Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang

          Di Indonesia ada berbagai macam profesi dalam kesehatan.Profesi tersebut juga mengakibatkan

banyaknya institusi kesehatan,diantaranya dokter,bidan,ahli gizi,kesehatan

masyarakat,radiologi,teknobiomedik, farmasi,analis kesehatan, dan perawat. Semua profesi tadi

diwajibkan saling bekerjasama dalam menjalankan profesionalitas profesinya masing-masing.

          Perawat merupakan satu dari banyaknya profesi kesehatan yang ada.Semua profesi kesehatan

yang ada tentu memiliki visi yang sama yakni terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima.Namun

dalam pelaksanaannya perawat tidak sendirian.Perawat ditemani oleh dokter,analis kesehatan,tim

kesehatan masyarakat,analis kesehatan,ahli gizi,radiologi dan lainnya.

          Kemudian bagaimana caranya supaya tugas antar profesi keperawatan dapat berjalan secara

harmonis dan pelayanan kesehatan menjadi maksimal? Kolaborasi pendidikan dan praktik antar profesi

kesehatan tentunya sangat dibutuhkan.Semua jenis profesi harus mempunyai keinginan untuk

berkolaborasi.Perawat,bidan, dokter,dan semua profesi lain merencanakan dan mengaplikasikan ilmu

yang diperolehnya di bangku pelajar. Ketergantungan antar profesi pun dapat tetap ada asalakan

dalam batas-batas lingkup praktek yang sesuai dengan aturan yang ada.

B.     TUJUAN

Agar Mahasiswa/i Dapat:

1.      Memahami arti komunikasi perawat, dokter dan tim lain

2.      Memahami kolaborasi perawat, dokter dan tim lain

3.      Memahami Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi.

4.      Mengaplikasikan komunikasi dalam dunia keperawatan


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan

individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.     Nursalam (2007) menyatakan,

komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan

dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan

pemberi pesan Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu

intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang

terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau

dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat

memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan

personal.

B.     Prinsip-prinsip Komunikasi

Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers yaitu :

1.      Perawat harus mengenal dirinya sendiri.

2.      Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya, dan menghargai.

3.      Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien.

4.      Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun mental.

5.      Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi pasien.

6.      Kejujuran dan terbuka.

7.      Mampu sebagai role model.

8.      Altruisme.

9.      Bertanggung jawab .
C.    Komponen-komponen dalam Komunikasi

a.  Sender (pemberi pesan): individu yang bertugas mengirimkan pesan.

b. Receiver (penerima pesan): seseorang yang menerima pesan. Bisa berbentuk pesan yang

diterima maupun pesan yang sudah diinterpretasikan.

c. Pesan : informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan akan efektif bila

jelas dan terorganisir yang diekspresikan oleh si pengirim pesan.

d.  Media: metode yang digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dengan cara ditulis, diucapkan,

diraba, dicium.

e. Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada pengirim pesan

dalam bentuk komunikasi yang efektif. Umpan balik merupakan proses yang kontinue karena

memberikan respons pesan dan mengirimkan pesan berupa stimulus yang baru kepada

pengirim pesan.

D.    Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

1. Situasi/suasana

2.  Kejelasan pesan
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

      Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi

lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter, ahli gizi, apoteker dsb. Setiap tenaga profesi

tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien. Bila setiap profesi telah dapat saling

menghargai, maka hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan baik. Selain itu perawat juga

mempunyai tanggung jawab dan memiliki untuk:

      Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing

profesi memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi

kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya faktor yang berpengaruh seperti

kerjasama, sikap saling menerima,

berbagi tanggung jawab, komunikasi efektif sangat menentukan bagaimana suatu tim

berfungsi.Kolaborasi yang efektif  antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya

pelayanan pasien yanag berkualitas.

B.     Saran

      meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kesehatan perlu adanya peningkatan pendidikan

perawat dan komunikasi yang baik ke pasien maupun antar tim kerja, dan untuk meningkatkan praktik

Untuk kolaborasi perlu adanya komitmen bersama antara pemimpin (struktural) dan fungsional (profesi

kesehatan), dimana pimpinan dapat mengadopsi managed care dan mensosialisasikan serta dapat

diterapkan pada pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai