PROGRAM PROMKES
DI PUSKESMAS
Disusun Oleh :
Pembimbing Klinik :
drg. Elli Yane Bangkele M.Kes
2020
A. Definisi
3) Musyawarah Kerja,
4) Perencanaan Partisipatif,
6) Pembinaan Kelestarian.
Definisi dari depkes bahwa promosi kesehatan adalah gabungan antara pendidikan
kesehatan yang didukung oleh kebijakan publik berwawasan kesehatan, karena disadari
bahwa gabungan kedua upaya ini akan memberdayakan masyarakat sehingga mampu
mengontrol determinan-determinan kesehatan. Promosi kesehatan sebagai bagian dari
program kesehatan masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi
pembangunan kesehatan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Kesehatan RI no 36 tahun
2009, disebutkan bahwa visi pembangunan kesehatan adalah “Meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomi”. Promosi kesehatan sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan
kesehatan di Indonesia tersebut. Sehingga promosi kesehatan dapat dirumuskan: “Masyarakat
mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Sementara Tujuan dari Promosi Kesehatan Berdasarkan beberapa pandangan
pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari penerapan promosi kesehatan pada dasarnya
merupakan visi promosi kesehatan itu sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
4. melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok
ataumasyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.
B. Strategi
Program atau gerakan kesehatan yang dirancang oleh pemerintah merupakan
upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa gerakan
seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat
menjadi sebuah sebuah gerakan yang sukses dengan dukungan promosi kesehatan.
strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari pemberdayaan, bina
suasana, advokasi dan kemitraan.
1. Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu, keluarga atau
kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS. Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat
merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung
tombak. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga
atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek
attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(aspek practice)
2. Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan
mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan dalam
mengadopsi PHBS dan melestarikannya
a. Promosi Kesehatan (health promotion). Kegiatan pada tahap ini ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
2) Pencegahan Skunder
b. Pembatasan kecacatan
3) Pencegahan Tersier
Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang
diderita tidak menjadi hambatan sehingga indiviu yang menderita dapat berfungsi
optimal secara fisik, mental, dan sosial.
3. Kegiatan Berbasis Masyarakat
Promosi kesehatan menggunakan pendekatan “dari bawah”, bekerja dengan dan
untuk penduduk, dengan melibatkan masyarakat dalam kesadaran kesehatan.
4. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi berhubungan dengan pengembangan dan pelalaksanaan
kebijakan dalam oranisasi-organisasi yang berupaya meningkatkan kesehatan para staf
dan pelanggan.
5. Kebijakan Publik yang Sehat
Upaya ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok profesional, dan
masyarakat umum yang bekerja sama mengembangkan perubahan-perubahan dalam
situasi dan kondisi kehidupan
.
7. Tindakan Kesehatan Berwawasan Lingkungan
Upaya yang dilakukan adalah menjadikan lingkungan fisik penunjang kesehatan, baik di
rumah, tempat kerja, atau tempat-tempat umum.
C. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan program yang terintegrasi perlu dilakukan berbagai tatanan tertentu
untuk menjangkau sasaran yang tepat dan luas serta mempunyai daya ungkit tinggi
terhadap pencapaian tujuan program.
a. Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pengkajian yang dimaksud meliputi:
a. Pengkajian masalah penyakit terbanyak, terutama mengenai kelompok
masyarakat yang terkena masalah, penyebab masalahnya, sifat masalahnya,
dan perjalanan penyakit.
b. Pengkajian masalah yang terkait dengan pencapaian cakupan program
c. Pengkajian terhadap sistem pelayanankesehatan yang ada.
d. Pengkajian terhadap sumber daya dan tenaga yang dimiliki.
e. Pengkajian keterlibatan lintas program dan lintas sector dalam
promosikesehatan berbagai tatanan.
f. Pengkajian tentang pelaksanaan integrasi yang telah dilakukan.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program dan sector dalam
pelaksanaan integrasi melalui pertemuan lintas program dan lintas sector terkait
dalam promosi kesehatan.
Beberapa hal yang diperhatikan yaitu:
a. Identifikasi peran dan potensi stakeholders
b. Dukungan yang diharapkan dari masing-masing
c. Kesepakatan dukungan stakeholder secara tertulis.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dengan program-program
kesehatan
Dalam penyusunan perencanaan aspek penting yang harus diperhatikan adalah:
a. Penetapan tujuan dan sasaran program
b. Menyusun rencana kerja
c. Penyediaan sumber daya
d. Rencana pengawasan, pengendalian dan penilaian menyiapkan instumen.
e. Menepatkan indicator keberhasilan integrasi.
f. Pemanfaatan sistem manajemen informasi yang ada.
1. Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam praktik PHBS dan penanggulangan
masalah kesehatan tertentu;
b. Pembinaan perilaku, yaitu perilaku masyarakat yang sudah sehat tetap dilanjutkan.
c. Pengembangan perilaku, yaitu membiasakan perilaku hidup sehat dimulai bagi
anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Susilowati D. Buku Ajar Modul Keperawatan Promosi Kesehatan. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
2. Rochman H, Rauf R, Irawati T, Elza Y, Awang R, et al. Panduan integrasi promosi
kesehatan dalam program-program kesehatan dikabupaten/kota. Departemen Kesehatan
RI. 2006.
3. Nurmala I, Rahman F, Nugroho A, Erlyani N, Laily N, Anhar V. Buku promosi
kesehatan [Internet]. 2018. 116 p. Available from:
http://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku Promosi Kesehatan.pdf
4. promkes.kemkes.go.id
5. Sari Kartika., Sulistyowati Muji. Analisis Promosi Di Puskesmas Kalijudan Terhadap PHBS Rumah
Tangga Ibu Hamil. Jurnal Promkes, Vol. 3, No: 159–170. 2015.