Dosen Pembimbing
Ns. Ika Mustafida.,S.Kep
DiSusun Oleh
Kelompok 5
Ni Luh Gede Lyra A.P 181110
Sherlina 181076
Shilvi Nursavitri 181080
Siti Khodijah Fatimah M 181037
Siti Rahma 181158
Wa Ode Rizma R 181161
Yuli Wulandari 181123
Aditiya Pramono 181083
Ahtalita 181084
Alfa Ayu Clara T 181125
Annisa Oktavia A.P 181086
Armiyani 181087
Bastian Prambudi 181008
Birgita Novanti A 181129
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah,
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah atau
laporan kasus tepat waktu , dengan judul kasus “AIDS”.
Makalah ini telah dibuat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa
mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi
penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini
sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah
masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan)
sampai timbulnya penyakit.
1.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami
tentang asuhan keperawatan pada klien HIV/AIDS.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan dan RumahSakit
Merupakan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bagi
perawat yang ada di Rumah Sakit dalam upaya meningkatkan
suatu pelayanan kesehatan
3. Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan salah satu masukan untuk sumber informasi,
bacaan serta acuan tentang pengetahuan asuhan keperawatan pada
klien dengan HIV/AIDS.
4. Bagi Klien
Sebagai pedoman atau ucapan dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien khusus nya mereka yang
mengalami HIV/AIDS.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien
yang tertera dikasus yaitu HIV/AIDS.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien
dengan HIV/AIDS
b. Mahasiswa mampu menganalisa data hasil pengkajian pada
klien dengan HIV/AIDS
c. Mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan pada klien
dengan HIV/AIDS
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan pada
klien dengan HIV/AIDS
BAB II
AIDS
(ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME)
a) ELISA
b) Western blot
d) Kultur HIV
a) Hematokrit.
b) LED
c) CD4 limfosit
f) Hemoglobulin
2.7 Penatalaksanaan
a) Pengobatan
1) Obat Retrovirus
1. Zidovudine (AZT)
tid, dan dosis diturunkan menjadi 100mg po tid bila ada tanda-
tanda toksik.
AZT, atau bisa sebagai kombinasi dengan AZT bila ternyata ada
atau fansidar.
pada seseorang yang telah menderita ADIS, antara lain yang sering
2.8 Komplikasi
1. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV
oral, gingivitis, peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV),
leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan, keletihan
dan cacat.
2. Neurologik
Kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung
Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada sel saraf, berefek
perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik,
kelemahan, disfasia, dan isolasi social.
3. Enselophaty akut
Karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis / ensefalitis. Dengan
efek : sakit kepala, malaise, demam, paralise, total / parsial.
4. Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hipotensi sistemik,
dan maranik endokarditis.
5. Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human
Immunodeficienci Virus (HIV)
6. Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora
normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi. Dengan efek, penurunan
berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi.
7. Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat
illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen,
ikterik,demam atritis.
8. Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi
perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit
dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal.
9. Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus,
virus influenza, pneumococcus, dan strongyloides dengan efek
nafas pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
10. Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster,
dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan
dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan
sepsis.
11. Sensorik
Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek
kebutaan
Pendengaran : Otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan
pendengaran dengan efek nyeri.
BAB III
KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn.Am
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Usia : 28 Tahun
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Serabutan
Pendidikan : SMP
Alamat : Jalan. PAM 1 Gg.Tawes No.9 014/008
Cempaka Baru Jakarta Pusat
B. Riwayat Kesehatan
½porsi ½ porsi
c. Porsi makanan yang dihabiskan
d. Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
e. Makanan yang membuat alergi Tidak ada Tidak ada
f. Makanan pantangan
g. Makanan diet Tidak ada Tidak ada
h. Penggunaan obat-obatan sebelum Tidak ada Tidak ada
makan Tidak ada Tidak ada
i. Penggunaan alat bantu (NGT,dll)
Tidak ada Tidak ada
2. Pola Eliminasi
a. B.A.K:
1. Frekuensi:...x/hari
2. Warna: ................ 4-6x/hari 4-8x/hari
Tidak tentu Tidak tentu
C. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Hasil
DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
Ps mengeluh diare dan demam Ps terlihat adanya kandidiasis di
sejak ± 1 bulan yang lalu mulut
Ps mengatakan sudah berobat ke Ttv ps : TD 110/70 mmHg, N 104
puskesmas tetapi tidak sembuh- x/menit,RR 25 x/menit, suhu 38°C
sembuh BB : 39 Kg, TB : 159 cm
Ps mengatakan merokok sejak
usia 6 tahun Hasil Lab :
Ps mengatakan menggunakan Hb 9,6 gr %
narkoba sejak usia 14 tahun Leukosit 4.700/mm3
dengan jenis putau dan suntik Hematokrit 29 %
Trombosit 202 rb
GDS 100 mg/dl
SGOT 117 UI (normal 5-40)
SGPT 51 UI (nrmal 7-56)
Eosinofil – (negative)
Batang 4%
Segmen 78%
Limfosit 12%
Monosit 6%
Elektrolit natrium 123 Meq/L
(normal 135-145)
Kalium 3,6 Meq/L
Clorida 98 Meq/L
Rasio CD4 : CD8 Menurun
Ps mendapatkan terapi golongan
antiretroviral
ANALISA DATA
Nama klien / umur : Tn. Am / 28 tahun
No. Kamar / ruang : Pav Melati A01
2. Kehilangan volume
Kekurangan volume cairan aktif (output
Ds : cairan berlebih)
Pasien mengeluh
diare dan demam
sudah kurang lebih
satu bulan
Do :
TTV
TD 110/70 mmHg,
N 104 x/menit,
RR 25 x/menit,
Suhu 38°C
3.
Hasil lab:
Ketidakseimbangan Penyakit kronis
Natrium 123 Meq/L
nutrisi kurang dari (HIV&AIDS)
Hematokrit 29 %
kebutuhan tubuh
DS :
Ps mengeluh diare
sejak ± 1 bulan yang
lalu
Ps mengatakan
menggunakan
narkoba sejak usia 14
tahun dengan jenis
putau dan suntik
Ps mengatakan
merokok sejak usia 6
tahun
DO :
TTV :
TD 110/70 mmHg
N 104 x/menit,
RR 25 x/menit
4. Suhu 38°C
IMT : 15,45 (kurang)
Hasil pemeriksaan Resiko Infeksi Ketidakadekuatan
ABCD : pertahanan
Antropometri : sekunder
BB sekarang : 39 Kg,
BB sebelumnya 49 kg
TB : 159 cm
Biokimia :
Hb 9,6 gr %,
Hematokrit 29 %
Gds 100 mg/dl
Clinis : luka sekitar
mulut
Diet : -
Ds :
Ps mengatakan merokok
sejak usia 6 tahun
Ps mengatakan
5. menggunakan narkoba
sejak usia 14 tahun
dengan jenis putau dan Defisiensi
suntik pengetahuan Kurang familier
Do : dengan sumber-
Ps terlihat adanya sumber informasi
kandidiasis di mulut
TTV:
TD 110/70 mmHg
N 104 x/menit
RR 25 x/menit
Suhu 38°C
Hasil LAB
Leukosit 4.700/mm3
(normal 3.500-10.500)
Limfosit 12% (normal
20-40%)
Eosinofil – (negative)
Batang 4%
Segmen 78%
ELISA +
Ds :
Ps mengatakan
merokok sejak usia 6
tahun
Ps mengatakan
menggunakan
narkoba sejak usia 14
tahun dengan jenis
putau dan suntik
Do :
Ttv ps : TD 110/70
mmHg, N 104
x/menit,
RR 25 x/menit, suhu
38°C
Pasien tampak
kebinggungan
Pasien tampak cemas
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien / umur : Tn. Am / 28 tahun
No. Kamar / ruang : Pav Melati A01
N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
O P&E
1 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji ttv pasien meliputi
nafas b.d hiperventilasi keperawatan selama 3x24 jam tekanan darah, suhu,
masalah ketidakefektifan pola RR, nadi
nafas teratasi dengan kriteria hasil 2. Kaji pola napas pasien,
: pantau adanya
1. TTV pasien dalam batas perubahan pola napas
normal: 3.Ajarkan teknik
- TD : 110-139 mmhg relaksasi napas dalam
-N : 80-90x/menit 4. Berikan lingkungan
- S : 36,5-37,5˚c yang nyaman
- RR : 16-20x/menit 5. Berikan posisi semi
2. Menunjukan pola napas yang fowler
efektif secara mandiri 6. Berikan terapi
3. Menunjukkan peningkatan oksigenasi dengan
toleransi terhadap aktivitas nasal kanul
fisik seperti tidak mengalami
dispnea, nyeri dada atau
sinkope
2.
2/04/2
1. Memantau ttv pasien meliputi tekanan
0
darah, suhu, nadi, pernapasan
Hasil :
2. Memantau warna, jumlah, dan
frekuensi kehilangan cairan
Hasil : diare pasien berwarna kuning
cair, jumlahnya ± 300 cc
3. Menganjurkan kompres untuk
menurunkan demam
Hasil : suhu tubuh pasien ......
4. Menganjurkan minum 2 liter/hari
Hasil : pasien mengatakan ingin
mencoba anjuran untuk minum 2
liter/hari
5. Mengkolaborasikan dengan dokter
untuk pemberian terapi
Hasil : pasien mengatakan diare sudah
3. mulai berkurang
2/04/2
0 1. memantau ttv pasien meliputi tekanan darah,
suhu, nadi, RR
Hasil :
2. mengkaji kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
Hasil : pasien sudah mampu memenuhi
kebutuhan gizinya dengan bantuan keluarga
3. memantau nilai laboratorium pasien
(elektrolit)
Hasil : Elektrolit natrium 130 Meq/L
4. menimbang berat badan pasien
Hasil : 39,5 kg
5. memberikan edukasi kepada pasien/keluarga
tentang makanan yang bergizi
Hasil : pasien dan keluarga sudah memahami
tentang makanan yang bergizi
6. menawarkan makanan porsi besar di siang
hari ketika nafsu makan tinggi
Hasil : pasien sudah mulai menghabiskan ½
porsi
7.menganjurkan kepada keluarga untuk
membawakan makanan kesukaan pasien
Hasil: keluarga membawakan sayur sop
kesukaan pasien
8. kolaborasikan dengan ahli gizi untuk
program diit yang sesuai dengan program
kebutuhan protein pasien
Hasil : diit pasien telah terskrining oleh ahli
gizi sesuai dengan makanan kesukaan pasien
2.
3/04/2
1. Memantau ttv pasien meliputi tekanan
0
darah, suhu, nadi, pernapasan
Hasil:
2. Memantau warna, jumlah, dan frekuensi
kehilangan cairan
Hasil : pasien mengatakan diare berwarna
kuning cair, diare 3 kali/hari
3. Memantau hasil laboratorium yang relevan
dengan keseimbangan cairan
Hasil : hasil lab Natrium 130 Meq/L dan
Hematokrit 35 %
4. Mengobservasi turgor kulit dan mukosa
pasien
Hasil : turgor kulit dan mukosa pasien
masih tampak kering
5. Menganjurkan untuk memakai baju tipis
Hasil : pasien terlihat sudah menggunkan
baju yang tipis
6. Menganjurkan minum 2 liter/hari
Hasil : pasien terlihat sering minum air
walaupun sedikit-sedikit
7. Mengkolaborasikan dengan dokter untuk
pemberian terapi
Hasil : pasien mengatakan diare sudah
3.
berkurang 2 kali/hari
3/04/2
0
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran