Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang perlu mendapat

perhatian terutama pada remaja. Remaja yang kelak menjadi orang dewasa

tentunya harus mempunyai kesehatan reproduksi yang sehat. Pada masa remaja

putri, terjadi berbagai perubahan yang ditandai dengan pertumbuhan seks

sekunder seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut disekitar alat

kelamin dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama. Menstruasi

atau haid adalah luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung

pembuluh darah, di mana terjadi setiap bulan dan berlangsung selama kurang

lebih 3 – 7 hari.1

Pertumbuhan organ reproduksi mengalami banyak perubahan pada masa

pubertas. Banyaknya berkaitan dengan peristiwa haid yang dialami oleh para

remaja yaitu dengan adanya sifat kelompok yang meliputi unsur perkembangan

fisik, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, perkembangan intelektual,

seksual, dan emosional.2 Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan

dalam siklus menstruasi selama reproduksi. Dalam pengaruhnya terhadap siklus

menstruasi, stres melibatkan sistem hormonal sebagai sistem yang berperan besar

pada reproduksi wanita.3

Berbagai macam perubahan emosi akibat suatu stresor telah dihubungkan

dengan adanya fluktuasi hormonal selama siklus menstruasi. Beberapa penelitian

menunjukkan stresor seperti meninggalkan keluarga, masuk kuliah, bergabung


dengan militer, atau memulai kerja baru berhubungan dengan tidak datangnya

menstruasi, meningkatkan panjang siklus menstruasi atau jadi menunda periode

setiap bulannya. Adanya perbedaan latar belakang sosiodemografi, tingkat

aktivitas dan tingkat kemampuan adaptasi diduga juga menyebabkan timbulnya

keluhan stres.4

Siklus menstruasi yang tidak teratur menunjukkan ketidakberesan pada sistem

metabolisme dan hormonal. Dampaknya yaitu jadi lebih sulit hamil (infertilitas).

Siklus menstruasi yang memendek dapat menyebabkan wanita mengalami

unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit unuk dibuahi. Siklus

menstruasi yang memanjang menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau

wanita mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Apabila sel telur jarang

diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi. Ketidakteraturan siklus

menstruasi juga membuat wanita sulit mencari kapan masa subur dan tidak

(Hestiantoro dalam Nurlaila, dkk, 2007). Panjang siklus yang biasa ialah 25-32

hari, dan kira-kira 97% wanita yang berovulasi siklusnya berkisar antara 18-42

hari, tetapi hanya sekitar 10-15 persen wanita yang memiliki siklus 28 hari.5

Remaja menunjukkan peningkatan kortisol sebagai respon terhadap

stressignifikan lebih besar dari anak usiapertengahan (7-12 tahun). Siswa sebagai

remaja dapat saja mengalamikegoncangan jika menerima tekanandari dalam diri

mereka maupun darilingkungan luar diri mereka. Semuanya itu bila tidak

ditempatkan pada porsiyang semestinya membuat remaja rawan stres.6

Berdasarkan latar tersebut dapat dilihat bahwa perempuan yang mengalami

stres dan mesntruasi. Maka dari itu tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Stres terhadap Gangguan Siklus Menstruasi pada Remaja Mahasiswi

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2016”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan

pertanyaan “Apakah Pengaruh Stres terhadap Gangguan Siklus Menstruasi pada

Remaja Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan

2016?”

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya hubungan antara Pengaruh Stres terhadap

Gangguan Siklus Menstruasi pada Remaja Mahasiswi Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui angka prevalensi kejadian stres pada Remaja

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Angkatan 2016.

2. Untuk mengetahui angka kejadian Menstruasi pada Remaja

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Angkatan 2016.
3. Untuk mengetahuiPengaruh Stres terhadap Gangguan Siklus

Menstruasi pada Remaja Mahasiswi Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2016.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh

perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Makassar.

2. Dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi yang diperlukan

untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

3. Dapat melakukan pengembangan dari penelitian-penelitian terdahulu.

4. Untuk memperluas wawasan dan pandangan mahasiswa/i pengaruhstres

dan menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai