Reconfiguring relations of accountability: Materialization of social media in
the travel sector a. Penulis : Susan V. Scott a,⇑, Wanda J. Orlikowski b b. Review : Dalam jurnal ini bertujuan untuk memahami bagaimana bentuk akuntabilitas dilakukan secara online menggunakan situs web media social dimana focus penelitian ini ada pada sector perjalanan/traveling. Hal ini menarik karena pendayagunaan teknologi web yang mana merupakan transformasi dari web 1.0 yang basis informasinya hanya pada satu arah dengan batasan keterlibatan pengguna, kini berkembang menjadi teknologi web 2.0 yang mana teknologi memfasiitasi partisipasi aktif dalam situs web kepada pengguna. Seperti fenomena yang ada saat ini, dunia tidak terlepas dari teknologi termasuk media social. Pengguna secara bebas dapat mengakses media social sebagai media untuk mengemukakan pendapatnya tentang suatu hal, termasuk mengemukakan pendapat, penilaian pada sector traveling ini. Konten media social tentang traveling dalam penelitian ini yang diambil yakni TripAdvisor. TripAdvisor merupakan jejaring social yang memuat ulasan mengenai segala bentuk traveling mulai dari tempat wisata hingga hotel. Munculnya media social berbasis web tersebut memberikan tanda Tanya besar bagaimana bentuk akuntabilitasnya. Bentuk pemeringkatan terhadap objek traveling merupakan hasil output yang ada pada tripadvisor. Ini merupakan bentuk penilaian dari para pengunjung yang telah mengunjungi tempat tersebut dan membelikan rating secara kuantitatif dengan skala 1-5 dan juga penilaian kualitatif berupa komentar terkait dengan pelayanan, keindahan, fasilitas, dan hal lain yang dirasakan di tempat tersebut.hal ini juga dapat dikatakan bahwa media social tersebut melakukan mekanisme dinamis pada situs web yang menghasilkan pemeringkatan dengan tujuan melakukan redistribusi substansial akuntabilitas. Dan dapat disimpulkan bahwa adanya pergeserah akuntabilitas dari konvensional menuju kearah akuntabilitas informasi media social. Hal ini dikarenakan situs web seperti tripadvisor tersebut juga memiliki tuntutan akuntabilitas dan transparansi dari kinerjanya kepada para pengguna. Upaya ini dilakukan dan dikaitkan dengan materialitas web 2.0 yang mana bahwa kontribusi dari pengguna yang membuat ulasan tersebut semakin memberikan penjelasan serta mempertegas apa yang sebenarnya terjadi (real condition). Hasil rating pada media social tripadvisor tersebut juga tidak hanya pada pemenuhan akuntabilitas saja, namun juga memberika dampak bagi objek traveling yang termuat dalam tridadvisor. Dalam kasus ini adalah hotel kecil VillageInn yang tergabung dalam tripadvisor. Hadirnya tripadvisor mampu menambah pendapatannya akibat dari peringkat hotel yang meningkad di tripadvisor. Namun juga masih ditemui adanya ulasan-ulasan negative yang tidak bertanggungjawab yang menjelekkan citra dari hotel tersebut. Dengan demikian, tripadvisor juga dapat dijadikan bahan diskusi manajerial untuk melakukan pengembangan dan perbaikan dari ulasan-ulasan yang negative, agar rating tetap meningkat dan akuntabilitas dan transparansi kinerja hotel juga nampak. Keterikatan akuntabilitas online dan offline mereka fokus pada bagaimana makna dan materialitas diberlakukan bersama dalam praktik sehari-hari. TripAdvisor memiliki materi efek pada bisnis dan manajemen. Memang untuk beberapa turisme dan perusahaan perhotelan, akuntabilitas tersebut dapat berarti perbedaan antara untung dan rugi, selamat dari lautan putra atau memutuskan untuk menutup. Karena itu perlu untuk mengambil serius konfigurasi tertentu dari akun relasional kemampuan yang dilakukan melalui TripAdvisor.