TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
telah mencapai usia 60-65 tahun keatas baik pria maupun wanita
(Kushariyadi, 2011).
2. Klasifikasi Lansia
lansia yaitu:
tahun.
8
9
3. Proses Menua
Siyoto, 2016).
hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu saja, tetapi dimulai
yang berarti, tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda,
10
setiap lansia memiliki kebiasaan yang berbeda, dan tidak ada satu faktor
meliputi:
a. Sel
proporsi protein di otak , ginjal, darah dan hati. Jumlah sel otak akan
atrofi.
Sistem panca indra atau sistem sensori pada lansia juga akan
(Keseimbangan).
11
penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk (karies gigi) dan
lansia
darah meningkat.
yang tak bebas dan pelebaran gradient alveolar arteri untuk oksigen.
Oklusi sebagian atau total saluran napas atas dapat terjadi, hal ini
f. Sistem Endokrin
g. Sistem Muskulokeletal
otot dapat mudah menjadi kram dan tremor, sehingga sering dijumpai
sebagai gejala Restless Legs Syndrome (RLS), tetapi pada otot polos
h. Sistem Urogenital
tonus otot perineal. Pada pria sering terjadi retensi urin dan sulit
i. Sistem Imun
sistem barier tubuh. Contoh sistem barier pada tubuh adalah batuk,
bersin, permukaan mukosa, kulit, sel silia, air mata dan, pH lambung.
j. Sistem Saraf
giri dan sulci berkurang pada otak lansia. Pada lansia, resiko sindrom
2016):
3) Atrofi vulva.
4) Vagina : selaput menjadi kering,
elastisitas jaringan menurun juga
permukaan menjadi halus, sekresi
menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih
alkali terhadap perubahan warna.
5) Daya seksual : frekuensi seksual
intercouse cenderung menurun tapi
kapasitas untuk melakukan dan
menikmati berjalan terus.
terganggu).
7) Liver (hati) : makin mengecil dan
menurunnya tempat penyimpanan,
berkurangnya aliran darah.
k. Sistem 1) Tulang rapuh.
Muskuloskeletal 2) Resiko terjdi fraktur.
3) Kyphosis.
4) Persendian besar dan menjadi kaku.
5) Pada wanita lansia ˃ risiko fraktur.
6) Pinggang, lutut, dan jari pergelangan
tangan terbatas.
tidur REM karena sering terjaga. Lanisa dengan usia 65 tahun keatas
seperempatnya bangun lebih awal di pagi hari dan sulit untuk tidur
terletak paada pusat otak. Pada malam hari, hormon ini diproduksi untuk
tidur dan mencapai puncak saat suhu tubuh paling rendah, untuk
2.1.2 Insomnia
1. Definisi Insomnia
tidur yang disebabkan oleh sulit memasuki tidur, sering terbangun malam
kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur
tidur walaupun tidak ada faktor yang mengganggu seperti bunyi ribut dan
terbangun di malam hari, sulit kembali untuk tidur, serta bangun terlalu
pagi.
2. Klasifikasi Insomnia
yaitu:
dan tidak dapat kembali tidur hinga beberapa menit atau bahkan
1) Transient insomnia
malam.
22
bulan.
pasien.
3. Tingkatan Insomnia
dengan gangguan fungsi siang hari, pendapat orang lain dari masalah
dan total skor yang didapatkan adalah 0-28. Untuk menentukan kategori
23
insomnia bisa dijumlahkan dari hasil yang ada pada lembar kuesioner.
4. Etiologi Insomnia
a. Faktor psikologis
terhadap otak.
b. Lingkungan
Meliputi gaya hidup yang tidak baik seperti diet yang tidak
terlalu sering, kurang kontak dengan cahaya alami siang hari serta
nikotin.
24
d. Kondisi medis
f. Kelainan tidur
dan hipersomnia.
dan gejala penderita insomnia orang dengan insomia memiliki satu atau
a. Kesulitan tidur
6. Penatalaksanaan Insomnia
a. Terapi Farmakologis
terjadinya gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang terjadi. Obat
dapat mengganggu.
b. Terapi Nonfarmakologis
menyenangkan.
temperatur ruangan.
26
kualitas tidur.
1. Pengertian Aromaterapi
menarik yang berasal dari tumbuhan (minyak essensial) atau rempah, dan
berasal dari kata “terapi”, yang artinya suatu perawatan yang dirancang
dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu tahap yang mudah, yaitu
mudah merangsang olfactory pada setiap kali bernafas dan tidak akan
yang sedikit pada selembar kain atau kapas. Hal ini berguna untuk
3. Aromaterapi Mawar
bubuhkan 2-5 tetes minyak bunga mawar ketika stres diatas tisu
wanginya 2-3 kali tarikan nafas dalam secara teratur selama 10 menit.
Perubahan Lansia :
1. Perubahan fisik, biologis, jasmani
2. Perubahan mental, emosional/jiwa
Tingkat Insomnia
Keterangan :
: Diukur
: Tidak diukur
V. Independen V. Dependen
2.4 Hipotesis
(Sugiyono, 2015).