BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pada kasus An. A ditemukan dada simetris kiri dan kanan, tidak
ada tarikan dinding dada, pernafasan teratur, pada palpasi tidak di temukan
63
pembesaran, fremitus sama kiri dan kanan, sonor, vesikuler dan tidak ada
suara nafass tambahan. Pada teori dijelaskan bahwa pemeriksaan fisik
pada dada didapati biasanya bentuk dada normochest, simetris kiri-kanan,
adanya penggunaan otot bantu pernafassan, biasanya fremitus kiri dan
kanan sama, dan tidak ada nyeri tekan, biasanya sonor, biasanya vesikuler,
wheezing (-), ronchi (-), biasanya adanya penyakit penyerta seperti
broncopneumonia (Suriadi & Yulianni (2010). Menurut opini penulis
didapatkan data antara teori dan fakta sama, yaitu pada kasus An. A dada
simetris kiri kanan, sonor, vesikuler dan tidak ada suara nafas tambahan.
B. Diagnosa Keperawatan
Dari 5 diagnosa keperawatan yang disajikan dalam tinjauan teoritis,
penulis hanya dapat menegakkan 3 diagnosa keperawatan, yaitu :
1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
aktif.
Kekurangan volume cairan terjadi karena dipengaruhi oleh faktor
makanan yang kurang bersih, merusak vili usus dan mensekresikan
Na + air dari mukosa usus ke lumen usus, lalu adanya peningkatan
sekresi air dan elektrolit usus sehingga menyebabkan terjadinya diare,
timbulah kehilangan cairan dan elektrolit membuat suplai cairan dan
elektrolit tubuh terganggu sehingga menyebabkan kekurangan volume
cairan pada An. A .
Diagnosa ini dapat diangkat karena adanya data-data yang
menunjang yaitu ibu klien mengatakan anak diare sejak satu hari yang
64
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat
yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan. Sehingga dengan
tersusunnya intervensi keperawatan dengan baik, perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal pada klien dengan
penyakit tertentu seperti diare.
Pada teori, telah ditulis intervensi keperawatan pada masing-
masing diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan
65
D. Implementasi Keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
penyakit diare di ruangan anak RSUP Dr. M. Djamil Padang, penulis
tidak mengalami masalah atau hambatan dalam hal pelaksanaannya,
karena tindakan yang diberikan pada ruangan tersebut sebelumnya telah
mendekati teori yang ada. Sehingga penulis dapat menyesuaikan
tindakannya dengan teori yang telah ada. Serta dengan alat-alat medis
yang menunjang tindakan keperawatan yang maksimal, maka penulis
dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan diare ini.
1. Diare berhubungan dengan infeksi, makanan.
Untuk diagnosa keperawatan diatas, penulis sudah melakukan semua
rencana tindakan keperawatan yang telah disusun sebelumnya.
Sehingga didalam penerapan implementasi yang berlandaskan pada
intervensi keperawatan dapat dilakukan secara keseluruhan. Dari 9
intervensi keperawatan, penulis dapat melakukan implementasi
dengan 9 intervensi tersebut.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
aktif.
Untuk diagnosa keperawatan diatas, penulis sudah melakukan semua
rencana tindakan keperawatan yang telah disusun sebelumnya.
Sehingga didalam penerapan implementasi yang berlandaskan pada
intervensi keperawatan dapat dilakukan secara keseluruhan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake tidak adekuat.
Untuk diagnosa keperawatan diatas, penulis sudah melakukan semua
rencana tindakan keperawatan yang telah disusun sebelumnya.
Sehingga didalam penerapan implementasi yang berlandaskan pada
66