Anda di halaman 1dari 4

REVIEW ARTIKEL PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF DI INDONESIA

Oleh :
Kelas Pararel : A
Jessica Angelina Ongko Djojo 130317065

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS UBAYA
Abstrak
Pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dapat berkembang dengan baik jika ada sinergi yang
baik di antara semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi terhadap PDB, pekerjaan, dan
valuta asing cadangan.

1. Perkenalan
Indonesia memiliki sejumlah potensi ekonomi domestik yang dapat dikembangkan di berbagai
sektor, seperti pariwisata yang memiliki daya dorong pertumbuhan ekonomi tetap di atas 5% per
tahun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Tur Dunia dan Travel Council ( 2016 )
menyarankan bahwa sektor pariwisata di Indonesia berkontribusi 9,8% produk domestik bruto.
Biro Pusat Statstik ( 2016 ) menjelaskan bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi 4%
terhadap Produk Domestik Bruto.
Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan pariwisata, karena di tahun ini ( 2016 )
Asia menjadi daerah tujuan wisata dunia. Sekitar 300 juta turis telah datang ke Asia, sepertiga
atau 100 juta dari mereka mengunjungi Asia Tenggara, khususnya Singapura, Thailand,
Malaysia, dan Indonesia. Maskapai di Indonesia sedang mencoba untuk menambah rute baru
untuk meningkatkan jumlah pelancong Tiongkok, seperti dari Shanghai ke Tanjung Pinang, dan
membuka penerbangan langsung dari Jakarta ke Banyuwangi.
Sebenarnya objek wisata di Indonesia lebih menarik daripada di Singapura, Thailand, dan
Malaysia. Misalnya, Raja Ampat, ikon pariwisata Papua Barat, adalah eksotis dan menakjubkan.
Namun mengunjungi lokasi wisata di bagian Timur Indonesia membutuhkan waktu dan biaya
yang sangat besar. Kurangnya infrastruktur membuat Indonesia kurang kompetitif dalam
menarik wisatawan, selain fakor-faktor lain, seperti kebersihan, keselamatan, dukungan
lingkungan masalah bisnis, dan tata kelola.

2. Tinjauan Sastra
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang menyebar dari Sabang ke
Indonesia Merauke, dan diapit oleh dua Samudera, Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik
dengan keindahan alam dan warisan budaya yang telah ada selama ratusan tahun, seperti
Prambanan, Borobudur, rumah Toraja, dan tarian Jawa, Bali, dan Sunda.
Ekonomi kreatif memiliki kekuatan untuk mengangkat warisan budaya lokal dalam konteks baru,
dan para turis diharapkan mendapatkan pengalaman baru yang bisa mereka bawa pulang, dan
kemudian mereka menyebarkan pengalaman melalui cerita dari mulut ke mulut tentang kota
yang unik perencanaan, upacara tradisional, arsitektur hotel, ragam kuliner, cinderamata, dan
lainnya.
Ini menunjukkan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki hubungan timbal balik dan
saling menguntungkan kemampuan untuk berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto,
pertumbuhan ekonomi nasional atau local, pendapatan per kapita, penyerapan tenaga kerja, dan
pendapatan valuta asing.

3. Metode Penelitian
Penelitian tentang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk dalam kategori
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara
dengan pemangku kepentingan dan pengamatan objek wisata yang dikelola oleh masyarakat di
Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Selanjutnya, data sekunder diperoleh dari
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan harian Kompas. Data yang
dikumpulkan disusun dan dianalisis secara deskriptif dan dalam presentasi tabel. Hasil reduksi
disajikan dalam bentuk teks naratif dan ditafsirkan agar mendapat kesimpulan. Teknik
pengumpulan data dilakukan dalam triangulasi dan data Analisis bersifat induktif yang lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi.

4. Temuan Penelitian
Perlu dicatat bahwa pariwisata tidak hanya berfungsi sebagai kontributor Domestik Bruto
Produk, tetapi juga sebagai penghasil devisa dan penjaga stabilitas mata uang Indonesia terhadap
mata uang asing. Pengembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan dari empat aspek dukungan
industri, yaitu aspek lingkungan dari dukungan bisnis, tata kelola, potensi alam dan buatan jenis,
infrastruktur pariwisata.
Pemerintah kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan PT. Telkomsel untuk mempromosikan
pariwisata melalui teknologi informasi dan pemasaran luar ruang. Sebagai tambahan, ada juga
aplikasi kolaborasi berbasis Android untuk mempromosikan tujuan wisata di Banyuwangi.
Seharusnya disadari bahwa promosi pariwisata harus relevan dengan perilaku pasar, dan
penetrasi penggunaan ponsel pintar diperkirakan akan meningkat, terutama bagi mereka yang
menggunakan sistem operasi Android dimana sistem operasi mampu untuk mengalahkan system
lainnya.
Berbagai kegiatan untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, provinsi Jawa
Timur, bisa diadakan tanpa menggunakan dana anggaran daerah. Promosi ini dilakukan dengan
cara kerja sama dengan pihak ketika sehingga dana APBD dapat dimanfaatkan secara optimal
pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur, khususnya dalam meningkatkan kualitas jalan
dengan panjang 300 kilometer per tahun. Promosi wisata Banyuwangi dilakukan oleh media
konvensional dan media social, seperti Twitter, Facebook, Youtube, Path, dan Instagram.
5. Kesimpulan dan Saran
Pengalaman kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Jember dapat dijadikan referensi bagi
kabupaten lain di Indonesia untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan
bekerja sama dengan pihak ketiga tanpa menghabiskan dana Anggaran Daerah dalam upaya
menarik turis. Ini merupakan strategi untuk mendorong pembangunan daerah dan
mengoptimalkan potensi yang ada serta memanfaatkan teknologi informasi secara efektif.

Citation : Tayibnapis, A.Z. & Wuryaningsih, L.E. (2017) Development of tourism and creative
industry in Indonesia, Surabaya: Departement on Management, Faculty of Business and
Economics Universitas Surabaya

Anda mungkin juga menyukai