Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RANDHIKA RESTU SUGANDA

PRODI : POT
NIM : 2019112012
ROMBEL :B

1. Kerusakan pada undercarriage


a. Kerusakan pada track link
Dampak :
1.) Terjadi permasalahan seperti track shoe seperti pergerakan yang kurang
sempurna
Penyebab :

1.) Medan yang tidak sesuai


2.) Kurangnya pelumasan
3.) Faktor usia

Cara memperbaiki :

1.) Bersihkan track dari kotoran yang menempel


2.) Periksa bagian yang diindikasikan terdapat kerusakan
3.) Jika terdapat keretakkan dapat diatasi atau diperbaiki dengan melakukan
penambahan daging dengan cara dilas
4.) Jika terdapat karat dapat dilakukan pengikisan karat dan dilakukan pelumasan
dengan meggunakan grease atau oli

Cara mengantisipasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


b. Kerusakan pada teeth sprocket

Dampak :
1.) Jika terjadi keausan pada teeth sprocket dapat menyebabkan track link kendur
dan mempengaruhi kinerjanya
2.) Jika terjadi keretakan maka dapat berdampak kerusakan pada sprocket

Penyebab :

1.) Bebean yang berlebih


2.) Terjadi benturan dengan benda yang keras

Cara memperbaiki :

1.) Lakukan pengecekkan pada bagian teeth sprocket


2.) Jjika terjadi keretakkan maka dilakukan pengelasan
3.) Namun jika masih tak dapat diatasi maka dapat dilakukan penggantian
komponen tersebut

Cara menganisipasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


2.) Lakukan pemilihan gigi speed yang sesuai dengan medan
c. Kerusakan pada front idler
Dampak :
1.) Track link kendur
2.) Terjadi guncangan yang berlebih

Penyebab :

1.) Kurang pelumasan


2.) Faktor usia
3.) Melebihi batas jarak tempuh
4.) Terjadi benturan dengan benda keras

Cara memperbaiki :

1.) Lakukan pengecekkan terlebih dahulu pada bagian yang rusak


2.) Lakukan pengelasan jika terjadi keretakkan
3.) Jika kerusakan terlalu parah maka dilakukan penggantian komponen

Cara mengatasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi

d. Kerusakan pada carrier roller


Dampak :
1.) Menyababkan gesekkan pada track link
2.) Dapat membuat track link kendur
Penyebab :

1.) Kuranng pelumasan


2.) Terjadi gesekan karena tracklink dan roller

Cara memperbaiki :

1.) Lakukan pelumasan secara berkala


2.) Jika terjadi keretakkan atau pecah dapat dilakukan pengelasan
3.) Jika kerusakan terlalu parah maka dilakukna penggantian komponen

Cara mengatasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


e. Kerusakan pada track roller
Dampak :
1.) Keausan membuat track kendur
2.) Komponen dapat terlepas dari dudukan track frame

Penyebab :

1.) Keausan akibat track roller bersinggungan langsung dengan track link
2.) Penyetelan track link yang terlalu kendur

Cara memperbaiki :

1.) Lakukan pelumasan secara berkala


2.) Jika terjadi keretakkan atau pecah dapat dilakukan pengelasan
3.) Jika kerusakan terlalu parah maka dilakukna penggantian komponen

Cara mengantisipasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


2. Kerusakkan pada engine
a. Kerusakan pada cooling system
Dampak :
1.) Terjadi overheating
2.) Unit breakdown

Penyebab :

1.) Air radiator kuranng atau bahkan habis


2.) Kerusakan pada termostat
3.) Fan mati
4.) Hoist ke radiator bocor
5.) Pompa radiator rusak

Cara memperbaiki :

1.) Lakukan penambahan air radiator jika air radiator kurang


2.) Lakukan penggantian termostat
3.) Lakukan sistem kelistrikan pada fan
4.) Lakukan penggantian hoist yang bocor
5.) Lakukan pengecekan kelistrikan pada pompa radiator

Cara mengaantisipasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


2.) Selalu periksa level air pendingin
b. Kerusakan pada air intake
Dampak :
1.) Unit terjadi low power
2.) Pembakaran kurang kurang maksimal

Penyebab kerusakan :

1.) Saluran air filter buntu


2.) Pemasangan filter yang tidak benar

Cara memperbaiki :

1.) Lakukan pembersihan atau penggantian filter udara

Cara mengantisipasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


2.) Selalu periksa saluran air flow
c. Kerusakan pada sistem pelumasan
Dampak :
1.) Kerjadi keausan pada komponen engine
2.) Overheating
Penyebab :

1.) Kurangnya oli pelumas


2.) Oli pelumas terkontaminasi
3.) Oli pelumas tidak sesuai spesifikasi engine
4.) Kerusakan pada pompa oli pelumas

Cara perbaikkan :

1.) Lakukan pemeriksaan rutin pada sistem pelumasan


2.) Lakukan penggantian oil filter

Cara mengantisipasi :

1.) Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


2.) Selalu cek level oli pelumas
3. Kerusakan pada blade
Dampak :
a. Dorongan material tidak maksimal

Penyebab :

a. Benturan dengan benda keras


b. Faktor usia benda
c. Kesalahan pada saat pemasanngan komponen

Cara memperbaiki :

a. Lakukan pengelasan pada bagian komponen yang retak


b. Jika kerusakan terlalu parah lakukan penggantian komponen

Cara mengantisipasi :

a. Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


b. Hindari menggusur bagian material yang keras
4. Kerusakan pada ripper
Dampak :
a. Ripper tidak dapat digunakan
b. Kinerja alat kurang efisien

Penyebab :
a. Benturan dengan benda keras
b. Faktor usia komponen

Cara memperbaiki :

a. Lakukan pengelasan pada bagian yang retak atau patah


b. Jika kerusakan terlalu para maka dilakukan penggantian komponen baru

Cara mengantisipasi :

a. Selalu lakukan P2H sebelum dan sesudah unit beroperasi


b. Jangan lajukan ripping pada medan yang tidak sesuai dengan kemampuan unit
5. Kerusakan pada kabin
Dampak :
a. Debu masuk ke ke dalam kabin
b. Kenyamanan operator berkurang

Penyebab :

a. Tertimpa material
b. Faktor usia
c. Faktor cara pakai operator

Cara memperbaiki :

a. Lakukan pendempulan jika kabin penyok

Cara mengantisipasi :

a. Selalu lakukan pembersihan kabin


b. Selalu antisipasi bahaya dari kejatuhan material

Anda mungkin juga menyukai