Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Ideologi Di Berbagai Dunia dan Pancasila, Serta Dampak Pengaruhnya Globalisasi Di


Lingkungan Mahasiswa
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas harian Mata Kuiah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Meidi Saputra, S.Pd,M.Pd.

Oleh :
DINDA KARTIKA WIDAYANTI
NIM: 190252609219
Offering: B1
No. Absen : 09

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
PRODI PENDIDIKAN SENI TARI DAN MUSIK
MARET 2020

BAB I
PENDAHULUAN

 
1.Latar Belakang
 
Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman dulu. Ajaran mereka didasari
oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan yang lebih  baik. Hal ini terutama ditujukan bagi
negara yang dikuasai oleh para tokoh yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hidup sebuah
negara. Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli di  bidang tata
negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mousollini adalah salah satu tokoh besar
di dunia yang berani menciptakan gagasan tentang tata kelola negara yang dikenal dengan nama
fasisme. Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu konsep  bernegara yang
memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh bangsa di dunia. Pemikirannya tentang konsep
bernegara, dikenal dengan faham Marxisme. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai
pemikir ilmu Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya sebagai dasar
tumbuhnya faham komunisme. Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang
ahli di  bidang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mousollini adalah
salah satu tokoh besar di dunia yang berani menciptakan gagasan tentang tata kelola negara yang
dikenal dengan nama fasisme. Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu
konsep  bernegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh bangsa di dunia.
Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham Marxisme.

2.Rumusan Masalah
 

BAB II
PEMBAHASAN

1. Ideologi
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi(mabda’) adalah pemikiran yang mencakup
konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran
tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-
pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya. Istilah ideologi sering kali kita dapati dalam
percakapan sehari-hari, baik itu  percakapan mengenai perpolitikan maupun percakapan mengenai
kemasyarakatan dan
lingkungan sosial. Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk “idea” dan “logia”, yang berasal
dari bahasa Yunani “eidios” dan “logos”. Secara sederhana ideologi
diartikan sebagai gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan hasil
dari pemikiran filsafat. Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori, dan ilmu yang diyakini kebenarannya,
yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk  pelaksanaannya dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

2. IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan
berpikir bagi para individu.  Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama.Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.

keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :


1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak
perlu menunggu komando dari pemerintah.
2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di
pasar.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari
keuntungan
6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang
dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
lembaga atau pemerintah.
7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

Kelemahan ideologi liberalisme :


1.Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada
pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari
pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4.Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang
sering terjadi
5.Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan
memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif
menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

3. IDEOLOGI   KOMUNIS

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali
diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada
perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi
salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-
19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari
produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan
selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan
komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme
adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan
komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula
disebut "Marxisme-Leninisme".
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil
alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya
semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi
harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan
penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu
sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis
karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham
liberalisme.
Keunggulan / Kelebihan ideologi Komunis :
1.     Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi,
pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2.     Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang
dalam negri berjalan dengan lancer.
3.     Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4.     Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5.     Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kelemahan ideologi Komunis :
1.     Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
2.     Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3.     Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4.     Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

4. IDEOLOGI  PANCASILA

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta:
pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai
hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi
yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :

 Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin
merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan,
Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang
dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah
lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin
tersebut.
 Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato
spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno
mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar
perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.

Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan,
lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang
teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima
dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen
penetapannya ialah :

 Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945


 Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
 Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember
1949
 Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
 Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit
Presiden 5 Juli 1959)

kelebihan / keunggulan ideologi  pancasila :


1.     Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
2.     Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
3.     Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak
mengorbankan rakyat.
4.     Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
Kekurangan ideologi  pancasila:
1.     Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda

4. IDEOLOGI FASISME

Kelebihan Ideologi Fasisme:

1.Memiliki rasa kesatuan Nasional.


2.Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
3.Dapat mengambil keputusan pemerintah yang cepat.
4.Pemerintahan dipegang oleh orang yang ahli.

Kekurangan Ideologi Fasisme:

1.Rakyat berhadapan dengan tekanan dan kekerasan.


2.Rakyat diperintah dengan cara-cara yang membuat mereka takut dan dengan demikian membuat
mereka patuh.
3.Kekuasaan negara hanya dipegang oleh partai yang berkuasa.
4.Sistem Pemerintahan otoriter.

5. IDEOLOGI KAPITALISME

Kelebihan Ideologi Kapitalisme :

1.Tingkat Efisiensi yang Lebih Tinggi.


2.Tingkat Kreativitas dan Inovasi yang Tinggi.
3.Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat.
4.Adanya Sistem Desentralisasi.
5.Konsumen Lebih Diperhatikan.

Kekurangan Ideologi Kapitalisme:

1.Tidak Adanya Pasar Persaingan Sempurna.


2.Kegiatan Ekonomi Hanya Berfokus Pada Keuntungan.
3.Penindasan Terhadap UMKM ( Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ).
4.Tidak Meratanya Distribusi Kekayaan.
5.Memunculkan Ideologi Sekulerisme.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Hedonisme Mahasiswa

Dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan bebas secara kasat mata dapat  terlihat. Indonesia
tampaknya menjadi sasaran empuk bagi pasar asing. Tumbuh suburnya mall, pub, tempat nongkrong
dan sebagainya di indonesia ternyata disambut baik oleh sebagian kalangan masyarakat indonesia
khususnya mahasiswa.

Yang menarik, beberapa mall malah dibuka di dekat kampus-kampus sebut saja salah satu mall dan pub
di malang letaknya bukan hanya berdekatan dengan kampus tapi juga dengan salah satu sma yang
justru bisa memicu untuk tempat pelarian bolos.

Jika kita tarik kebelakang sebelum era reformasi mall pub dan sebagainya belum menjamur seperti saat
ini.  Dewasa ini sebagian mahasiswa tidak menyadari tugas peran dan fungsinya bahwa mahasiswa
adalah agent of change dan social control. Rutinitas sehari-hari yang menguras waktu dan pikiran
seringkali membuat kita penat dan membutuhkan hiburan untuk refreshing.

Belum lagi tugas yang sangat banyak sehingga membuat jenuh para mahasiswa. Ada berbagai macam
cara mahasiswa menghibur diri setelah sepekan mereka disibukkan. Dari berbagai macam cara
mengunjungi hiburan malam semacam pub diskotik dll merupakan alternatif yang diminati mahasiswa.
Walaupun hiburan ini relatif mahal namun para peminatnya bukan hanya dari high class saja. Bahkan
para mahasiswa dengan kondisi keuangan mereka sering kali pas-pasan. Namun mereka sudah merasa
ketagihan dan sangat menikmati hiburan ini sebagai gaya hidup dengan cara apapun akan mereka
lakukan.

Perkenalan mahasiswa dengan gaya hidup seperti ini dikarenakan oleh beberapa penyebab. Ada yang
awalnya hanya penasaran ingin mencoba dan adapula yang diajak teman. Namun, ada juga beberapa
dari mereka yang mengatakan bahwa mereka mengikuti gaya hidup karna adanya gengsi dan ingin
disebut “gaul”.  Hiburan seperti ini seringkali menimbulkan citra negatif bagi masyarakat awam. Hal
ini karena banyak pelaku gaya hidup sperti ini cenderung anti sosial terhadap lingkungan tempat
tinggal mereka sendiri.
Dan banyak pula kasus pelanggar norma-norma seperti free sex, narkoba minum minuman berakohol
dll. Apalagi dampak negatifnya pada mahasiswa bisa menurunkan prestasi akademik, sering bolos
kuliah, dan atau bahkan tindak kriminal agar keinginannya terpenuhi. Entah apa yang dipikirkan
mahasiswa saat ini, mengapa mereka tidak sadar jika sedang dihisap darahnya oleh para pemilikk
modal kapitalis. Selain itu sikap seperti ini akan sangat berbahaya bagi bangsa karna mahasiswalah
calon penerus pembangunan bangsa ini.

Kesimpulannya adalah bahwa masuknya pengaruh globalisasi bleh-boleh saja namun negara juga harus
membuat filter dan regulasi yang jelas untuk melindungu generasi penerus bangsa ini. Karena terbukti,
dengan maraknya hiburan-hiburan seperti itumembuat mahasiswa tertidur, apatis, acuh tak acuh
terhadap situasi bangsa.

1. Pakaian

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, narasumber mengatakan bahwa para mahasiswa saat ini banyak
yang mengenakan segala sesuatu yang bermerek luar negeri atau branded tidak terkecuali dengan
pakaian. Dalam satu kali belanja untuk baju dan celana, narasumber dapat menghabiskan Rp100.000-
200.000,- untuk satu baju sedangkan untuk celana ia dapat menghabiskan Rp500.000,- untuk satu
celana saja. Dalam sebulan ia dapat membeli sekitar 3 buah baju dan 2 buah celana. Selain itu
narasumber juga lebih suka membeli pakaiannya di mall dibandingkan di toko-toko baju biasa. Ia
memiliki alasan bahwa membeli di mall kualitas bahannya lebih bagus, model dan ukuran lebih
bervariatif serta ada kebanggaan tersendiri apabila membeli di mall. Selain itu model pakaian yang
dikenakan mahasiswa saat ini lebih trendy dan mengikuti zaman, salah satu contoh model pakaian
mahasiswa saat ini yaitu mengenakan skinny jeans, jogger pants, kaos, dan lain-lain.

2. Sepatu

Selain pakaian, barang branded lainnya yang dipakai oleh mahasiswa ini adalah sepatu. Narasumber
menuturkan untuk membeli sebuah sepatu original brand luar negeri ternama seperti Nike ia dapat
menghabiskan Rp700.000-2.000.000,- untuk sepasang sepatu saja. Dalam sebulan ia dapat membeli 1-2
pasang sepatu. Kini ia telah memiliki 6 pasang sepatu dengan berbagai brand luar negeri ternama. Ia
juga memiliki alasan mengapa ia membeli sebuah sepatu dengan harga sedemikian. Ia beralasan bahwa
sepatu original brand luar negeri ternama tersebut memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari pada
sepatu brand lokal selain itu sepatu brand luar negeri tersebut juga awet atau tahan lama serta nyaman
dipakai.
3. Tempat Nongkrong

Menurut narasumber, setiap harinya para mahasiswa ini mampu untuk pergi dan mengeluarkan
uangnya untuk nongkrong atau kongkow di kafe/restaurant yang ada di sekitar. untuk sekali ia dapat
menghabiskan Rp50.000-100.000,-. Namun saat ini, kini ia pergi bersama teman-temannya hanya 4-5
kali dalam sebulan. Selain itu, untuk makan setiap harinya ia membeli makanan di luar atau delivery
restaurant cepat saji dan tidak pernah memasak sendiri makanannya. Alasan ia lebih suka membeli atau
delivery restaurant cepat saji dikarenakan lebih praktis dan cepat dibandingkan harus memasak sendiri.
Berbeda dengan mahasiswa zaman dulu yang jarang bahkan tidak pernah nongkrong di luar untuk
makan. Mahasiswa zaman dulu juga lebih suka memasak makanannya sendiri dibandingkan dengan
membeli makanan di luar. Selain itu, layanan pesan antar makanan atau delivery saat itu juga belum
ada atau belum tersedia pada zaman mahasiswa dulu.

4. Alat Transportasi

Hampir seluruh mahasiswa menggunakan kendaraan bermotor ketika pergi ke kampus. Tidak
terkecuali dengan narasumber saya. Ia menuturkan bahwa saat ini mahasiswa banyak yang
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat terutama pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan fakultas-fakultas lainnya. Ia menuturkan alasannya menggunakan
kendaraan bermotor ketika pergi ke kampus karena lebih praktis dan cepat sampai. Selain itu ketika
mereka akan pergi untuk nongkrong atau ke suatu tempat dengan menggunakan kendaraan pribadi akan
lebih mudah, tidak perlu jalan kaki atau menunggu untuk naik kendaraan umum terlebih dahulu. Hal ini
tentu saja berbeda dengan mahasiswa zaman dulu. Mereka untuk pergi ke kampus dengan berjalan
kaki, menggunakan sepeda atau naik kendaraan umum.

5. Gadget

Gadget merupakan sesuatu yang dianggap penting saat ini. Gadget saat ini dilihat sebagai sebuah
kebutuhan primer dan bukan merupakan kebutuhan tersier lagi bagi sebagian besar orang. Tidak
terkecuali dengan narasumber saya ini. Ia menuturkan bahwa gadget merupakan sesuatu yang tidak
bisa ia lepaskan. Setiap hari ia berkomunikasi dengan orang-orang menggunakan
handphone/gadgetnya. Selain itu, ia juga menggunakan handphonenya untuk mencari data-data
pendukung di internet untuk membuat tugasnya dibanding harus mencari dibuku yang belum tentu ada
jawabannya. Ia pun mengakui bahwa handphone sangat mempermudahkannya dalam mengakses segala
hal yang ia butuhkan.

Handphone saat ini pun tidak hanya didesaign untuk sms atau telfon saja melainkan telah didesaign
sedemikian rupa sehingga dapat mengakses segala sesuatu di seluruh dunia. Kita dapat mencari dan
membaca berita di internet tanpa harus membaca dari surat kabar/koran. Selain itu terdapat aplikasi
videocall dimana kita dapat bertatap muka dengan orang yang kita telfon yang sedang berada jauh
disana. Selain itu terdapat juga fitur/aplikasi sosial media dimana kita bisa berinteraksi dengan
masyarakat dunia luas tanpa mengenal batas wilayah. Berbeda dengan dulu dimana belum adanya
handphone secanggih saat ini. Dahulu mahasiswa hanya bisa sms dan telfon saja bahkan hanya bisa
mengirim surat apabila ingin berkabar dengan orang-orang terdekatnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut, terdapat beberapa pengaruh globalisasi yang
ditimbulkan terhadap gaya hidup (lifestyle) pada kalangan mahasiswa. Pengaruh yang ditimbulkanpun
ada yang bersifat positif maupun negatif. Pengaruh atau dampak globalisasi tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:

Dampak Positif

1. Mahasiswa dapat mengakses segala hal yang berbau pendidikan (data materi-materi kuliah)
untuk membantunya dalam mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen.

2. Layanan pesan antar makanan yang membantu mahasiswa ketika tidak sempat memasak atau
sedang sibuk sehingga tidak dapat memasak makanan untuk dirinya.

3. Dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar sehingga tidak membatasi diri untuk
berteman di dunia sekitar saja.

4. Mendapatkan informasi terupdate mengenai kondisi di dalam maupun di luar negeri saat ini.

Dampak Negatif

1. Timbulnya sikap hedonisme

2. Timbulnya sikap konsumerisme

3. Timbulnya sikap kebarat-baratan (westernisasi)


4. Adanya ketergantungan pada gadget

5. Lebih mencintai produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri

Perjalanan Pancasila sebagai Ideologi negara mengaami pasang surut seaa 73 tahun kemerdekaan.
Banyak Kejadian yang diaami eh NKRI akibat adanya sekempk yang mau mengganti ideologi yang
lain. Bagaimana anda menyikapinya?

a. Menurut teman SD saya yang bernama Muhammad Ibrahim


Menurut saya normal saja seteah terbentuknya suatu negara benyak pemberontakan
yang akan muncul, tidak hanya di zaman mdern ini, tapi di abad-abad pertengahan pun
juga sering terjadi ha seperti ini,yang bisa kita akukan adaah menyikapi mereka dengan
bijak,kita diskusikan daam damai,kaau tidak maka gerakan miiter ah yang akan
disegerakan. Untuk idegi negara, saya tidak setuju bia diganti.Pancasila ini adalah hasil
dari perundgan para pemimpin kala itu,yang mana kita tidak bisa seenaknya
menggantinya,ingat Negara Kesatuan Repubik Indneia adalah harga mati buat kita, kita
harus tetap menjaganya biarpun daam keadaan damai(tidak ada peperangan atau
ancaman).

b. Menurut teman SMP saya yang bernama ilfi nur diana


Pancasila sebagai ideologi negara tidak bisa diubah atau diganti dengan ideologi yang
lain dengan cara apapun,karena pancasila adaah rumusan dasar negara yang sudah final
yang didalamnya terkandung beberapa tujuan negara. Jika seseorang yang ingin
mengganti ideologi pancasila tersebut berarti ia telah mengkhianati negaranya sendiri.
Oleh karena itu , pancasila akan tetap menjadi ideologi negara. Meskipun sudah banyak
kejadian yang dialami NKRI selama 73 tahun kemerdekaan, Indonesia tetap bersatu dan
saing membantu satu sama lain. Terbukti dengan dengan pancasila sebagai ideologi
negara bisa menyatukan beribu perbedaan mulai dari suku,ras,agama,dan budaya.
Dengan adanya perbedaan tersebut kita bisa bersatu untuk mereaisasikan cita-cita warga
negara indonesia dengan angkah-angkah yang tepat.

c. Menurut teman SMA saya yang bernama Nabilah Islamiyah


Menurut pendapat saya ideologi Pancasila tidak perlu diganti dengan ideologi
lain.Karena ideologi pancasila merupakan ideologi yang paing pas dan sesuai
diterapkan di indonesia dengan masyarakatnya yang heterogen, ideologi ini bisa
menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat. Pancasila merupakan harga
mati dan benar-benar harus dipertahankan. Nilai-nilai pancasila yang luhur harus
diimpementasikan dimasyarakat agar tidak masyarakat agar tidak terjadi perselisihan
antar masyarakat. Dan sangat diperukan peran aktif masyarakat untuk menghidupkan
nilai-nilai Pancasia. Agar pancasila tetap menjadi ideologi yang kuat dan tidak ada yang
bisa menggantinya.Adanya sekelompok masyarakat yang ingin mengganti ideologi
bangsa karena mereka tidak bisa mengamakan nilai-nilai Pancasila dan memahami
ideologi tersebut.
 

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk “idea” dan “logia”, yang berasal dari bahasa Yunani
“eidios” dan “logos”.
 Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori, dan ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara
sistematis dan diberi petunjuk  pelaksanaannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hak
adalah kekuasaan untuk menerima dan melakukan apa saja yang sudah seharusnya dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup sepanjang yang dilakukan tidak merugikan pihak lain atau negara.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah dan undang undang
dasar 1945 yang harus dilakukan dengan sebaik baiknya oleh seluruh rakyat Indonesia atau setiap
warga negara Indonesia yang ada didalam dan luar negeri.
Kesimpulan adalah bahwa masuknya pengaruh globalisasi boleh-boleh saja namun negara juga harus
membuat filter dan regulasi yang jelas untuk melindungu generasi penerus bangsa ini. Karena terbukti,
dengan maraknya hiburan-hiburan seperti itumembuat mahasiswa tertidur, apatis, acuh tak acuh
terhadap situasi bangsa.

Dan kesimpulan ideologi Pancasila tidak perlu diganti dengan ideologi lain.Karena ideologi pancasila
merupakan ideologi yang paing pas dan sesuai diterapkan di indonesia dengan masyarakatnya yang
heterogen, ideologi ini bisa menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat.

B.REFERENSI
https://www.academia.edu/9065580/ideologi_di_dunia
https://www.kompasiana.com/radhiqmdj/563250863b7b61e6068b4567/pengaruh-globalisasi-terhadap-
sikap-hedonisme-mahasiswa
https://www.academia.edu/37287839/_IDEOLOGI_DI_DUNIA

Anda mungkin juga menyukai