Disusun Oleh
Paryanti, S.Pd
NIP. 19690409 200801 2 010
Menyetujui
Kepala Sekolah Koordinator PKB
ii
KATA PENGANTAR
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bagsa dan Negara. (Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003).
Melalui resensi para pembaca dapat mengetahui isi suatu buku secara umum.
Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pembaca untuk mengacu bacaan.
Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang mengerti tentang hal-hal yang terkait dengan
isi buku tersebut serta paham dengan nilai- nilai atau norma- norma kebenaran yang ada.
Karena resensi memberi pertimbangan mengenai sebuah buku maka kemudian
ada yang menyebutnya sebagai ‘timbangan buku’. Melihat adanya hubungan
antara menulis resensi dan tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis
resensi maka penulis tertarik untuk memaparkan tentang hal tersebut dalam artikel
ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
ABSTRAKSI ………………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
1. Latar Belakang Masalah ……...…………………………………. 1
2. Rumusan Masalah ……………...………………………………… 1
3. Tujuan dan Manfaat ……………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA / KAJIAN PUSTAKA ……………………. 3
1. Pengertian ……………………………………………………….. 3
2. Metode …………………………………………………………... 4
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ………………………………………... 5
1. Hubungan antara menulis resensi dengan tumbuhnya minat
Baca siswa …………………………………………………….. 5
2. Cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca
siswa dengan cara menulis resensi ……………………………. 8
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………. 9
1. KESIMPULAN …………….…………………………………… 9
2. SARAN-SARAN ………………………………………………. 9
LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka ………………………………………………… 11
2. Surat Pernyataan Keaslian ……………………………………. 12
3. Surat Keterangan dari Kepala Perpustakaan …………………. 13
iv
ABSTRAKSI
Resensi dalam bahasa Latin recensere, bahasa Inggris menyebut review,
bahasa Belanda disebut resensie artinya kurang lebih melihat kembali,
menimbang atau menilai. Pengertian resensi dalam bahasa Belanda yaitu “resentie”
dan juga bahasa Latin recensio yang berarti mengulas kembali. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah mempertimbangkan, pengulasan, penilaian
sebuah buku. Seorang ahli bahasa, Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai tulisan
yang berisi tentang ulasan atau penilaian terhadap suatu karya tulis atau buku, oleh
karena itu, resensi lebih dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini karena
memang dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi.
Dari sudut pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau
nilai – nilai yang ada. Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik
(keunggulan) dan buruk (kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca dapat
mengetahui isi suatu buku secara umum. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan
bagi pembaca untuk mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang
mengerti tentang hal-hal yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan nilai-
nilai atau norma- norma kebenaran yang ada. Karena resensi memberi pertimbangan
mengenai sebuah buku maka kemudian ada yang menyebutnya sebagai
‘timbangan buku’. Melihat adanya hubungan antara menulis resensi dan
tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis resensi maka penulis
tertarik untuk memaparkan tentang hal tersebut dalam makalah ini.
v
BAB I
PENDAHULUAN
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan antara menulis resensi dengan tumbuhnya minat
baca siswa.
2. Bagaimana cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca
siswa dengan cara menulis resensi?
1
3. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Manfaat Bagi Guru
1. Memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai guru.
2. Mengetahui sejauh mana materi yang telah dikuasai oleh siswa.
3. Mengetahui keberhasilan dan kegagalan siswa dalam menerima
pembelajaran dari guru.
4. Menentukan tindak lanjut bagi siswa dalam proses pembelajaran.
5. Menunjukkan eksistensinya sebagai guru dihadapan siswa, rekan-rekan
guru, dan kepala sekolah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Resensi dalam bahasa Latin recensere, bahasa Inggris menyebut review,
pada bahasa Belanda disebut resensie artinya kurang lebih melihat kembali ,
menimbang atau menilai. Pengertian Resensi dalam bahasa Belanda yaitu “resentie”
dan juga bahasa Latin recensio yang berarti mengulas kembali. Menurut Kamus Besar
sebuah buku. Seorang ahli bahasa, Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai tulisan
yang berisi tentang ulasan atau penilaian terhadap suatu karya tulis atau buku, oleh karena
itu, resensi lebih dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini karena memang
dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi, dari sudut
pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau nilai – nilai yang
ada. Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik (keunggulan) dan buruk
(kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca dapat mengetahui isi suatu buku
secara umum. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pembaca untuk
mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang mengerti tentang hal-hal
yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan nilai- nilai atau norma- norma
kebenaran yang ada. Karena resensi memberi pertimbangan mengenai sebuah buku
antara menulis resensi dan tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis
3
2. Metode
4
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
1. Hubungan antara menulis resensi dengan tumbuhnya minat baca
siswa di SMKN 2 Karanganyar.
Bagi sebagian siswa tugas untuk membaca buku adalah tugas yang
berat. Seperti kita ketahui minat baca siswa di Indonesia sangat rendah. Hasil
kajian Program for International Student Assessment (PISA) 2009, Negara
Indonesia menempati posisi 57 dari 65 negara (Kompas, 10 Desember 2010).
Membaca adalah hal yang sangat penting dalam memajukan setiap pribadi
manusia maupun suatu bangsa. Dengan membaca, kita dapat memperluas
wawasan dan mengetahui dunia. Namun persoalan membaca yang selalu
mengemuka, terutama di kalangan pelajar, adalah bagaimana cara
menimbulkan minat dan kebiasaan membaca. Banyak negara berkembang
memiliki persoalan yang sama, yaitu kurangnya minat membaca di kalangan
masyarakat. Tugas menulis resensi buku yang diawali dengan membaca buku
adalah langkah awal untuk menumbuhkan minat baca siswa. Membaca buku
yang mungkin awalnya dari “keterpaksaan” bila kemudian dibuat menjadi
“kebiasaan” tentu akan menghasilkan generasi muda / siswa yang “melek
buku” bukan Generasi Nol Buku seperti kritik yang disampaikan oleh Taufiq
Ismail.
Karya tulis dibagi menjadi dua yaitu karya ilmiah dan karya sastra. Karya
satra prosa fiksi baru dibagi menjadi dua, yaitu cerpen dan novel. Cerpen
merupakan salah satu dari genre sastra yang cukup terkenal dan mendapat
tempat di hati masyarakat.
5
Peristiwa yang disuguhkan sungguh variatif dan menarik, karena cerpen
biasanya ditulis dari peristiwa yang merupakan pengalaman yang paling
menarik yang dialami oleh penulis. Pengalaman itu bisa merupakan
pengalaman yang langsung dialamai oleh penulis maupun pengalaman yang
diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui cerita dari orang lain.
Jika kita perhatikan, pada saat ada lomba menulis artikel atau menulis
cerpen baik disekolah maupun luar sekolah, para peserta didik kurang
berminat untuk mengikutinya, mereka enggan untuk sekedar mendaftar
sebagai wujud partisipasinya sebagai peserta lomba.
6
Mengingat peserta didik yang kurang bersemangat dalam kegiatan proses
pembelajaran menulis. Penulis berusaha agar peserta didik bersemangat
menulis, tertarik dan tidak kebingungan dalam menentukan ide, maka penulis
menggunakan media buku yang dimiliki perpustakaan sebagai sarana untuk
menulis resensi.
7
2. Cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca melalui
menulis resensi.
1. Guru sebaiknya membebaskan siswa untuk memilih sendiri buku
yang akan dibuat resensi. Bila guru membebaskan siswa, guru sebaiknya
memberi wawasan dan pengetahuan kepada siswa untuk memilih buku-
buku nonfiksi yang berkualitas dan buku-buku sastra yang baik. Guru juga
bisa menyusun daftar buku yang telah disesuaikan dengan koleksi buku
perpustakaan sekolah. Pilihan menentukan atau membebaskan buku yang
akan disusun menjadi resensi buku tentunya tergantung pada situasi dan
kondisi sekolah dan siswa .
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tugas menulis resensi buku yang diawali dengan membaca buku
adalah langkah awal untuk menumbuhkan minat baca siswa. Membaca buku
yang mungkin awalnya dari “keterpaksaan” bila kemudian dibuat menjadi
“kebiasaan”. Menulis resensi adalah bagian dari latihan menyusun tulisan
bagi siswa. Resensi ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan, memberikan
gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi
mereka atas karya tersebut. Resensi merupakan media untuk mempromosikan
buku baru. Selain itu, manfaat resensi juga untuk mengembangan kreativitas,
semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk
setiap individu.
Cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca melalui
menulis resensi. Guru sebaiknya membebaskan siswa untuk memilih sendiri
buku yang akan dibuat resensi. Bila guru membebaskan siswa, guru
sebaiknya memberi wawasan dan pengetahuan kepada siswa untuk memilih
buku-buku nonfiksi yang berkualitas dan buku-buku sastra yang baik.
Guru meminta siswa untuk melaporkan buku yang akan diresensi , hal ini
untuk menghindari siswa mengambil jalan pintas menyalin resensi buku yang
banyak dimuat di media. Harapannya siswa akan benar-benar melalui proses
membaca buku dan menulis resensi sendiri sesuai dengan kaidah –kaidah
penulisan resensi yang sebelumnya telah disampaikan oleh guru.
2. Saran
Secara umum proses KBM merupakan inti proses pendidikan formal
disekolah, selalu terjadi interaksi antara guru sebagai pengajar, materi
pelajaran yang menjadi isi pengajaran, dan siswa sebagai pembelajar. Penulis
yakin tulisan ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap tulisan ini bisa
bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, dan kepada para pembaca pada
umumnya.
9
Kepada pihak sekolah semoga bisa dijadikan referensi di perpustakaan
sekolah. Demi perbaikan dan kesempurnaan kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Mahmud. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar
Baru Algensindo.
11
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs. Wahyu Widodo, MT
NUPTK : 3351738639200013
Kepala Sekolah
Drs. Wahyu Widodo, MT
NIP 19601019 199412 1 001
SURAT KETERANGAN
NIP :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Kepala Perpustakaan
Unit Kerja : SMK N 2 Karanganyar
Kepala Perpustakaan