KELAS : Keperawatan 6B
NIM : 1710105068
KASUS 1
Tn.A berumur 25 tahun dibawa ke IGD. Korban kecelakaan bermotor dengan keluhan
penurunan kesadaran dan dada terbentur stir mobil. Pada saat pengkajian, klien mengalami
penurunan kesadaran, membuka mata diberi rangsangan nyeri, suara mengerang, menjauhi
lokasi nyeri, nafas cepat dan dangkal, suara nafas ngorok, terdapat jejas dan bengkak pada
dada kanan, krepitasi (+), TD 110/70 mmhg, nadi 100x/menit, RR 30x/menit, suhu 36°C,
akral teraba dingin, sianosis, retraksi dinding dada (+), nafas cuping hidung.
PENYELESAIAN :
Yaitu Triase Merah. Sebab dari kasus diatas dijelaskan bahwa klien kesulitan bernafas,
adanya tanda-tanda syok (akral dingin,sianosis),serta terjadi penurunan kesadaran.
a. Airway
Jalan nafas pasien tidak paten, terdapat suara nafas tambahan snoring
(mengorok),pernapasan cuping hidung.
b. Breathing
Nafas pasien sesak (cepat dan dangkal), RR 30x/menit, terdapat retraksi dinding
dada.
c. Circulation
Nadi pasien 100x/menit, TD 100/70 mmHg, terdapat tanda-tanda syok (Akral
dingin,sianosis)
d. Disability
Tingkat kesadaran pasien spoor, GCS 6 (E=2,V=2,M,2) dan skala nyeri pasien >8.
e. Eksposure
Terdapat jejas dan bengkak pada dada kanan pasien.
a. Suara napas bersih, tidak ada sianosis, mampu bernapas dengan mudah
Menunjukan
b. jalan napas yang pasten (irama napas dalam rentang normal, tidak ada
suara napas abnormal)
c. Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang menghambat jalan
napas
NIC :
a. Pastikan kebutuhan oral/suction
b. Auskultasi suara napas sebelum dan sesudah suction
c. Berikan oksigen menggunakan nasal kanul
d. Monitor status napas dan oksigen
e. Buka jalan napas gunakan tekhnik chin lift
f. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi keluarkan secret dengan
cara suction
g. Monitor respirasi dan status oksigen
2) Gangguan pola napas b.d penurunan kemampuan paru
NOC:
a. Respiratory Status : ventilation
b. Respiratory Status : airway patency
c. Vital Sign Status
NIC:
a. Airway Management :
1) Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw
thrust bila perlu
2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4) Keluarkan secret dengan batuk atau suction
5) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
6) Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan
7) Monitor respirasi dan status O2.
b. Respiratory Monitoring
1) Monitoring ratarata,kedalaman, irama dan usaha
respirasi
2) Catat gerakan dada, amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostals
3) Monitor suara nafas seperti dengkur
4) Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan
3) Syok
NOC :
Kriteria hasil (KH) : tanda-tanda vital dalam batas nornal
NIC:
a. Monitor keadaan umum pasien, untuk mengetahui tanda-tanda syok
b. Observasi vital sign
c. Kolaborasi pemberian cairan Intravena
NIC :
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
b. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
c. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
d. Kontrol lingkungan yang dapat memengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.