Pada video berjudul “PROTOZOA CLASSIFICATION” dijelaskan bahwa B. M. Honigberg mengkelompokkan filum protozoa menjadi empat subfilum yaitu subfilum Sarcomastigophora, Sporozoa, Cnidospora, dan Ciliophora. Namun pada video ini hanya menjelaskan tentang subfilum Sarcomastigophora. Sarcomastigophora merupakan subfilum yang dikelompokkan berdasarkan organ gerak yang dimilikinya yaitu berupa flagella atau pseudopodia. Sarcomastigophora dikelompokkan menjadi tiga superkelas yaitu Mastigophora, Opalinata, dan Sarcodina. Mastigophora memiliki ciri-ciri yaitu memiliki satu atau lebih flagella bergelombang seperti cambuk sebagai alat geraknya dan tubuhnya dilapisi oleh pelikel tipis. Reproduksi aseksualnya dengan cara pembelahan biner membujur. Mastigophora dikelompokkan menjadi dua kelas yaitu Phytomastigophora dan Zoomastigophora. Phytomastigophora berasal dari kata yunani yaitu Phyton yang berarti tumbuhan, Mastix yang berarti cambuk dan Phoros yang berarti memiliki sehingga Phytomastigophora dapat diartikan sebagai organisme mirip tumbuhan yang memiliki cambuk sebagai alat geraknya. Phytomastigophora dapat ditemukan hidup bebas di alam, dengan sebagian memiliki kloroplas sehingga dapat memasak makanannya sendiri. Contoh organisme dari Phytomastigophora adalah Euglena, Ceratium dan Noctiluca. Zoomastigophora berasat dari kata yunani yaitu Zoon yang berarti hewan, Mastix yang berarti cambuk dan Phoros yang berarti memiliki sehingga Zoomastigophora dapat diartikan sebagai organisme mirip hewan yang memiliki cambuk sebagai alat geraknya. Zoomastigophora mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya dengan cara hidup menumpang pada organisme lain / parasit. Zoomastigophora dapat ditemukan hidup parasit. Cadangan makanannya berupa glikogen atau volutin. Contoh organisme dari Zoomastigophora adalah Trichomonas, Trichonympha, dan Trypanosoma. Opalinata memiliki ciri-ciri tubuhnya dilapisi oleh jajaran miring silia dan memiliki 2 atau lebih nukleus tetapi semua nukleusnya mirip (homokariot). Opalinata dapat ditemukan hidup parasit atau komensalisme pada usus Anuran (katak). Reproduksi aseksualnya dengan cara pembelahan biner membujur dan plasmotomi, sedangkan reproduksi seksualnya dengan cara anisogami dan singami berflagella. Contoh organisme dari Opalinata adalah Opalina. Sarcodina berasal dari kata yunani Sarcode yang berarti berdaging. Sarcodina dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya yaitu Rhizopodea, Piroplasmea, dan Actinopedia. Sebagian besar Rhizopodea dapat ditemukan hidup bebas dan sebagian lainnya parasit. Contoh organisme dari Rhizopodea adalah Amoeba, Arcella, Elphidium, Physarum, dan Dictyostelium. Pada sebagian Amoeba tubunya dilapisi oleh Arcella sedangkan pada Foraminifer tubuhnya dilapisi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat. Pada Amoeba, pseupodianya berupa lobopodia atau filopodia sedangkan pada Foraminifer berupa reticulopodia. Piroplasmea merupakan organisme yang tidak memiliki alat gerak dan tubuhnya tidak dilapisi oleh apapun. Selain itu Piroplasmea juga tidak memiliki spora Piroplasmea dapat ditemukan hidup parasit dalam sel darah merah vertebrata. Contoh organisme dari Piroplasmea adalah Babesia yang menyebabkan penyakit demam air merah pada ternak. Actinopedia, seperti Radiolaria dan Acantharea dapat ditemukan hidup di laut bebas, sedangkan Heliozoa dapat ditemukan hidup di laut bebas maupun air tawar. Pseupodia dari Actinopedia dalam bentuk axopodia. Contoh organisme dari Actinopedia adalah Collozoun, Actinophrys dan Acanthometra. Pada Radiolaria, tubuhnya dilapisi oleh cangkang yang terbuat dari silika internal, sedangkan pada Acanthometra dilapisi oleh cangkang yang terbuat dari stronsium sulfat.