Bab Ii
Bab Ii
PENGENALAN
4
5
C. Laser berfungsi sebagai indikasi bahwa theodolite sudah berdiri pada titik
acuan yang diinginkan (pada theodolite manual tidak ada).
D. Lensa keker berfungsi melihat apakah theodolite sudah berada pada titik
acuan yang diinginkan (pada theodolite digital tidak ada)
E. Nivo tabung berfungsi untuk mengetahui apakah theodolite sudah datar.
F. Nivo kotak (nivo halus) berfungsi untuk mengetahui posisi theodolite
sudah benar –benar datar.
G. Ring piringan horisontal, merupakan skala sudut datar sehingga dapat
dibaca bacaan sudut datar, dapat juga digunakan untuk menempatkan
posisi sudut 00˚00’00”.
H. Klem sumbu repetisi, berfungsi untuk mengunci ring piringan horisontal
sehingga ring piringan horisontal tidak mengikuti perputaran teropong
arah horisontal.
I. Klem horizontal, berfungsi untuk mengunci perputaran teropong arah
horisontal.
J. Sekrup penggerak halus horisontal, berfungsi untuk menggerakkan
theodolite arah horizontal secara halus setelah klem horizontal dikunci
agar kedudukan benang pada pesawat tepat pada objek yang dibidik.
K. Klem teropong, berfungsi untuk mengunci teropong terhadap sumbu II
(terkunci pada arah vertikal).
L. Sekrup penggerak halus vertikal, berfungsi menempatkan bacaan benang
pada obyek (rambu) secara halus.
M. Visier, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat
bidikan obyek.
N. Sekrup pengatur fokus teropong, berfungsi untuk memperjelas obyek
yang dibidik.
O. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang
pada lensa (benang atas, benang tengah, benang bawah).
6
10. Setelah menentukan titik acuan menjadi 0º00’00”, arahkan theodolite ke utara
dan kunci bidang horizontalnya dan jadikan itu sebagai titik acuan utama.
2.2.3 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data adalah sebagai berikut :
1. Theodolite yang sudah dipasang di atas statif harus ditentukan titik acuan
utamanya yang mana akan menjadi titik acuan dengan sudut 0o.
2. Setelah alat selesai disetel, cari titik yang ingin diukur menggunakan jalon
atau penanda lain yang dapat menandakan posisi titik yang ingin ditembak
3. Titik yang ingin ditembak dapat ditandai dengan paku yang diberi pita untuk
mempermudah pengamat untuk menembak titik baru
4. Setelah mendapatkan/melihat titik yang ingin diukur, kunci sudut horizontal
theodolite dengan sekrup pengunci horizontal.
5. Atur sudut vertikal menjadi 90º (bila kondisi tidak memungkinkan jangan
dipaksa) dengan sekrup pengunci vertikal.
6. Taruhlah rambu ukur pada titik yang telah ditembak theodolite sebelumnya.
7. Bacalah nilai yang terbaca dalam rambu ukur. pada rambu ukur terdiri atas
benang atas, benang tengah dan benang bawah.
8. Catat hasil pembacaan pada form yang telah disediakan.
9. Ukur jarak dari theodolite menuju titik yang dibidik menggunakan rol meteran
(diusahkan jarak sejajar)
10. Ukur tinggi theodolite yang diberdirikan.
http://denyluluxtsp.blogspot.co.id/2012/10/ilmu-ukur-tanah.html