Anda di halaman 1dari 11

Tugas Online

PROGRAM PROMKES
DI PUSKESMAS

Disusun Oleh :

Ananda Suci Ramadani


N 111 18 060

Pembimbing Klinik :
drg. Elli Yane Bangkele M.Kes

DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU

2020
A. Definisi

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan kabupaten/kota .


Keberhasilan pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas juga merupakan tanggung jawab
dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas,
khususnya dalam langkah penggerakan dan pengorganisasian untuk memberdayakan para
petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas harus mendapat pendampingan oleh fasilitator dari
dinas kesehatan kabupaten/kota agar mampu melaksanakan:

1)Pengenalan Kondisi Puskesmas,

2) Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS di Puskesmas,

3) Musyawarah Kerja,

4) Perencanaan Partisipatif,

5) Pelaksanaan Kegiatan dan

6) Pembinaan Kelestarian.

Definisi dari depkes bahwa promosi kesehatan adalah gabungan antara pendidikan
kesehatan yang didukung oleh kebijakan publik berwawasan kesehatan, karena disadari
bahwa gabungan kedua upaya ini akan memberdayakan masyarakat sehingga mampu
mengontrol determinan-determinan kesehatan. Promosi kesehatan sebagai bagian dari
program kesehatan masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi
pembangunan kesehatan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Kesehatan RI no 36 tahun
2009, disebutkan bahwa visi pembangunan kesehatan adalah “Meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomi”. Promosi kesehatan sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat di Indonesia harus mengambil bagian dalam mewujudkan visi pembangunan
kesehatan di Indonesia tersebut. Sehingga promosi kesehatan dapat dirumuskan: “Masyarakat
mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Sementara Tujuan dari Promosi Kesehatan Berdasarkan beberapa pandangan
pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari penerapan promosi kesehatan pada dasarnya
merupakan visi promosi kesehatan itu sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
4. melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok
ataumasyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.

Untuk melakukan Promkes terdapat metode penyuluhan kesehatan yang terdiri


dari :
1. metode didaktik yaitu dimana penyuluhan dilakukan satu arah oleh pemateri kepada
peserta yang mendengarkan tetapi tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya.
2. metode sokratik yaitu dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk berpartisipasi
aktif dalam mengemukakan pendapatnya.
Sedangkan metode penyuluhan berdasarkan sasarannya sebagai berikut :
a) penyuluhan individu,
b) penyuluhan kelompok dengan metode seminar ataupun demonstrasi.

B. Strategi
Program atau gerakan kesehatan yang dirancang oleh pemerintah merupakan
upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa gerakan
seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat
menjadi sebuah sebuah gerakan yang sukses dengan dukungan promosi kesehatan.
strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari pemberdayaan, bina
suasana, advokasi dan kemitraan.
1. Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu, keluarga atau
kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS. Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat
merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung
tombak. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga
atau kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek
attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(aspek practice)
2. Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan
mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan dalam
mengadopsi PHBS dan melestarikannya

3. Advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak tertentu yang


diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan PHBS baik dari segi
materi maupun non materi.

 Jenis Promosi Kesehatan


mengidentifikasi tujuan area kegiatan Promosi Kesehatan yaitu :
1. Progam Pendidikan Kesehatan
Program pendidikan kesehatan adalah kesempatan yang direncanakan untuk belajar
tentang kesehatan, dan melakukan perubahan-perubahan secara sukarela dalam
tingkah laku.
2. Pelayanan Kesehatan Preventif
3 tahap pencegahan yang dikenal dengan teori five levels of prevention, yaitu:
1) Pencegahan Primer. Dilakukan saat individu belum menderita sakit, meliputi:

a. Promosi Kesehatan (health promotion). Kegiatan pada tahap ini ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.

b. Perlindungan Khusus (specific protection). Berupa upaya spesifik untuk mencegah


terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, dan
peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik, dan
penanggulangan stress.

2) Pencegahan Skunder

a. Diagnosis dini dan pengobatan segera.

b. Pembatasan kecacatan

3) Pencegahan Tersier
Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang
diderita tidak menjadi hambatan sehingga indiviu yang menderita dapat berfungsi
optimal secara fisik, mental, dan sosial.
3. Kegiatan Berbasis Masyarakat
Promosi kesehatan menggunakan pendekatan “dari bawah”, bekerja dengan dan
untuk penduduk, dengan melibatkan masyarakat dalam kesadaran kesehatan.
4. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi berhubungan dengan pengembangan dan pelalaksanaan
kebijakan dalam oranisasi-organisasi yang berupaya meningkatkan kesehatan para staf
dan pelanggan.
5. Kebijakan Publik yang Sehat
Upaya ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok profesional, dan
masyarakat umum yang bekerja sama mengembangkan perubahan-perubahan dalam
situasi dan kondisi kehidupan
.
7. Tindakan Kesehatan Berwawasan Lingkungan
Upaya yang dilakukan adalah menjadikan lingkungan fisik penunjang kesehatan, baik di
rumah, tempat kerja, atau tempat-tempat umum.

C. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan program yang terintegrasi perlu dilakukan berbagai tatanan tertentu
untuk menjangkau sasaran yang tepat dan luas serta mempunyai daya ungkit tinggi
terhadap pencapaian tujuan program.
a. Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pengkajian yang dimaksud meliputi:
a. Pengkajian masalah penyakit terbanyak, terutama mengenai kelompok
masyarakat yang terkena masalah, penyebab masalahnya, sifat masalahnya,
dan perjalanan penyakit.
b. Pengkajian masalah yang terkait dengan pencapaian cakupan program
c. Pengkajian terhadap sistem pelayanankesehatan yang ada.
d. Pengkajian terhadap sumber daya dan tenaga yang dimiliki.
e. Pengkajian keterlibatan lintas program dan lintas sector dalam
promosikesehatan berbagai tatanan.
f. Pengkajian tentang pelaksanaan integrasi yang telah dilakukan.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program dan sector dalam
pelaksanaan integrasi melalui pertemuan lintas program dan lintas sector terkait
dalam promosi kesehatan.
Beberapa hal yang diperhatikan yaitu:
a. Identifikasi peran dan potensi stakeholders
b. Dukungan yang diharapkan dari masing-masing
c. Kesepakatan dukungan stakeholder secara tertulis.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dengan program-program
kesehatan
Dalam penyusunan perencanaan aspek penting yang harus diperhatikan adalah:
a. Penetapan tujuan dan sasaran program
b. Menyusun rencana kerja
c. Penyediaan sumber daya
d. Rencana pengawasan, pengendalian dan penilaian menyiapkan instumen.
e. Menepatkan indicator keberhasilan integrasi.
f. Pemanfaatan sistem manajemen informasi yang ada.

 TATA CARA PELAKSANAAN


1. Tahap persiapan
a) Peningkatan kapasitas atau kompetensi petugas pengelola program kesehatan yang
ada di puskesmas dalam penyususnan perencanaan promosi kesehatan
b) Pembentukan Tim Perencanaan Promosi Kesehatan, yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
c) Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan atau penugasan kepada Tim tersebut untuk
menyusun perencanaan promosi kesehatan yang mengacu pada ciri-ciri serta langkah-
langkah penyusunan perencanaan promosi kesehatan yang baik
d) Melakukan analisis situasi. Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas, harus
berdasarkan kondisi serta permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.

D. Contoh promkes yang ada dipuskesmas


 Promosi kesehatan di sekolah pendidikan dasar
 Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza
 Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza pada  populasi beresiko (lansia,
anak dan remaja)
 Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat tentang perilaku menjaga kebersihan
diri
 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada ibu hamil, anak balita, anak, remaja, 
dewasa, lansia (pendekatan  siklus kehidupan)
 Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat  tentang Imunisasi
 Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak remaja
 Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang pencegahan penularan
HIV-AIDS dan IMS
 Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang penyakit diare, tifoid
dan hepatitis
 Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) meliputi ASI
dan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan
 Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan dan aktifitas fisik bagi
anak usia sekolah
 Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan bagi bumil
KEK/Kurus
 Konseling Dietetik 
 Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat

Contoh kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan di puskesmas untuk


meningkatkan promosi kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan atau pembentukan


kelompok yang peduli terhadap kesehatan;

2. Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di masyarakat;

3. Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan Posyandu;

4. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Penggunaan Obat Rasional


melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA);

Contoh kegiatan advokasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan promosi


kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam praktik PHBS dan penanggulangan
masalah kesehatan tertentu;

2. Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok swabantu terkait perawatan


masalah gizi.
E. Evaluasi
Dilakukan pada setiap tahapan manajemen dari perencanaan, pelaksanaan dan
hasil. Evaluasi dilaksanakan pada setiap pertengahan dan akhir tahun untuk menilai
proses dan hasil pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kemajuan kegiatan dan hasil yang dicapai.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator keberhasilan yang terdiri dari
indikator masukan, proses, keluaran dan dampak. Semua indikator tersebut dapat
dijadikan sebagai masukan sekaligus bahan untuk perbaikan dan pemanfaatan
kegiatan promosi kesehatan di puskesmas.

 Keberhasilan Promosi Kesehatan


Indikator keberhasilan perlu dirumuskan untuk keperluan pemantauan dan evaluasi
Promosi Kesehatan. Indikator keberhasilan mencakup indikator masukan (input),
indikator proses, dan indikator (output).
1. Indikator Masukan
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber daya
manusia, sarana/peralatan, dan dana dengan sasaran individu, kelompok, dan
masyarakat. Oleh karena itu, indikator masukan ini perlu diperhatikan secara detail
sebelum melakukan Promosi Kesehatan.
2. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan Promosi Kesehatan yang akan
mempengaruhi orang lain. Hal ini bisa merupakan media dan metode yang digunakan
dalam Promosi Kesehatan.
3. Indikator Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari Promosi Kesehatan yaitu perilaku kesehatan yang
kondusif untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan yang terbagi atas:
a. Perubahan perilaku, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan
dirubah.

b. Pembinaan perilaku, yaitu perilaku masyarakat yang sudah sehat tetap dilanjutkan.
c. Pengembangan perilaku, yaitu membiasakan perilaku hidup sehat dimulai bagi
anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Susilowati D. Buku Ajar Modul Keperawatan Promosi Kesehatan. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
2. Rochman H, Rauf R, Irawati T, Elza Y, Awang R, et al. Panduan integrasi promosi
kesehatan dalam program-program kesehatan dikabupaten/kota. Departemen Kesehatan
RI. 2006.
3. Nurmala I, Rahman F, Nugroho A, Erlyani N, Laily N, Anhar V. Buku promosi
kesehatan [Internet]. 2018. 116 p. Available from:
http://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku Promosi Kesehatan.pdf
4. promkes.kemkes.go.id
5. Sari Kartika., Sulistyowati Muji. Analisis Promosi Di Puskesmas Kalijudan Terhadap PHBS Rumah
Tangga Ibu Hamil. Jurnal Promkes, Vol. 3, No: 159–170. 2015.

Anda mungkin juga menyukai