Anda di halaman 1dari 6

LOGBOOK PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

STANDARISASSI HCl 0,1 N DENGAN BAHAN BAKU BORAKS

NAMA : IDUL ARYANI

NIM : G031191024

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : NURHILMI HALISA R

LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN DEPARTEMEN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
STANDARISASI HCL 0,1 N DENGAN BAHAN BAKU BORAKS

A. TANGGAL PRAKTIKUM : Selasa, 28 April 2020

B. TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Untuk mengetahui prinsip standarisasi alkalimetri
2. Untuk mengetahui faktor2 yang berpengaruh dalam melakukan standarisasi
alkalimetri

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Alat
- Labu ukur
- Erlenmeyer
- Buret
- Beaker glass
- Batang pengaduk
2. Bahan
- Boraks Na2B4O7.10H2O
- Larutan HCl 0,1 N
- Indikator MM
- Aquadest

D. Prosedur praktikum (diagram alir menggunakan ms. Visio)


1. Pembuatan Larutan Boraks 0,01 N
Boraks Murni

Ditimbang 500 mg

Aquades
Dilarutkan
250ml

Dihomogenkan

Larutan Boraks 0,01N


2. Pembuatan Larutan HCl 0,01 N

HCl 1 N

Dipipet 2 ml

Aquades
Dilarutkan
200 ml

Dihomogenkan

Larutan HCl 0,01N

3. Standarisasi Larutan HCl

Larutan HCl

Dipipet 20 ml ke
dalam Erlenmeyer

Metil Merah Ditetesi indikator


2-3 tetes asam-basa

Boraks
Dititrasi
0,01 N

Hasil Perhitungan HCl


E. HASIL PRAKTIKUM
Volume
Titrasi Volume Na2B4O7.10H2O N HCl
ke- HCl
Gel. 1
1 20 ml 21,2 ml 0,0106
2 20 ml 19,5 ml 0,0098
3 20 ml 18,9 ml 0,0095
4 20 ml 20,1 ml 0,0101
5 20 ml 22 ml 0,0110
6 20 ml 19,8 ml 0,0099
7 20 ml 21 ml 0,0105
8 20 ml 20,8 ml 0,0104

F. PEMBAHASAN UMUM
Titrasi asidi-alkalimetri merupakan suatu proses titrasi volumetri yang
digunakan untuk menentukan volume suatu larutan dengan menggunakan larutan
yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi asidi-alkalimetri melibatkan reaksi asam
basa. Titrasi asidimetri menggunakan larutan standar asam sedangkan titrasi
alkalimetri menggunakan larutan standar basa. Titik akhir titrasi ditandai dengan
terjadinya perubahan warna pada larutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
titrasi yaitu temperatur/suhu, sifat alami pelarut, pengaruh pH, pengaruh ion sejenis,
pengaruh ion kompleks, dan hidrolisis. percobaan standarisasi HCl 0.1 N dengan
bahan baku boraks ini menggunakan Natrium tetrahidrat atau boraks sebagai larutan
baku primernya dan indikator yang digunakan yaitu indikator methyl red. Kemudian
dilakukan perhitungan normalitas HCl sehingga didapatkan hasil N HCl yaitu 0,0098
N. Standar nilai N HCl adalah sebesar 0.01 N, sehingga hasil perhitungan normalitas
HCl pada kelompok satu sesuai dengan standar.

G. DAFTAR PUSTAKA

Mahendradatta, M, Andi Rahmayanti, R. Penuntun Praktikum Kimia Analitik.


Universitas Hasanuddin. Makassar. 2018.
Ulfa, A, M, Agustina Retnaningsih, Rizkina Aufa. “Penetapan Kadar Asam Lemak
Bebas Pada Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit, dan Minyak Zaitun
Kemasan Secara Alkalimetri”. Jurnal Analis Farmasi, Vol.2, No. 4(2017),
Oktober. Hal. 242-250.
Padmaningrum, R, T. “Titrasi Asidimetri”. Jurdik Kimia. UNY.

H. LAMPIRAN

1. Pembuatan 200 ml larutan HCl 0,01 N

Dik =
N HCl(1)=1 N
N HCl(2)=0,01 N
V HCl(2)=200 ml

Dit = V HCl(1)=…?

Peny =

V 1× N 1=V 2 × N 2
200 ml ×0,01 N
V 1=
1N
¿ 2 ml
Jadi, untuk membuat larutan HCl 0,01 N sebanyak 200 ml, dibutuhkan 2 ml larutan
HCl 1 N.

2. Pembuatan larutan baku primer ( Boraks/ Na2B4O7.10H2O)

mg Boraks = 500 mg
Volume = 250 ml

Mr Boraks
BE Boraks=
Valensi
381.2
¿
2
g
¿ 190.6
eq

mg Boraks
N Boraks=
V × BE Boraks
500
¿
250× 190.6
¿ 0.01 N

3. Standarisasi 0,01 N HCl


Volume HCl = 20 ml
Volume Boraks = 19,5 ml
N Boraks = 0,01 N
V Boraks × N Boraks
N HCl=
V HCl
19.5ml × 0.01 N
¿
20 ml
¿ 0.0098 N
Jadi normalitas HCl yang didapatkan sebesar 0,0098 N

Anda mungkin juga menyukai