Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALFIN FATHIMATUZ ZAHRO

NIM : 190252609226

MATKUL : MUSIK TRADISIONAL.

TUGASNYA ADALAH MENULIS TENTANG APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG MUSIK
PADA LINK DI ATAS YANG AKAN ANDA APRESIASI. TULISLAH SEBANYAK BANYAKNYA
TENTANG TAMPILAN MUSIK PADA LINK DI ATAS. BISA ANDA TULIS SELUK BELUKNYA,
NADANYA, FUNGSINYA, TINJAUAN ORGANOLOGISNYA DAN SEBAGAINYA. TUGAS
DIKIRIMKANKAN PADA HARI SABTU TANGGAL 18 APRIL 2020 PADA JAM 11.00 DI WAG
INI. TATA TULIS FILENYA ADALAH: NAMA MHSW, MUSIK TRADISIONAL2020.

Menurut saya tentang tampilan musik karinding tersebut , masih kental dengan
tradisinya ,apalagi karinding tersebut ada tradisi leluhur yang dipercayai oleh masyarakat
setempat seperti halnya ritual . Banyak wilayah Nusantara memainkan alat musik ini dengan
nama berbeda namun Karinding lebih dikenal sebagai alat musik khas Sunda. Bentuknya
sederhana, alat musik ini masuk ke dalam jenis idiofon atau lamelafon.

Seluk beluk ,Karinding telah ada sejak enam abad yang lalu dan lebih tua dari alat musik
kecapi. Dikatakan bahwa dahulu Karinding digunakan untuk perlengkapan upacara adat atau
ritual. Sekarang ada juga yang menggunakan alat musik ini untuk mengiringi pembacaan rajah.
Karinding ini terbagi dalam tiga ruas. Bagian ruas pertama yang berada di ujung untuk mengetuk
agar memperoleh resonansi pada bagian tengah. Ruas tengah mempunyai guratan yang akan
bergetar saat diketuk jari. Ruas ketiga bagian kiri sebagai pegangan. Untuk memperoleh suara
yang indah,

Cara memainkan Karinding harus ditiup dan dikombinasikan dengan diketuk atau ditepuk
pada bagian tengah. Suara yang dihasilkan tergantung dari olahan rongga mulut, lidah dan napas.
Karinding juga mengenal gender. Karinding yang dipakai perempuan terbuat dari bambu dengan
bentuk seperti susuk sanggul. Dapat disimpan dengan cara disisipkan pada sanggul. Sedangkan
Karinding untuk laki-laki terbuat dari pelepah kawung dan berukuran lebih pendek. Alat musik
tersebut dapat disimpan di tempat tembakau atau rokok.Pada umumnya Karinding memiliki
panjang 10 cm dan lebar 2 cm tetapi tergantung pula dengan fungsi pemakaiannya. Ukuran
berbeda dapat mempengaruhi bunyi yang nantinya dihasilkan. Perbedaan cara mengetuk juga
dapat memperoleh warna bunyi yang berbeda. Dari sebuah alat sederhana dapat memperoleh
bunyi yang berbeda seperti bass, gong, saron bonang, kendang dan melodi.Konon, Karinding
juga berfungsi sebagai pemikat hati pasangan. Di masa itu Karinding telah diperkenalkan sejak
anak-anak untuk alat permainan dan ketika menjadi remaja, Karinding akan digunakan untuk
memikat hati pasangan. Antara laki-laki dan perempuan sahut-menyahut dengan nada yang
khusus. Lalu setelah menikah alat musik ini dapat digunakan untuk membantu petani mengusir
hama.Menurut filosofi, Karinding dianggap memberi simbol tentang alam semesta, lingkungan
dan spiritual. Cara membunyikan Karinding dengan ditabuh dan diketuk menyimbolkan teori
pembentukan alam semesta. Getaran alat musiknya menggambarkan tanda kehidupan, termasuk
dengan dengungan suara yang dihasilkannya.Dalam bentuk yang sederhana Karinding dianggap
sebagai arahan untuk yakin, sabar dan sadar. Saat memukul atau mengetuk alat musik harus
yakin dan sabar hingga menimbulkan suara. Sadar bahwa suara yang keluar adalah suara alat
musik dan bukan suara kita.

Nadanya sendiri Secara konvensional menurut penuturan Abah Olot nada atau pirigan
dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-
iringan.

Fungsi Karinding yaitu alat buat mengusir hama di sawah. Suara yang dihasilkan dari
getaran jarum karinding biasanya bersuara rendah low decible. Suaranya dihasilkan dari gesekan
pegangan karinding dan ujung jari yang ditepuk-tepakkan. Suara yang keluar biasanya terdengar
seperti suara wereng, belalang, jangkrik, burung, dan lain-lain. Yang zaman sekarang dikenal
dengan istilah ultrasonik. Biar betah di sawah, cara membunyikannya menggunakan mulut
sehingga resonansina menjadi musik. Sekarang karinding biasa digabungkan dengan alat musik
lainnya.Bedanya membunyikan karinding dengan alat musik jenis mouth harp lainnya yaitu pada
tepukan. Kalau yang lain itu disentil. Kalau cara ditepuk dapat mengandung nada yang berbeda-
beda. Ketukan dari alat musik karinding disebutnya Rahel, yaitu untuk membedakan siapa yang
lebih dulu menepuk dan selanjutnya. Yang pertama menggunakan rahèl kesatu, yang kedua
menggunakan rahel kedua, dan seterusnya. Biasanya suara yang dihasilkan oleh karinding
menghasilkan berbagai macam suara, diantaranya suara kendang, goong, saron bonang atau bass,
rhytm, melodi dan lain-lain.

Bahkan karinding bisa membuat lagu sendiri, sebab cara menepuknya beda dengan suara
pada mulut yang bisa divariasikan bisa memudahkan kita dalam menghasilkan suara yang warna-
warni. Kata orang tua dahulu, dulu menyanyikan lagu bisa pakai karinding, Kalau kita sudah
mahir mainkan suara karinding, pasti akan menemukan atau menghasilkan suara buat berbicara,
tetapi suara yang keluar seperti suara robotik.

Organologi Karinding, Karinding terbagi dari tiga bagian. Bagian untuk memegang
disebut pancepengan, bagian keluarnya suara / nada yang terdapat jarum disebut cecet ucing atau
ekor kucing sedang bagian ujung karinding di sebut panenggeul (pemukul), bila bagian ini
dipukul maka jarum akan bergetar lalu rapatkan ke rongga mulut , maka akan didapatkan bunyi
yang khas. Si pemain karinding harus mampu mengalirkan udara dari hembusan napas.
Improvisasi pemain sangat dibutuhkan, karena karinding harus dimainkan dengan penghayatan
perasaan yang khusus.

Anda mungkin juga menyukai