Pertemuan 2
Pertemuan 2
No.1Vol.2November2017
NIM : 164820144810018
A. Pendahuluan
Protein merupakan zat gizi yang paling penting bagi tubuh, karena selain sebagai sumber
energi, protein berfungsi juga sebagai zat pembangun tubuh dan zat pengatur didalam tubuh. Selain
zat pembangun, fungsi utama protein bagi tubuh adalah membentuk jaringan baru (misalnya
membentuk janin pada masa kehamilan seorang ibu atau jaringan baru pada proses pertumbuhan
anak), dan juga pemelihara jaringan yang telah ada atau mengganti bagian-bagian yang telah aus
(Muchtadi, 2010).
Protein digolongkan menjadi dua macam yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein
nabati berasal dari hasil tanaman, sedangkan protein hewani terdapat pada daging, susu, telur dan
hasil perikanan. Teripang (Holothuria argus) adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata
timun laut (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Menurut Subroto (2007), kandungan pada teripang
yang paling tinggi adalah protein, yang mencapai 82%.
2) Mortil+Mortal ISSN:2597-3681
3) Timbangan analitik
4) Gelar arloji
5) Labu ukur 100 ml
6) Kjeldhal 500ml
7) Hot plate + batu didih
8) Stopwath
9) Gelas ukur
10) Pipet Pasteur
11) Corong
12) Erlenmeyer
13) Buret 100ml+Statif
14) Beaker glass
15) Mesin hitung.
C. Metode
1. Tahap pertama dengan menyiapkan alat dan bahan serta sampel teripang spesies Holothuria
argus dari nelayan di Keluharan Sukolilo Kecamatan Bulak Surabaya.
2. Tahap kedua sampel dihaluskan terlebih dahulu, lalu ditimbang sebanyak 1 gram kemudian
dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda.
3. Tahap ketiga diambil 10 ml dari larutan tersebut di atas dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl
500 ml, lalu ditambahkan 10 ml H2SO4, (93-98% bebas N). Kemudian ditambahkan 5 gram
campuran Na2SO4 : HgO (20 : 1). Dididihkan hingga jernih dan dilajutkan pendidihan selama
30 menit, kemudian dinginkan.
4. Tahap keempat dinding labu Kjeldahl dicuci dengan aquades dan dididihkan kembali selama 30
menit. Setelah dingin ditambahkan 140 ml aquades, dan ditambahkan 35 ml larutan NaOH-
Na2S2O3 dan beberapa batu didih.
5. Tahap kelima dilakukan distilasi, distilasi ditampung sebanyak 100 ml dalam Erlenmeyer yang
berisi 25 ml larutan jenuh asam borat dan beberapa tetes indikator metal merah / metilen biru, di
titrasi larutan yang di peroleh dengan 0,02 N HCl.
6. Tahap keenam di hitung total N atau % protein dalam teripang HCl. Di hitung total N atau %
protein dalam teripang.
D. Hasil
Setelah dilakukan uji laboratorium kadar protein dengan menggunakan metode Semi-Mikro
Kjeldhal pada teripang (Holothuria argus). Kadar protein terbesar pada teripang (Holothuria argus)
24
Kunsah, B. 2017. Analisa Kadar Protein Pada Teripang (Holothuria argus) Terhadap Lama Perebusan. Surabaya : The Journal
of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 2, No.1 (23-30).
TheJournalOf MuhammadiyahMedicalLaboratoryTechnologist
No.1Vol.2November2017
tanpa perebusan adalah 18,22 % dan kadar protein terkecil adalah 15,90 %. Sedangkan kadar protein
ISSN:2597-3681
terbesar pada teripang dengan lama perebusan 15 menit adalah 14,05 % dan kadar protein terkecil
adalah 11,58 %. Kadar protein terbesar pada teripang dengan lama perebusan 30 menit adalah 13,11
% dan kadar protein terkecil adalah 11,05 %. Kadar protein terbesar pada teripang dengan lama
perebusan 45 menit adalah 11,78 % dan kadar protein terkecil adalah 9,48 %. Kadar protein terbesar
pada teripang dengan lama perebusan 60 menit adalah 9,76 % dan kadar protein terkecil adalah 7,82
%.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, kadar protein pada teripang (Holothuria argus)
mengalami penurunan yang signifikan pada waktu 0 menit sampai dengan 60 menit. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dengan perebusan sebagian protein akan mengalami
kerusakan. Dan semakin lama waktu perebusan teripang (Holothuria argus), maka semakin banyak
protein yang mengalami kerusakan (denaturasi protein). Denaturasi protein menyebabkan
menurunkan nilai gizi suatu protein.
E. Kesimpulan
Dari hasil uji laboratorium menggunakan metode Semi-Mikro Kjeldhal didapatkan hasil jumlah
rata-rata kadar protein pada sampel teripang (Holothuria argus) berdasarkan kategori lama
perebusan, adalah sebagai berikut :
1) Ada pengaruh lama perebusan pada teripang (Holothuria argus) terhadap kadar protein.
2) Kadar jumlah rata-rata pemeriksaan teripang (Holothuria argus) berdasarkan kategori lama
perebusan :
0 Menit: 16,948 %
15 Menit: 13,068 %
30 Menit: 11,986 %,
45 Menit: 10,652 %
60 Menit: 8,7320 %
Baterun Kunsah1
1)
kunsah110980@gmail.com
25
Kunsah, B. 2017. Analisa Kadar Protein Pada Teripang (Holothuria argus) Terhadap Lama Perebusan. Surabaya : The Journal
of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 2, No.1 (23-30).
TheJournalOf MuhammadiyahMedicalLaboratoryTechnologist
No.1Vol.2November2017
ISSN:2597-3681
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Protein merupakan zat gizi yang
mengganti bagian-bagian yang telah aus
paling penting bagi tubuh, karena selain
(Muchtadi, 2010).
sebagai sumber energi, protein berfungsi juga
Protein dapat digolongkan menjadi
sebagai zat pembangun tubuh dan zat pengatur
dua macam, yaitu protein nabati dan protein
didalam tubuh. Selain zat pembangun, fungsi
hewani. Sumber protein nabati berasal dari
utama protein bagi tubuh adalah membentuk
hasil tanaman (beras, gandu, jagung, sayuran,
jaringan baru (misalnya membentuk janin pada
dan buah-buahan). Dan sumber protein hewani
masa kehamilan seorang ibu atau jaringan baru
terdapat pada daging (sapi, kambing, kerbau,
pada proses pertumbuhan anak), dan juga
dan ayam), telur (ayam dan bebek), susu
pemelihara jaringan yang telah ada atau
(terutama susu sapi), dan hasil-hasil perikanan
26
Kunsah, B. 2017. Analisa Kadar Protein Pada Teripang (Holothuria argus) Terhadap Lama Perebusan. Surabaya : The Journal
of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 2, No.1 (23-30).
TheJournalOf MuhammadiyahMedicalLaboratoryTechnologist
No.1Vol.2November2017
ISSN:2597-3681
(ikan, teripang, udang, kerang, dan lain-lain). dengan nilai gizi yang rendah, menyebabkan
Protein hewani disebut sebagai protein yang bahan pangan tersebut harus dikonsumsi
lengkap dan bermutu tinggi, karena dalam jumlah yang lebih banyak jika
mempunyai kandungan asam-asam amino dibandingkan dengan bahan pangan yang
esensial yang lengkap yang susunannya memiliki protein bernilai gizi tinggi. Maka
mendekati apa yang diperlukan oleh tubuh, nilai gizi protein tersebut menentukan berapa
serta daya cernanya tinggi sehingga jumlah jumlah yang harus dikonsumsi oleh tubuh.
yang diserap (dapat digunakan oleh tubuh) Berdasarkan latar belakang tersebut
juga tinggi. diatas, maka rumusan masalahnya adalah
Pada umumnya dibandingkan dengan “Apakah ada pengaruh lama perebusan pada
spesies mamalia, spesies ikan lebih banyak teripang (Holothuria argus) terhadap kadar
dan bervariasi dalam penggunaan sebagai protein?”.
bahan pangan. Kadar protein daging ikan segar
bervariasi dari 10-21 %. Bagian yang dapat METODE PENELITIAN
dimakan dari ikan adalah jaringan skeletal atau Penelitian ini termasuk jenis penelitian
flank dari tubuhnya (meskipun jaringan eksperimental. Populasi penelitian ini adalah
skeletal dari hewan berbeda, namun struktur semua teripang yang ditangkap oleh nelayan
penyusunannya sama). Teripang (Holothuria yang bertempat tinggal di Keluharan Sukolilo
argus) adalah istilah yang diberikan untuk Kecamatan Bulak Surabaya. Sampel penelitian
hewan invertebrata timun laut (Holothuroidea) ini merupakan spesies teripang yang paling
yang dapat dimakan. Teripang tersebar luas di banyak ditangkap oleh nelayan yang bertempat
lingkungan laut diseluruh dunia, Untuk tinggal di Kelurahan Sukolilo Kecamatan
wilayah Indonesia, teripang banyak ditemukan Bulak Surabaya, yaitu teripang spesies
di perairan bagian Timur Indonesia. Menurut Hotothuria Argus. Dengan teknik accidental
Subroto (2007), kandungan pada teripang yang sampling. Dalam penelitian ini terdapat 5
paling tinggi adalah protein, yang mencapai kriteria perlakuan dan setiap perlakuan diulang
82%. sebanyak 5 kali.
Umumnya proses pengolahan teripang Waktu penelitian dilaksanakan pada
(Holothuria argus) atau timun laut di rukun bulan Mei 2012. Lokasi pemeriksaan sampel
nelayan warga kelurahan Sukolilo kecamatan dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi
Bulak Surabaya dicurigai dapat menyebabkan Industri, Jl. Jagir 306, Surabaya. Variabel
denaturasi pada protein. Denaturasi protein bebas adalah lama perebusan untuk Teripang
disebabkan oleh pengolahan yang tidak (Holothuria argus) dalam penelitian ini
terkontrol dengan baik, sehingga dapat dikategorikan menjadi 5, yaitu Teripang
menurunkan nilai gizi suatu protein. Protein (Holothuria argus) tanpa perlakuan (tanpa
24
Kunsah, B. 2017. Analisa Kadar Protein Pada Teripang (Holothuria argus) Terhadap Lama Perebusan. Surabaya : The Journal
of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 2, No.1 (23-30).
melalui proses perebusan), Teripang yang sudah terisi air dengan menggunakan
(Holothuria argus) dengan lama perebusan 15 kompor gas. Kecuali untuk sampel tanpa
menit (lama perebusan terhitung mulai dari air perlakuan (kode P1), sampel langsung
mendidih). Teripang (Holothuria argus) ditiriskan menggunakan saringan lalu
dengan lama perebusan 30 menit (lama dimasukkan dalam plastik yang sudah
perebusan terhitung mulai dari air mendidih). dilabel “P1”, Dan untuk sampel “P2” atau
Teripang (Holothuria argus) dengan lama perebusan selama 15 menit. Setelah air
perebusan 45 menit (lama perebusan terhitung mendidih (ditandai dengan munculnya
mulai dari air mendidih). Teripang gelembung-gelembung diatas permukaan
(Holothuria argus) dengan lama perebusan 60 perebusan), waktu mulai dijalankan.
menit (lama perebusan terhitung mulai dari air Setelah 15 sampel diangkat dan ditiriskan,
mendidih). Variabel terikatnya adalah Kadar Perlakuan P3, P4, dan P5 sama seperti P2,
Protein (N- Total) dalam penelitian ini berupa hanya berbeda pada waktu perebusannya.
angka yang didapat dari hasil pemeriksaan Setelah sampel selesai ditiriskan, masing
Teripang spesies Holothuria argus pada setiap sampel dimasukkan dalam plastik yang
perlakuan yang diukur menggunakan cara telah dilabel sesuai dengan kode sampel.
Semi-Mikro Kjeldhal. Sampel siap untuk dilakukan pemeriksaan.
1. Metode Pengumpulan Data 1.2 Pemeriksaan Kadar Protein
1.1 Persiapan Sampel Pemeriksaan a. Prinsip : Kadar protein ditetapkan
a. Sampel : Teripang spesies Holothuria dengan cara penetapan kadar nitrogen
argus. dalam sampel. Sampel didestruksi
b. Alat : Handskun, Pisau, Keranjang, Bak, dengan H2SO4, Hasil destruksi dalam
Gelas ukur, Timbangan, Panci ukuran suasana alkali kemudian disuling. Hasil
sedang, Kompor gas, Pengaduk, Stopwath, sulingan ditampung dalam asam. Kadar
Saringan, Plastik, Label. protein diperhitungkan dari kadar
c. Prosedur : Memakai handskun sebelum nitrogen yang dikalikan faktor.
pengolahan dilakukan, Teripang segar / b. Alat : Pinset+Skapel, Mortil+Mortal,
basah dibelah dengan menggunakan pisau Timbangan analitik, Gelar arloji, Labu ukur
dan dibuang cairan lumpur didalamnya 100 ml, Kjeldhal 500ml, Hot plate + batu
sampai bersih, Teripang yang sudah didih, Stopwath, Gelas ukur, Pipet
dibersihkan dari isi perutnya ditampung Pasteur, Corong, Erlenmeyer, Buret
dalam keranjang ukuran sedang, lalu dicuci 100ml+Statif, Beaker glass, dan mesin
sampai benar-benar bersih didalam bak hitung.
yang telah diisi air (air diganti jika keruh), c. Bahan : Teripang (Holothuria argus) yang
Kemudian teripang direbus dalam panci
telah diberi perlakuan.
d. Reagensia : Katalisator atau Campuran ml HCl x N HCl
Na2SO4 : HgO (20 : 1), H2SO4, (93-98% 2) N total = x 14,008 x f
bebas N), Aquades, NaOH-Na2S2O3, mg/ml ml larutan teripang
e. Prosedur : Disiapkan alat dan bahan yang R – C – COOH Terjadi destruksi + H2SO4 + Katalisator
menit lagi. Setelah dingin, dinding labu tabel, data kemudian dianalisis dengan uji
Kjeldahl dicuci dengan aquades dan Anova untuk mengetahui pengaruh lama
16
14 Pengulangan Menit15 Menit30 Menit
1
12 Pengulangan 45 Menit60 Menit
2
10 Pengulangan
Gambar 2. Diagram Prosentase Jumlah Rata-rata Kadar
8 3
Pengulangan Protein pada Pemeriksaan Teripang (Holothuria argus)
6 4
berdasarkan 5 Kategori Lama Perebusan
4
Sediaoetama AD., 1985, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi, Jakarta, Dian Rakyat
Sendih & Gunawan, 2006, Keajaiban Teripang Penyembuh Mujarab dari Laut, Jakarta, Agro
Media pustaka
Sudarmadji S., dkk, 1981, Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian,
Yogyakarta, Liberty
Winarno F.G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama.
Yazid & Nursanti, 2006, Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis,
Yogyakarta, ANDI