Anda di halaman 1dari 19

UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA

MELALUI MENULIS RESENSI BUKU


PADA SISWA KELAS IX B
SMPNEGERI 3 KARANGPANDAN

Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Guru di Bidang


Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
SMP Negeri 3 Karangpandan

Disusun Oleh
Paryanti, S.Pd
NIP. 19690409 200801 2 010

SMP NEGERI 3 KARANGPANDAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2018
PERSETUJUAN

UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA


MELALUI MENULIS RESENSI BUKU
PADA SISWA KELAS IX B
SMP NEGERI 3 KARANGPANDAN
Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Guru di Bidang
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
SMP Negeri 3 Karangpandan
Tahun 2018

Telah disetujui dan disyahkan oleh


Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Karangpandan
Kabupaten Karanganyar

Menyetujui
Kepala Sekolah Koordinator PKB

Edy Sarwanto, S.Pd. Asih Wulandari, S.Pd, M.Pd


NIP.196305031986011002 NIP.19700616 199412 2 006

ii
KATA PENGANTAR
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bagsa dan Negara. (Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003).

Pada jenjang SMP pembelajaran menulis diantaranya meliputi menulis


puisi, pantun, anekdot, cerpen, berita, dan lain-lain. Materi resensi buku dalam
kurikulum 2013 merupakan materi yang ditambahkan pada silabus mata pelajaran,
untuk itu resensi buku perlu kita pelajari dalam mengembangkan kecakapan
menulis pada anak-anak SMP.

Bila kita mengaitkan pembelajaran membaca dengan menulis maka


pilihannya adalah menulis resensi, dan menulis rangkuman buku. Terdapat
perbedaan pada keduanya. Untuk merangkum buku siswa hanya dituntut untuk
membaca buku dan menyampaikan isi buku secara ringkas. Sedangkan resensi
buku bukan hanya menuntut siswa membaca dan meringkas buku tetapi juga
menilai kelebihan dan kekurangan sebuah buku.

Melalui resensi para pembaca dapat mengetahui isi suatu buku secara umum.
Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pembaca untuk mengacu bacaan.
Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang mengerti tentang hal-hal yang terkait dengan
isi buku tersebut serta paham dengan nilai- nilai atau norma- norma kebenaran yang ada. 
Karena resensi memberi pertimbangan mengenai sebuah buku maka kemudian
ada yang menyebutnya sebagai ‘timbangan buku’. Melihat adanya hubungan
antara menulis resensi dan tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis
resensi maka penulis tertarik untuk memaparkan tentang hal tersebut dalam artikel
ini.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
ABSTRAKSI ………………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
1. Latar Belakang Masalah ……...…………………………………. 1
2. Rumusan Masalah ……………...………………………………… 1
3. Tujuan dan Manfaat ……………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA / KAJIAN PUSTAKA ……………………. 3
1. Pengertian ……………………………………………………….. 3
2. Metode …………………………………………………………... 4
BAB III PEMBAHASAN MASALAH ………………………………………... 5
1. Hubungan antara menulis resensi dengan tumbuhnya minat
Baca siswa …………………………………………………….. 5
2. Cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca
siswa dengan cara menulis resensi ……………………………. 8
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………. 9
1. KESIMPULAN …………….…………………………………… 9
2. SARAN-SARAN ………………………………………………. 9
LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka ………………………………………………… 11
2. Surat Pernyataan Keaslian ……………………………………. 12
3. Surat Keterangan dari Kepala Perpustakaan …………………. 13

iv
ABSTRAKSI
Resensi dalam bahasa Latin recensere, bahasa Inggris menyebut review,
bahasa Belanda disebut resensie artinya kurang lebih melihat kembali,
menimbang atau menilai. Pengertian resensi dalam bahasa Belanda yaitu “resentie”
dan juga bahasa Latin recensio yang berarti mengulas kembali. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah mempertimbangkan, pengulasan, penilaian
sebuah buku. Seorang ahli bahasa, Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai tulisan
yang berisi tentang ulasan atau penilaian terhadap suatu karya tulis atau buku, oleh
karena itu, resensi lebih dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini karena
memang dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi.

Dari sudut pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau
nilai – nilai yang ada. Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik
(keunggulan) dan buruk (kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca dapat
mengetahui isi suatu buku secara umum. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan
bagi pembaca untuk mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang
mengerti tentang hal-hal yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan nilai-
nilai atau norma- norma kebenaran yang ada.  Karena resensi memberi pertimbangan
mengenai sebuah buku maka kemudian ada yang menyebutnya sebagai
‘timbangan buku’. Melihat adanya hubungan antara menulis resensi dan
tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis resensi maka penulis
tertarik untuk memaparkan tentang hal tersebut dalam makalah ini.

v
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Sastrawan besar Indonesia Taufiq Ismail dalam catatan kebudayaan


yang dimuat di Majalah Sastra Horison edisi Juni 2013 menulis,
pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat menengah pertama (SMP)
seharusnya lebih menekankan pada dua hal penting yaitu banyak membaca
buku dan latihan menulis. Pelajaran tata bahasa bisa diterapkan secara
langsung ketika guru memeriksa tugas siswa dalam menulis. Tujuan dari
pemikiran tersebut adalah menghilangkan “Generasi Nol Buku” generasi
penerus bangsa yang rabun membaca dan pincang mengarang.

Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik (keunggulan) dan


buruk (kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca dapat mengetahui isi
suatu buku secara umum. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
pembaca untuk mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang
mengerti tentang hal-hal yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan
nilai- nilai atau norma- norma kebenaran yang ada.  Karena resensi memberi
pertimbangan mengenai sebuah buku maka kemudian ada yang menyebutnya
sebagai ‘timbangan buku’. Melihat adanya hubungan antara menulis resensi
dan tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis resensi maka
penulis mengangkat permasalahan tersebut sebagai suatu objek penelitian.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan antara menulis resensi dengan tumbuhnya minat
baca siswa.
2. Bagaimana cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca
siswa dengan cara menulis resensi?

1
3. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Manfaat Bagi Guru
1. Memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai guru.
2. Mengetahui sejauh mana materi yang telah dikuasai oleh siswa.
3. Mengetahui keberhasilan dan kegagalan siswa dalam menerima
pembelajaran dari guru.
4. Menentukan tindak lanjut bagi siswa dalam proses pembelajaran.
5. Menunjukkan eksistensinya sebagai guru dihadapan siswa, rekan-rekan
guru, dan kepala sekolah.

2. Manfaat Bagi Siswa


1. Menumbuhkan sikap rasa senang membaca dan menulis.
2. Menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan.
3. Memiliki daya apresiasi terhadap buku-buku bacaan yang baru muncul
maupun yang sudah lama.
4. Memiliki kemampuan menulis resensi sebagai suatu kreativitas dan
keterampilan yang bisa dijadikan nilai jual.

3. Manfaat Bagi Institusi


1. Sebagai referensi tentang makalah kebahasaan.
2. Sebagai kelengkapan dalam memenuhi syarat akreditasi sekolah serta
menunjukkan kredibelitas sekolah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Resensi dalam bahasa Latin recensere, bahasa Inggris menyebut review,

pada bahasa Belanda disebut resensie artinya kurang lebih melihat kembali ,

menimbang atau menilai. Pengertian Resensi dalam bahasa Belanda yaitu “resentie”

dan juga bahasa Latin recensio yang berarti mengulas kembali. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah mempertimbangkan, pengulasan, penilaian

sebuah buku. Seorang ahli bahasa, Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai tulisan

yang berisi tentang ulasan atau penilaian terhadap suatu karya tulis atau buku, oleh karena

itu, resensi lebih dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini karena memang

dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi, dari sudut

pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau nilai – nilai yang

ada. Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik (keunggulan) dan buruk

(kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca dapat mengetahui isi suatu buku

secara umum. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pembaca untuk

mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang mengerti tentang hal-hal

yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan nilai- nilai atau norma- norma

kebenaran yang ada.  Karena resensi memberi pertimbangan mengenai sebuah buku

maka kemudian ada yang menyebutnya sebagai ‘timbangan buku’ . Hubungan

antara menulis resensi dan tumbuhnya minat baca siswa dengan kegiatan menulis

resensi sangat erat.

3
2. Metode

Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan menulis resensi


buku dengan tumbuhnya minat baca siswa adalah dengan penelitian lapangan.
Penelitian lapangan adalah penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di
lapangan, seperti di lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga atau organisasi
kemasyarakatan, dan lembaga pemerintahan dalam hal ini adalah lingkungan
SMK Negeri 2 Karanganyar, khususnya siswa kelas X yang menerima materi
resensi buku pada semester 1 pada kurikulum 2013 yang disempurnakan. Artikel
ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik
mengenai populasi. Penelitian yang dilakukan berusaha untuk menggambarkan
situasi atau kejadian Subjek penelitian adalah siwa-siswi SMKN 2 Karanganyar
dengan analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif-
naratif, yaitu analisa terhadap data-data yang bersifat kualitatif dengan
menuturkan dan menafsirkan data yang sudah terkumpul melalui pokok-pokok
bahasan, dengan tahapan Reduksi Data , Triangulasi, dan Penarikan Kesimpulan

4
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
1. Hubungan antara menulis resensi dengan tumbuhnya minat baca
siswa di SMKN 2 Karanganyar.
Bagi sebagian siswa tugas untuk membaca buku adalah tugas yang
berat. Seperti kita ketahui minat baca siswa di Indonesia sangat rendah. Hasil
kajian Program for International Student Assessment (PISA) 2009, Negara
Indonesia menempati posisi 57 dari 65 negara (Kompas, 10 Desember 2010).
Membaca adalah hal yang sangat penting dalam memajukan setiap pribadi
manusia maupun suatu bangsa. Dengan membaca, kita dapat memperluas
wawasan dan mengetahui dunia. Namun persoalan membaca yang selalu
mengemuka, terutama di kalangan pelajar, adalah bagaimana cara
menimbulkan minat dan kebiasaan membaca. Banyak negara berkembang
memiliki persoalan yang sama, yaitu kurangnya minat membaca di kalangan
masyarakat. Tugas menulis resensi buku yang diawali dengan membaca buku
adalah langkah awal untuk menumbuhkan minat baca siswa. Membaca buku
yang mungkin awalnya dari “keterpaksaan” bila kemudian dibuat menjadi
“kebiasaan” tentu akan menghasilkan generasi muda / siswa yang “melek
buku” bukan Generasi Nol Buku seperti kritik yang disampaikan oleh Taufiq
Ismail.

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/SMK juga menekankan


pentingnya siswa menguasai empat ketrampilan. Salah satu keterampilan
dalam berbahasa dan bersastra, menulis merupakan salah satu dari empat
keterampilan berbahasa disamping menyimak, berbicara, dan membaca.
Kemampuan bersastra khususnya menulis resensi pada anak SMK Kelas XI
terdapat standar kompetensi, yaitu menulis karya sastra.

Karya tulis dibagi menjadi dua yaitu karya ilmiah dan karya sastra. Karya
satra prosa fiksi baru dibagi menjadi dua, yaitu cerpen dan novel. Cerpen
merupakan salah satu dari genre sastra yang cukup terkenal dan mendapat
tempat di hati masyarakat.

5
Peristiwa yang disuguhkan sungguh variatif dan menarik, karena cerpen
biasanya ditulis dari peristiwa yang merupakan pengalaman yang paling
menarik yang dialami oleh penulis. Pengalaman itu bisa merupakan
pengalaman yang langsung dialamai oleh penulis maupun pengalaman yang
diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui cerita dari orang lain.

Sedangkan resensi adalah tulisan yang berisi tentang ulasan atau


penilaian terhadap suatu karya tulis atau buku, oleh karena itu, resensi lebih
dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini karena memang dalam
resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi, dari
sudut pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau
nilai – nilai yang ada. Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik
(keunggulan) dan buruk (kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para
pembaca dapat mengetahui isi suatu buku secara umum. Sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan bagi pembaca untuk mengacu bacaan.

Dalam proses belajar mengajar dikelas, pada saat pembelajaran dengan


materi menulis dengan kompetensi dasar menuliskan kembali dengan kalimat
sendiri buku yang pernah dibaca. Peserta didik kurang berminat, mereka tidak
fokus pada pelajaran, bahkan ada yang malas menulis.

Jika kita perhatikan, pada saat ada lomba menulis artikel atau menulis
cerpen baik disekolah maupun luar sekolah, para peserta didik kurang
berminat untuk mengikutinya, mereka enggan untuk sekedar mendaftar
sebagai wujud partisipasinya sebagai peserta lomba.

Dalam meningkatkan kemampuan menulis ini, peran guru sangat


dibutuhkan, guru harus berinisiatif membangkitkan rasa cinta para peserta
didik terhadap menulis, hal ini bisa dilakukan dengan salah satu cara / model
pembelajaran yang motivatif. Dengan adanya media pembelajaran yang tepat
diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik sejak dimulai proses
pembelajaran dan dapat mempermudah siswa dalam menulis yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis resensi.

6
Mengingat peserta didik yang kurang bersemangat dalam kegiatan proses
pembelajaran menulis. Penulis berusaha agar peserta didik bersemangat
menulis, tertarik dan tidak kebingungan dalam menentukan ide, maka penulis
menggunakan media buku yang dimiliki perpustakaan sebagai sarana untuk
menulis resensi.

Adapun langkah-langkah dalam meresensi buku adalah sebagai


berikut:
(1) Pengenalan terhadap buku yang akan diresensikan, meliputi menentukan
tema buku, waktu dan tempat penerbitan, jumlah halaman, dan harga
buku.
(2) Membaca buku yang ingin diresensi secara komprehensif, cermat dan
teliti.
(3) Menandai bagian-bagian buku yang akan dijadikan data dalam resensi.
(4) Membuat intisari buku atau sinopsis.
(5) Menentukan sikap dan menilai isi buku.
(6) Mengoreksi dan merevisi hasil resensi.
Dari tugas menulis resensi buku yang diawali dengan membaca buku
adalah langkah awal untuk menumbuhkan minat baca siswa. Membaca buku
yang mungkin awalnya dari “keterpaksaan” bila kemudian dibuat menjadi
“kebiasaan”. Menulis resensi adalah bagian dari latihan menyusun tulisan
bagi siswa. Resensi ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan, memberikan
gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi
mereka atas karya tersebut. Kemudian sarana promosi buku, sebab buku yang
diresensikan adalah buku baru yang belum pernah diresensi. Dengan
demikian, resensi merupakan media untuk mempromosikan buku baru
tersebut. Selain itu, manfaat resensi juga untuk mengembangan kreativitas,
semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk
setiap individu.

7
2. Cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca melalui
menulis resensi.
1. Guru sebaiknya membebaskan siswa untuk memilih sendiri buku
yang akan dibuat resensi. Bila guru membebaskan siswa, guru sebaiknya
memberi wawasan dan pengetahuan kepada siswa untuk memilih buku-
buku nonfiksi yang berkualitas dan buku-buku sastra yang baik. Guru juga
bisa menyusun daftar buku yang telah disesuaikan dengan koleksi buku
perpustakaan sekolah. Pilihan menentukan atau membebaskan buku yang
akan disusun menjadi resensi buku tentunya tergantung pada situasi dan
kondisi sekolah dan siswa .

2. Guru meminta siswa untuk melaporkan buku yang akan diresensi ,


hal ini untuk menghindari siswa mengambil jalan pintas menyalin resensi
buku yang banyak dimuat di media. Harapannya siswa akan benar-benar
melalui proses membaca buku dan menulis resensi sendiri sesuai dengan
kaidah –kaidah penulisan resensi yang sebelumnya telah disampaikan oleh
guru. Menulis resensi adalah bagian dari latihan menyusun tulisan bagi
siswa. Resensi ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan, memberikan
gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan memengaruhi
mereka atas karya tersebut. Kemudian sarana promosi buku, sebab buku
yang diresensikan adalah buku baru yang belum pernah diresensi. Dengan
demikian, resensi merupakan media untuk mempromosikan buku baru
tersebut.

Manfaat resensi juga untuk mengembangan kreativitas, semakin sering


menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk setiap individu. Hal ini
dilakukan untuk mengembangkan kreativitas menulis. Untuk memberi semangat
kepada siswa, guru bisa memberi motivasi bahwa tulisan yang baik akan dimuat
di majalah sekolah, buletin sekolah atau majalah dinding. Bahkan jika hasil tulisan
siswa dipandang memadai bisa dikirim untuk dimuat di media massa dan
mempunyai nilai jual.
8

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tugas menulis resensi buku yang diawali dengan membaca buku
adalah langkah awal untuk menumbuhkan minat baca siswa. Membaca buku
yang mungkin awalnya dari “keterpaksaan” bila kemudian dibuat menjadi
“kebiasaan”. Menulis resensi adalah bagian dari latihan menyusun tulisan
bagi siswa. Resensi ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan, memberikan
gambaran kepada para pembaca tentang suatu karya dan mempengaruhi
mereka atas karya tersebut. Resensi merupakan media untuk mempromosikan
buku baru. Selain itu, manfaat resensi juga untuk mengembangan kreativitas,
semakin sering menulis, maka semakin terasah kebiasaan menulis untuk
setiap individu.
Cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan minat baca melalui
menulis resensi. Guru sebaiknya membebaskan siswa untuk memilih sendiri
buku yang akan dibuat resensi. Bila guru membebaskan siswa, guru
sebaiknya memberi wawasan dan pengetahuan kepada siswa untuk memilih
buku-buku nonfiksi yang berkualitas dan buku-buku sastra yang baik.
Guru meminta siswa untuk melaporkan buku yang akan diresensi , hal ini
untuk menghindari siswa mengambil jalan pintas menyalin resensi buku yang
banyak dimuat di media. Harapannya siswa akan benar-benar melalui proses
membaca buku dan menulis resensi sendiri sesuai dengan kaidah –kaidah
penulisan resensi yang sebelumnya telah disampaikan oleh guru.

2. Saran
Secara umum proses KBM merupakan inti proses pendidikan formal
disekolah, selalu terjadi interaksi antara guru sebagai pengajar, materi
pelajaran yang menjadi isi pengajaran, dan siswa sebagai pembelajar. Penulis
yakin tulisan ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap tulisan ini bisa
bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, dan kepada para pembaca pada
umumnya.
9
Kepada pihak sekolah semoga bisa dijadikan referensi di perpustakaan
sekolah. Demi perbaikan dan kesempurnaan kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Mahmud. 1996. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar
Baru Algensindo.

Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru


Algensino.
Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yogyakarta :
Absolut.

Kosasih, E. 2008. Apesiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Novel Edumedia.


Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009. 2009. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan EYD Terbaru. Yogyakarta : Pustaka Timur.

Subyantoro. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rumah Indonesia.


Suciamiharja, Agus, dkk. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta : Depdikbud.

Sudarman, Paryati. 2008. Menulis di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

11
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs. Wahyu Widodo, MT

NIP : 19601019 199412 1 001

NUPTK : 3351738639200013

Pangkat/golongan ruang/TMT : Pembina TK.I/ IV-b


Jabatan : Guru Madya Tk.I
Unit Kerja : SMK N 2 Karanganyar

Menyatakan bahwa makalah yang berjudul :


UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA
MELALUI MENULIS RESENSI BUKU
PADA SISWA KELAS XI RPL B
SMKN 2 KARANGANYAR
Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Guru di Bidang
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
SMKN 2 Kabupaten Karanganyar
Tahun 2016
Benar-benar karya tulis asli yang dibuat oleh :

Nama : Widi Santosa, S.Pd.,M.Pd.

NIP : 19691215 2007 011041

NUPTK : 7547 7476 5220 0003

Pangkat/golongan ruang/TMT : Penata/ III C / 01-10-2013


Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : SMK N 2 Karanganyar
Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan hasil karya tulis,
semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Karanganyar, 01 Desember 2016

Kepala Sekolah
Drs. Wahyu Widodo, MT
NIP 19601019 199412 1 001

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Lulik Wulanjari, A,Ma. Perpust.

NIP :-

Pangkat/golongan :-
Jabatan : Kepala Perpustakaan
Unit Kerja : SMK N 2 Karanganyar

Menyatakan bahwa makalah yang berjudul :


UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA
MELALUI MENULIS RESENSI BUKU
PADA SISWA KELAS XI RPL B
SMKN 2 KARANGANYAR
Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Guru di Bidang
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
SMKN 2 Kabupaten Karanganyar
Tahun 2016
Disusun oleh :
Nama : Widi Santosa, S.Pd.,M.Pd.

NIP : 19691215 2007 011041

NUPTK : 7547 7476 5220 0003

Pangkat/golongan ruang/TMT : Penata/ III C / 01-10-2013


Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : SMK N 2 Karanganyar
Benar-benar telah diarsip / disimpan di Perpustakaan Sekolah SMK Negeri 2
Karanganyar.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan melampirkan hasil karya
tulis, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Karanganyar, 01 Desember 2017

Kepala Perpustakaan

Lulik Wulanjari, A. Ma., Perpust.

Anda mungkin juga menyukai