NIM : 201701018
KELAS : 3A
Diabetes melitus (DM) ada 2 tipe, yaitu diabetes melitus akibat bawaan (tipe 1) dan
diabetes melitus tipe 2. Diabetes tipe 2 umumnya terjadi akibat pola gaya hidup dan
perilaku, terutama pola makan dan aktivitas yang kurang. Pengetahuan tentang
pemantauan glukosa darah mandiri perlu diajarkan. Pemantauan kadar glukosa darah
dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus dari dokter.
Kemudian, pasien diajarkan untuk membuat diary pemantauan glukosa darah beserta
tanda dan gejala hipoglikemia .
Pola makan yang seimbang menjadi kunci kesuksesan pengelolaan diabetes melitus.
Pada saat pertama kali didiagnosis diabetes pun, dokter biasanya tidak langsung
memberikan terapi obat. Pengaturan makan dan aktivitas fisik dilakukan selama 2-4
minggu. Bila 2 hal ini belum cukup mengendalikan glukosa darah, barulah dokter
memberikan terapi obat. Berikut tata cara pola makan seimbang bagi penderita
diabetes yang direkomendasikan PERKENI:
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45- 65% total asupan energi. Jadwal makan
tetap tiga kali sehari untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kalau
diperlukan, dapat diberikan makanan selingan buah sebagai snack sebagai bagian
dari kebutuhan kalori sehari.
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori. Asupan lemak yang
melebihi 30% tidak dianjurkan. Asupan kolesterol yang direkomendasikan adalan
<200 mg/hari.
Protein yang dianjurkan adalah 10-20% total asupan energi dalam sehari. Namun,
protein dapat dibatasi jumlahnya pada penderita diabetes yang sudah mengalami
komplikasi gagal ginjal. Hal ini bertujuan agar protein yang dimakan tidak
membebani ginjal. Sumber protein yang baik adalah yang berasal dari tumbuhan
seperti kacang-kacangan juga produk laut seperti ikan, udang dan kerang.
Aktif bergerak adalah pilar sukses ke-3 bagi pengobatan diabetes melitus. Latihan
jasmani amat penting dilakukan minimal 3-4 kali dalam seminggu :
Dengan membiasakan pola hidup sehat, kadar glukosa darah pun dapat terkontrol.
Misalnya, membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan memilih aktif berjalan
kaki. Begitu pun ketika di kantor atau pertokoan, hindari penggunaan lift dan aktif
naik tangga.
2. Aktivitas rekreasi
Aktivitas sedentari adalah aktivitas yang memerlukan energi sedikit. Dalam arti
sempit adalah kegiatan yang bermalas-malasan. Jadi ,hindari bentuk kegiatan seperti
ini. Contohnya menonton telivisi, menggunakan internet dalam waktu lama, dan
main game komputer.
Kadangkala diet dan aktivitas jasmani belum cukup mengendalikan kadar glukosa
darah. Oleh sebab itu, dokter biasanya meresepkan sejumlah obat tertentu untuk
menurunkan kadar glukosa agar normal. Patuhi jadwal dan tata cara minum obat.
Bila mendapat suntikan insulin, Anda juga wajib mematuhinya. Pelajari tentang efek
penggunaan obat dapat membantu apabila terjadi kegawat-darutan diabetes yang
mengancam nyawa.
baik dari diri perawat, keluarga maupun individu. Sesuai dengan hak-hak pasien dalam
perawatan pasien. perawat mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungiklien
dari efek yang mungkin tidak diinginkan .misalnya menciptakan lingkungan yang amanbagi
penderita DM.
3. PERAN PERAWAT CASE MANAGER
perawatan yang telah dilaksanakan baik oleh perawat, maupun keluarga dan team
merencanakan program diet, perawat ersama keluarga membuat adwal makan dan
peberian diet makan yang sesuai, setelah itu melakukan kajian dan evaluasi kualitas
perawatan yang diberikan kepada pasien serta hasil dari suatu perencanaa.
Memberikan motivasi kepada psien DM, dan keluarga pasien dalam ssetiap upaya
atau perawatan yang diberikan. Perawat memfasilitasi dalam upaya pemenuhan dan
pendekatan dalam konteks spiritual, keyakinan dan semangat pasien DM. exs :