Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andriani Anita Sari

Nim : 619211007

Saya akan menjelaskan pada slide 11

CIRI KHAS PERKEMBANGAN REMAJA

Ciri khas perkembangan remaja adalah sebagai berikut :

• Mengalami perubahan fisik (pertumbuhan)

• Mempunyai energi yang berlimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi
dan beraktivitas

• Mengarahkan perhatian pada teman sebaya dan berangsur melepaskan diri dari keterikatan keluarga

• Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis (timbul keinginan untuk akrab dengan
lawan jenis)

• Periode idealis / terbentuknya keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan benar
terjadi di masyarakat.

• Menunjukkan kemandirian

• Periode transisi antara kehidupan kanak-kanan dan kehidupan orang dewasa

• Pencarian identitas diri

Tidak setiap remaja mengalami setiap ciri khas perkembangan remaja diatas. hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu :

1. FAKTOR INTERNAL

• Faktor keturunan

Misalnya pada anak yang cacat sejak lahir. Hal ini menyebabkan ia tidak mengalami

perkembangan disetiap ciri khas remaja, seperti :

 Perubahan fisik yang tidak normal (tinggi badan, berat badan, dsb)

 Pola asuh asuh orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga
anak tidak menunjukkan kemandirian, tidak memiliki keleluasaan dalam memenuhi tugas
perkembangan sesuai dan mentalnya.
 Kehidupan keluarga broken home, dan tidak harmonis akan menyebabkan anak tidak kerasan tinggal
dirumah. Anak tidak merasa aman dan tidak mengalami perkembangan emosional yang seimbang.
Akibatnya, anak mencari bentuk ketentraman diluar keluarga, misalnya bergabung dalam kelompok
preman dan lain-lain. Banyak keluarga tidak mau tahu dengan perkembangan anak-anaknya dan
menyerahkan seluruh proses pendidikan anak kepada sekolah. Hal keliru ini sering terjadi bahwa materi
tidak menjadi jaminan berlangsungnya perkembangan kepribadian yang optimal bagi para remaja

2. FAKTOR EKSTERNAL

 Status sosial ekonomi

anak yang kurang gizi, pertumbuhannyapun akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizinya baik
pertumbuhannya pesat. Kekurangan gizi, menyebabkan banyak remaja lemah, tidak sehat, tidak enerjik,
yang mana menghambat proses pertumbuhannya.

 Kesehatan

anak yang tidak sehat tentu menghambat pertumbuhannya.

 Stimulasi lingkungan

lingkungan yang sehat menciptakan remaja yang bertumbuh sehat pula. Sebaliknya, jika remaja hidup
dilingkungan yang tidak sehat berakibat remaja tidak bertumbuh sehat. Misalnya tidak ada keyakinan
seorang remaja tentang kebenaran, tidak ada tujuan hidup yang pasti, bahkan remaja menjerumuskan
diri pada pergaulan bebas.

PRINSIP PERKEMBANGAN REMAJA

1. Prinsip Kematangan (kognitif, sosial dan emosional serta moral)

2. Prinsip kesatuan organisasi (suatu kesatuan fisik dan psikis)

3. Prinsip tempo dan irama perkembangan (berkembag dengan tempo dan irama yang teratur)

4. Prinsip kesamaan pola (mengikuti pola yang umumnya sama dengan perkembangannya)

5. Prinsip kematangan (matang secara intelektual, sosial maupun emosional)

6. Prinsip kontinuitas (perkembangan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan)

Dari ke 6 prinsip diatas, ada beberapa prinsip perkebangan remaja yang sering dilanggar oleh orang tua
sehingga remaja berbuat menyimpang.

 Prinsip Kematangan

Sikap orang tua yang terlalu memanjakan anaknya akan menimbulkan kematangan emosional sosial dan
bahkan moral yang kurang pada seorang anak. Anak menjadi kurang memiliki sikap empati pada orang
lain dan kurang bisa bersikap dewasa sesuai usianya.
Sikap orang tua yang kurang terbuka, tidak memberikan penjelasan ataupun alasan pada suatu masalah
kepada anaknya, akan menghambat perkembangan kognitif anak tersebut.

 Prinsip kesatuan organisasi

Sikap orang tua yang memanjakan anak dan hanya memberikan fasilitas berupa materi pada anak,
menimbulkan sikap ketidakmandirian dan terhambatnya perkembangan fisik dan psikis secara
serempak. Misalnya : anak yang seharusnya sudah bisa mandiri dengan persiapannya sendiri seperti
makan, berpakaian, bahkan pergi sendirian, tetapi masih didampingi oleh asisten seperti pembantu atau
baby sister untuk membantunya.

 Prinsip tempo dan irama

Tempo dan irama perkembangan anak berbeda-beda, terutama pada kematangan berpikir seringkali
orangtua memaksakan anak mereka lebih atau minimal sama dengan anak orang lain. Berkiblat pada
kesempurnaan orang lain, orang tua sering memaksakan kehendaknya, misalnya : pada usia terlalu dini,
anak dipaksakan jadi jenius dengan diberikan les-les yang memberatkan. Orang tua mestinya merefleksi
diri untuk lebih memperhatikan masa perkembangan anak remajanya, misalnya :

• diusia remaja keinginannya untuk mandiri begitu tinggi, sehingga timbul rasa selalu ingin melakukan
hal-hal yang mereka anggap baik. Biasanya menuntut orangtua untuk memahami. Seringkali terjadi
pertentangan antara remaja dan orangtua. Menangani masalah ini, orangtua tidak harus berlaku keras
dan otoriter. Memberi pemahaman yang baik tentang keinginan dan tidak perlu mengkonfrontasi
mereka dan beri pemahaman mengenai bagaimana mengambil keputusan yang saling menghormati hak
orangtua maupun remaja.

• Pada masa remaja, terjadi perubahan dari segi fisik dan berakibat pada segi psikis remaja,
menimbulkan banyak gejolak dalam diri remaja. Sering kali anak bingung dan terjebak dalam situasi itu.
Menghadapi perubahan tersebut, orangtua perlu memberi pengertian tentang perkembangannya, dan
selalu membimbing dengan kasih sayang.

• Pada usia remaja, keinginan remaja untuk membuktikan diri tinggi, sehingga orangtua perlu melihat
dan memfasilitasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai