Anda di halaman 1dari 1

Nama : Natalin Vira S.

K
NIM : C 301 18 141

MANAJEMEN PERSEDIAAN

PENDEKATAN TRADISIONAL 
System manajemen persediaan dengan pendekatan tradisional menganggap bahwa ketidakpastian
permintaan konsumen mengakibatkan ketidakpastian produksi dan pembelian sehingga  perusahaan
harus memiliki persediaan. Manajemen berusaha untuk mengatasi ketidakpastian tersebut melalui
perencanaan sediaan yang sebaik mungkin. Dalam pendekatan tradisional beranggapan bahwa
masalah produksi dapat diatasi dengan mengelola persediaan. Ada beberapa alasan yang
mendorong  kenapa dalam pendekatan tradisional perlu diadakan persediaan seperti:
•untuk menyeimbangkan biaya penyimpanan dan pemesanan
•untuk memuaskan permintaan pelanggan
•untuk memanfaatkan potongan harga
•untuk berjaga jaga jika terjadi kenaikan harga
•untuk menjaga kelancaran proses produksi

PENDEKATAN JUST IN TIME (JIT)


  Perubahan lingkungan tradisional ke pemanufakturan maju yang diikuti dengan persaingan tajam
bahkan berlevel global mengakibatkan system manajemen dengan pendekatan tradisional yang
berbasis Economic Order Quantity (EOQ) dan metode minimal-maksimal tidak cocok lagi dalam
lingkungan yang baru sehingga mendorong perusahaan menggunakan Just In Time (JIT).
  Sistem persediaan Just-In-Time bertujuan meminimalkan tingkat persediaan, kalau bisa tingkat
persediaan ditekan menjadi nol.
Untuk menjamin agar penerapan Just In Time (JIT) dapat berhasil dengan baik maka perusahaan
perlu melakukan : a) kontrak jangka panjang dan menjaga hubungan  baik dengan supplier.
Melakukan negosiasi kontrak-kontrak jangka panjang untuk memasok bahan baku dari luar pastinya
akan mengurangi jumlah pemesanan dan biaya pemesanan itu sendiri. Kontrak jangka panjang
selain dilakukan dengan supplier juga dapat dilakukan antara perusahaan manufaktur. b) Pertukaran
data elektronik (electronic data interchange/EDI). EDI memungkinkan para supplier untuk
mengakses basis data pembelinya cecara on-line. Dengan mengetahui skedul produksi pembelinya (
dalam hal ini adalah perusahaan manufaktur), para supplier dapat mengirimkan barang ataupun 
bahan baku  ysng diperlukan  ketika dibutuhkan, yaitu tepat pada saat bahan tersebut dibutuhkan.

PENDEKATAN TEORI KENDALA


  Jika suatu perusahaan memiliki sumber daya yang tidak terbatas dan permintaan untuk  tiap
produk tidak terbatas, maka keputusan untuk membuat produk  akan menjadi mudah dalam jumlah
yang tak terbatas. Namun kenyataannya tidak demikian, setiap perusahaan menghadapi sumber
daya dan permintaan yang terbatas untuk setiap produk. Keterbatasan ini disebut kendala
(constraint).  Teori kendala  beranggapan bahwa kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh kendala
(constraint) dalam artian yang luas. Menurut teori kendala, jika ingin meningkatkan kinerja, suatu
perusahaan harus mengidentifikasikan kendala-kendalanya, mendayagunakan kendala-kendalanya
dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dan menemukan cara untuk mengatasi kendala
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai