Nim : 170405022
Karena melihat kebutuhan akan kertas tersebut saya mempelajari Teknologi Pulp
dan Kertas dimana saya dapat menguasai dasar dasar teknologi pulp dan kertas seperti
sejarah pulp dan kertas, perkembangan teknologi pulp dan kertas, macam-macam
proses pembuatan pulp, bagaimana pemilihan karakteristik pulp untuk dijadikan
kertas berdasarkan kegunaannya. Sehingga setelah mempelajari Teknologi Pulp dan
Kertas saya dapat membuat pulp dan kertas serta dapat melihat karakteristiknya dan
mengetahui kegunaan kertas tersebut berdasarkan karakteristiknya.
1) Etanol
Penggunaan larutan etanol telah dipatenkan sebagai metode pembuatan pulp
berbahan baku kayu, yaitu dengan menggunakan larutan pemasak etanol dan Natrium
Hidroksida (NaOH). Penambahan etanol ke dalam larutan soda memperbaiki
selektivitas reaksi kepada lignin. Sedangkan keberadaan Natrium Hidroksida
meningkatkan kemampuan etanol untuk mendelignifikasi pulp. Penggunaan etanol
memungkinkan waktu pemasakan yang lebih singkat. Kekuatan pulp yang dihasilkan
sedikit lebih rendah dari pulp kraft, tetapi brightness yang dihasilkan lebih tinggi dari
pulp kraft. Etanol yang digunakan dalam larutan pemasak dapat diregenerasi dengan
cara flashing dan distilasi. Dengan cara tersebut, kehilangan etanol selama proses
dapat diabaikan. Pulp yang dimasak dengan alkohol membutuhkan waktu dan energi
yang lebih sedikit pada saat proses beating. Penambahan reagen anorganik (seperti
NaOH) pada larutan etanol dalam proses pemasakan pulp berbahan baku ampas tebu
menurunkan tekanan digester dan menghasilkan pulp dengan sifat-sifat mekanis yang
lebih baik. Pulp yang dihasilkan dari proses ini lebih mudah untuk di-bleaching
2) Metanol
Proses Organosolv diperoleh bahwa semakin lama waktu pemasakan maka kadar
pulp yang diperoleh semakin meningkat, namun jika waktu terlalu lama akan
menghasilkan penurunan persen pulp. Semakin lama waktu pemasakan maka alpha
sellulosa yang dihasilkan akan semakin tinggi, dan akan mencapai titik maksimal pada
waktu pemasakan 2,5 jam. Semakin bertambahnya konsentrasi metanol juga sangat
berpengaruh terhadap terurainya alpha sellulosa. Tetapi apabila terlalu banyak
metanol akan menyebabkan rusaknya sellulosa dan larut dalam pemasakan. Sehingga
menyebabkan penurunan alpha sellulosa yang dihasilkan. Kadar metanol terbaik pada
40 %, dengan kondisi waktu pemasakan 2,5 jam pada suhu 50 0C, akan diperoleh
kadar pulp tertinggi sebesar 52,78 %.
3) Asam Asetat
Pembuatan pulp dan kertas dari alang-alang menggunakan metode organoslv asam
asetat diawali dengan bahan baku alang-alang dipotong-potong sekitar 1 cm sebanyak
10 gram. kemudian alang-alang dikeringkan dan dimasak dengan menggunakan
larutan pemasak asam asetat dengan perbandingan 10:1 sebanyak 100 mL untuk 10
gram dengan variasi konsentrasi serta suhu yang berbeda. Pulp dari alang-alang
kemudian dimasak dengan waktu yang berbeda dan terhadap hasil hidrolisis kemudian
dilakukan uji KAS untuk menentukan kadar alfa selulosa dan uji bilangan Kappa.
Pulp yang telah dimasak kemudian diuji karakteristiknya dan dibandingkan dengan
pulp komersial yang biasa dipakai oleh pabrik kertas pada umumnya. Produk yang
dihasilkan berupa pulp alang-alang yang dipisahkan terlebih dahulu dari larutan
pemasaknya, lalu dimasukkan ke dalam oven sampai kering.
4. Menurut pendapat anda apa syarat-syarat pemilihan bahan baku yang baik untuk
pembuatan pulp
Jawaban:
Menurut pendapat saya syarat pemilihan bahan baku yang baik dalam pembuatan
pulp ialah melihat dari kegunaan kertas yang akan dibuat sehingga dapat mengetahui
hal apa saja yang perlu diperhatikan saat proses pembuatannya, contonya kertas untuk
pembungkus semen harus memiliki kekuatan yang tinggi tetapi warna dari kertas tidak
begitu di pentingkan sehingga memerlukan bahan baku yang memiliki kandungan
selulosa yang tinggi dan panjang karena rantai selulosa yang pendek akan
menghasilkan pulp yang encer yang nantinya sehingga menghasilkan tingkat
kekuatan kertas yang kurang baik.