Anda di halaman 1dari 2

KASUS TUTORIAL

Tn. M, usia 45 tahun. Diagnose medis infark cerebri embolik, di rawat di ruang stroke center
dengan keluhan kelemahan tangan dan kaki kanan, nyeri kepala dan merasa tegang pada daerah
leher. Klien memiliki riwayat stroke 2 tahun yang lalu namun kurang dari 24 jam sudah kembali
normal, riwayat hipertensi, namun istri klien mengatakan klien kadang tidak rutin minum obat
dan kontrol ke dokter tidak rutin.
Kesadaran klien composmentis dengan tingkat kesadaran kuantitatif membuka mata spontan,
bicara pelo dengan intonasi disatria, motoric klien dapat mengikuti perintah. Tampak lidah klien
deviasi ke kiri, bibir terlihat tidak simetris, mencong ke kanan. Bicara pelo dan sulit menelan.
Klien tersedak apabila menelan air minum, dan terlambat menelan apabila di beri diet bubur,
terlihat sisa makanan di mulut klien. Kelopak mata klien tertutup pada sebelah kanan. Nadi
teraba irregular, napas regular, tidak terlihat ada otot bantu napas. Terpasang oksigen binasal 3
lpm dengan SpO2 98%. terpasang kondom kateter.
Tangan dan kaki kanan hanya bisa menggeser, sedangkan tangan dan kaki kiri bisa di angkat
namun tidak dapat menahan gravitasi. Ketika merubah posisi badan dan aktivitas sehari-hari
ketika di rumah sakit klien di bantu oleh perawat dan keluarga.
Saat pengkajian tanggal 4 mei 2020, klien di lakukan tes menelan dan hasil nya reflek menelan
klien lemah, tersedak dan lidah klien deviasi ke kiri. Reflek muntah masih ada.
Hasil CtScan kepala menunjukkan ada infark cerebri embolik hemisfer kiri dan hasil foto thorax
menunjukkan cardiomegaly
Vital sign:
TD : 130 mmHg
N : 78 x/m
R : 15 x/m
T : 37 0C
Terapi :
Inf. NaCl 10tpm
Inj. Citicoline 2 x 250mg
Inj. Omeprazole 1 x 40mg
Inj. Lapibal 1 x1 amp
Inj. Antrain 3 x 1 amp
Oral
Aspilet 1 x 80mg
Clopidogrel 1 x 75mg

Anda mungkin juga menyukai