OLEH :
Buah pisang yang telah di-panen terdiri dari satu sisir pisang ambon
dan satu sisir pisang susu, setelah itu dari masing-masing sisir diambil secara
acak enam buah pisang yang kemudian dikupas dan ditimbang satu persatu
buah pisang agar didapatkan data rata-rata penim-bangan satu porsi makan
buah pisang. Setelah itu pisang susu dan pisang ambon dihaluskan dan
dimasukkan ke dalam wadah agar dapat di keringkan dengan freeze dryer.
Setelah dilakukan pengeringan didapatkan sampel dalam bentuk serbuk,
selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam kotak yang tertutup rapat tidak
tembus cahaya dan berisi kapur tohor agar proses oksidasi sampel bisa dimi-
nimalisir, kemudian sampel kering ditimbang sebagai bobot kering agar
didapatkan data susut pengeringan.
B. Analisa Data
1. Ketidakefetifan
pemeliharaan
kesehatan pada
kelompok ibu hamil
2. Ketidakefektifan
pemberian ASI
3. Ketidakefektifan
performa peran
Keterangan:
A = Kesadaran masyarakat akan masalah
B = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah
C = Kemampuan perawatan dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D = Tersedianya SDM atau ahli dalam mengatasi masalah
E = Beratnya kosekuensinya jika masalah tidak diatasi
F = Cepatnya penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai
Skoring/pembobotan
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat Tinggi
Noted isilah kolom A-F dengan skor yang sesuai dengan kondisi masyarakat, lalu
jumlahkan. Skor yang paling tinggi prioritas utama, dan seterusnya
D. Perencanaan
Hari/ Diagnosis
No. Tujuan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
Tanggal Keperawatan
2. Sasaran
a. Ibu hamil di wilayah dukuh mencek
b. Ibu menyusui di wilayah dukuh mencek
c. Ibu yang memiliki balita di wilayah dukuh mencek
2. Proses
Kriteria yang ingin dicapai dalam pelaksanaan intervensi:
a. Sasaran dalam pelaksanaan intervensi yang datang minimal 80% dari
peserta posyandu ( balita, ibu menyusui dan ibu hamil )
b. Sasaran terlibat aktif dalam proses intervensi dengan aktif bertanya
c. Sasaran datang maksimal 10 menit dari jam yang telah ditentukan
d. Suasana selama proses kegiatan kondusif dan nyaman
e. Pelaksanaan intervensi dimulai tepat pukul 09.00 WIB
3. Hasil
Kriteria hasil yang ingin dicapai dalam intervensi keperawatan yang
dilakukan :
a. Tindakan yang tepat sesuai masalah yang ada
b. Tindakan yang sesuai dengan prosedur pemecahan masalah yang ada
c. Tindakan intervensi dilakukan pada kelompok yang sesuai dengan
target
d. Tindakan intervensi yang dilakukan memiliki dampak yang sudah
sesuai dengan kriteria hasil
Lampiran 1
SATUAN ACARA
Pelaksana :
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia
kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat
digantikan oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat
gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan
bayi setiap saat (Elza, 2012)
Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20-30 menit setelah lahir. Itupun jika bayi tidak mengantuk akibat pengaruh
obat ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses melahirkan. Di
jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan
menyusu dengan baik (Soraya, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, peserta
dapat mengetahui dan melaksanakan Pijat Oksitosin
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, diharapkan
peserta dapat:
C. Topik
a. Menjelaskan Pengertian Pijat Oksitosin
b. Menjelaskan tujuan Pijat oksitosin
c. Menjelaskan Manfaat Pijat Oksitosin
d. Menjelaskan Teknik Pijat Oksitosin
e. Menjelaskan Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
E. Media
Leafleat
Bookleat
F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pendahuluan
Menjawab salam
Memberi salam 5 mnt
Memberi salam
Memberi pertanyaan apersepsi
Menyimak
Mengkomunikasikan pokok
bahasan
Menyimak
Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti
Menyimak
Menjelaskan Pengertian 35 mnt
Pijat Oksitosin
Menjelaskan tujuan
pijat oksitosin
Menjelaskan Manfaat
Pijat Oksitosin
Menjelaskan teknik
Pijat Oksitosin
Menjelaskan Waktu Bertanya
yang tepat pelaksanaan Pijat
Oksitosin Memperhatikan
Memberikan
Kesempatan keluarga bertanya
Memberikan
kesempatan perawat untuk
menjawab pertanyaan
3 Penutup
Menyimpulkan materi penyuluhan Memperhatikan
5 mnt
bersama perawat
Memberikan evaluasi secara lisan Menjawab
Memberikan salam penutup
G. Setting Tempat
H. Pengorganisasian
a. Penyaji : septiana margaretta
b. Fasilitator/ Observer : riska
I. Rencana Evaluasi
Tahap Evaluasi Indikator Keberhasilan
A. PENGERTIAN
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam
dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin
setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2012).
B. TUJUAN
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau
C. MANFAAT
Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin
adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes
RI, 2007).
D. PERSIAPAN ALAT
1. Alat-alat
- Kursi
- Meja
- Minyak kelapa
- Handuk
- Mencuci tangan
3. Persiapan lingkungan
I. Latar Belakang
Air susu ibu merupakan makanan pokok bayi mulai umur 0
– 6 bulan, karena ASI mudah dicerna, aman dan menyempurnakan
pertumbuhan bayi, sehingga menjadikan bayi lebih sehat dan cerdas.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan perawatan payudara diharapkan ibu
hamil dapat melaksanakan perawatan payudara secara mandiri di
rumah.
2. Tujuan Khusus
Memelihara kebersihan payudara
Melenturkan dan menguatkan putting susu
Mengeluarkan putting susu yang masuk ke dalam/ datar
Mempersiapkan produksi ASI
III. Waktu
Waku yang direncanakan 25 menit
IV. Sasaran
Ibu yang kehamilannya lebih dari 2 minggu
- ( Pemberi Materi )
- (Pembawa Acara )
- ( mendemonstrasikan)
- ( evaluator/Observer)
VII. Evaluasi
Struktur : Pelaksanaan diharapkan sesuai
Lampiran 3
2. Durasi perawatan
Menurut Menteri Kesehatan No. 8 (2014) lamanya perawatan
harus diusahakan sama dengan waktu istirahat setelah perawatan,
dengann menggunakan pedoman berikut:
a) Pemula 5 – 15 menit
b) Usia 60 keatas 5 – 15 ment
c) Klien sehat 20 – 30 menit
E. Persiapan Klien
1. Melakukan kontrak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilakukan terapi
rendam kaki air hangat.
F. Prosedur Tindakan
1. Membawa peralatan mendekati responden.
2. Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi.
3. Masukan air hangat ke dalam baskom sebanyak 2100cc dengan suhu
400C.
4. Jika kaki tampak kotor cuci terlebbih dahulu lalu keringkan.
5. Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki biarkan selama 15 menit.
6. Tutup baskom dengan handuk untuk menjaga suhu.
7. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan
air hangat sampai suhu sesuai kembali.
8. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki lalu keringkan dengan handuk.
9. Rapikan peralatan.
Lampiran 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 30 menit
Tempat : Dukuhmencek
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat
diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan
dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya
sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan
sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat menerapkan
PHBS dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, di
tempat kerja. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus
dilakukan oleh setiap individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai
dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali.Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat merupakan salah satu pilar kesehatan yang menjadi salah satu
program dari puskesmas.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang “Perilaku
Hidup
Bersih dan Sehat” diharapkan orangtua mampu mengetahui tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan orangtua mampu:
a. Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
b. Menjelaskan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
c. Menjelaskan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di rumah
tangga
C. Materi
1. Pengertian Perilaku hidup bersih dan sehat
2. Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
3. Manfaat Perilaku hidup bersih dan sehat
D. Media
Leaflet
E. Metode Penyuluhan
Diskusi
F. Pengorganisasian
Presentator
Moderator :
Dokumentator :
G. Kegiatan Penyuluhan
Menyebutkan materi/pokok
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PREEKLAMSI
K. Materi
1. Pengertian preeklamsia
2. Macam-macam preeklamsia
3. Penyebab preeklamsia
4. Pencegahan preeklamsia
5. Penatalaksanaan preeklamsia
L. Media
Leaflet
M. Metode Penyuluhan
Diskusi
N. Pengorganisasian
Presentator
Moderator :
Dokumentator :
O. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON
PENYULUH
5. 5 Menit Pembukaan: Memperhatikan dan
Memberi salam mendengarkan.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
6. 10 Menit Pelaksanaan: Mendengarkan dan
Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan.
secara berurutan dan teratur
7. 10 Menit Evaluasi: Bertanya, dan
Meminta keluarga balita menjelaskan menjawab pertanyaan
atau menyebutkan kembali yang sudah
di sampaikan.
8. 5 Menit Penutup: Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam