TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stres
2.1.1 Defenisi
merugikan, fisik, mental atau emosi, internal atau eksternal, yang cenderung
menghindar .7
Menurut American Institute of Stress (2010), tidak ada definisi yang pasti
untuk stres karena setiap individu akan memiliki reaksi yang berbeda
terhadap stres yang sama. Stres bagi seorang individu belum tentu stres bagi
otomatis, respon fisik, dan respon emosi pada seorang individu. Selye
Model GASmenyatakan bahwa dalam keadaan stres, tubuh kita seperti jam
(5)
dengan system alarm yang tidak berhenti sampai tenaganya habis. Respon
(5)
GAS ini dibagi dalamtiga fase, yaitu :
mempertahankan diri. Diawali oleh otak dan diatur oleh sistem endokrin dan
cabang simpatis darisistem saraf autonom. Reaksi ini disebut juga reaksi
waspada.
berlanjut atau terjadi stressor baru yang dapat memperburuk keadaan. Tahap
2.1.3 Klasifikasi
berikut :9
Stres kepribadian adalah stres yang dipicu oleh masalah dari dalam diri
Stres psikososial adalah stres yang dipicu oleh hubungan dengan orang
dan lain-lain.9
Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang pertama
adalah ekologi atau lingkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal
yang terlalu tinggi, usaha yang diberikan tidak berhasil, persaingan bisnis
adalah beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat
karir pekerjaan.9
terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial,
gaya hidup dan budaya serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis
Penyebab stres (stresor) adalah segala hal yang dapat menjadi pemicu
yang akan berdampak pada perubahan fungsi fisiologis, kognitif, emosi, dan
perilaku.10
Sumber stres dapat berasal dari dalam dan luar tubuh. Stres terjadi apabila
1. Stresor biologik
Stresor biologik dapat berupa bakteri, virus, hewan, binatang, tumbuhan, dan
2. Stresor fisik
Stresor fisik dapat berupa perubahan iklim, suhu, cuaca, geografi, dan alam.
3. Stresor kimia
Stresor kimia dapat berasal dari dalam tubuh dan luar tubuh. Contoh stresor
yang berasal dari dalam tubuh adalah serum darah dan glukosa sedangkan
stresor yang berasal dari luar tubuh misalnya obat-obatan , alkohol, nikotin,
Stresor sosial dan psikologik berasal dari pemikiran individu misalnya: rasa
tidak puas terhadap diri sendiri, kekejaman, rendah diri, emosi yang negatif,
dan kehamilan.11
5. Stresor spiritual
Tuhanan.11
Teori Terry Beehr dan Newman membagi gejala stress menjadi tiga aspek
1) Kecemasan, ketegangan
3) Memendam perasaan
diri
4) Perilaku sabotase
a. Stres ringan
Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari
Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam
c. Stres berat
2.2 Menstruasi
2.2.1 Defenisi
jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil. Proses ini
dengan interval sekitar empat minggu, jika tidak terjadi kehamilan selama
a. Fase Folikular
Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi, atau terlepasnya
dalam ovarium. Umumnya hanya satu yang terus berkembang dan menjadi
folikel de Graaf dan yang lainnya berdegenerasi. Folikel terdiri dari sebuah
ovum dan dua lapisan sel yang mengelilinginya. Lapisan dalam, yaitu sel-sel
sintesis estrogen oleh lapisan sel teka interna yang mengelilinginya. Estrogen
b. Fase Ovulasi
dan folikel. Lonjakan LH dipicu oleh kadar estrogen yang tinggi yang
pada membran basalis, pada seluruh dinding folikel, berubah menjadi sel
luteal. Pada tikus menjelang ovulasi, sel granulosa kumulus yang melekat
pada oosit, menjadi longgar akibat enzim asam hialuronik yang dipicu oleh
lonjakan FSH. FSH menekan proliferasi sel kumulus, tetapi FSH bersama
faktor yang dikeluarkan oosit, memacu proliferasi sel granulosa mural, sel
c. Fase Luteal
Menjelang dinding folikel “pecah” dan oosit keluar saat ovulasi, sel
bersama sel teka dan jaringan stroma di sekitarnya. Vaskularisasi yang cepat,
pembuluh darah ini merupakan hal yang penting pada proses luteinisasi.13
folikel pada fase folikuler yang baik akan menghasilkan korpus luteum yang
seks korpus luteum sangat tergantung pada tonus kadar LH pada fase luteal.
buah kehamilan.13
Siklus menstruasi dianggap normal jika terjadi dengan interval 22-35 hari
berikutnya). Jika lamanya perdarahan kurang dari 7 hari dan jika jumlah
darah yang hilang kurang dari 80 ml. Perlu dicatat bahwa discharge
menstruasi terdiri dari cairan jaringan (20-40 persen dari total discharge),
(Jones, 2002). Gangguan menstruasi paling umum terjadi pada awal dan
akhir masa reproduktif, yaitu di bawah usia 19 tahun dan di atas usia 39
gangguan itu.13
2) Oligomenore
3) Amenore
Amenore adalah keadaan tidak adanya menstruasi sedikitnya tiga
kehamilan.14
1) Hipomenore
Perdarahan haid yang lebih pendek dan atau kurang dari biasa
dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada
organik uterus, atau mungkin terjadi tanpa ada kelainan yang nyata
endokrin dan juga kondisi medik. Semua faktor ini berhubungan dengan
interval antara dua siklus menstruasi terutama pada pasien dengan gejala
nyata, aktivitas yang berlebihan, perubahan pada pemakanan dan waktu tidur,
dan tingkat stress yang berlebihan. Gangguan pada siklus menstruasi juga
dapat terjadi pada penyakit kronik seperti Diabetes Mellitus yang tidak
disgenesis gonadal.15
hormonal. Berat badan yang rendah bisa menyebabkan interval antara dua
siklus menstruasi menjadi lebih lama. Berat badan yang berlebihan pula bisa
atau berat badan juga bisa menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi
yang sementara. Gangguan emosi atau stress dan keadaan fisik yang tidak
seperti obat herbal juga dapat menyebabkan perubahan pada interaksi dan
Dari penelitian yang mengatakan bahwa stres sangat berperan dalam regulasi
turut memberi contoh efek dari stres terhadap system reproduksi wanita
sekunder pada wanita muda adalah sekitar 2% dan presentase ini meningkat
pada stres yang kronik. Pada stres yang melampau, kemungkinan akan
Stres seringkali membuat pola mentruasi yang tidak teratur. Hal ini terjadi
karena stres sebagai rangsangan sistem saraf diteruskan ke susunan saraf pusat
yaitu limbic system melalui tranmisi saraf, selanjutnya melalui saraf autonom
Hormon lain yang terkait dengan stres adalah kortisol, steroid yang
termasuk otak dan psikologis. Pengaruh otak dalam reaksi hormonal terjadi
melalui jalur hipotalamus- hipofisis- ovarium yang meliputi multi efek dan
mekanisme kontrol umpan balik. Pada keadaan stres terjadi aktivasi pada
amygdala pada sistem limbic. Sistem ini menstimulasi pelepasan hormon dari
pelepasan endorfin dan adino cortitico tropic hormone (ACTH) ke dalam darah.
lama dan banyak haid normal menjadi Hipermenorea dan Hipomenorea. Gejala
klinis yang timbul ini tergantung pada derajat penekanan pada GnRH. Gejala-
gejala ini umumnya bersifat sementara dan biasanya akan kembali normal
↑ Stres
Hipotalamus
Hipofisis Anterior
↑ Kortisol
Pola Haid
Hiperkortisolisme
Lama Haid
Jumlah Darah Haid Siklus Haid
Amenorea
2.4 Kerangka Konsep
Stress
Gangguan
nutrisi
Variabel dependent
Variabel perancu
2.5 Hipotesis