Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KOMUNIKASI
MODUL II : FREQUENCY MODULATION (FM)

DISUSUN OLEH :
Mukti Ramadhan (17101210)
Partner :
1. Salsabila Zain Gunawan (17101159)
2. Silvi Nurandi (17101160)
3. Vassa Metayasha (17101161)
4. Wisnu Satrio Muslim (17101162)
5. Sugeng Waisal (17101214)
Tanggal Praktikum : 7 April 2020
Asisten Praktikum :
1. Adinda Fatha Aziza (18201031)
2. Anisa Ika Aprilia (18201034)
Dosen Praktikum : Solichah Larasati, S.T., M.T.
LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2020
Praktikum Sistem Komunikasi

MODUL I
AMPLITUDE MODULATION (AM)

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami konsep dasar modulasi frekuensi.
2. Memahami dan menjelaskan proses modulasi frekuensi dengan
menggunakan Simulink matlab.
3. Melihat sinyal keluaran dari modulasi amplitudo berdasarkan variasi
frekuensi.
4. Menganalisa perubahan frekuensi sinyal informasi dan sinyal pembawa
terhadap hasil sinyal termodulasi.
5. Menentukan karakteristik sinyal termodulasi FM.

II. ALAT DAN BAHAN


1. 1 set PC atau laptop.
2. Software Matlab R2015B.
a) Sine Wave : 1 buah
b) Scope : 3 buah
c) FM Modulator Passband : 1 buah

III. DASAR TEORI


A. Modulasi

Gambar 3.1 Macam Modulasi

IT Telkom Purwokerto 1 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

Modulasi dapat diartikan sebagai proses perubahan suatu gelombang


periodik sehingga menjadi suatu sinyal yang mampu membawa suatu
informasi. Jadi untuk dapat mengirimkan suatu informasi dari suatu
perangkat ke perangkat lainnya yang menggunakan teknologi frekuensi
radio, informasi tersebut harus dimodulasi terlebih dahulu sebelum
dipancarkan. Rangkaian yang berfungsi sebagai modulasi disebut dengan
modulator. Contoh perangkat atau peralatan yang memerlukan rangkaian
modulasi diantaranya seperti pemancar radio, telepon selular (ponsel),
pemancar televisi dan modem [1].
B. Indeks Modulasi Frekuensi
Pada modulasi frekuensi sinyal pembawa diubah-ubah sehingga
besarnya sebanding dengan besarnya amplitudo sinyal pemodulasi.
Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka semakin besar pula
frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara frekuensi sinyal
termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa disebut
dengan deviasi. Deviasi frekuensi maksimum dedefiisikan sebagai selisih
antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya. Indeks
modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi
dengan frekuensi sinyal pemodulasi. Indeks modulasi frekuensi FM dapat
diketahui dengan persamaan berikut :
mf =

keterangan :
δ : deviasi frekuensi maksimum.
fm : frekuensi maksimum sinyal pemodulasi.
mf : indeks modulasi FM.[2]
C. Modulasi Analog Non-Linier

IT Telkom Purwokerto 2 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

Gambar 3.2 Modulasi Analog Non-Linear


Modulasi Analog Non-linier biasa juga disebut modulasi sudut. Disebut
non-linier karena frekuensi sinyal pembawa bisa berubah-ubah. Pada
modulasi ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi
besarnya frekuensi dari sinyal pembawa tanpa mempengaruhi besarnya
amplitudo sinyal pembawa. Yang termasuk dalam modulasi ini adalah
Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation (PM). Parameter
sinyal yang mengalami perubahan adalah frekuensi dan fasanya, frekuensi
sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal
informasi (untuk FM) dan fasa sinyal pembawa berubah-ubah sesuai
dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk PM).[3]

IT Telkom Purwokerto 3 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

IV. HASIL DATA

Tabel 4.1 Bentuk Sinyal Keluaran


Percobaan Parameter frekuensi Output Sinyal FM
ke- sinyal pembawa

1 Fc = 1 Hz, Fd = 0,5 Hz

2 Fc = 3 Hz, Fd = 1,5 Hz

3 Fc = 5 Hz, Fd = 2,5 Hz

4 Fc = 1 Hz, Fd = 1 Hz

5 Fc = 2 Hz, Fd = 2 Hz

6 Fc = 3 Hz, Fd = 3 Hz

IT Telkom Purwokerto 4 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Perhitungan
1. Percobaan 1
Em = Ec = 1 volt
fm = 2 Hz
fc = 1 Hz
𝛿 = 0,5 Hz
a. Indeks Modulasi (mf)

mf =

b. Sinyal FM
eFM = Ec sin ( ωc . t) + mf (sin ωm . t)
= 1 sin (2π.fc.t) + mf sin (2π.fm.t)
= 1 sin (2π.1.t) + 0,25 sin (2π.2.t)
= 1 sin (2πt + 0,25 sin 4πt)
2. Percobaan 2
Em = Ec = 1 volt
fm = 2 Hz
fc = 3 Hz
𝛿 = 1,5 Hz
a. Indeks Modulasi (mf)

mf =

b. Sinyal FM
eFM = Ec sin ( ωc . t) + mf (sin ωm . t)
= 1 sin (2π.fc.t) + mf sin (2π.fm.t)
= 1 sin (2π.3.t) + 0,75 sin (2π.2.t)
= 1 sin (6πt + 0,75 sin 4πt)
3. Percobaan 3
Em = Ec = 1 volt
fm = 2 Hz
fc = 5 Hz
𝛿 = 2,5 Hz

IT Telkom Purwokerto 5 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

a. Indeks Modulasi (mf)

mf =

b. Sinyal FM
eFM = Ec sin ( ωc . t) + mf (sin ωm . t)
= 1 sin (2π.fc.t) + mf sin (2π.fm.t)
= 1 sin (2π.5.t) + 1,25 sin (2π.2.t)
= 1 sin (10πt + 1,25 sin 4πt)
4. Percobaan 4
Em = Ec = 1 volt
fm = 2 Hz
fc = 1 Hz
𝛿 = 1 Hz
a. Indeks Modulasi (mf)

mf =

b. Sinyal FM
eFM = Ec sin ( ωc . t) + mf (sin ωm . t)
= 1 sin (2π.fc.t) + mf sin (2π.fm.t)
= 1 sin (2π.1.t) + 0,5 sin (2π.2.t)
= 1 sin (2πt + 0,5 sin 4πt)
5. Percobaan 5
Em = Ec = 1 volt
fm = 2 Hz
fc = 2 Hz
𝛿 = 2 Hz
a. Indeks Modulasi (mf)

mf =

b. Sinyal FM
eFM = Ec sin ( ωc . t) + mf (sin ωm . t)
= 1 sin (2π.fc.t) + mf sin (2π.fm.t)
= 1 sin (2π.2.t) + 1 sin (2π.2.t)

IT Telkom Purwokerto 6 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

= 1 sin (4πt + 1 sin 4πt)


6. Percobaan 6
Em = Ec = 1 volt
fm = 2 Hz
fc = 3 Hz
𝛿 = 3 Hz
a. Indeks Modulasi (mf)

mf =

b. Sinyal FM
eFM = Ec sin ( ωc . t) + mf (sin ωm . t)
= 1 sin (2π.fc.t) + mf sin (2π.fm.t)
= 1 sin (2π.3.t) + 1,5 sin (2π.2.t)
= 1 sin (6πt + 1,5 sin 4πt)

IT Telkom Purwokerto 7 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

B. Analisa
Praktikum yang dilaksanakan pada 7 April 2020 membahas modul dua
tentang Frequency Modulation (FM). Sinyal Frequency Modulation
didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa (dari frekuensi
tak termodulasinya) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi.
Sinyal pembawa dapat berupa gelombang sinus, sedangkan sinyal pemodulasi
(informasi) dapat berupa gelombang apa saja (sinusoidal, kotak, segitiga, atau
sinyal lain misalnya sinyal audio). Pada modulasi frekuensi maka frekuensi
sinyal pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan dengan
besarnya amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal
pemodulasi, maka semakin besar pula frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar
selisih antara frekuensi sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan
frekuensi sinyal pembawa disebut deviasi frekuensi.
Praktikan melakukan praktikum dengan sumber dari modul yang
berjudul Modulasi Frekuensi. Modulasi frekuensi sendiri merupakan proses
menumpangkan sinyal informasi (pemodulasi) ke sinyal pembawa (carrier)
dengan sedemikian rupa sehingga frekuensi gelombang pembawa berubah
sesuai dengan perubahan frekuensi sinyal informasi. Jadi untuk hasilnya yang
berubah adalah frekuensinya. Untuk amplitudonya tetap. Pada praktikum kali
ini praktikan menggunakan aplikasi Matlab. Aplikasi Matlab sendiri
merupakan sebuah aplikasi dengan kemampuan bahasa yang tinggi yang
biasa digunakan untuk komputansi masalah teknik. Pada aplikasi ini
praktikan menggunakan salah satu fitur Matlab, yaitu Simulink. Simulink
sendiri merupakan sebuah fitur dari Matlab yang digunakan untuk melakukan
pemodelan, simulasi dan analisis dari sebuah sistem dengan menggunakan
antarmuka grafis. Pada simulink ini praktikan akan membuat sebuah sistem
dari modulasi frekuensi.
Percobaan pertama digunakan amplitudo sinyal pemodulasi dan
amplitudo sinyal pembawa sebesar 1 volt. Untuk frekuensi pemodulasi
sebesar 2 dan frekuensi carrier sebesar 1 Hz, sementara untuk deviasi
frekuensi sebesar 0,5 Hz. Dari percobaan tersebut didapatkan indeks modulasi
sebesar 0,25. Pada percobaan kedua digunakan amplitudo sinyal pemodulasi

IT Telkom Purwokerto 8 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

dan amplitudo sinyal pembawa sebesar 1 volt. Untuk frekuensi pemodulasi


sebesar 2 dan frekuensi carrier sebesar 3 Hz, sementara untuk deviasi
frekuensi sebesar 1,5 Hz. Dari percobaan tersebut didapatkan indeks modulasi
sebesar 0,75. Lanjut ke percobaan ketiga digunakan amplitudo sinyal
pemodulasi dan amplitudo sinyal pembawa sebesar 1 volt. Untuk frekuensi
pemodulasi sebesar 2 dan frekuensi carrier sebesar 5 Hz, sementara untuk
deviasi frekuensi sebesar 2,5 Hz. Dari percobaan tersebut didapatkan indeks
modulasi sebesar 1,25.
Sedangkan pada percobaan keempat digunakan amplitudo sinyal
pemodulasi dan amplitudo sinyal pembawa sebesar 1 volt. Untuk frekuensi
pemodulasi sebesar 2 dan frekuensi carrier sebesar 1 Hz, sementara untuk
deviasi frekuensi sebesar 1 Hz. Dari percobaan tersebut didapatkan indeks
modulasi sebesar 0,5. Pada percobaan kelima digunakan amplitudo sinyal
pemodulasi dan amplitudo sinyal pembawa sebesar 1 volt. Untuk frekuensi
pemodulasi sebesar 2 dan frekuensi carrier sebesar 2 Hz, sementara untuk
deviasi frekuensi sebesar 2 Hz. Dari percobaan tersebut didapatkan indeks
modulasi sebesar 1. Dan yang terakhir pada percobaan keenam digunakan
amplitudo sinyal pemodulasi dan amplitudo sinyal pembawa sebesar 1 volt.
Untuk frekuensi pemodulasi sebesar 2 dan frekuensi carrier sebesar 3 Hz,
sementara untuk deviasi frekuensi sebesar 3 Hz. Dari percobaan tersebut
didapatkan indeks modulasi sebesar 1,5.
Hasil sinyal modulasi FM yang didapat jika memasukkan nilai
frekuensi deviasinya sama dengan nilai frekuensi carrier (pembawa) adalah
kurang rapi. Sementara itu dapat dianalisa bahwasanya semakin besar
frekuensi yang dimasukkan maka sinyal akan semakin rapat. Dari sini dapat
diketahui bahwasanya agar sinyal terlihat lebih rapi dan tidak memiliki delay
maka nilai yang dimasukkan pada frekuensi deviasi adalah setengah dari nilai
frekuensi carrier dan semakin besar nilai frekuensi carrier maka semakin
rapat juga sinyal. Kesempurnaan modulasi FM tergantung dari tinggi
rendahnya frekuensi carrier dan frekuensi deviasi. Semakin tinggi frekuensi
termodulasi maka akan semakin bagus ketahanan sinyal informasi yang
dibawa terhadap noise Dari sini dapat dianalisa bahwasanya agar sinyal

IT Telkom Purwokerto 9 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

terlihat lebih rapi dan tidak memiliki delay maka nilai yang dimasukkan pada
frekuensi deviasi adalah setengah dari nilai frekuensi carrier dan semakin
besar nilai frekuensi carrier maka semakin rapat juga sinyal.

IT Telkom Purwokerto 10 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Pada modulasi frekuensi yang berubah yaitu frekuensinya ataupun
rapat renggangnya sinyal.
2. Gelombang elektromagnetik tidak dapat dipantulkan dari modulasi
frekuensi sehingga jarak pancaran adalah line of sight dan terbatas
pada daya pancar.
3. Semakin besar nilai frekuensi yang dimasukkan, maka sinyal akan
semakin rapat.
B. SARAN
1. Selalu utamakan keselamatan kerja sampai praktikum berakhir.
2. Jangan gunakan tanda koma pada bilangan desimal di sample time,
tetapi gunakan tanda titik.
3. Lebih teliti dalam melakukan percobaan serta perhitungannya.

IT Telkom Purwokerto 11 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Kho, "Pengertian Modulasi dan Jenis-jenisnya," 2019. [Online]. Available:


https://teknikelektronika.com. [Accessed 2 March 2020].

[2] C. Nomira, "Modulasi Amplitudo," [Online]. Available: https://www.academia.edu.


[Accessed 2 March 2020].

[3] Anonymous, "perpuskampus," Pengertian dan Jenis Modulasi, 8 December 2016.


[Online]. Available: https://perpuskampus.com/pengertian-dan-jenis-modulasi/.
[Accessed 3 May 2020].

IT Telkom Purwokerto 12 17101210-Mukti Ramadhan


Praktikum Sistem Komunikasi

LEMBAR ASISTENSI LAPORAN PRAKTIKUM SISKOM


Nama: Sugeng Waisal NIM:17101214
TANGGAL ASISTEN REVIEW
PRAKTIKUM

IT Telkom Purwokerto 13 17101210-Mukti Ramadhan

Anda mungkin juga menyukai