Ada seorang Putri, dia juga satu-satunya anak perempuan di Kerajaannya,bukan pewaris

tahta, namun sangat dijaga dengan ketat. Kemanapun Putri ini pergi, dia selalu dalam
penjagaan. Pengawalnya ada dimana-mana, dan mata-mata kerajaan pun siap mengawasi
dimanapun Putri ini berada. Tidak sembarang orang juga yang dapat berteman dan
berhubungan dengannya. Ruang geraknya sangat dibatasi, ah… benar-benar dibatasi.

Sesekali Putri ini meminta agar dia diberi kebebasan untuk pergi sendiri saja,melakukan
apapun sendiri tanpa terus-terusan dipantau. Memang dibolehkan, tapi tetap saja tidak bisa,
karena dia juga menjadi sorotan dari rakyatnya,yang kadang memberi laporan kepada Raja dan
Ratu tentang apa saja yang dilakukan Putri. Jangan tanya jika Putri melakukan sebuah
kesalahan, hukumannya akan berbeda dibanding Pangeran yang lain. Lebih berat, sangat berat
baginya. Ia selalu berusaha menguatkan dirinya sendiri, walaupun diam-diam dia juga sering
menangis, atau dia menulis semua yang ia rasakan.

Sebagai Putri, ia dituntut untuk bersikap anggun, sopan santun, lemah lembut, dan lain
sebagainya yang kadang membuatnya kesulitan untuk menjadi dirinya sendiri. Beruntungnya,
dia memiliki teman-teman yang dengan setia menemaninya dan menghiburnya. Dia merasa
sangat bersyukur memiliki teman seperti mereka. Ada juga seseorang yang dicintainya, dan
membuat Putri itu kuat untuk menghadapi hari-harinya. Walaupun begitu, Putri jarang sekali
bercerita tentang apa yang sebenarnya ia rasakan kepada temannya atau kepada orang yang
dia cintai, dia hanya datang kepada mereka dengan tersenyum. Melihat tingkah temannya saja
sudah membuatnya bahagia. Sangat bahagia. Ia selalu berusaha menguatkan dirinya sendiri,
walaupun diam-diam dia juga sering menangis, atau dia menulis semua yang ia rasakan. Dari
kecil ia selalu menuliskan semua yang ia rasakan, pena dan kertas sudah seperti sahabat
baginya. Dia lebih suka menulis, karena perasaannya terlalu rumit untuk diceritakan atau
dimengerti oleh orang lain.