Anda di halaman 1dari 6

1.

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

a. Pengertian

Menurut Rasjidi (2011) deteksi dini kanker payudara dapat

dilakukan melalui beberapa cara, yaitu pemeriksaan secara klinis,

maupun dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan klinis yang

dianjurkan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih Clinical

Breast Examination (CBE) ataupun dilakukan sendiri (di kenal sebagai

SARARI atau pemeriksaan payudara sendiri). SADARI efektif

dilakukan dalam waktu 5 menit. Kanker payudara lebih mudah diobati

dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini. Pemeriksaan

payudara secara klinis dan mammografi merupakan prosedur

pendeteksian kanker secara dini.

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi

dini kanker payudara pada setiap wanita (Nurcahyo, 2010). Sedangkan

menurut Rasjidi (2010), SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri

yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara. Kemudian

menurut Nurchasanah (2010), SADARI adalah pemeriksaan yang

dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan pada

payudara.

Ketika seorang wanita telah mencapai masa pubertas dan mulai

mengalami perkembangan pada payudaranya, pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI) perlu dilakukan. Hal ini memberikan kesempatan

kepada seorang wanita untuk memahami tubuhnya sendiri dan


membentuk kebiasaan yang baik untuk masa depan nantinya. (Rasjidi,

2010).

b. Tujuan SADARI

Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adalah untuk

mendeteksi secara dini terdapat benjolan pada payudara (Nurcahyo,

2010). Sedangkan menurut Sandina (2011) tujuan dilakukan sadari

adalah untuk menemukan kanker dalam stadium dini sehingga

pengobatannya menjadi lebih baik.

c. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri

1) Melihat

Buka baju dan berdiri tegak didepan cermin dengan kedua bahu

lurus dan lengan di pinggang. Perhatikan ada tidaknya perubahan

ukuran dan bentuk dari payudara (bentuknya membesar atau

mengeras, berlekuk, ada kerutan pada kulit atau tidak).

Gambar 1. Melihat (Alhamsyah, 2009)

2) Menilai

Angkat tangan diatas kepala dan lihat ada atau tidaknya perubahan

ukuran, bentuk serta letak dari payudara anda.


Gambar 2. Menilai (Alhamsyah, 2009)

3) Memijat

Pijat daerah sekitar putting, pelan-pelan perhatikan apakah ada

yang berbeda atau tidak, seperti keluar cairan yang tidak normal

seperti keluar nanah dari puting susu, dibawah payudara terdapat

benjolan atau tidak. Lakukan pada payudara yang satunya.

Gambar 3. Memijat (Alhamsyah, 2009)

4) Meraba Ketiak

Setelah itu raba ketiak dan area disekitar payudara. Tekan payudara

memutar searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-jari yang

dirapatkan, dimulai dari posisi jam 12.00 pada tepi luar payudara,
putar belahan kebagian dalam dan diakhiri pada bagian putting

susu. Ketika menekan, periksa berlahan ada benjolan atau tidak

pada permukaan kulit, tengah-tengah jaringan payudara dan didasar

payudara, saat meraba terasa nyeri atau tidak.

Gambar 4. Meraba Ketiak (Alhamsyah, 2009)

5) Menekan

Baringkan tubuh dengan punggung disangga bantal dan salah satu

tangan dibagian kepala. Gunakan 3 ujung jari tengah yang

dirapatkan untuk merasakan seluruh permukaan payudara dengan

menekan. Lakukan untuk payudara yang satunya. Bila dalam

pemeriksaa payudara sendiri ini menemukan suatu kelainan (misal

benjolan, sekecil apapun), segera periksa kedokter. Jangan takut

dan tunda lagi, karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap

dini dan ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas (Kasdu,

2005).
Gambar 5. Menekan (Alhamsyah, 2009)

6) Waktu Pelaksanaan SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali.

Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan

pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah masa haid bermula, ketika

payudara mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak.

Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara

yang membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke dokter.

Jika dokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya

menunjukkan tidak adanya kelainan tapi Anda masih tetap resah,

Anda bisa meminta kunjungan lanjutan. Anda juga bisa meminta

pendapat kedua dari seorang dokter spesialis. Para wanita yang

telah berusia 20 tahun dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI

bulanan dan Clinical Breast Examination (CBE) tahunan, dan harus

melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka

telah memasuki usia 40 tahun (Rasjidi, 2010).

Selain SADARI, deteksi dini untuk kanker payudara yang

perlu dilakukan adalah pemeriksaan klinis payudara minimal 3

tahun sekali untuk perempuan berusia 20-39 tahun dan setiap tahun
untuk yang berusia diatas 39 tahun. Lakukan mamogram secara

rutin ketika usia sudah mencapai 40 tahun (Mikail, 2011).

Mammografi merupakan pemeriksan payudara dengan sinar-X

yang bisa menemukan benjolan hingga berukuran 0,5 milimeter

(Soemitro, 2012).

A. Kerangka Teori

Penyuluha Pengetahua
n tentang n tentang
SADARI SADARI

Faktor Lain :
1. Informasi
2. Pengalaman
3. Sosial
Budaya
4. Pendidikan

Bagan 1. Kerangka teori

Sumber : Notoatmodjo (2003) dan Hindin (2009)

Anda mungkin juga menyukai