Anda di halaman 1dari 4

Tugas : Resume

Mata Kuliah : Pengembangan Nilai Agama Dan Moral


Nama : Siti Nur Iwanah
NIM : 858678538
Kelas : 1B.BI

Teknik pemilihan pendekatan

 Memahami
Mencoba memahami tingkah laku anak, namun bukan setuju sepenuhnya
 Mengabaikan
Tingkah laku yang tidak pantas dapat diminimalisasi dengan cara mengabaikan.
 Mengalihkan perhatian
Dengan menguatkan pertanyaan lain atau melakukan kegiatan lain.
 Keteladanan
Keteladanan lebih efektif daripada kata kata
 Hadiah
Hindari tuntunan yang berlaku tinggi dengan hadiah kecil
 Perjanjian
Membuat pesetujuan antara guru dan anak sebagai motivasi

Hakikat spiritual quontient dan implikasinya

Kecerdasan yang berasal dari batin atau jiwa seseorang yang selalu berfikir positif sehingga mampu
tumbuh menjadi manusia sesungguhnya. Mengembangkan kecerdasan spiritual akan mempengaruhi
perkembangan anak menuju kedewasaannya sehingga anak mampu tumbuh dan berkembang
menjadi manusia seutuhnya.

Teknik ppemilihan pendekatan

 Menggunakan akibat yang wajar dan alamiah


Membiarkan anak belajar mengalami sendiri konsekuensi dari kesalahan mereka
 Sugesti
Memasukkan suatu pikiran kedalam jiwa anak
 Meminta
Menggunakan permintaan untuk mengimbau anak melakukan sesuatu bagi orang tua
 Peringatan/isyarat
Peringatan bersifat objektif sedangkan omelan bersifat emisional
 Kerutinan dan kebiasaan
Penerapan disiplin dan aturan yang konsisten
 Menghadapkan suatu problem
Beritahu anak bisa jadi tingkah lakunya menimbulkan masalah yang tidak mengenakkan
orang lain
 Memecahkan perselisihan
Mintalah alternatif ppada penyelesaiannya dan dorong mereka untuk mengambil alternatif
pemecahannya
 Menentukan batas batas aturan
Batasan harus jelas dan spesifik
 Memberi hukuman
Hukuman karena akibat perbuatan anak yang tidak baik waktu hukuman diberikan segera
saat anak melalukan kesalahan
 Mneggunakan pengendalian secara fisik
Tunjukkan ketepatan hati dan bukam permusuhan jelaskan alasan menggunakan fisik adalah
yaitu orang tua telah memberi peringatan dan konsekuensi namun melanggarnya.

Strategi pengembangan moral pada anak usia 4-5 tahun


 Menyiapkan yang kondusif dan edukatif
 Kolaboratif dengan sesama penyelenggara pendidikan anak usia dini
 Menyusun kegiatan bermain dengan nuansa moralitas
 Menyusun program pembiasaan dalam menanamkan pendidikan moral
 Lakukan penilaian proses pada perkembangan moralitas
 Strategi pengembangan moral untuk bersosialisasi dari bermain soliter ke paralel

Strategi pengembangan moral pada anak usia 5-6 tahun

 Memberikan kegiatan yang menstimulasi kerjasama, toleransi, dan setia kawan


 Memberikan media pendukung yang membuat anak mampu bekerja sama
 Bahwa anak ke situasi nyata untuk mengenalkan pendidikan moral
 Menyusun program kepimpinan kelompok untuk menanamkan leadership dan tanggung
jawab

Metode dalam pengembangan moral


 Bercerita
isi cerita dikaitkan dengan kehidupan anak yang dikaitkan dengan pesan moral yang akan
disampaikan
 Karyawisata
ajak anak untuk memberikan tanggapan terhadap yang mereka alami, rasakan, dan dilihat
secara langsung
 Bernyanyi
pemilihan lagu sebaiknya dengan lirik sesuai karakter dan mudah dihafalkan anak
 Syair
pendekatan yang menimbulkan rasa senang gembira dan bahagia

Tahapan perkembangan nilai keagamaan pada anak


 Unreflective
memahami pengetahuan yang berkaitan dengan hal yang abstrak seperti pengetahuan
agama, tidak dipedulikan dengan serius kalaupun mereka belajar dan mengerjakannya, itu
mereka lakukan dengan sikap dan sifat kekanak-kanakannya
 Egocentris
tidak peduli dengan urusan orang lain dan lebih terfokus pada hal-hal yang menguntungkan
dirinya sifat anak pada saat mempelajari nilai-nilai agama anak belum mampu bersikap dan
bertindak dengan konsisten
 Misunderstand
saat mengenalkqn pengembangan nilai-nilai agama banyak h.
al yang belum dapat ditangkap, seperti terjadinya salah persepsi ketika mereka belajar
memahami makna dari sebuah pengetahuan agama yang bersifat absrak tersebut.
 Verbalis dan ritualis
pemerolehan pengetahuan pada anak bersandar pada pengalaman langsung.mereka belajar
melaui badan mereka dengan cara melihat, mendengar, menyentuh, mencicipi, atau
mencium sesuatu yang secara fisik hadir di hadapannya
 Imitatif
anak meniru lebih banyak meniru orang disekitarnya sebagai sebuah upaya belajar mereka.

implikasi spirirual quontient

Implikasi spiritual quentient dalam kehidupan anak usia dini hanya bersifat pengetahuan awal yang
berfungi sebagai pengingat dan pembatas dalam menentukan sikap serta perbuatannya

Pera guru dalam pengembangan spiritual Quotient anak

Guru memiliki peran sebagai stimulator, motovator, dan fasilitator.

Orang tua memiliki komitmen (kesetiaan) dan konsisten (keajekan) dalan menjalankan program
pengembangan spiritual anak dirumah

Strategi pengembangan nilai-nilai keagamaan pada anak usia dini din

 Kegiatan rutunitas
Suatu kebiasaan yang terprogram dan konsisten dengan aktivitas belajar anak secara
terpaku menjadi bagian tak terpisahkan ketika kita akan mengembangkan kemampuan dasar
anak lainnya melauli kegiatan belajar sehari hari
 Kegiatan terintegrasi
kegiatan pengembangan materi nilai-nilai agama yang disisipkan melalui pengembangan
bidang kemampuan dasar lainnya.
 Kegiatan Khusus
program kegiatan belajar yang berisi pengembangan kemampuan dasar nilai-nilai agama
yang pelaksanaanya tidak dimasukkan.
Pada prinsipnya,pengembangan nilai-nilai agama kepada anak dilakukan untuk menanamkan
dasar-dasar nilai agama sehingga kelak mereka menjadi anak yang terbiasa dengan kehkdupan
bernilai agamis.

Guru TK dituntut memiliki kemampuan profesional dan komprehensif, terutama dalam memilih
dan menentukan metode dan pendekatan yang efektif.

Metode pengembangan nilai keagamaan

 Bermain peran
bermain peran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan nilai-nilai agama,
seperti bermain peran tentang kisah nabi
 Karyawisata
karyawisataka dapat dijadikan alat untuk mengenalkan kebesaran tuhan, mengenalkan
tempat-tempat ibadah
 Bercakap cakap
bercakap cakap dapat dijadikan alat yang berfungsi untuk menegmbangkan kemampuan
kognitif, bahasa, sosial, dan pengembangan nilai-nilai agama.
 Demonstrasi
pendekatan demonstrasi sangat efektif digunakan dalam pengembangan nilai-nilai agama.
 Pendekatan proyek
pengembangan nilai-nilai agama dapat diwujudkan dalam kegiatan misalnya saat anak-anak
dihadapkan untuk mempersiapkan hari besar keagamaan
 Pemberian tugas
tugas yang diberikan kepada anak-anak hendaknya disampaikan dengan jelas, baik yang
berhubungan dengan tugas lisan maupun tugas dalam bentuk gambar.
 Bercerita
cerita yang dibawakan hendaknya berhubungan dengan dunia anak-anak sehingga akan
labih menarik minat mereka untuk mendengarkan.
 Bernyanyi
untuk mengembangkan nilai-nilai agama dapat dipilih lagu-lagu yang bersifat religious yang
disesuaikan dengan isi pesan yang hendak disampaikan
 Keteladanan
pengembangan nilai-nilai agama akan lebih tepat dan efektif apabila dilengkapi dengan
konsistensi para guru dan orang tua dalam memberikan keteladanan.

Anda mungkin juga menyukai