Bias Beta Saham
Bias Beta Saham
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akan datang. Investasi yang dipilih dapat berupa investasi di satu saham
satu jenis saham. Return yang didapatkan dari portofolio saham merupakan
Namun, risiko portofolio merupakan risiko yang lebih kecil daripada rata-
atau portofolio yang optimal. Orang yang rasional akan memilih lebih
1
baik daripada portofolio efisien sehingga orang yang rasional akan memiliki
portofolio optimal.
dengan cara Markowitz, aktiva bebas risiko, atau model indeks tunggal.
perhitungannya. Risiko yang ada pada suatu sekuritas untuk model indeks
Pada saat kondisi krisis, kita berharap bahwa beta dari suatu sekuritas
memiliki nilai negatif. Return dari suatu sekuritas akan meningkat saat
kita akan memilih sekuritas yang memiliki beta negatif. Beta pada indeks
tunggal kemungkinan akan memiliki bias. Maka dari itu, beta harus
pemikiran bahwa beta yang belum dikoreksi bisa saja merupakan beta yang
tidak bias.
2
B. Tujuan Penelitian
3
BAB II
METODE PENELITIAN
return indeks pasar (IHSG) periode ke t, periode ke t-1, dan periode ke t+1.
B. Sampel Penelitian
LQ45 dan berdasarkan data yang tersedia). Sampel yang didapatkan dari
Ri=❑i + ß i. Rm + e i
4
3. Menghitung nilai beta tiap saham metode Fowler & Rorke dengan
cara:
0
ß i=w i . ß−1 +1
i + ß i + w i . ßi
tunggal.
Rorke.
6. Rata-rata beta metode indeks tunggal dan rata-rata beta metode Fowler
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pengujian bias pada beta model indeks tunggal dan beta Fowler & Rorke
dilakukan dengan cara menghitung beta saham perusahaan yang ada di pasar
hasil dari rata-rata akan sama dengan 1 jika tidak terjadi bias.
6
27 SCMA -1.9068 -2.5324
28 SRIL 6.4055 0.7632
29 TKIM -3.9013 2.4308
30 TOWR -17.7569 1.4350
31 UNTR -1.0391 0.6879
32 UNVR 2.2725 1.0927
33 WSKT 1.2668 0.9636
AVERAGE -0.0801 1.3201
Dari tabel beta saham LQ 45 dapat dilihat bahwa rata-rata beta Fowler &
Rorke sebesar -0.0801. Sedangkan rata-rata beta indeks tunggal sebesar 1.3201.
Bias pada rata-rata beta Fowler & Rorke lebih besar daripada bias rata-rata beta
indeks tunggal.
Beta yang dihitung dengan rumus model indeks tunggal merupakan beta
yang bias jika digunakan pada pasar modal yang memiliki saham yang transaksi
Sehingga, beta saham perusahaan LQ45 yang diperoleh sebelum dikoreksi (beta
model indeks tunggal) merupakan beta yang tidak bias atau biasnya lebih kecil
7
Dari data pada tabel 2, dihasilkan beta model indeks tunggal sebesar 1.5374
dan beta metode Fowler & Rorke sebesar -0.0988. Penjelasan pada tabel 1
memberikan kesimpulan bahwa beta sebelum koreksi ternyata memiliki bias yang
lebih sedikit dibandingkan beta sesudah koreksi. Sehingga beta saham GGRM
yang dipakai dalam perhitungan portofolio optimal yaitu beta model indeks
tunggal.
BAB IV
8
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
memiliki kesimpulan:
B. Saran
9
Penelitian ini memiliki kekurangan, sehingga saran yang dapat
2. Periode pada return saham dan return indeks pasar ditambah agar
dapat menghitung beta metode Fowler & Rorke sampai periode lag &
lead ketiga.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, J. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investast. Edisi Kesebelas. Yogyakarta :
BPFE – UGM
11