Anda di halaman 1dari 8

Model Pembelajaran Apa Perasaanmu?

Materi : Ungkapan Perasaan


Durasi : Menyesuaikan

Narator:
Selamat siang, semuanya. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga sehat selalu dan
tetap semangat dalam menjalankan aktivitasnya.
Kali ini, kita akan belajar tentang materi ungkapan perasaan. Model pembelajaran
yang akan digunakan adalah model pembelajaran Apa Perasaanmu? Model
pembelajaran Apa Perasaanmu merupakan salah satu model pembelajaran dalam
bentuk permainan kartu yang berisi tentang bentuk ungkapan perasaan dan nantinya
dipilih secara acak oleh setiap siswa untuk kemudian diberikan alasannya.

Langkah-langkah
1. Setiap siswa mendapat kartu perasaan
2. Para siswa akan saling bertanya tentang perasaan mereka saat ini. Setiap siswa
yang ditanya harus menjawab sesuai dengan perasaan yang tertera pada kartu
masing-masing. Kemudian siswa juga ditanya tentang penyebab dia
merasakan hal tersebut.
Dalam kartu siswa A tertulis “SEDIH”
Siswa B: “Bagaimana perasaanmu, sekarang?”
Siswa A: “Saya sedih.”
Siswa B: “Mengapa kamu sedih?”
Siswa A: “Karena kucing saya hilang.”
3. Siswa bebas mencari alasan yang menyebabkan dia memiliki perasaan itu.
4. Setelah siswa saling bertanya jawab, kedua siswa bertukar kartu, lalu mencari
orang lain untuk saling bertanya jawab lagi.

1
Narasi :
Di ruangan terbuka, terdapat lima orang siswa sedang berkumpul (duduk di kursi
secara melingkar) untuk berlatih mengungkapkan perasaan. Mereka adalah
Mirantee, Ling Ling, Jhon, Islam, dan Haruka.

Mirantee : “Selamat siang, teman-teman. Bagaimana kabarnya hari ini?”


Ling Ling : “Siang, Mirantee. Kabar saya baik sekali.”
Islam, Jhon, dan Haruka : “Siang, Miiiirrr. Kabar kami baik selalu.”
Mirante : “Syukurlah kalau begitu. Alhamdulillah, saya juga baik ya meskipun
kalian tidak bertanya.”
Ling Ling : “Sudah saya kira memang, Mirantee baik-baik saja. Oh, iya. Apa
tidak apa-apa
kita belajar di sini? Sepertinya di sini banyak orang.
Jhon : “Benar, Ling. Sepertinya kita harus pindah, teman-teman.”
Islam : “Baiklah, ayo Haruka kita pindah.”
(Kemudian, mereka pun pindah tapi ke tempat yang sama)
Ling Ling : “Teman-teman, apakah kalian merasakan sesuatu yang sama?”
Jhon : “Benar, Ling. Sepertinya saya juga merasakan hal yang sama.”
Islam : “Pantas saja, kita kembali ke tempat sebelumnya teman-teman.”
Haruka : (Merenung) “Iya, ya. Ya sudah, kita belajar di sini saja teman-teman.
Mungkin tidak akan mengganggu mereka juga.”
Mirantee : “Bagaimana, teman-teman? Apakah kita harus pindah lagi? (sambil
tersenyum)
Semua : “Tidak, apa- apa tidak apa – apa.” (Sebuah yel-yel di Net TV)
Mirantee : “Sudaah, ayo kita belajar. Masih ingat kan hari ini kita akan belajar
apa?”
Haruka : “Ingat, Mir. Kita akan belajar mengungkapkan perasaan. Oh, iya hari
ini ada permainan, tidak?”

2
Mirantee : “Tentu, Haruka. Saya sudah bawakan kartu berisi ungkapan-
ungkapan perasaan yang harus kita kuasai. Bagaimana, sudah siapkah
semuanya?
Semua : “Siaaaaap.”

(Mirantee membuka tasnya dan mengeluarkan kartu berisi ungkapan perasaan yang
meliputi kata “ (1) SENANG, (2) SEDIH, (3) SUKA, (4) BENCI, (5) TAKUT, (6)
MALU, (7) BERANI, (8) MARAH, (9) CEMBURU”
Mirantee : “Pada permainan ini, kalian bisa pilih secara acak kartu yang sudah
saya sediakan ya. Nanti, kita urutkan penanya dan yang menjawab dari
yang terkecil sampai yang terbesar. Setelah itu, masing-masing
berpasangan untuk bertanya dan menjawab. Misalnya, apa
perasaanmu? Senang. Mengapa kamu senang? Nah, kita tinggal
mencari alasannya. Misalnya, karena saya mendapat gaji tambahan.
Namun, kalian harus menjawab secara cepat. Jika tidak, kalian akan
mendapat hukumannya. Bagaimana teman-teman? Sudah mengerti?”
Semua : “Sudaaaah.”
Mirantee : “Baiklah, kita mulai sekarang. Satu, dua, tiga! Ayo ambil kartunya!”
Semua siswa kecuali Mirantee mengambil kartunya. Masing-masing mendapat nomor
kartu ungkapan yang sudah tertera. Ling Ling mendapat nomor 2, Haruka mendapat
nomor 3, Jhon mendapat nomor 6, dan Islam mendapat nomor 9.
Mirantee : “Kalian sudah dapat nomor urutnya? Masing-masing mendapat
nomor berapa?”
Ling Ling : “ Dua, Mir.”
Mirantee : “Jhon, kamu dapat nomor berapa?”
Jhon : “Saya dapat nomor enam, Mir.”
Haruka : “Saya tiga, Mir. Berarti pasangan saya Ling Ling ya, Mir?
Mirantee : “Betul, Haruka. Tapi Islam, kamu dapat nomor berapa?
Islam : “Saya nomor sembilan, berarti saya dengan Jhon.”

3
Mirantee : “Oke kalau begitu, kita mulai dari nomor terkecil. Ling Ling, coba
dibuka kartunya. Nanti setelah dibaca, lalu berikan ke Haruka.”
Ling Ling membuka kartunya, terdapat tulisan “SEDIH”. Lalu, kartu tersebut
diberikan ke Haruka.

Haruka : “Apa perasaanmu?”


Ling Ling : (Berwajah murung) “Saya lagi sedih.”
Haruka : “Mengapa kamu bersedih?
Ling Ling : “Karena dompet saya hilang.”

Setelah itu, giliran Haruka.


Ling Ling : “Apa perasaanmu?”
Haruka : (Terkagum-kagum) “Saya sedang suka lukisan.”
Ling Ling : “Kenapa kamu suka lukisan?”
Haruka : “Karena banyak sekali warna di dalam lukisan.”
Selanjutnya, giliran Jhon dan Islam.
Islam : “Apa perasaanmu?”
Jhon : “Malu.”
Islam : “Kenapa kamu malu?
Jhon : “Karena aku melihat Mirantee.”
Semua berkata: “Yeeeeeee.”
Mirantee : “Semuanya, tenang ya. Itu semua hanya pura-pura. Kita lanjut saja ke
Islam.”
Jhon : “Apa perasaanmu?”
Islam : “Aku sedang cemburu?”
Jhon : “Mengapa kamu cemburu?”
Islam : “Saya cemburu....
Mmm...
Karena saya melihat kamu bersama Mirantee di taman kemarin.”

4
Mirantee : “Loh, koq saya lagi? Ada ada saja kalian ini. Hmmm.. 😊 Baiklah,
kita sudahi ya latihannya. Kalian juga sudah mahir dalam
mengungkapkan perasaan, juga memberi alasan terhadap perasaan
yang dimiliki. Barangkali ada yang masih ingin ditanyakan?”
Haruka : “Mirantee, saya mau bertanya. Dalam Bahasa Indonesia, ada
ungkapan perasaan apa lagi selain yang disebutkan oleh kita? Berarti
kan tadi ada senang, sedih, cemburu, dan suka. Ada lagi, tidak? Kalau
tidak salah saya pernah mendengar kata galau. Itu artinya apa?
Mirantee : “Banyak koq ungkapan perasaan dalam bahasa Indonesia. Seperti
kecewa, marah, kagum atau yang lain ada tanggapan juga?
Islam : (Mengacungkan tangan) kalau saya tahunya benci, takut juga
termasuk ungkapan perasaan. Nah, kalau galau itu setahu saya adalah
perasaan yang dialami oleh seseorang seperti kebingungan dalam
mencari pekerjaan, atau pasangan hidup, mungkin? Betul, kan Mir?
Mirantee : “Iya, Islam. Kamu benar. Kurang lebih seperti yang dijelaskan oleh
Islam, Haruka. Dan sebenarnya masih banyak lagi ungkapan-ungkapan
perasaan lainnya. Tapi sepertinya, kita sudah lama berada di sini.
Bagaimana kalau kita ke kantin dulu? Sudah mulai lapar nih, teman-
teman.”
Ling Ling : “Betul banget, Mir. Saya sudah sangat lapar, nih! Ayo, teman-
teman!”
Mirantee : “Kita sudahi dulu, ya.”
Semua : “Iyaaa....”

Mereka pun pergi ke kantin untuk makan siang.

5
Ungkapan Perasaan
se.nang /sênang/
⇢ Tesaurus
1. a puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dan sebagainya
2. a betah: saya selalu -- tinggal di daerah yang dingin
3. a berbahagia (tidak ada sesuatu yang menyusahkan, tidak kurang suatu apa
dalam hidupnya): ia cukup -- dengan kehidupannya sekarang
4. a suka; gembira: dengan -- ia menyambut kelahiran bayinya
5. a sayang: orang tuanya -- kepada calon menantunya
6. a dalam keadaan baik (tentang kesehatan, kenyamanan, dan
sebagainya): sudah beberapa hari ini saya merasa tidak --; kami selalu
dalam keadaan --
7. a mudah; serba mudah; praktis: -- memakai kompor ini
se.dih1 /sêdih/
⇢ Tesaurus
 n sedu; sedan; isak: tangis dan --
se.dih2 /sêdih/
⇢ Tesaurus
1. a merasa sangat pilu dalam hati; susah hati:  sejak kematian kedua orang
tuanya ia selalu tampak --
2. a menimbulkan rasa susah (pilu dan sebagainya) dalam hati; duka: peristiwa
-- terjadi minggu lalu; kabar --; cerita --
ma.rah1
bentuk tidak baku: amarah
⇢ Tesaurus
 a sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan
sebagainya); berang; gusar
ke.ce.wa /kêcèwa/
⇢ Tesaurus

6
1. a kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dan
sebagainya); tidak senang: kami -- terhadap penyambutannya yang dingin
2. a cacat; cela:  tidak ada --nya
3. a gagal (tidak berhasil) dalam usahanya dan sebagainya:  segala tindakan
pengamanan akan tetap -- jika biang keladi kejahatannya tidak dibasmi
ta.kut
⇢ Tesaurus
1. a merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan
mendatangkan bencana: anjing ini jinak, engkau tidak perlu --
2. a takwa; segan dan hormat: hendaklah kita -- kepada Allah
3. a tidak berani (berbuat, menempuh, menderita, dan sebagainya): hari sudah
malam, aku -- pulang sendiri
4. a gelisah; khawatir (kalau ...):
be.ra.ni /bêrani/
⇢ Tesaurus
 a mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam
menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar,
kecut): kita harus -- mempertahankan kebenaran
ma.lu
⇢ Tesaurus
1. a merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dan sebagainya) karena berbuat
sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan,
mempunyai cacat atau kekurangan, dan sebagainya): ia -- karena kedapatan
sedang mencuri uang; aku -- menemui tamu karena belum mandi
2. a segan melakukan sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut, dan
sebagainya: murid yang merasa bersalah itu -- menemui gurunya; tidak usah
-- untuk menanyakan masalah itu kepada ulama
3. a kurang senang (rendah, hina, dan sebagainya):  ia berasa -- berada di
tengah-tengah orang penting itu; -- bertanya sesat di jalan (-- berdayung
perahu hanyut

7
su.ka
⇢ Tesaurus
1. a berkeadaan senang (girang): sahabat dalam -- dan duka
2. a girang hati; senang hati: sekalian bantuan dan sokongan disambut dengan
-- hati
3. v  mau; sudi; rela: ia tidak -- membayar sekian; datanglah kalau Tuan
--; kalau sudah -- sama --, biarlah kawin saja
4. v  senang; gemar: neneknya -- benar makan sirih; memang banyak orang --
menonton bioskop; ada yang -- daging dan ada juga yang -- ikan laut
5. v  menaruh simpati; setuju: orang itu akan saya suruh bekerja di sini, itu pun
kalau Tuan --;  tiada seorang pun -- kepadanya
6. v  menaruh kasih; kasih sayang; cinta: rasanya jarang ibu yang tidak --
kepada anaknya
7. a cak mudah sekali ...; kerap kali ...: memang dia -- lupa; pensil semacam ini
-- patah
cem.bu.ru /cêmburu/
⇢ Tesaurus
1. a kurang percaya; curiga (karena iri hati):  istrinya selalu -- kalau suaminya
pulang terlambat
2. a merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan
sebagainya; sirik; iri: banyak negara lain yang -- dengan kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia
ga.lau
⇢ Tesaurus
 a kacau (tentang pikiran)

Anda mungkin juga menyukai