Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) menetapkan Kepala
BKKBN berinisial SCS (Surya Candra Surapaty) sebagai tersangka dugaan korupsi
pengadaan Susuk KB II/ Implant Batang Tiga Tahunan Plus Inserter Tahun anggaran 2014-
2015.
"Benar tersangka baru, Kepala BKKBN," kata Direktur Penyidikan (Dirdik) JAM Pidsus,
Warih Sadono di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Dirdik menyebutkan peranan yang bersangkutan dalam kasus tersebut, yakni, mengintervensi
proses pengadaan KB II Batang Tiga Tahunan Plus Inserter.
Dari hasil penyidikan Kejagung, penyidik mendapatkan bukti-bukti hingga menetapkan yang
bersangkutan sebagai tersangka, katanya.
Pihaknya menjadwalkan akan memeriksa Kepala BKKBN tersebut pada pekan depan sebagai
tersangka kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara Rp27 miliar itu.
Kasus itu bermula saat Satuan Kerja Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-
KR) pada Direktorat Jalur Pemerintah BKKBN Pusat melaksanakan kegiatan pengadaan
Susuk KB II/ Implant Batang Tiga Tahunan Plus Inserter, dengan pagu anggaran sebesar
Rp191.340.325.000 yang bersumber dari APBN sesuai DIPA BKKBN.
KT pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (Kasi Penyediaan Sarana Program/ mantan Kasi Sarana
Biro Keuangan BKKBN) berdasarkan surat perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: B-53/F.2/Fd.1/07/2017 tanggal 4 Juli 2017.
Tim Penyidik dalam mengungkap kasus itu telah memeriksa sebanyak 21 saksi.