Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ONLINE INDIVIDU

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


“COVID-19”

Ananda Suci Ramadani


N 111 18 060

PEMBIMBING :
Drg. Elli Yane, M.kes

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
Learning Objective

Skenario : Covid-19 dan Puskesmas

Saat ini kita dalam situasi pandemic Covid-19, jajaran pelayanan kesehatan menghadapi berbagai
masalah. Puskesmas A galau, sebagai ujung tombak pelayanan siap atau tidak siap tentunya
harus melakukan

1. upaya-upaya pencegahan
2. bagaimana perencanaan, monitoring serta evaluasi upaya pencegahan dari berbagai
tingkat pelayanan (promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).
Masa karantina, kepala puskesmas A harus tetap melakukan berbagai kegiatan, antara
lain seperti
3. langkah-langkah strategi promosi kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19.

Jawab :

1. Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di pelayanan


kesehatan dan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di
masyarakat meliputi:

• melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak terlihat
kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor;

• menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut;

• terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan
atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah;

• pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan
tangan setelah membuang masker;

• menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala gangguan
pernapasan.1,2
Upaya deteksi dini dan respon di wilayah melibatkan peran berbagai sektor, yang
dijelaskan pada tabel berikut: 2

Instansi Deteksi Respon


Pasien dalam Pengawasan Orang dalam
pemantauan
puskesmas • Melakukan • Tatalaksana sesuai Tatalaksana sesuai
surveilans Influenza kondisi kondisi pasien
Like Illness (ILI) • Koordinasi dengan RS • Notifikasi kasus
dan pneumonia rujukan dalam waktu 1x24 jam
melalui Sistem • Rujuk pasien ke RS ke Dinkes Kab/Kota
Kewaspadaan Dini rujukan dengan • Melakukan
dan Respon memperhatikan prinsip PPI komunikasi risiko
(SKDR) termasuk • Notifikasi 1x24 jam kepada masyarakat
kluster pneumonia secara berjenjang ke • Melakukan
• Melakukan Dinkes pemantauan (cek
surveilans Kab/Kota/Provinsi/PHEO kondisi kasus setiap
aktif/pemantauan C • Melakukan hari, jika terjadi
terhadap pelaku penyelidikan epidemiologi perburukan segera
perjalanan dari berkoordinasi dengan rujuk RS rujukan)
wilayah/negara Dinkes Kab/Kota • Mencatat dan
terjangkit selama 14 • Mengidentifikasi kontak melaporkan hasil
hari sejak erat yang berasal dari pemantauan secara
kedatangan ke masyarakat maupun rutin dan berjenjang
wilayah berd. petugas kesehatan menggunakan form
informasi dari • Melakukan pemantauan (lampiran 2)
Dinkes setempat kontak erat • Mencatat dan • Melakukan
(menunjukkan melaporkan hasil komunikasi risiko baik
HAC) pemantauan kontak secara kepada pasien,
• Melakukan rutin dan berjenjang keluarga dan
komunikasi risiko menggunakan form masyarakat
termasuk (lampiran 2 dan 3) • Edukasi pasien untuk
penyebarluasan • Melakukan komunikasi isolasi diri di rumah.
media KIE risiko baik kepada pasien, Bila gejala mengalami
mengenai COVID- keluarga dan masyarakat perburukan segera ke
19 kepada fasyankes
masyarakat •Pelacakan/identifikasi
• Membangun dan kontak
memperkuat
jejaring kerja
surveilans dengan
pemangku
kewenangan, lintas
sektor dan tokoh
masyarakat

2. Proses perencanaan dimulai dengan:


- Persiapan
- Analisasituasi
- Perumusan masalah
- Penyusunan rencana
- Pelaksanaan. 1

Tahap Penyusunan rencana Usulan Kegiatan (RUK) Penyusunan Rencana Usulan


Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan kegiatan
yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang
masih bermasalah.
2. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas. Penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu Analisis Masalah dan Penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan.
Integrasi pencegahan dan penegndalian, pedoman ilmiah, pengobatan tepat waktu,
prinsip kerja, institusi-institusi terkait harus diorganisasikan untuk merusmuskan dan
meningkatkan kerja dan solusi teknologi dan menstandarisasi pencegahan dan
pengendalian covid-19.

Sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona langkah yakni


preventif, kuratif dan promotif. 3

Upaya Tindakan preventif dilakukan dengan cara :

- mengajak masyarakat melakukan social distancing atau jaga jarak. dibutuhkan


bantuan masyarakat untuk mengurangi kerumunan dan menginfokan kepada
pemerintah apabila memang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.

Upaya Kuratif dan Rehabilitatif yang dapat dilakukan antara lain:


- Menyiapkan ruangan khusus untuk pasien-pasien covid 19, maupun yang suspect
untk menangani kasus ini
- Bekerja sama antara dokter, perawat, farmasi, laboratorium, dll terkait covid 19, dari
pemeriksaan fisik, penegakkan diagnosis, pemeriksaan laboratorium sederhana, serta
tatalaksana kasus
- Mengobati gejala-gejala yang ada dengan terapi yang sesuai
- Memgedukasi kembali mengenai penyakit ini, sehingga walaupun telah sembuh,
pasien tetap harus waspada dengan cara menerapkan PHBS, menjaga jarak, dll
Upaya promotif dilakukan dengan cara :

- mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga pola hidup


bersih dan sehat.
- memperbanyak asupan vitamin, terutama buah-buahan.

3. Langkah-langkah strategi Promosi kesehatan. 2


o Advokasi kesehatan yaitu pendekatan kepada pimpinan atau pengambil
keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan, perlindungan pada
upaya pembangunan kesehatan
o Bina suasana yaitu Upaya untuk menciptakan suasana kondusif, sehingga
masyarakat terdorong melakukan PHBS.

o Gerakan masyarakat yaitu Upaya memandirikan masyarakat agar secara


proaktif mempraktikan PHBS secara mandiri
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: 2
1. Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut,
hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci
dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
3. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau sisi
dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah dan cuci
tangan setelahnya.
4. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas
layanan kesehatan
Media Promosi Kesehatan Berikut ini merupakan contoh media promosi kesehatan yang
dapat disebarluaskan kepada masyarakat mengenai infeksi COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian PPN. Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas. Direktorat


Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Jakarta. 2018
2. Tim Kerja Kementrian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi COVID – 19
Bagi Pemerintah Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Jakarta.
2020
3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadap Corona Virus Disease
(Covid-19). Jakarta. 2020

Anda mungkin juga menyukai