Ciptaningrum Minpet Tugas 1
Ciptaningrum Minpet Tugas 1
Oleh:
TEKNIK PERTAMBANGAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral
merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Unsur mineral
merupakan salah satu komponen yang sangat di perlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Berdasarkan susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-mineral yang terdapat di
alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu : elemen native, sulfida, oksida dan
hidroksida, halida, karbonat, sulfat, fosfat, dan silikat yang kesemuanya memiliki derivatnya,
susunan kimia serta struktur kristalnya yang unik sehingga menjadikannya berbeda serta
memliki sifat-sifat fisik yang berbeda pula antara mineral yang satu dengan yang lainnya .
B. Rumusan Masalah
3) Sebutkan nama mineral, sifat fisik, komposisi kimia dan bentik Kristal pada setiap
mineral ?
C. Tujuan
D. Manfaat
PEMBAHASAN
James D.Dana (dalam Kraus, Hunt,dan Ramsdell, 1951) yang didasarkan pada kemiripan
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung
unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity)
mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile
yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan.
a. Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya: emas (Au), perak (Ag), Platina
b. Semimetal (Semi logam). Contohnya: bismuth (Bi), arsenic (As), , yang keduanya
c. Non metal (bukan logam). Contohnya intan, graphite dan sulfur. sistem kristalnya
kristalnya isometric, dan graphite sistem kristalnya adalah hexagonal. Pada umumnya,
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari
kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya unsure
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api
yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-
tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut
berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya.
Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur
sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Dan
oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri logam, mineral-
mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur
utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan
yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.
Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena
(PbS), sphalerite (ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2) .Dan termasuk juga didalamnya selenides,
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi
unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-).
a.OKSIDA
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang
paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa
mineral oksida yang paling umum adalah, korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit
(SnO2).
b.HIDROKSIDA
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan
unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait
dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya
pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif, seperti:
F-, Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki BJ yang rendah (< 5).Contoh mineralnya adalah:
“kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.
Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat
juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves),
stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat
(BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite
(CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan contoh mineral nitrat dan
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam
dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah
Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan
sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan
anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah barite (barium
sulfate), celestite (strontium sulfate), anhydrite (calcium sulfate), angelsit dan gypsum
Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki kilap
A.8.KELOMPOK SILIKAT
Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali.
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya
yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir
100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan
bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan
(metamorf). Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok,
B. Dasar Klasifikasi
Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan komposisi kimia. Sifat fisik
Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-
atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut
berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau
di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang
pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri
Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur
kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata
& benda itu dinamakan kristal (hablur) & bidang rata itu disebut muka krsital.
Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:
1. Isometrik ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain
2. Tetragonal (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros
sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon).
3. Heksagonal (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama
panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60
derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda
4. Ortorombis (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan
siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit,
belerang, topaz)
5. Monoklin (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya
berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips,
muskovit, augit)
6. Triklin (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan
Mineral dengan penampilan logam mempunyai kilap logam (metalik). Sedangkan mineral
yang mempunyai kilap nonlogam dikatakan sebagai kilap kaca (vitreous), pearly, silky,
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang,
beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum
yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.
Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi
perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna
kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga
ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic.
Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam
permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu :
belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau;azurite warnanya biru; pirit warnanya
kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat;
allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda
(inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang
antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam
Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia
memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur
mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat
campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning,
kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak
kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya
memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih
besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan
Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe
didalam molekulnya.
B.5 Streak (cerat atau warna serbuk)
Kristal atau mineral yang mempunyai kekerasan kurang dari 7 jika digosokkan pada
lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan ditempat penggosokan tsb suatu garis
yang karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.
b) Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam – logaman atau memberigaris merah darah
c) Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis
putih
permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan kearah mana ikatan-ikatan
diantara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.
Belahan adalah rekahan menurut bidang-bidang lemah yang permukaannya licin, sejajar
dengan bidang yang ikatan atomnya lemah. Contohnya mineral mika, memberikan kesan
Berat jenis adalah perbandingan berat suatu material dengan air pada volume yang
sama. Semakin besar jumlah atom dan makin kompak maka semakin besar pula berat
jenisnya. Berat jenis rata-rata mineral pembentuk batuan berkisar antara 2,65 (kwarsa) dan
3,37 (olivin).
Merupakan grup terbesar. silicates (sebagian besar batuan adalah >95% silicates),
yang terdiri dari silicon danoxygen, dan dengan ion tambahan seperti aluminium, magnesium,
aragonite, dan siderite. carbonateterbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton.
Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah evaporitic
yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfate dan halides
berinteraksi. Contoh
halite, sylvite, dan sal ammoniac. Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah
Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan karena bijih (ores) terbentuk dari
mineral-mineral dari kelas oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi perubahan kutub
magnetic bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi, teroksidasi dari hasil
pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada batuan beku crustdan mantle.
Contoh hematite, magnetite, chromite, spinel, ilmenite, rutile, dan ice juga termasuk mineral-
mineralhydroxide.
Hampir serupa dengan kelas Oxide, pembentuk bijih (ores). Contohnya termasuk
sulfosalts.
berupa phosphorus, antimony, arsenic atau vanadium. Phospate yang umum adalah
apatite yang merupakan mineral biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan.
Terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak dan tembaga), semi-metal
dan non-metal. Grup ini juga termasuk natural alloys, seperti electrum, phosphides, silicides,
carpathite,evenkite andabelsonte
3½ - 4 berwarna,
Karbon Aragonite
2.947 Kawat Putih Ortorombi
1 at (CaCO3) Putih
g/cm3 Tembaga kekuningan, k
(Flourite) Putih
kemerahan.
2 Karbon Azurite 3.77 - 3½ - 4 Azure biru, Biru Monoklini
cahaya yang
3.83
ditransmisika
n
Tak
berwarna,
3½ - 4 Putih, Putih
Karbon Magnesite 2.98 -
Kawat keabuan,
3 at (MgCO3) 3.02 Putih Trigonal
Tembaga Putih
g/cm3
(Flourite) kekuningan,
Putih
kecoklatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Kelompok Sulfida
4. Kelompok Halida
5. Kelompok Karbonat
6. Kelompok Sulfat
7. Kelompok Phosphat
8.Kelompok Silikat
B. SUMBER
Lang, Dr. Helen. 2009. Mineralogy. West Virginia University.