Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk
laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi
asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai
produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh
darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
Bakteri asam laktat mampu mengebah glukosa menjadi asam laktat. Bakeri tersebut adalah
Laktobbacillus, Streptococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Bifidobacterium. Ada 2
kelompok fermentasi asam laktat, yaitu homofermentatif dan heterofermentatif.
Homofermentatif menggunakan glikolisis melalui jalur EMP dan heterofermentatif
menggunakan glikolisis melalui jalur HMP.
Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat.
Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami degradasi molekul (secara
anaerob) dan dikatalisis oleh enzimasam laktat dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk
menghasilkan energi dan asam laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat ditulis
sebagai berikut.
C6H1206->2CH3CH(OH)COOH+2ATP ASAM LKTAT.
Pada manusia, kejadian ini sering temukan ketika seseorang bekerja atau berolahraga berat/keras.
Akibat kekurangan oksigen menyebabkan asam piruvat yang terbentuk dari tahapan glikolisis
akan diuraikan menjadi asam laktat.yang menyebabkan timbulnya rasa pegal-pegal setelah
seseorang bekerja/berolahraga berat/keras.
2. FERMENTASI ALKOHOL
Beberapa jasad renik seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol dan CO2 dalam proses
yang disebut fermentasi alkohol. Jalur metabolisme proses ini sama dengan glikolisis sampai
dengan terbentuknya piruvat. Dua tahap reaksi enzim berikutnya adalah reaksi perubahan asam
piruvat menjadi asetaldehida, dan reaksi reduksi asetaldehida menjadi alkohol. Dalam reaksi
pertama piruvat didekarboksilasi diubah menjadi a setaldehida dan CO2 oleh piruvat
dekarboksilase, suatu enzim yang tidak terdapat dalam hewan. Reaksi dekarboksilase ini
merupakan reaksi yang tak reversible, membutuhkan ion Mg2+ dan koenzim tiamin pirofosfat.
Reksi berlangsung melalui beberapa senyawa antara yang terikat secara kovalen pada koenzim.
Dalam reaksi terakhir, asetaldehida direduksi oleh NADH dengan enzim alkohol dehidrogenase,
menghasilkan etanol. Dengan demikian etanol dan CO2 merupakan hasil akhir fermentasi
alkohol, dan jumlah energi yang dihasilkan sama dengan glikolisis anaerob, yaitu 2 ATP.
Fermentasi alkohol : Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (
ragi ), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Setelah
terbentuk asam piruvat ( hasil akhir glikolisis ), asam piruvat mengalami dekarboksilasi
(: sebuah molekul CO2 dikeluarkan ) dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase
menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADH menjadi NAD+ serta
membebaskan energi/kalor. Proses ini dikatakan sebagai "pemborosan" karena sebagian
besar energi yang terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol.
Itulah sebabnya, alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol
pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya
tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis :
C6H12O12->2C2H5OH+2CO2+2ATP ALKOHOL
(DIBUKU CETAK+BUKU SAKU)
3. Fermentasi Propionat
Propionat merupakan produk akhir fermentasi gula dan pati. Sebagian besar energi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi laktosa diperoleh dari propionat. Bahan dengan
kandungan karbohidrat mudah terfermentasi sehingga menghasilkan propionat dan butirat relatif
lebih tinggi daripada asetat. Propionat dianggap lebih efisien sebagai sumber energi karena
fermentasi dalam produksi propionat menghasilkan lebih sedikit gas metan dan karbondioksida.
Propionat, asetat, dan karbon dioksida merupakan produk utama dari fermentasi laktat, glukosa
dan gliserol oleh Propionibacterium, Veillonella, Bacteroides, dan beberapa Clostridium spp.
Hipotesis awal menyatakan bahwa langkah awal fermentasi propionat adalah dehidrasi laktat
menjadi akrilat. Akrilat kemudian diredukasi menjadi propionat. Rute tersebut teramati pada
Clostridium propionicum, Bacteroides rumocola, dan Peptostreptococcus. Pada
Propionibacterium dan Veillonella pembentukan propionat melalui rute yang lebih kompleks.
(Purwoko, 2007)
Fermentasi Butirat
Fermentasi butirat dilakukan oleh Clostridium sp. yang merupakan bakteri penghasil spora
heterogenus sebagai sakarolitik dan proteolitik. Tergolong bakteri anaerob. Berbentuk batang
lurus atau agak bengkok dengan ujung bulat, herukuran 0,7 mikron x 5,0 terpisah-pisah,
berpasangan dalam rantai pendek; kadang-kadang membentuk filamen pañjang, dapat bergerak
secara aktif. Spora berbentuk bulat telur, eksentrik atau sub-terminal membentuk clostridium.
Bersifat gram positif yang dapat berubah menjadi gram negatif. Mengubah susu lakmus menjadi
asam, cepat menggumpal dan kehilangan warna. Tumbuh baik pada suhu antara 30° dan 37° C.
Dapat dikucilkan dan keju, susu yang asam, bahan-bahan nabati berpati yang mengalami
fermentasi Asam butirat dan dan tanah. Dalam fermentasi menghasilkan asam butirat, asam
cukak, butanol dan isopropanol.
Clostridium proteolitik sangat penting untuk mendekomposisi anaerob yang disebut
putrefaction. Clostridium butyricum mampu memfermentasi karbohidrat menjadi butirat dengan
produk lain seperti gas hidrogen, karbon dioksida, dan sedikit asetat.
5. Fermentasi Asam Campuran
Enterobacteriaceae (Escherichia, Enterobacter, Salmonella, Klebsiella, dan Shigella)
memfermentasikan glukosa menjadi campuran asam asetat, format, suksinat, etanol, CO2, dan
H2. Semua produk diperoleh dari fosfoenol piruvat (PEP) atau lebih tepatnya suksinat dari PEP,
sedang yang lainnya dari piruvat (piruvat diperoleh dari PEP).
Suksinat diperoleh dari karboksilasi PEP melalui jalur reduktif-asam sitrat (jalur suksinat).
PEP diubah menjadi oksaloasetat oleh PEP karboksilase. Perubahan oksaloasetat menjadi
suksinat melalui rute dan melibatkan enzim yang sama seperti pada perubahan oksaloasetat
menjadi pada fermentasi propionat untuk bakteri Propionibacterium. Laktat diperoleh langsung
dari reduksi piruvat oleh laktat dehidrogenase. Format diperoleh dari pemecahan piruvat (hasil
lain adalah asetil KoA), kemudian dapat diubah menjadi CO2 dan H2. Asetil KoA dapat diubah
menjadi etanol maupun asetat.
Lactobacillus helveticus memfermentasi sitrat dan laktosa menjadi laktat. Akan tetapi, jika
laktosa ditiadakan, terjadi perubahan produk fermentasi, yaitu menghasilkan asetat dan suksinat,
bukan laktat. Asetoin dan diasetil tidak terdektesi pada produk fermentasi Lactobacillus
helveticus. Produksi asetat dari piruvat (hasil konversi sitrat) diperantai oleh NADH oksidase,
bukan asetat kinase.
2. Proses Glikolisis dan enzim yang berperan
Jawab : di buku cetak.
b. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi antara yaitu antara glikolisis dengan
siklus krebs. Dalam proses ini terjadi perubahan dari 2 asam piruvat (3 C) menjadi
2 asetil Ko Enzim A (2 C). Hasil dari proses ini adalah 2 asetil Ko Enzim A, dan 2
NADH.
4) TRANSPORT ELEKTRON
a) Sebanyak 10 molekul NADH2 dan 2 molekul FADH2 dihasilkan selama tahap
glikolisis dan siklus Krebs. Seluruhnya akan memasuki reaksi redoks pada sistem
transpor elektron.
b) Tahapan :
i) Mula-mula molekul NADH2 memasuki reaksi dan dihidrolisis oleh enzim
dehidrogenase kembali menjadi ion NAD+ diikuti pelepasan 3 ATP, kemudian
diikuti molekul FADH2 yang dihidrolisis oleh enzim flavoprotein kembali
menjadi ion FAD+ dan menghasilkan 2 molekul ATP, keduanya juga melepaskan
ion Hidrogen diikuti elektron, peristiwa ini disebut reaksi oksidasi.
ii) Selanjutnya elektron ini akan ditangkap oleh Fe+++ sebagai akseptor elektron
dan dikatalis oleh enzim sitokrom b, c, dan a. Peristiwa ini disebut reaksi reduksi.
Reaksi reduksi dan oksidasi ini berjalan terus sampai elektron ini ditangkap oleh
Oksigen (O2) sehingga berikatan dengan ion Hidrogen (H+) menghasilkan H2O
(air). Hasil akhir dari sistem transpor elektron ini adalah 34 molekul ATP, 6
molekul H2O (air).