Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Deolindo Milano Titariuw

NIM : 18 3145 201 082

RINGKASAN SPEKTROSKOPI

A. Definisi Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya,
suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut.
Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi
antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang
ilmu di mana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisis
kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring
teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak,
tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar
x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap.
Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara
intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop
besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan
atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek
astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral.

B. Klasifikasi dan Fungsi Spektroskopi


Spektroskopi secara umum dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu spektroskopi atom atau
emisi dan spektroskopi molekul atau absorpsi. Selain itu, pembagian spektroskopi
berdasarkan sinyal radiasi elektromagnetik dibagi menjadi 4 macam, antara lain
spektroskopi absorpsi, spektroskopi emisi, spektroskopi scattering dan spektroskopi
fluoresensi. Sedangkan untuk komponen utama dari spektroskopi terbagi atas sumber
radiasi, monokromator, detektor dan tempat cuplikan atau kuvet.

1. Spektroskopi Atom
Cara menentukan komposisi suatu unsur dengan menggunakan spektrum
elektromagnetik atau massa. Ilmu yang mempelajari mengenai elektromagnetik
disebut dengan Spektroskopi Atom Optik. Spektroskopi atom digunakan dalam
menentukan kuantitatif dan kualitatif sekitar 70 unsur. Secara teknik, spektroskopi
atom dibagi menjadi 3, antara lain :

a. Spektroskopi Absorption/Serapan Atom


Spektroskopi serapan atom mempunyai prinsip dasar berupa interaksi antara sampel
dengan eletromagnetik dan spektrokopi ini sangat cocok digunakan menganalisis
zat yang berkonsentrasi rendah.
b. Spektrokopi Emisi Atom (AES)
Suatu metode analisis kimia dan menggunakan intensitas cahaya yang berasal dari
api, plasma ataupun percikan dari panjang gelombang tertentu. Nantinya panjang
gelombang tersebut digunakan untuk menentukan jumlah unsur di dalam sampel.
c. Spektrokopi Flouresence/Atomic Flouresence Spectroscopy (AFS)
Spektroskopi elektromagnetik yang melakukan analisis flourescence yang berasal
dari atom sampel. Spektrokopi ini menggunakan sorotan sinar (sinar ultraviolet)
sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur flouresence yatu fluorimeter atau
fluorometer.

2. Spektroskopi Molekul
Suatu teknik yang digunakan dalam mengidentifikasi suatu senyawa organik dan
anorganik pada spesi molekular. Spektrokopi ini banyak digunakan dalam
mengidentifikasi spesies organik, anorganik dan juga biokimia.
A. Spektroskopi UV – Vis

Pengukuran pada suatu panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet serta
cahaya tampak yang diserap atau diabsorsi oleh sampel. Spektrokopi UV-Vis
digunakan untuk mengukur molekul dan ion anorganik di dalam sebuah
larutan.

B. Spektroskopi Infra Merah


Suatu cara atau metode untuk mengamati interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik yang berada di daerah dengan panjang gelombang 0,75 –
1.000 µm. Untuk pertama kali, radiasi elektromagnetik ditemukan oleh James
Clark Maxwell. Interaksi sinar infra merah dengan molekul mengakibatkan
vibrasi yaitu bergerak pada tempatnya. Sedangkan untuk dasar spektrokopi
infra merah yaitu senyawa yang terdiri atas 2 atom (diatom), di mana kedua
atom tersebut dihubungkan dengan sebuah ikatan mirip pegas.

C. Prinsip Kerja Spektroskopi

1. Spektroskopi Serapan Atom


Berdasakan pada penguapan larutan sampel, lalu kandungan logam di dalamnya akan
diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut akan mengabsorpsi radiasi atau sinar yang
berasal dari sumber cahaya (lampu katoda), sebelumnya sudah ada kandungan unsur
yang telah ditentukan. Pengukuran berdasarkan banyaknya penyerapan radiasi pada
panjang gelombang.
2. Spektroskopi Emisi Atom
Spektroskopi ini akan menyerap cahaya dengan menggunakan atom bebas. Zat yang
berada di dalam suatu larutan mengalami penguapan kemudian dipecah menjadi atom
yang terfragmentasi menjadi nyala (plasma). Terdapat elektroda yang berupa grafit
yang bersifat konduktif. Terdapat 2 macam analisis yaitu kulitatif untuk menentukan
seberapa banyak elemen yang terdapat di dalam sampel, dan kuantitatif yaitu
mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan oleh panjang gelombang elemen yang
ditentukan.
3. Spektroskopi Flouresence
Flourensence biasanya diukur pada sudut yang berasal dari eksitasi untuk
meminimalisasi berkumpulnya cahaya yang tersebar, digunakan rotasi prisma Pellin-
Broca yang terdapat pada meja kemudi. Selain itu, fungsi prisma untuk memisahkan
cahaya menjadi spektrum-spektrum agar lebih mudah dianalisis nantinya. Nantinya
cahaya yang melewati filter dan pemogokan sampel. Sebagian dari cahaya tersebut
diserap oleh sampel dan beberapa molekul di antaranya akan berpendar di dalam
sampel. Beberapa lampu neon yang dipancarkan akan melewati filter kedua untuk
mencapai detektor (biasanya pada suhu 90o).
4. Spektroskopi UV-Vis
Cahaya yang diabsorbsi oleh UV-Vis menyebabkan transisi elektronik atau
promosi elektron-elektron yang berada di orbital dengan energi rendah menuju
orbital berenergi tinggi. Energi yang terserap nantinya terbuang sebagai cahaya
atau tersalurkan di dalam reaksi kimia. Sedangkan untuk absorbsi cahaya tampak
dan UV akan meningkatkan energi elektron pada molekul.
5. Spektroskopi Infra Merah
Prinsip kerja spektroskopi infra merah ini yaitu dengan meregangkan pegas antara
kedua atom hingga mencapai jarak keseimbangan, akibatnya energi potensial akan
naik. Ikatan atau pegas tersebut jika bergetar, maka energi vibrasi secara terus
menerus dan periodik akan berubah dari energi kinetik menjadi energi potensial
dan sebaliknya.

Berdasarkan hukum Kirchoff mengenai spektroskopi, perbedaan pada spektrum antara


lain:

1. Bila terdapat suatu benda cair atau gas yang bertekanan tinggi dipijarkan, akan
menghasilkan cahaya dengan spektrum kontinu.
2. Bila terdapat suatu benda gas yang bertekanan rendah dipijarkan, akibatnya akan
menghasilkan cahaya yang memiliki spektrum emisi berupa garis terang dengan
panjang gelombang diskret (pada warna tertentu), hal tersebut bergantung pada
tingkatan energi atom-atom yang terkandung gas itu.
3. Bila spektrum kontinu dilewatkan oleh suatu benda gas yang dingin dan
bertekanan rendah, akan menghasilkan cahaya dengan spektrum serapan yang
berupa garis-garis gelap di panjang gelombang diskret, hal ini bergantung pada
tingkatan energi atom yang terkandung gas dingin.

Anda mungkin juga menyukai