Anda di halaman 1dari 1

Keluarga adalah lembaga sosial resi yang terbentuk setelah adanya perkawinan.

Menurut pasal 1
Undang-undang perkawinan Nomor 1 tahun 1974 menjelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir
batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
yang bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anggota keluarga terdiri dari ayah,
ibu serta anak. Ikatan di dalam keluarga didasarkan atas rasa cinta dan kasoh sayang antara suami dan
isteri yang melahirkan anak-anak. Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga didasarkan atas adanya
hubungan antara orang tua dan anak. Pendidikan dalam keluarga harus didasarkan atas cinta dan kasih
sayang yang murni dari orang tua kepada anak-anaknya. Rasa cinta dan kasi sayang inilah yang
senantiasa menjadi dorongan bagi orang tua untuk tidak jemu-jemu membimbing, mengarahkan serta
mendidik anak-anaknya.

Menjadi ayah dan ibu tidak cukup hanya melahirkan anak, tetapi orang tua bertanggung jawab dalam
mendidik anak mereka. Islam menganggap pendidikan sebagai salah satu hak anak, apabila kedua orang
tua melalaikannya, maka mereka telah mendzalimi anak mereka dan kelak di hari kiamat akan dimintai
pertanggung jawabannya. Rasulullah saw bersabda "

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa orang tua dalam keluarga mempunyai peranan penting
dalam pembangunan masyarakat. Dalam pelaksanaan pendidikan nasional, peran orang tua semakin
jelas terutama dalam penanaman sikap, nilai atau norma-norma hidup dalam bertetangga dan
bermasyarakat, pengembangan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian. Sebagaimana
dijelaskan oleh Singgih D. Gunarsa : " Hubungan antar pribadi sangat dipengaruhi oleh ayah dan ibu
dalam pandangan dan pendidikan yang akan mewujidkan suasana keluarga. Masing-masing anggota
keluarga diharapkan tahu perannya dalam keluarga, sehingga dapat melaksanakan perannya dengan
baik agar keluarga menjadi wadah perkembangan yang wajar.

Anda mungkin juga menyukai