teknik operasional
pengetahuan tidak memadai prosedur (SOP)
 Kurangnya  Peralatan kerja tidak sesuai
keterampilan tidak memadai  Kurangnya
 Stres akibat kerja  Perawatan kepatuhan
 Kurangnya peralatan yang terhadap standar
motivasi kerja tidak memadai  Kurangnya
 Prosedur bekerja pelatihan
aman tidak  Tidak ada
memadai inspeksi dan
 Peralatan yang evaluasi
rusak/ aus tetap  Tidak ada audit
digunakan  Budaya
 Penyalahgunaan keselamatan yang
peralatan apatis
 Manajemen
bersikap acuh tak
acuh
 Komunikasi K3
yang buruk
 Investigasi
kecelakaan yang
buruk dan
dangkal
 dll.

5. Tindakan perbaikan/ pencegahan yang dapat dilakukan untuk


mengendalikan kecelakaan. Misalnya, menyediakan APD yang memadai,
prosedur kerja diperjelas, atau menyediakan peralatan kerja yang memadai.

Pada metode investigasi SCAT, setiap faktor penyebab kecelakaan dibuat


semacam daftar (sesuai tabel di atas) sebagai panduan untuk memudahkan
penyelidik dalam menemukan akar penyebab kecelakaan yang terjadi.

Keuntungan menggunakan metode SCAT:

 Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efektivitas


investigasi kecelakaan
 Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab
kecelakaan
 Sebuah sistem untuk mengembangkan efektivitas pengendalian
kecelakaan
 Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap
kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai