Anda di halaman 1dari 1

Pasien diinstruksikan untuk mendongak sehingga leher tampak jelas. Pasien boleh dibekali dengan air.

Perhatikan outline dari kelenjar tiroid. Tepi kelenjar tiroid terletak 2 cm dibawah krista kartilago tiroid.
Pasien diinstruksikan untuk menelan ludah atau meminum air sedikit demi sedikit. Saat pasien
melakukan gerakan menelan, perhatikan outline kelenjar tiroid dan perhatikan apakah ada pembesaran,
asimetri, kelainan kontur, maupun adanya massa.

Setelah inspeksi, lakukan palpasi pada kelenjar tiroidnya. Pemeriksa berada pada posisi di belakang dan
samping pasien. Identifikasi dahulu struktur normal yakni kartilago tiroid, membran cricotiroid, dan
kartilago krikoid. Kartilago krikoid merupakan letak dari isthmus sehingga dapat menjnadi patokan untuk
meraba isthmus. Normalnya, isthmus tidak teraba. Namun apabila ada pembesaran, isthmus akan
teraba.

Selanjutnya adalah meraba kedua lobus. Palpasi dilakukan secara bimanual menggunakan 3 jari. Jari
diletakkan pada kedua sisi trakea dengan posisi jari telunjuk berada sejajar dengan kartilago krikoid.
Kemudian saat pasien melakukan gerakan penelanan, rasakan kedua lobus tersebut. Rasakan apakah
ada asimetri, tekstur dan konsistensi tertentu serta perkirakan ukuran masing-masing lobus. Ukur massa
yang ada serta bandingkan dengan lingkar terluar leher. Pasien juga dapat diinstruksikan untuk sedikit
menoleh ke salah satu sisi untuk memeriksa kelenjar tiroid kontralateralnya. Apabila pada pemeriksaan
fisik ini ditemukan kelainan, maka pasien harus dirujuk untuk pemeriksaan hormonal dan fungsional
kelenjar tiroidnya.

Anda mungkin juga menyukai