Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI STRUKTUR

STRUKTUR GARIS

Disusun Oleh:
Nina Nur Adhaini
21100119130045

LABORATORIUM GEODINAMIK
DAN GEOLOGI STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MARET 2020
Soal No 1

Suatu lubang bor yang dibor oleh Bambang di Tangguh Field bearah N 45° W
pada bidang sesar N 95° W/ 50°. Hitung plunge dan pitch lubang bor tersebut !

Langkah Pengerjaan :

a. Menentukan titik pusat yang akan dijadikan pada saat pengukuran.


b. Membuat garis strike N 95° W
c. Membuat garis tegak lurus dengan strike sebagai arah dip nya ke arah atas
berpusat di titik C sesuai dengan kaidah jari kiri. Didapatkan titik F.
d. Membuka sudut 50° dari garis tegak lurus tadi dan didapatkan titik D’
e. Tarik garis antara F dengan D’ sepanjang 2 cm. Maka aka didaptkan garis
t. kemudian Tarik garis tersebut memanjang sebagai garis strike baru.
f. Lalu membuat garis dengan arah N 45° W yang berpusat di titik pusat tadi
(O) diberi nama A
g. Membuat garis tegak lurus dengan N 45° W sepanjang 2 cm yang diberi
nama garis t.
h. Dari O ditarik garis hingga menyambung dengan garis t, diberi nama B.
i. Sudut AOB adalah plunge.
j. Untuk mecari pitchnya. Menggunakan jangka, dengan lebarnya dari titik C
ke D’ lalu didapatkan titik D”yang merupakn perpanjangan dari garis C
yang tegak lurus. Dan didapatkan titik F yang merupakan perpanjangan
garis C yang menyentuh strike 2 dengan siku – siku di F.
k. Tarik garis vertical dari titik A menuju strike 3 dan didapatkan titik B’.
Tarik garis an dari titik B’ menuju O.
l. Untuk menghitung pitch yaitu menghitung sudut yang dubuat gari oB’
sampai dengan garis strike 1.
Proyeksi Ortografi 2 Dimensi

Plunge : 41°
Pitch : 60°
Gambar 3D
Soal No 2

Tentukan trend dan plunge dari perpotongan bidang sesar berarah N 325° E/ 40°
dan bidang kekar berarah N 255° E/ 60°.

Langkah Pengerjaan :

a. Menentukan titik pusat yang akan dijadikan pada saat pengukuran.


b. Membuat garis strike bidang sesar N 325° E.
c. Membuat garis dip atau garis yang tegak lurus dengan strike sesar yang
berpusat di B sesuai kaidah jari tangan kiri dan diberi nama C.
d. Membuka sudut sebesar 40° dari dipnya tadi dan diberi nama F.
e. Antara titik C dan F dihubungkan sepanjang 2 cm. Lalu didapatkan garis t.
Dan tarik garis tersebut memanjang untuk mendapatkan garis strike 2 dari
bidang sesar.
f. Membuat garis strike bidang kekar N 255° E denagn berpusat dititik pusat.
g. Membuat garis dip atau garis yang tegak lurus dengan strike kekar yang
berpusat di P sesuai kaidah jari tangan kiri dan diberi nama U.
h. Membuka sudut sebesar 60° dari dipnya tadi dan diberi nama S.
i. Antara titik U dan S dihubungkan sepanjang 2 cm. Lalu didaptkan garis t.
Dan tarik garis tersebut memanjang untuk mendaptkan garis strike 2 dari
bidang kekar.
j. Titik pertemuan antara strike sesar 1 dengan strike kekar 1 diberi nama K.
untuk pertemuan antara strike sesar 2 dengan strike kekar 2 diberi nama
M. Titik K dan M dihubungkan. Lalu tarik garis tegak lurus dengan garis
KM sepanjang 2 cm dari titik M. Didapatkan titik Z. titik K dan Z
dihubungkan. Maka akan bisa mengukur trend serta plungenya.
Proyeksi Ortografi 2 Dimensi

Trend ; N 43°E
Plunge : 35°

35° / N 43° E
Gambar 3D
Soal No 3
Suatu reservoar terletak pada elevasi 200 meter (N 45°E/ 65°) diukur pada
titik O. Suatu shale diukur pada titik P elevasi 100 meter dengan
kedudukan N 160° E/ 50°. Tentukan kedudukan garis potongnya ( Trend
dan Plungenya)! ( Skala 1 : 10.000)

Langkah Pengerjaan :
a. Menentukan titik pusat yang akan dijadikan pada saat pengukuran.
b. Membuat garis strike dari reservoar N 45° E.
c. Membuat garis tegak lurus dengan arah strikenya sebagai arah
dipnya yang berpusat di O sesuai dengan kaidah jari tangan kiri.
Dan didapatkan FL1.
d. Membuka sudut sebsar 65° dari garis FL 1 tadi.
e. Membuat garis strike dari shale N 160° E yang berpusat di titik
pusat awal tadi.
f. Membuat garis tegak lurus dengan arah strikenya sebagai arah
dipnya yang berpusat di P sesuai dengan kaidah jari tangan kiri.
Dan didapatkan FL2.
g. Membuat garis elevasi dari reservoar dari 0 meter, 100 meter dan
200 meter. Dengan 200 meter berpusat di titik O. Perbandingan
skalanya adalah 1:10.000. Lalu ditarik garis – garis tersebut yang
sejajar dengan arah strikenya.
h. Membuat garis elevasi dari shale dari 0 meter, 100 meter dan 200
meter. Dengan 100 meter berpusat di titik P. Perbandingan
skalanya adalah 1:10.000. Lalu ditarik garis – garis tersebut yang
sejajar dengan arah strikenya.
i. Garis antar elevasi yang sama dihubungkan, maka akan didapatkan
garis trendnya.
j. Selisih elevasi 200 m – 100 m = 100 m. Maka dari titik pertemuan
antara elevasi 100 m ditarik garis tegak lurus yang tegak lurus
dengan trend sepanjang 1 cm.
k. Selisih elevasi 200m – 0m = 200 m. Maka dari titik pertemuan
antara elevasi 0 m ditarik garis tegak lurus dengan trend sepanjang
2cm.
l. Dari titik – titik tadi maka dihubungkan sehingga akan membentuk
sudut. Sudut tersebut merupakan plungenya.
m. Trend sendiri diukur dari arah utara.
Proyeksi Ortografi 2 Dimensi
Plunge : 38°

Trend : N 199° E

38° / N 199° E

Gambar 3D
Soal No 4
Zona shear diukur pada elevasi 400m dengan kedudukan N75°E/
65° NW. Lapisan batupasir diukur pada titik P elevasi 200m
dengan kedudukan N155°E/ 45°SW. Tentukan keudukan garis
potongnya ! (Trend, plunge, pitch)

Langkah Pengerjaan :
a. Menentukan titik pusat yang akan dijadikan pada saat
pengukuran.
b. Membuat garis strike dari zona shear N75° E.
c. Membuat garis tegak lurus dengan arah strikenya sebagai
arah dipnya yang berpusat di O sesuai dengan kaidah jari
tangan kiri. Dan didapatkan FL1.
d. Membuka sudut sebesar 65° NW dari garis FL 1 tadi.
e. Membuat garis strike dari shale N 155° E yang berpusat di
titik pusat awal tadi.
f. Membuat garis tegak lurus dengan arah strikenya sebagai
arah dipnya yang berpusat di P sesuai dengan kaidah jari
tangan kiri. Dan didapatkan FL2.
g. Membuat garis elevasi dari zona shear dari 0 meter, 100
meter, 200 meter, 300 meter dan 400 meter. Dengan 400
meter berpusat di titik O. Perbandingan skalanya adalah
1:10.000. Lalu ditarik garis – garis tersebut yang sejajar
dengan arah strikenya.
h. Membuat garis elevasi dari shale dari 0 meter, 100 meter,
200 meter, 300 meter dan 400 meter.. Dengan 200 meter
berpusat di titik P. Perbandingan skalanya adalah 1:10.000.
Lalu ditarik garis – garis tersebut yang sejajar dengan arah
strikenya.
i. Garis antar elevasi yang sama dihubungkan, maka akan
didapatkan garis trendnya.
j. Selisih elevasi 400 m – 200 m = 200 m. Maka dari titik
pertemuan antara elevasi 200 m ditarik garis tegak lurus
yang tegak lurus dengan trend sepanjang 2 cm.
k. Selisih elevasi 400 m – 0m = 400 m. Maka dari titik
pertemuan antara elevasi 0 m ditarik garis tegak lurus
dengan trend sepanjang 4 cm.
l. Dari titik – titik tadi maka dihubungkan sehingga akan
membentuk sudut. Sudut tersebut merupakan plungenya.
m. Trend sendiri diukur dari arah utara.
n. Pitch diukur sudutnya dari arah trend ke arah strike kedua
bidang yaitu zona shear dan batu pasir. Jadi nanti akan
ditemukan dua pitch yaitu pitch terhadap zona shear dan
pitch terhadap batupasir. Pitch merupakan sudut lancip.
Proyeksi Ortografi 2 Dimensi

Plunge : 40°
Trend : N 277° E

40° / N 277° E

Pitch terhadap N 75° E : 38°


Pitch terhadap N 155° E : 56°
Gambar 3D

Anda mungkin juga menyukai