Tutor Ayen

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

3. Mekanisme pusing, palpitasi, dan seperti mau pingsan?

Jawab:

Pasien seperti mau pingsan karena kurangnya aliran oksigen ke jaringan otak,
Pengurangan tekanan darah sistemik menyebabkan penurunan aliran darah ke otak, yang
menyebabkan hilangnya kesadaran. Penghentian tiba-tiba aliran darah ke otak selama 6 hingga 8
detik telah terbukti menyebabkan hilangnya kesadaran.Kurangnya produksi eritrosit di sumsum
tulang menyebabkan distribusi oksigen menurun. Dimana oksigen diikat oleh hemoglobin di
dalam eritrosit. Jika kadar hemoglobin di dalam darah berkurang maka otomatis kadar oksigen
yang akan diikat juga berkurang, sehingga terjadi kekurangan oksigen ke jaringan,terutama otak.

Pusing terjadi karena kurangnya hemoglobin membuat kurangnya oxygen ke otak


menyebabkan pembuluh darah otak berkonstriksi.

Palpitasi terjadi dikarenakan jantung harus bekerja lebih keras untuk membawa oksigen
ke seluruh tubuh.

1. Sumber: Sudoyo, Aru W. 2014. Anemia Aplastik dalam Ilmu Penyakit Dalam jilid II.
Jakarta : FKUI

15. Anemia penyakit kronis?

Jawab:

Etiologi

Anemia sering dijumpai pada pasien dengan infeksi atau inflamasi kronis maupun
keganasan. Anemia ini umumnya ringan atau sedang, disertai rasa lemah dan penurunan berat
badan. Pada umumnya anemia pada penyakit kronis ditandai oleh kadar Hb berkisar 7-11 g/dl,
kadar Fe serum menurun disertai TIBC rendah, cadangan Fe yang tinggi di jaringan dan produksi
sel darah merah berkurang. Diduga anemia terjadi karena sindrom stress hematologic, dimana
terjadi produksi sitokin yang berlebihan karena kerusakan jaringan akibat infeksi, inflamasi atau
kanker. Sitokin tersebut dapat menyebabkan sekuestrasi makrofag sehingga mengikat lebih
banyak zat besi, meningkatkan dekstrusi eritrosit di limpa, menekan produksi eritropoetin oleh
ginjal, serta menyebabkan perangsangan yang inadekuat pada eritropoesis di sum sum tulang.

Pemeriksaan Laboratorium
Anemia umumnya adlah normokrom-normositer, meskipun banyak pasien mempunyai
gambaran hipokrom dengan MCHC <31 g/dl dan beberapa mempunyai sel mikrositer dengan
MCV <80 fL. Nilai retikulosit absolut dalam batas normal atau meningkat. Perubahan pada
leukosit dan trombosit tidak konsisten, tergantung pada penyakit dasarnya.

Tatalaksana

Terapi utama pada anemia penyakit krobis adalah mengobati penyakit dasarnya. Terdapat
beberapa pilihan dalam mengobati anemia jenisini, antara lain:

a.Transfusi

Merupakan pilihan pada kasus kasus yang disertai gangguan hemodinamik,


transfuse dapat menurunkan angka kematian secara bermakna

b.Preparat besi

Pemberian preparat besi masih dalam perdebatan. Sebagian pakar masih


memberikan preparat besi dengan alasanbesi dapat mencegah pembentukan TNF-a.

c.Eritopoetin

Selain dapat menghindari transfuse dan beserta efek sampingnya, pemberian


eritropoetin mempunyai beberapa keuntungan yakni memounyai efek anti inflamasi dengan cara
menekan produksi TNF-a dan INF-y. Dilain pihak pemberian eritropoetin akan menambah
proliferasi sel-sel kanker ginjal serta meningkatkan rekurensi pada kanker kepala dan leher

Sumber: . Sudoyo A W, Setyohadi B, Alwi I dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 2009 ; 2642-2645

Anda mungkin juga menyukai