Anda di halaman 1dari 8

UTS

GEOLOGI STRUKTUR

MENGENALI TANDA – TANDA STRUKTUR GEOLOGI SESAR DI


LAPANGAN

Disusun Oleh: Kelompok 9

Anggota :

1. Nina Nur Adhaini 21100119130045


2. Bima Septa Putra Dima 21100119130047
3. Emmanuella Putri Hapsari 21100119130049

LABORATORIUM GEODINAMIK

DAN GEOLOGI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

APRIL 2020
Tanda – tanda adanya struktur geologi sesar di lapangan anatara lain sebagai berikut :

1. Kelurusan pola pengaliran sungai

Analisis pola aliran sungai yang menunjukan struktur patahan dapat diidentifikasi
melalui pola trellis dan rektanguler. Kedua pola aliran ini menunjukan bahwa
terdapat struktur patahan. Terpotongnya sungai secara melintang oleh sesar yang
terbrntuk pada sesar turun akan menampakan air terjun. Cooke dan Mortimer
(1971 ; dalam Doornkamp, 1986) menyatakan bahwa respon kanal aliran sungai
atau keterbentukan pola aliran sungai dapat dipengaruhi oleh tektonik. Pola
rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resisten terhadap erosinya
mendekati seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai dua arah dengan
sudut saling tegak lurus. Kekar pada umumnya kurang resisten terhadap erosi
sehingga memungkinkan aliran air mengalir melalui kekar-kekar membentuk suatu
pola pengaliran dengan saluran lurus mengikuti kekar. Pola aliran rectangular
ditemui pada daerah yang terpatahkan, pola ini dikendalikan oleh struktur geologi

yaitu kekar dan sesar.

Pola aliran trellis adalah pola aliran yang dikontrol oleh struktur geologi yaitu antiklin
dan sinklin.

2. Pola pelurusan pegunungan


Morfologi dan identifikasi struktur sesar dapat diketahui melalui indikasi awal berupa
kelurusan . umumnya ditunjukan oleh adanya kontur rapat yang menerus lurus pada
peta topografi.

3. Kelurusan gawir
Struktur patahan berpengaruh sangat jelas pada bidang patahan di lapangan.
Gawir sesar merupakan salah satu indikasi keberadaan struktur patahan yang
dapat ditemukan dengan jelas dilapangan dan berasosiasi dengan Gerakan
tanah. Gawir sesar adalah salah satu unit atau bentukan morfologi yang
berkaitan sangat erat dengan tektonik. Hal ini mengakibatkan daerah patahan
cenderung rentan mengalami erosi dan Gerakan tanah, hal ini akan
mengakibatkan kenampakan lembah lurus memanjang. Gawir sesar
mengindikasikan terjadinya sesar vertical (normal fault atau reverse fault).

4. Gawir dengan Triangular Facet


Kenampakan lereng bukit yang menyerupai jajaran segitiga-segitiga yang
memanjang lurus dan biasanya latar depannya berupa topografi relatif datar
dengan endapan kipas alluvial. Hal ini terjadi sebagai hasil sisa erosi setelah
terjadi perubahan slope akibat sesar turun. Triangular facet dengan ciri bagian
ujung atas yang meruncing. Bagian ujung yang meruncing dianggap sebagai
bagian yang paling dekat dengan sesar dan biasanya menutupi sesar yang
tampak sekarang. Biasanya lereng permukaan (facet) yang meruncing kurang
dari 300, sedangkan bidang sesar normal lebih lebih curam. Selanjutnya ujung
yang meruncing dari permukaan segitiga (triangular facet) mengalami
perombakan oleh pelapukan dan erosi, sehingga tidak menunjukkan ciri-ciri
permukaan sesar.

5. Keberadaan beberapa mata air yang berderet

Mata air yang timbul akibat terpotongnya suatu formasi akuifer dapat menunjukkan
suatu indikasi sesar. Penjajaran mata air akan lebih dimungkinkan oleh
keterdapatan suatu jalur sesar. Mata air panas diluar jalur gunung api dapat
mengindikasikan sesar aktif, hal ini terbentuk dari akibat gesekan atau tekanan yang
membesar pada kedalaman yang mana formasi akuifer terpotong oleh sesar
sehingga air panas muncul kepermukaan sebagai indikasi sesar aktif.
6. Keberadaan Zona Hancuran

Hancuran batuan di sekitar batuan yang resisten dan brittle dapat mengindikasikan
sesar. Pada bidang gesernya, penghancuran semakin intensif.
Sisipan batulempung pada bagian tengah telah terdeformasi kuat berkembang
menjadi zona hancuran, hal ini mengindikasih adanya sesar di tempat tersebut.

7. Keberadaan Kekar
Suatu sesar dapat membentuk rekahan-rekahan lain yang lebih kecil (kekar).
Kekar membentuk retakan yang dalam dan lebar di dalam batuan, disebabkan
oleh ketidakmampuan batu untuk menahan tekanan yang terlalu besar.
Akibatnya, batuan mengalami keretakan di titik terlemahnya. Kekar dapat berupa
rekahan terbuka atau terisi oleh material-material yang bermacam-macam. Kekar
yang diisi oleh mineral-mineral presipitasi disebut urat dan kekar yang diisii oleh
magma beku disebut dike.
8. Keberadaan Lipatan Seret (Dragfold)

Drag fold adalah struktur lipatan pada batuan sedimen yang terbentuk akibat
seretan oleh batuan yang saling bergerak disepanjang bidang sesar. Lipatan ini
adalah bagian dari sayap lipatan lain yang lebih besar ukurannya.

9. Keberadaan Bidang Gores Garis (Slicken Side) dan Slicken line

Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin, hal ini
disebabkan oleh gesekan di sepanjang kedua sisi sesar. Sedangkan slicken line
atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus yang disebabkan
oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan. Pergeseran batuan yang terjadi
pada batuan akan membentuk bidang sesar (slicken side) yang didalamnya
terdapat slicken line.
10. Adanya Tatanan Stratigrafi Yang Tidak Teratur

Sesar akan mengakibatkan penghilangan atau perulangan urut-urutan


batuan

Contoh saja tatanan stratigrafi disamping, apabila ditemukan adanya


keberadaan sesar akan sangat terlihat jelas retakan atau patahannya.
Pergeseran lapisan terbentuk akan merusak tatanan stratigrafi yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai