Disusun oleh:
Pada saat pengkajian tanggal 27 April 2020, klien masih mengalami penurunan kesadaran, pada
keempat ekstremitas hanya terdapat tonus otot, tidak dapat melawan gravitasi dan tekanan.
Terpasang NGT dengan diet cair Diabetasol 6 x 100cc, terpasang oksigen nasal 3 lpm dengan
SpO2 99%, napas regular, terdengar ronkhi. Terpasang DC. Keadaan kulit bersih dan lembab,
klien tirah baring dengan skala Norton: keadaan fisik (sedang), kesadaran (samnolen), aktivitas
(hanya berbaring), mobilitas (sangat terbatas) dan inkotinensia (kadang-kadang). Vital sign TD:
138/94 mmHg, N: 113x/m, R: 23x/m, T: 37,2 C. Riwayat keluhan kejang ± 3 jam sebelum
masuk RS, muntah, penurunan kesadaran. Kesadaran samnolen dengan GCS membuka mata
dengan rangsang suara, tidak bisa bicara dan motorik reflek mendekati rangsang nyeri Klien
pernah dirawat pada bulan November 2019 dengan diagnose medis Abses cerebri, riwayat
hiperglikemia ketika dirawat.
Data Fokus :
1. Data subjektif
Keluarga klien mengatakan klien ada keluhan kejang ± 3 jam sebelum masuk RS, muntah,
penurunan kesadaran.
2. Data Objektif
- Penurunan kesadaran (kesadaran: samnolen)
- GCS : E3V1M5
- Keempat ekstremitas hanya terdapat tonus otot
- Tidak dapat melawan gravitasi dan tekanan
- Terpasang NGT dengan diet cair Diabetasol 6 x 100cc
- Terpasang Oksigen Nasal 3 lpm
- SpO2 99%
- Napas regular
- Terdengar Ronkhi
- Terpasang DC
- Klien Tirah dengan skala Norton:
a. Keadaan fisik (sedang): 3
b. Kesadaran (samnolen): 2
c. Aktivitas (hanya berbaring): 1
d. Mobilitas (sangat terbatas): 2
e. Inkotinensia (kadang-kadang): 3
Total: 11 (Resiko sangat tinggi terjadi ulkus decubitus)
- Vital sign:
a. TD: 138/94 mmHg
b. N: 113 x/m
c. R: 23 x/m
d. T: 37,2 C
3. Data Penunjang:
- Riwayat kejang
- Riwayat hiperglikemia
- Pernah dirawat dengan diagnose abses cerebri
- Therapy saat ini:
a. Inf. Nacl 14 tpm
b. Inj. Citicoline 1 x 250mg
c. Inj. Phenitoin 3 x 100mg
d. Inj. Dexamethasone 4 x 5 mg
e. Inj. Omeprazole 1 x 40mg
f. Inj. Diazepam k/p kejang
g. Inf. Paracetamol 3 x 1000mg
Per oral
h. Azytromicin 1 x 500mg
i. Metronidazole 4 x 500mg
j. Bisoprolol 1 x 2,5mg
Analisa Data
No. Data Problem Etiologi
1. DS: Perubahan perfusi Edema pada otak
Keluarga klien mengatakan klien jaringan otak dan selaput otak
ada keluhan kejang ± 3 jam
sebelum masuk RS, muntah,
penurunan kesadaran.
DO:
- Penurunan Kesadaran
- Kesadaran samnolen
- GCS E3V1M5
- Riwayat kejang
- Riwayat hiperglikemia
- Pernah dirawat dengan diagnose
abses cerebri
- Terpasang NGT dengan diet cair
Diabetasol 6 x 100cc
- Terpasang Oksigen Nasal 3 lpm
- Terdengar Ronkhi
- Terpasang DC
- Vital sign:
a. TD: 138/94 mmHg
b. N: 113 x/m
c. R: 23 x/m
d. T: 37,2 C
- Therapy saat ini:
a. Inf. Nacl 14 tpm
b. Inj. Citicoline 1 x 250mg
c. Inj. Phenitoin 3 x 100mg
d. Inj. Dexamethasone 4 x 5 mg
e. Inj. Omeprazole 1 x 40mg
f. Inj. Diazepam k/p kejang
g. Inf. Paracetamol 3 x 1000mg
Per oral
h. Azytromicin 1 x 500mg
i. Metronidazole 4 x 500mg
j. Bisoprolol 1 x 2,5mg
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC Rasional
. Keperawatan
1. Perubahan Setelah di lakukan 1) Monitor kesadaran 1. Untuk
perfusi jaringan tindakan keperawatan klien dengan ketat mengetahui
otak b/d Edema selama 1x 24 jam di secara dini
pada otak dan harapkan perfusi perubahan
jaringan otak
selaput otak tingkat
meningkat
kesadaran
KH:
- Tingakat 2) Monitor tanda- 2. Untuk
kesadaran tanda TIK selama mendeteksi
meningkat perjalanan tanda syok
- Disorientasi penyakit (nadi
(-) lambat, TD
- Konsentrasi meningkat,
baik kesadaran
menurun, napas
irregular, reflek
pupil menurun)
3) Monitor TTV 3. Untuk
memudahkan
intervensi
program
pengobatan dan
perawatan lebih
dini
4) Hindari posisi 4. Untuk
tungkai ditekuk mencegah
peningkatan
TIK
5) Tinggikan sedikit 5. Untuk
kepala secara hati- mencegah
hati, cegah peningkatan
gerakan secara TIK
tiba-tiba, hindari
fleksi leher.