KIMIA ANALITIK
NIM : G031191024
KELOMPOK : II (DUA)
B. TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Untuk mengetahui prinsip standarisasi alkalimetri
2. Untuk mengetahui faktor2 yang berpengaruh dalam melakukan standarisasi
alkalimetri
Ditimbang 500 mg
Aquades
Dilarutkan
250ml
Dihomogenkan
HCl 1 N
Dipipet 2 ml
Aquades
Dilarutkan
200 ml
Dihomogenkan
Larutan HCl
Dipipet 20 ml ke
dalam Erlenmeyer
Boraks
Dititrasi
0,01 N
F. PEMBAHASAN UMUM
Titrasi asidi-alkalimetri merupakan suatu proses titrasi volumetri yang
digunakan untuk menentukan volume suatu larutan dengan menggunakan larutan
yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi asidi-alkalimetri melibatkan reaksi asam
basa. Titrasi asidimetri menggunakan larutan standar asam sedangkan titrasi
alkalimetri menggunakan larutan standar basa. Titik akhir titrasi ditandai dengan
terjadinya perubahan warna pada larutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
titrasi yaitu temperatur/suhu, sifat alami pelarut, pengaruh pH, pengaruh ion sejenis,
pengaruh ion kompleks, dan hidrolisis. percobaan standarisasi HCl 0.1 N dengan
bahan baku boraks ini menggunakan Natrium tetrahidrat atau boraks sebagai larutan
baku primernya dan indikator yang digunakan yaitu indikator methyl red. Kemudian
dilakukan perhitungan normalitas HCl sehingga didapatkan hasil N HCl yaitu 0,0098
N. Standar nilai N HCl adalah sebesar 0.01 N, sehingga hasil perhitungan normalitas
HCl pada kelompok satu sesuai dengan standar.
G. DAFTAR PUSTAKA
H. LAMPIRAN
Dik =
N HCl(1)=1 N
N HCl(2)=0,01 N
V HCl(2)=200 ml
Dit = V HCl(1)=…?
Peny =
V 1× N 1=V 2 × N 2
200 ml ×0,01 N
V 1=
1N
¿ 2 ml
Jadi, untuk membuat larutan HCl 0,01 N sebanyak 200 ml, dibutuhkan 2 ml larutan
HCl 1 N.
mg Boraks = 500 mg
Volume = 250 ml
Mr Boraks
BE Boraks=
Valensi
381.2
¿
2
g
¿ 190.6
eq
mg Boraks
N Boraks=
V × BE Boraks
500
¿
250× 190.6
¿ 0.01 N