Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmah putri rh

Nim : 1610105029

1. Perspektif perawat manajer di era 4.0

Perawat merupakan tenaga kerja kompeten yang harus siap menghadapi industri


kerja yang kian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Keahlian kerja,
kemampuan beradaptasi dan pola pikir yang dinamis menjadi tantangan bagi perawat di
era revolusi industri 4.0 ini. Kuantitas bukan lagi menjadi indikator utama bagi seorang
perawat dalam mencapai kesuksesan, melainkan kualitas pelayanan keperawatan kepada
pasien yang sesuai standar keperawatan. Kesuksesan sebuah negara dalam menghadapi
revolusi industri 4.0 erat kaitannya dengan inovasi yang diciptakan oleh sumber daya
yang berkualitas, sehingga perawat turut wajib dapat menjawab tantangan untuk
menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan dunia kerja di era globalisasi ini.
Perawat harus mampu menciptakan iptek yang inovatif, adaptif, dan kompetitif sebagai
konsep utama daya saing dan pembangunan bangsa di era revolusi industri 4.0.
Terobosan inovasi ini akan berujung pada peningkatan produktivitas industri dan
melahirkan perusahaan pemula berbasis teknologi.
Rekonstruksi pola pikir yang responsif terhadap revolusi industri juga diperlukan,
seperti desain ulang kinerja keperawatan dengan pendekatan human digital dan keahlian
berbasis digital. Selain itu, mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan perawat untuk meningkatkan daya saing terhadap
kompetitor dan daya tarik bagi instansi kesehatan. Berbagai tantangan sudah hadir di
pelupuk mata, sudah siapkah perawat menyiapkan diri di era revolusi industri 4.0 dan
persaingan global. Perawat belakangan turut memiliki tantangan tersendiri di tengah
globalisasi dan era digital atau industri 4.0. Perawat saat ini harus bisa mengimbangi dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang berbasis teknologi. Perawat harus melek
terhadap teknologi informasi dan mengutamakan keselamatan pasien untuk peningkatan
mutu layanan terhadap pasien. Di era revolusi industri 4.0 ini, kompetensi ini wajib
dimiliki oleh tenaga medis, khususnya perawat.
2. Aspek etik dan hukum dalam pelayanan asuhan keperawatan menuju era 5.0

3. Peran manajer keperawatan menuju era 5.0

Peran penting perawat adalah memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas


kepada pasien secara berkesinambungan. Dalam menghadapi era 5.0 ini, perawat milenial
dituntut untuk mampu menciptakan, menerapkan dan memanfaatkan perkembangan
teknologi dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan professional serta
dapat menyesuaikan teknologi dengan perawatan pasien. Pendidikan keperawatan di
Indonesia juga perlu dikembangkan sehingga mengarah pada pembangunan sosial dan
memiliki daya saing global. Perawat diharapkan dapat bersaing dan beradaptasi pada
lingkungan yang berbasis teknologi sehingga pemberian pelayanan sampai kepada pasien
dengan baik, teknologi yang semakin berkembang membuat ilmu keperawatan menjadi
lebih kompleks dengan cara yang tidak bisa dibayangkan oleh generasi-generasi yang
lalu. Saat ini kewajiban perawat tidak hanya bagaimana memberikan asuhan keperawatan
yang baik tetapi juga bagaimana menjadi innovator yang hebat. kemajuan teknologi ini
tentu menimbulkan kecemasan pada para perawat bahwa pelayanan keperawatan
konvensional yang menekankan adanya tatap muka antara perawat dan pasien akan
hilang
Manajer keperawatan harus terus berinovasi menghadapi Era Society
Evolution 5.0 sehingga dapat menyeimbangkan kebutuhan pelayanan dengan
kemampuan yang dimiliki perawat. Seorang manajer keperawatan adalah pemimpin yang
memiliki tanggung jawab untuk mendorong perubahan dalam lingkungan klinis dan
mendukung adopsi serta penggunaan teknologi yang efektif. Manajer perawat harus
menyadari bahwa teknologi kesehatan akan mengubah praktik keperawatan dan harus
menciptakan program-program pengembangan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk
memastikan bahwa perawat milenial akan memiliki kompetensi untuk mengatasi
tantangan-tantangan teknologi ini

Anda mungkin juga menyukai