Anda di halaman 1dari 61
pap ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 4.1 Pendahuluan Penyimpangan atau variance dapat didefinisikan sebagai selisih antara biaya aktual (realisasi biaya) dan biaya standar. Proses analisa penyimpangan menyangkut pemerincian total (jumlah) penyimpangan sedemikian rupa, sehingga manajemen dapat membebankan tanggung jawab untuk pelaksanaan-pelaksanaan (kinerja) di bawah standar, Analisa penyimpangan dapat berupa sangat sederhana sampai kepada sangat kompleks bergantung pada faktor-faktor seperti proses produksi, sistem biaya standar yang dipakai, disposisi manajemen serta ketelitian dari controller. Ada sistem yang menghitung hanya penyimpangan total, sistem yang lain menghitung dan menganalisa sejumlah penyimpangan dengan penyebab yang berbeda-beda. Sejauh mana analisa penyimpangan dilakukan bergantung pada kebutuhan manajemen akan informasi. Biaya aktual akan berbeda dari biaya standar di banyak hal (jenis bahan baku yang salah, ukuran bahan bain yng Gack tepat, mesin-mesin tidak berjalan sepatutnya, dsb.), tetapi secara iin penyimpangan biaya bahan baku (direct material) bisa eevee teva langsung (direct labor) dan biaya overhead Sonne ston betupa 73 Dipinal dengan Camscanner 14 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA rien harga atau penyimpangan fisiensi. Penyimpangan har talker pembeyaran harga yang lebih tinggi atau lebih tendah det harga (tarif upah) standar. Sering-sering perusahaan tidak dapat mengendalikan harga dari bahan baku atau tenaga kerja yang dibutuhkannya, tapi ada beberapa pengecualian misalnya bahan baky dapat dibeli dari beberapa pemasok dengan harga-harga yang berbeda, dengan biaya transportasi yang berbeda dan dengan potongan harga yang berbeda. Demikian juga, tenaga kerja dengan tingkat ‘keahlian yang berbeda dapat dipakai untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Jika saja yang dipakai adalah tenaga kerja dengan keahlian yang tinggi dengan tingkat upah yang tinggi maka hal ini dapat menimbulkan penyimpangan tarif upah (wage rate variance). Biasanya penyimpangan efisiensi (penyimpangan pamakaian) dapat diawasi dan oleh karena itu sepatutnya mendapat perhatian yang lebih besar dari manajemen. 4.2 Matriks Penyimpangan Biaya (Variance Matrix) Langkah pertama dalam analisa penyimpangan ialah dengan merinci penyimpangan total (total variance) berdasarkan jenis biaya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead). Hal ini dapat dilakukan secara mudah dengan membuat matriks penyimpangan sebagai berikut: Biaya (Costs) Realisasi Standar Anggaran (Actual) (Standard) (Budget) Bahan Baku... Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Tenaga Kerja Langsung (Upah) XXX Xxx XXX Overhead Xxx XXX Xxx Se Roxx = Rae Rp ae Realisasi biaya adalah jumlah biaya yang terpakai selama periode dan data biaya ini dapat diperoleh langsung dari Buku Pabrik (Factory Ledger). Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. 15 Biaya standar (standard cost) adalah biaya standar per unit dikali dengan jumlah unit yang diproduksikan selama periode. Pada ‘Sistem akuntansi biaya standar data biaya ini juga dapat diperoleh dari Buku Pabrik. Anggaran biaya adalah sama dengan biaya standar, kecuali untuk biaya overhead, Anggaran biaya overhead diperoleh dengan memakai persamaan anggaran fleksibel (flexible budget equation) sebagai berikut: y=ax+b dimana: y jumlah anggaran biaya overhead pada volume x. b jumlah standar biaya overhead tetap untuk suatu periode. a x standar biaya overhead variabel per unit produksi. jumiah unit produksi selama suatu periode. hu Persamaan anggatan fleksibel (flexible budget equation) membagi overhead standar ke dalam biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel untuk mengetahui berapa besar biaya overhead seharusnya terpakai selama suatu periode tertentu. Otorisasi anggaran diperlukan untuk memisah penyimpangan volume (volume variance) yang merupakan tanggung jawab dari Departemen Penjualan dari penyimpangan pengeluaran (spending variance) yang merupakan tanggung jawab dari manajer pabrik. Jika sistem pengawasan tidak memakai anggaran fleksibel, maka penyimpangan pengeluaran (spending variance) tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini penyimpangan biaya overhead tidak akan menunjukkan efisiensi dari kegiatan produksi. Perumusan berikut ini digunakan untuk menghitung/menganali penyimpangan biaya (perhatikan: kalau selisih negatif menunjukkan penyimpangan merugikan atau unfavorable variance dan selisih positif merupakan penyimpangan menguntungkan ata favorable variance. Dipinal dengan Camscanner 76 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA _ Biaya Bahan Realisasi Biaya Baku Standar Bahan Baky Material Cost _ Standard _ Actual Variance Material Cost Material Cost Biaya Tenaga Realisasi Biaya = Kerja Langsung - Tenaga Kerja Standar Langsung — Standard - Actual ) Labor Cost Labor Cost } Anggaran . Biaya Overhead Realisasi pada Jam Aktal Biaya Overhead Overhead Cost — Budgeted Actual (Spending Variance = Overhead Cost - Overhead Cost } Anggaran - Biaya Overhead pada Jam Standar = Biaya Overhead d Standar | Overhead Cost. Standard Budgeted | Volume Variance Overhead Cost ~ Oreriead nose uns ‘ ! Contoh: Realisasi Biaya Standar Anggaran Biaya per unit Biaya Bahan Baku ....., Rp. —————_ Tenaga Kerja P. 27.000.000 Rp. 3.000 Rp. 3.000 per unit Langsung .......... Rp. 8,000,000 R | Biaya Overhead Rp. 20.0000 Rp. lea Bp. Lonoper si biaya Oa tetap + Rp. 1 biaya overhead variabel per unit) Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. 77 Volume standar = 10,000 unit Volume aktual (realisasi) = 9.000 unit .___Berdasarkan kasus di atas dapat disusun matriks penyimpangan biaya sebagai berikut: Realisasi Biaya Anggaran Biaya Standar Biaya Bahan Baku........... Rp. 27.000.000 Rp. 27.000.000 Rp. 27.000.000 Tenaga Kerja Langsung .... Rp. 8,000,000 Rp. 9.000.000 Rp. 9.000.000 Biaya Overhead... Rp. 20.000, 000 Rp.18.000.000 Rp. 19.000.000 Total nn rcnennees RD. 55,000,000 Rp. 54,000,000 Rp, 35,000.00 Analisa/Perhitungan Penyimpangan Biaya: - Penyimpangan Biaya Bahan = Rp. 27.000.000 - Rp. 27.000.000 =0 Baku - Penyimpangan Biaya Tenaga’ =Rp. 9.000.000 -Rp. 8.000.000 = Rp. 1.000.000 Kerja Langsung (favorable) - Penyimpangan Pengeluaran = Rp. 19.000.000 - Rp. 20.000.000 = Rp. 1.000.000 Biaya Overhead (unfavorable) - Penyimpangan Volume Biaya = Rp. 18.000.000 - Rp. 19.000.000 = Rp. 1.000.000 Overhead (unfavorable) - Jumlah Penyimpangan = Rp. 1.000.000 (unfavorable) 4.3 Analisa Penyimpangan Berdasarkan Penyebab Perlunya merinci penyimpangan biaya berdasarkan penyebabnya ialah agar manajemen mengetahui tindakan selanjutmya yang diperlukan. Dipinai dengan Camscanner 3 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 4.3.1 Penyimpangan Biaya Baban Baku (Material Cost Variance) Penyimmipangan biaya bahan baku terdiri dari penyimpangan harge nei ice variance) dan penyimpangan jumlah pemakaian atau disebut juga penyimpangan efisiensi. Penyimpangan harga timbul Karena harga yang dibayar untuk bahan baka berbeda (lebih besar atau lebih kecil) dari harga standar yang telah ditetapkan. Hal ini biasanya menjadi tanggung jawab dari Bagian Pembelian (Purchasing Department). Penyimpangan jumlah pemakaian (material usage atau material quantity atau material efficiency variance) adalah akibat dari pemakaian bahan baku melebihi atau kurang dari jumlah yang ditentukan menurut standar dan biasanya menjadi tanggung jawab dari manajer pabrik (plant manager). Rumusan untuk menghitung penyimpangan-penyimpangan tersebut adalah seperti di bawah ini: 1. Material Price _ Actual x { Actual | Standar \ Variance Quantity \ Price Price } Penyimpangen’ Realisesi —/ Realisasi_ Harga | 3 SNe = . ga eg Jumlah x \ Harga Standar } 2. Material Usage _ Standar, { Actual | Standard | Variance Price ~ \ Quantity Quantity Penyimpangan Harea | Realisasi Jumlah Pemakaian | Jumlah Pemakaian = "88 x | jumlah - — Seharusnya Bahan Baku Standar” | pemakaian Menurut Standar ji Ra tence Sh ART Jumlah pemakaian bahan baku seharusnya menurut standar adalah sama dengan jumlah units yang diproduksi dikali dengan jumlah standar bahan baku per setiap wnit produk. Realisasi harga bahan baku Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 719 dapat dihitung dengan membagi realisasi biaya bahan baku dengan tealisasi jumlah pemakaian bahan baku. Perhitungan yang akurat dari jumlah barang atau produk yang diproduksikan adalah sangat penting ae hal ini menjadi dasar dari semua penghitungan penyimpangan efisiensi. Contoh - 1: Hitunglah penyimpangan biaya bahan baku dari/berdasarkan data berikut ini: Persediaan awal barang dalam proses sama dengan persediaan akhir. - Jumlah standar bahan baku per unit produk ..... 0,50 kg - Jumlah produksi . cesses 100.000 equivalent unit - Realisasi jumlah pemakaian bahan baku..... . 46,000 kg = Realisasi biaya bahan baku - Harga standar bahan baku . Rp. 135,000,000 Rp. 3.000 per kg Jawaban: Penyimpangan Realisasi Realisasi i Harga Bahan = Jumlah x ( eee ) Baku Pemakaian = 46.000 x ( Ry 138 0.009 -Rp 3.000 } = Rp 135,000,000 - Rp 138.000 000 / =Rp3.000.000 (F) Catatan: — F= Favorable variance (penyimpangan/selisih menguntung- kan karena realisasi harga lebih kecil dari barga standar). Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 80 i Realisasi_ Jumlah Pemakaian Penyimpangan Makaian : Tumleh Pemakaian = an x | Jumlah - — Seharusnya Bahan Baku \Pemakaian — Menurut Standar Rp. 3.000 (46.000 - 50.000) Rp.12,000,000 (F), atau — menguntungkan Karena realisasi jumlah pemakaian lebih kecijj dari jumlah pemakaian seharusnya — menurut standar. Jumlah pemakaian seharusnya menurut standar = 50.000 kg diperoleh dengan mengalikan jumlah unit produk yang diproduksi dengan standar jumlah bahan baku per unit produk yaitu = 100.000 x 0,50 kg = 50.000 kg. 4.3.2 Penyimpangan Biaya Tenaga Kerja Langsung (Labor Cost Variance) Biaya tenaga kerja langsung dibayar sebagai upah (wage) dan satuan tenaga kerja langsung biasanya adalah jam tenaga kerja langsung (direct labor hour). , Penyimpangan biaya tenaga kerja langsung dirinci atas Penyimpangan tarif upah yang disebabkan oleh perbedaan antara tarif upah yang dibayarkan (actual wage rate) dengan tarif upah standar (standard wage rate) dan penyimpangan efisiensi yang disebabkan pemakaian jam ‘tenaga kerja langsung yang melebihi (kurang dari) jumlah dae yang seharusnya menurut standar. ‘erumusan untuk menghitun, i iaya tenaga kerja langsung (/abor cost verter) alae seen lay . Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 81 Rea ( Re _ Tarif Upab j Tani os Standar / Pemakaian Jam x Tenaga Kerja = Actual x { Actual _ Standar \ Hours «(Frage Rae” Wage Rate} / Realisasi Jumfah Jam Tenaga | Tarif Upah x | Pemakaian Jam _ Kerja Langsung | Standar Tenaga Kerja Scharusnya Atau: \ Langsung Labor Efficiency _ Standard Actual Variance Wage Rate *| Hours Realisasi tarif upah dihitung dengan membagi realisasi biaya tenaga kerja langsung (actual direct labor cost) dengan realisasi pemakaian jam tenaga kerja langsung (actual direct labor hour). Jumlah jam tenaga kerja langsung seharusnya menurut standar diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi dengan jam standar per unit produk. Contoh -2: Dari data kegiatan dan biaya berikut ini hitunglah ern biaya tenaga kerja langsung (/abor cost variance): Jam standar per unit produk P .... 0,20.jam Jumlah produk P yang diproduksikan selama periode ... 100.000 unit Realisasi pemakaian jam tenaga kerja langsung.. 22.000 jam Realisasi biaya tenaga kerja langsung (jumlah upah yang dibayarkan) . Rp. 45.000.000 Tarif upah standar per jam tenaga kerja langsung .... Rp. 2.000 Dipinal dengan Camscanner 82 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Jawaban: i Realisasi Jam, 5 cagi , Penyimpangan é Realisasi _ Tarif Upah fU = Tenaga Kerja x (pe . Tarif Upah Langsunig ‘arifUpah —Standar } =22.000 x( Rp Se -Rp 2.000) Rp. 45.000.000 - Rp. 44.000.000 000_(U), penyimpangan atau selisih Ba 1000.000 merugikan, karena realisasi tarif upah lebih besar dari tarif upah standar, wow Catatan: U = Unfavorable variance (penyimpangan/selisih merugikan) / Realisasi — Jumlah Jam Tenaga Tard | FI A = Str x| Pemakaian Jam Kerja Lagsung \ Tenaga Kerja <¢! es \ Langsung = Rp. 2.000 x (22.000 - 20.000) = Rp. 4,000,000 (U), penyimpangan atau selisih merugikan, karena realisasi pemakaian jam tenaga kerja lebih besar dari jumlah jam tenaga kerja seharusnya menurut standar. Realisasi tarif upah dihitung dengan membagi realisasi biaya tenaga kerja langsung (actual direct labor cost) dengan realisasi pemakaian jam tenaga kerja langsung (actual direct labor hour). Sumlah jam tenaga kerja scharusnya menurut standar diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi dengan jam standar per unit produk = 100,000 x 0,20 jam = 20.000 jam. Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. 83 43.3 Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik/Produksi (Factory Overhead Cost Variance) Penyimpangan biaya overhead pabrik dapat terjadi disebabkan oleh tiga kemungkinan: 1. Jumlah produksi melebihi atau kurang dari kapasitas produksi yang dipersiapkan atau dianggarkan. Penganggaran kapasitas produksi biasanya didasarkan pada aktivitas normal (normal activity). 2. Realisasi biaya overhead produksi melebihi atau kurang dari jumlah yang telah dianggarkan, 3. Jam tenaga kerja yang digunakan melebihi atau kurang dari jumlah yang diperkenankan menurut standar untuk jumlah produksi yang dihasilkan. Biaya overhead produksi pada umumnya dibebankan pada produk atau hasil produksi berdasarkan jam standar. Penyimpangan biaya overhead pabrik terjadi bila realisasi pemakaian jam tenaga kerja langsung (actual hour) berbeda dari jumlah jam seharusnya menurut standar dan dari jumlah jam yang dianggarkan untuk kapasitas produksi (catatan: kapasitas produksi dalam hal ini diukur dengan jam tenaga kerja langsung). 4.4 Penghitungan Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik/Produksi Penyimpangan biaya overhead pabrik dapat dihitung sebagai berikut: Realisasi biaya overhead pabrik Dikurangi: Pembebanan biaya overhead pabrik menurut jam standar dan tarif overhead = Penyi jaya over i Dipinal dengan Camscanner 84 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Atau: Penyimpangan —_Realisasi Biaya _ re Jam Tarif Biaya Overhead ~ Overhead Pabrik ” \"Standar * Overhead | al Penyimpangan biaya overhead pabrik selanjutnya dapat dianalisa untuk mengetahui penyebabnya dengan beberapa cara yaitu: 1. Metode dua-selisih 2. Metode tiga-selisih 3. Metode empat atau lima-selisih 4.4.1 Metode Dua-Selisih Pada metode dua-selisih penyimpangan biaya overhead pabrik dibedakan atau diperinci menjadi dua yaitu: 1. Penyimpangan Terkendali (Controllable Variance) 2. Penyimpangan Volume (Volume Variance) Ad.1 Penyimpangan Terkendali (Controllable Variance) Penyimpangan terkendali merupakan selisih antara realisasi biaya overhead pabrik dengan jumlah anggaran biaya overhead pabrik pada jam standar, dihitung sebagai berikut: Realisasi biaya overhead pabrik Dikurangi: Anggaran biaya overhead pabrik yang diperkenankan pada jam standar Dipinai dengan Camscanner Ad.2 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 85 Atau: Penyimpangan _/ Realisasi Biaya . Anggaran Biaya Overhead} Terkendali Overhead Pabrik Pabrik pada Jam Standar } Anggaran biaya overhead pabrik yang diperkenankan pada jam standar = Anggaran Biaya Overhead Tetap + Jumlah Jam Standar x Tarif Overhead Variabel Penyimpangan Volume (Volume Variance) Penyimpangan volume terjadi karena volume kegiatan.produksi tidak mencapai atau melebihi kapasitas produksi yang direncanakan. Penyimpangan volume dapat dihitung sebagai berikut: Anggaran biaya overhead pada jam standar Dikurangi: Jam standar x Tarif overhead = Penyimpangan Volume Atau: Penyi Anggaran Biaya ; Jam arf | ae ieee = Overhead pada -{ gntar ® Pe h | folume Jam standar verhead } —~_ Biaya overhead yang dibebankan pada produk (overhead applied to Product) Dipinai dengan Camscanner 86 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Contoh - 3: 4 Berdasarkan data kegiatan dan biaya berikut ini hitunglah penyimpangan terkendali (controllable variance) dan penyimpangan volume (volume variance). Realisasi jam tenaga kerja langsung (actual direct labor hours) ...... 5.000 jam Jumlah jam seharusnya menurut standar (standard hours) 5.200 jam Kapasitas normal (normal capacity) . 6.000 jam Realisasi biaya overhead ........... Rp. 29.500.000 Anggaran biaya overhead (Budgeted overhead costs): Overhead variabel Rp. 12.000.000 Overhead tetap .. Rp. 18,000,000 Total ......... Rp. 30.000.000 Jawaban: Rp 12.000.000 Tarif overhead variabel = ———————-=_ Rp. 2.000/jam 6.000 jam . Rp 18.000.000 Tarif overhead tetap = —— = Rp. 3.000/jam 6.000 jam Tarif overhead (total) = Rp. 5.000/jam Penyimpangan Terkendali (Controllable Variance) Realisasi biaya overhead , Anggaran biaya overhead ‘jam standar Rp. 29.500.000 Tetap (fixed) .. Rp. 18.000.000 Variabel = (5: Penyimpangan Terkendali (yy Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. 87 Penyimpangan Volume (Volume Variance) Anggaran biaya overhead pada jam standar... Rp. 28.400.000 Jam standar x Tarif overhead (5.200 x Rp. 5.000) ... Rp. 26.000.000 Penyimpangan volume (U) Rp. 2.400.000 Rekapitulasi: Realisasi biaya overhead .... .. Rp. 29,500,000. Biaya overhead dibebankan menurut standar (5.200 x Rp. 5.000) . Rp. 26,000,000 Penyimpangan biaya overhead Rp._3.500,000 (U) terdiri dari: Penyimpangan Terkendali = Rp. 1.100.000 (U) Penyimpangan Volume - 2,400,000 (U) Total Rp, _3.500,000 (U) 4.4.2 Metode Tiga-Selisih Metode ini menguraikan penyimpangan dari biaya overhead pabrik atas tiga penyimpangan yaitu: yimpangan pengeluaran (spending/budget variance). yimpangan efisiensi (efficiency variance). pangan kapasiias menganggur (idle capacity variance), mpangan Pengeiuaran (Spending/Budger Variance) pengeluaran merupakan selisih antara reaslisasi ‘a overhead pabrik (actual overhead cost) dengan biaya overhead yang diperkenankan menurut anggaran untuk jumlah jam yang sesungguhnya terpakai (actual hours), Penyimpangan pengeluaran dihitung sebagai berikut: Dipinai dengan Camscanner 88 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA . [Realisasi Anggaran Biaya Overhead | et ={ Biaya - pada Jumlah Jam Pengeluaran | Qyerhead + Sesungguhnya Terpakai Realisasi [ : Anggaran Biaya | : Anggaran Biaya ‘aya = Biya ~ (Gyemead Teup * OMeThead Vari Overhead‘ untuk Jam Actual Realisasi {4 i Tart | , ggaran Biaya, Jam Tati = Biaya * dTetan * X Overhead Overhead Overhead Tetap Actual Variabel | Atau: Spending actual { Budgeted Fixed , Actual , Variable Variance Overhead * | Overhead Costs * Hours * Overhead Costs t Rate " Ad.2_ Penyimpangan Effisiensi (Overhead Cost Efficiency Variance) Penyimpangan ini adalah selisih antara jumlah biaya overhead yang dibebankan berdasarkan jumlah pemakaian jam sesungguhnya dengan jumlah biaya overhead yang dibebankan berdasarkan jumlah jam standar. Penyimpangan efisiensi dapat dihitung dengan romus: pe eee umiah Jann Penyim, Tarif Realisasi Bison Overhead x | Pemakaian.- el Atau: Cast a Standar / Overhead Cost Efficiency = Overhead x (Actual _ Standard } Variance Rate { Hours Hours ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 89 Ad.3 Penyimpangan Kapasitas Menganggur (Idle Capacity Variance) Penyimpangan kapasitas menganggur terjadi karena volume kegiatan atau produksi kurang atau melebihi kapasitas produksi yang dipersiapkan atau dianggarkan. Walaupun volume kegiatan melebihi kapasitas yang direncanakan (over capacity), selisih ini tetap disebut idle capacity variance bukan over capacity variance (mungkin karena langka terjadinya). Perumusan untuk menghitung idle capacity variance (penyimpangan kapasitas menganggur) adalah sebagai berikut: Penyimpangan Tarif { Jumlah Jam pada —Reealisasi_ } Kapasitas = Overhead x| Volume Kapasitas - Pemakaian Menganggur Tetap yang Dianggarkan Jam Atau Idle \ a Budgeted _ Actual | Capacity FOH Rate x ( Hours Hours ! Variance Perbedaan antara budgeted hours, actual hours dan standard hours Misalkan perusahaan untuk suatu tahun telah mempersiapkan. sarana produksi (mempengaruhi besarnya biaya overhead tetap) untuk volume kegiatan sebesar 100.000 jam tenaga kerja langsung dan mampu menghasilkan 200.000 unit produk. Tetapi temyata untuk tahun yang bersangkutan jumlah produksi hanya 150,000 unit dan untuk ini telah terpakai 90.000 jam tenaga kerja langsung. Berdasarkan data di atas dapat diketahui: Budgeted Hours = 100.000 jam Standard Hours = 150.000 unit x 0.50 jam/unit = 75.000 jam Actual Hours = 90.000 jam Dipinal dengan Camscanner 90 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa idle capacity variano adalah merupakan kerugian sebesar jumlah biaya overhead tetap ¢ tak dapat dibebankan pada produksi karena realisasi volume kegiatan lebih kecil dari kapasitas produksi yang telah dipersiapkan dan dianggarkan. Pada umumnya penganggaran volume kapasitas produksi didasarkan pada volume kegiatan atau aktivitas normal (rata-rata produksi per tahun untuk lima tahun terakhir misalnya). Contoh - 4: Berdasarkan data kegiatan dan biaya pada contoh-3 lakukanlah analisa variance biaya overhead menggunakan metode tiga-selisih: Jawaban: rnignaam et (ae dine ae ay Anggaran Overhead \C’8™@4 "SP pada Jumlah Jam Aktual! = Rp. 29.500.000 - (Rp. 18.000.000 + 5000 x Rp. 2000) Rp. 29.500,000 - Rp. 28,000,000 = 10,01 (U) = Unfavorable (merugikan), karena realisasi melebihi anggaran. j Realisasi Jumlah Jam Penyimpangan_ Tarif Biaya Efisiensi Overhead \ Jam Rp. 5.000 x (5.000 - 5.200) .000 (F) (F) = Favorable (menguntungkan), —_karena tealisasi pemakaian jam kurang dari jumlab scharusnya menurut standar (terdapat cfisiensi_ pemakaian jam tenaga kerj@ langsung). x (Pemakaian - Seharusnya Menurut Standar | ou Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 91 Penyimpangan Tarif { JumlahJampada _—_Reealisasi_ | apasitas = Overhead x| Volume Kapasitas - Pemakaian Menganggur Tetap —_|_yang Dianggarkan Jan | = Rp. 3.000 x (6.000 - 5.000) Rp. 3,000,000. (U) (U) = Unfavorable (merugikan), karena terdapat kapasitas menganggur sebesar 1.000 jam EE 6.000 - 5.000). Rekapitulasi: Realisasi biaya overhead ..........escescesse Rp. 29.500.000 Biaya overhead dibebankan menurut standar (= 5.200 x Rp. 5.000) Rp. 26,000,000 Penyimpangan biaya overhead Rp._3.500,000 (v) Penyimpangan biaya overhead ini terdiri dari: Rp. 1.500.000 (U) Penyimpangan pengeluaran Penyimpangan efisiensi .... Rp. 1.000.000 (F) Penyimpangan kapasitas menganggur . 3 ~~ Rp.-3,500,000 (U) 4.4.3 Metode Empat atau Lima-Selisih Metode empat-selisih pada dasarnya sama dengan metode tiga-selisih, hanya saja penyimpangan efisiensi biaya overhead dipecah menjadi dua yaitu penyimpangan efisiensi biaya overhead variabel dan penyimpangan efisiensi biaya overhead tetap. Dengan demikian ada empat-selisih yaitu: 1. Penyimpangan pengeluaran/anggaran. 2. Penyimpangan efisiensi biaya overhead variabel. ) 3. Penyimpangan efisiensi biaya overhed tetap. 4, Penyimpangan kapasitas menganggur. Dipinal dengan Camscanner 92 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Penghitungan untuk penyimpangan efisiensi biaya overheag variabel dan penyimpangan efisiensi biaya overhead tetap adalah dengan memakai rumus berikut ini: Penyimpangan Tarif Realisasi ae mn | Efisiensi Biaya = Overhead X | Pemakaian - ata Overhead Variabel _Variabel | Jam Standar | Penyimpangan Tarif | Realisasi sein | Efisiensi Biaya = Overhead X| Pemakaian - Men y urut Overhead Tetap Tetap \ Jam Standar Diaplikasikan pada data kegiatan dan biaya pada contoh-3, penyimpangan-penyimpangan efisiensi tersebut di atas dapat dihitung sebagai berikut: Penyimpangan efisiensi biaya overhead variabel = Rp. 2.000 x (5.000 - 5.200) = Bp. 400,000 (F) (F) = Favorable (menguntungkan) Penyimpangan efisiensi biaya overhead tetap = Rp. 3.000 x (5.000 - 5.200) F (F) (F) = Favorable (menguntungkan) Metode lima-selisih pada dasarnya juga sama dengan metode tiga-selisih, hanya saja disamping memecah penyimpangan efisiensi biaya overhead seperti diuraikan di atas. Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 93 Penyimpangan Realisasi Biaya Anggaran Biaya Pengeluaran Biaya = Overhead ~- Overhead Variabel pada Overhead Variabel Variabel Jumlah Jam Aktual Penyimpangan Realisasi Biaya : PengeluaranBiaya = Overhead ~ a i Bisya Overhead Tetap Tetap vernedt ip Dengan demikian ada lima-selisih yaitu: Penyimpangan pengeluaran biaya overhead variabel. . Penyimpangan pengeluaran biaya overhead tetap. . Penyimpangan efisiensi biaya overhead variabel. . Penyimpangan efisiensi biaya overhead tetap. Penyimpangan kapasitas menganggur. UPWNE 4.5 Pencatatan/Akuntansi Biaya Standar dan Penyimpangan- Penyimpangan Biaya Bagaimana data biaya standar dan penyimpangan- penyimpangan biaya dicatat pada perkiraan-perkiraan biaya dan perkiraan-perkiraan penyimpangan (cost and variance accounts) dapat dilihar pada Gambar 1-4. 4.6 Dari Metode Empat-Selisih ke Metode Dua-Selisih Penyimpangan-penyimpangan biaya overhead pabrik yang dihitung pada metode empat-selisih dapat dikembalikan kepada penyimpangan-penyimpangan biaya overhead menurut metode dua-selisih yaitu: Dipinal dengan Camscanner 94 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA [ne Penyimpangan \ ‘ oan angan . ~ fisiensi Biaya | = Penyimpangan | Pengeluaran Overhead Variabel | Tetkendali ‘Penyimpangan Penyimpangan | 2 | Kapasitas + EfisiensiBiaya | = Penyimpangan | Menganggur Overhead Tetap Volume 4.7. Penyimpangan Campuran dan Penyimpangan Hasil (Mix and Yield Variances) Sering-sering campuran bahan baku digunakan dalam memproduksikan suatu barang jadi. Industri kimia, baja, plastik dan barang-barang tenunan misalnya memerlukan campuran bahan baku yang beberapa diantaranya dapat dipertukarkan satu terhadap yang lain tanpa banyak mempengaruhi mutu dari barang atau produk yang dihasilkan. Pada industri-industri dimana digunakan pelbagai macam bahan baku, sering-sering diperlukan analisa penyimpangan campuran dan penyimpangan hasil (an analysis of mix and yield variances) dalam rangka untuk mengYhasilkan produk yang lebih menguntungkan dan untuk penghematan biaya. Di samping penyimpangan campuran dan penyimpangan hasil yang dihitung untuk bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung, penyimpangan hasil (yield variance) juga dihitung untuk biaya overhead karena keterkaitan biaya ini dalam biaya produksi. Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. 95 Gambar 1-4 Bagan: Gerak Biaya dalam Akuntansi Biaya Standar a Work in Finished ei Process Goods Actal tax Standard —r oc xX Material ————> xxx Material Costs i= mx | Costs Payroll inva bias lente — xxx = \ i oi ‘les ~tabor \ i os \ \ |x — Sundard + ox \ | Hours | \ | x i \ | Overhead | \ | Rate | | | , pss | VBS EN / | Factory / \ Actual Overhesd 9. choad \ Overhead Cai [ax a ie : Costs \ \ Material Price ~ Actual \\ . Variance | xx \ Hours ‘ \\ overteaa NEA Budget \ (variance \ eT | \ | Labor Eficiency \ t Variance \ oo \ us ‘Overhead Cost Capacity Eficiency V Variance a mx Catatan: Semua variance di atas adalah unfavorable variance. Dipinal dengan Camscanner 96 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. Misalkan saja suatu perusahaan konsultan telah _memberikan tawaran untuk suatu pekerjaan 1000 jam; 300 jam berupa waktu rekanan dengan biaya Rp. 60.000 per jam dan 700 jam berupa waktu sia dengan biaya Rp. 20.000 per jam. Karena masalah-masalah penjadwalan, waktu rekanan yang terpakai 500 jam dan waktu siaff yang terpakai juga 500 jam. Sekiranya realisasi biaya masing-masing untuk rekanan dan staff adalah Rp. 60.000 dan Rp. 20.000 per jam maka tidak ada penyimpangan tarif upah (labor wage rate variance), Tetapi walaupun jumlah jam yang terpakai 1000 jam, tepat sesuai dengan jumlah jam yang ditawarkan, jumlah biaya pekerjaan temyata Rp. 8.000.000 melebihi anggaran seperti dihitung di bawah ini: Realisasi biaya = (500 jam x Rp. 60.000) + (00 jam x Rp. 20.000) = Rp. 40.000,000 Anggaran biaya = (300 jam x Rp. 60,000) + (700 jam x Rp. 20.000) = Rp. 32,000,000 Realisasi biaya Rp. 8.000.000 melebihi anggaran adalah disebabkan penggantian 200 jam waktu staff dengan 200 jam waktu tekanan. Penyimpangan campuran (mix variance) dalam hal ini adalah perbedaan tarif upah (labor cost per unit) sebesar (Rp. 60,000 - Rp. 20.000 = Rp. 40.000) dikali jumlah jam yang dipergantikan (= 200 jam): Rp. 40,000 x 200 jam = Rp. 8.000.000. 4.7.1 Penyimpangan Campuran dan Penyimpangan Hasil: Biaya Bahan Baku Kombinasi bahan baku yang digunakan dalam produksi pada umumnye didasarkan pada campuran standar yang telah ditetapkan terlebih ; dahulu. Penyimpangan (variance) dapat terjadi bila dimungkinkan penggunaan campuran bahan baka yang berbeda dari campuran standar untuk memperoleh hasil yang sama. Perbedaan antara campuran yang terlaksana (actya/ material mix) dengan campuran ihi pakan penyimpangan cam mix variance) dan dihitung sebagai berikiy: ylipangan puran ( Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 97 Campuran _ Jumlah Pemakaian —_Harga Standar | Terlaksana | Masing-masing * Masing-masing ana | Bahan Baku Bahan Baku ©) ¢ Jumlah Rata-rata Timbang Stamor "=| Pemakaian x Harga Standar \ Bahan Baku Bahan Baku (=) Penyimpangan Campuran Bahan Baku (Material Mix Variance) Spesifikasi campuran bahan baku yang ditetapkan pada campuran standar diharapkan akan menghasilkan sejumlah produk atau yield. Jika jumlah produk atau yield yang dihasilkan berbeda dari jumlah produk/yield seharusnya menurut standar, maka perbedaan ini disebut penyimpangan hasil (yield variance) dan dihitung sebagai berikut: Hasil/yield Jumlah Rata-rata Timbang yang ={ Pemakaian x Harga Standar Diharapkan \ Bahan Baku Bahan Baku Hasil/vield : Rata-rata Timbang| (-) yang Direalisasikan = | es Biaya per | (Aktual) [ae Unit Produk () Penyimpangan Hasil Bahan Baku (Material Yield Variance Contoh: Suatu perusahaan memproduksikan barang atau produk PQ yang memakai dua bahan baku dengan biaya dan jumlah standar per unit PQ sebagai berikut: Harga Standar Jumlah Bahan Baku Bahan Baku ~perkg per unit Produk P Rp. 4.000 Skg Q 8,000 Skg 10 kg Dipinal dengan Camscanner 98 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Selama bulan April data kegiatan dan biaya adalah: Jumlah produksi ............... 1.000 unit - PQ Pemakaian bahan baku. Bahan baku P .. 4.400 kg @ Rp. 5.000 Bahan baku Q. _5,800 kg @ Rp. 8.000 10.200 kg Diminta: Hitunglah: a). Material price variance. b). Material mix variance. c). Material yield variance. a). Material Price Variance Actual x (Actual | Standard; _ Price Quantity \ Price” Price Variance (kg) (Rp.) (Rp.) Material P : 4.400 x (5,000 - 4.000) = 4,400.000 Material Q : 5.800 x (8.000 - 8,000) = 0 Total (Unfavorable) .... 4,400, Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 99 b). Material Mix Variance (penyimpangan campuran bahan baku) Campuran dan biaya standar untuk 1.000 unit PQ: Harga standar Jumlah” per kg Total cost (kg) (Rp.) @p.) Bahan baku P: 5.000 4,000 Rp. 20.000.000 Bahan baku Q: -5,000_ ___8,000 ___40,000,000 Bahan baku (input) 10.000kg Rp. 6.000" Rp. 60.000.000 Produk-PQ (output) 1.000 unit Rp. 60.000" Catatan: > Jumlah unit produk x standar bahan baku per unit produk “Rp. 60.000.000 : 10.000 kg (= standar mix cost) “ Rp. 60.000.000 : 1.000 unit - PQ Realisasi campuran (Actual Material Mix): Bahan baku P 4.400 kg x Rp.4.000 = Rp. 17.600.000 Bahan bakuQ 5.800 kg x Rp. 8.000 = Rp, 46,400,000 Rp. 64.000.000 Dikurangi: Campuran standar (Standard Mix) = 10.200 kg x Rp. 6.000 = Rp, 61.200.000 Penyimpangan campuran bahan baku (Material Mix Variance) = 8 (Unfavorable) Dipinal dengan Camscanner 100 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA c). Material Yield Variance (penyimpangan hasil bahan baku) Hasil (vield) yang diharapkan sesuai campuran standar = 10.200 x Rp. 6.000 = Rp. 61.200.000" Dikurangi: Realisasi hasil (Actual yield) = 1.000 unit x Rp. 60.000 = 60.000, Penyimpangan hasil bahan baku (Material yield VANIANCE) woos eececceccsssesseeseee = Roo 200.000 (Unfavorable) ° Atau 10.200 x 0,10 x Rp. 60.000 = Rp. 61.200.000 dimana 0,10 adalah standar output/input ratio. Penyimpangan campuran dan penyimpangan hasil (material mix and material yield variance) adalah penguraian dari Ppenyimpangan efisiensi biaya bahan baku (material cost efficiency variance), Dengan perkataan lain: Penyimpangan Penyimpangan | Penyimpangan © Campuran + Hasil = Efisiensi \ (Mix Variance) (Yield Variance) | (Efficiency Variance) Penghitungan Penyimpangan efisiensi biaya bahan baku pada contoh soal di atas adalah sebagai berikut: Untuk hasil produk - PQ sebanyak 1.000 unit, diperlukan bahan baku menurut standar: Bahan baku P: 1.000 x Skg = 5.000 kg Bahan bakuQ: 1,000 x Skg = 5.000 kg Tetapi realisasi pemakaian adalah: Bahan baku P: 4.400 kg Bahan bakuQ: 5.800 kg Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 101 Dengan formula menghitung penyimpangan efisiensi biaya bahan baku dapat dihitng penyimpangan efisiensi bahan baku P dan bahan baku Q masing-masing sebagai berikut: Penyimpangan efisiensi: | Bahan baku P: Rp. 4,000 x (4.400 kg - 5.000kg) = Rp. 2.400.000 (F) Bahan baku Q: Rp. 8.000 x (5.800 kg = 5.000 kg) Rp. 6.400,000 (U) Total penyimpangan efisiensi (Unfavorable) = Bp.4,900,000 Jumlah ini sama dengan jumlah penyimpangan campuran Rp. 2.800.000 (Unfavorable) dan penyimpangan hasil Rp. 1.200.000 (Unfavorable) yang telah diutarakan, 4.7.2, Penyimpangan Hasil (Yield Variance); Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik Rasio standar keluaran-masukan (standard output-input ratio) yang dikemukakan pada contoh mengenai material-mix dan material yield variance, juga digunakan dalam menghitung penyimpangan hasil (vield variance) biaya tenaga kerja langsung dan penyimpangan hasil biaya overhead. Penyimpangan hasil (yield variance) biaya tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut: Hasil | Realisasi —-Rasio Standar_-—Biaya Tenaga | Diharapkan | Jumlah x Keluaran/- x Kerja Standar (Expected Yield) \ Masukan Masukan per Unit Dikurangi: Realisasi __ Realisasi Biaya Tenaga Kerja | Hasil = | Jumith x SSPE | (detual Yield) ' Keluaran far per Unit | (=) Penyimpangan Hasi] Biaya Tenaga Kerja Langsung (Labor Yield Variance) Dipinai dengan Camscanner 102 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 5 i} bi: ad pabrik (facto: Penyimpangan hasil biaya overhead pi "Y overhead yiey variance) dihitung sebagai berikut: d Hasil yang Realisasi Rasio Standar \ Dinarapkan = | Jumlah x Keluaran/ x 78" Overteag (Expected Yield) Masukan Masukan ‘Ost per Unit Dikurangi: Realisasi Hasil _ ( Realisasi x Tetif Overhead | (Actual Yield) | Jumlah Keluaran Cost per Unit (©) Penyimpangan Hasil Biaya Overhead (Overhead Yield Variance) Contoh: Data berikut ini menunjukkan campuran dan biaya standar bahan baku untuk menghasilkan 10.000 liter cat merah: Harga per Jumlah Biaya Liter Liter (Total Cost) Bahan baku P 4.000 Rp. 1.200 Rp. 4.800.000 Bahan baku Q 8.000 900 7.200.000 Masukan (Input) 12.000 Rp. 1.000” —_ Rp. 12,000,000 Hasil (Output) 10.000 Rp. 1.200” > Retertainbeng. = Rp. 12,000,000 _RP 2000000 12.000 liter 10.000 Data selanjutnya: Biaya untuk mengolah 12.000 liter ‘adi 10,000 liter cat merah memerlukan 50 jam yen m menial ee upah Rp. 3.000,- per jam (= "Rp. 150.000 atau Rp. 15 per liter) Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 103 Realisasi jumlah jam tenaga kerja langsung pada minggu bersangkutan adalah 40 jam dengan tarif upah yang dibayarkan Rp. 3.200 per jam. Biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung dengan tarif overhead Rp. 4.000 per jam atau Rp. 20 per liter (= Rp. 200.000 : 10.000). Biaya overhead pabrik pada volume aktivitas normal sebesar 40 jam per minggu adalah Rp. 200.000. Realisasi produksi adalah 9.500 liter dari 14.000 liter bahan baku (5.700 liter bahan baku P dan 8.300 liter bahan baku Q). Diminta: Hitunglah: a). Material mix variance. b). Material yield variance. c). Labor yield variance. d). Overhead yield variance. e (penyimpangan campuran bahan baku) Campuran terlaksana (actual material mix) Bahan baku P: 5.700 @Rp. 1.200 = Rp. 6.840.000 Bahan baku Q: 8.300 @Rp. 900 = Rp. 7,470,000 Rp. 14.310.000 (-) Campuran standar: 14.000 @ Rp. 1.000 = Rp. 14.000.000 (=) Penyimpangan campuran (Unfavorable) = Rp. 310.000 |b), Material yield variance (penyimpangan hasil bahan baku) Hasil yang diharapkan 10.000 (expected yield): 14,000 x x Rp 1200 = Rp 14,000,000 12,000 (-) Realisasi hasil (actual yield): 9.500 x Rp. 1.200 = 11.400.000 (=) Penyimpangan hasil bahan baku (Unfavorable) = Rp, 2.600.000 Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA penyimpangan hasil biaya tenaga kerja Hasil yang diharapkan 10.000 rcted yield): 14,000 x x Rp 15 =Rp 175.000 fe 12,000 (-) Realisasi hasil (actual yield): 9.500 x Rp. 15 = 142.500 (=) Penyimpangan hasil biaya tenaga kerja (Unfavorable) ~ Bp 32.500) iance (penyimpangan hasil biaya Hasil yang diharapkan 10.000 (expected yield): 14.000 x x Rp20 = Rp 233,333 12.000 (-) Realisasi hasil (actual yield): 9.500 x Rp 20 = 190.000 (=) Penyimpangan biaya overhead (Unfavorable) = Rp. 43,333) 4.8 Pembebanan Penyimpangan-Penyimpangan Biaya Penyimpangan-penyimpangan biaya (cost variances) dapat diperlakukan sebagai: ve 1, Beban (ditutup ke) perkiraan Laba Rugi, atau 2. Beban (penyesuaian tethadap) Harga Pokok Penjualan dan Persediaan (as adjusment to Cost of Goods Sold and Inventories). ; samen ini diperiukan mengingat ketentuan Standar Akuntansi z ‘ didasarkan pane oe bahwa pelaporan laba rugi perusahaan arus K Actual cost (bi: eee berdasarkan biaya standar, (biaya aktual/realisasi) tidak Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 105 ____ Bila perlakuan pertama yang dipilih maka penyimpangan biaya dianggap sebagai unsur laba atau rugi. Dengan demikian Penyimpangan-penyimpangan biaya merugikan (unfavorable variances) dikurangkan dari laba bruto (gross profit) yang dihitung berdasarkan biaya standar, sedangkan penyimpangan-penyimpangan biaya menguntungkan (favorable variances) ditambahkan pada laba bruto (gross profit) yang dihitung berdasarkan biaya standar. Secara demikian maka penyimpangan-penyimpangan biaya menunjukkan perbedaan diantara biaya aktual dan biaya standar kegiatan produksi pada periode bersangkutan (periode laporan keuangan). Contoh: PT "x" Income Statement For Year Ended December 31, 19xx Sales .... . Rp. 52,000.00 Cost of ——24,000,000 Gross Profit . Rp. 28.000.000 Less: Material Cost Variance ........ Rp. 960.000 Labor Efficiency Variance .... 600.000 Controllable Variance ........... 720.000 Volume Variance ead Total Unfavorable Variance..... eerrerte 3.4 Gross Profit (adjusted) ....... Rp. 24.520.000 Less: Operating Expenses: Selling Expenses .................. Rp. 12.000.000 General & Adm. Expenses .. 6.000.000 18,000,000 Net Profit .......... eeeseocatentsnersnslisatonteeepesesnesasees Rp._6,520,000 Dipinal dengan Camscanner 106 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Schedule - 1 PT "X" Cost of Goods Sold For Year Ended December 31, 19xx Direct Material Used . Rp. 16.000.000 Direct Labor .... 10.000.000 Factory Overhead ——20,000,000 Rp. 46.000.000 Less: Work in Process (ending) 16,000,000 Cost of Goods Manufactured ... Rp. 30.000.000 Less: Finished Goods Inventory (ending) 6.000.000 Cost of Goods Sold Rp. 24.000.000 Perlakuan kedua ialah dengan mendistribusikan penyimpangan-penyimpangan biaya (cost variances) ke persediaan (persediaan work in process dan persediaan finished goods) dan cost of goods sold. Pendistribusian atau —_— pengalokasian penyimpangan- penyimpangan biaya tersebut dapat didasarkan atas persentase unsur-unsur biaya pada masing-masing dari persediaan work in process, persediaan finished goods dan cost of goods sold, seperti pada contoh Derikut ini: Persentase unsur-unsur biaya pada persediaan dan cost of good sold Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 107 Pendistribusian/Pengalokasian Penyimpangan-penyimpangan Biaya (Cost Variances) Total vw in poe of Accounts Rp.) =o Go) )__| Sold ii ) [ Material Cost Variance | Cost Variance 48 [480.000 | Labor Efficiency Variance Controllable Variance 720.000 3.480.000 | 1.248.000 | 432,000 | 1.800.000 Pendistribusian penyimpangan-penyimpangan biaya tersebut ke Work in Process, Finished Goods dan Cost of Good Sold menghasilkan laporan laba rugi (income statement) seperti disajikan berikut ini: PT "x" Income Statement For Year Ended December 31, 19xx Sales . . Rp. 52.000,000 Cost of Goods Sold (standard adjusted to actual - see schedule) ...... 25,800,000 Gross Profit (Actual) 26.200.000 Less: Operating Expenses: Selling Expenses Rp. 12.000.000 General & Adm. See 6.000, as 18,000, oe Net Profit terete Dipinal dengan Camscanner 108 Schedule ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA PT "x" Cost of Goods Sold For Year Ended December 31, 19xx 16.00 Material Cost in Variance Labor Efficiency Variance (dalam ribuan Rp.) Standard Cost of Goods Sold Factory Overhead Controllable Variance Less: Finished Goods Inventory (ending) 17.248 32.232 24.000 1.800 25.800 _ Pada awal periode berikutnya pembukuan dari pendistribusian penyimpangan biaya ini direverse (dibalikkan) agar persediaan awal kembali pada biaya standar, Pembukuan pentransferan allokasi penyimpangan-penyimpangan biaya hanya dilakukan pada perkiraan- i! di buku besar atau buku pabrik. Perkiraan-perkiraan tambahan (subsidiary accounts and records) tidak diadjust (disesuaikan). Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 109 4.9 Soal-Soal Iustrasi Soal-1: Analisa penyimpangan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, PT Surya memakai sistem biaya standar pada akuntansi biaya dari produk yang dihasilkannya. Biaya standar didasarkan atas anggaran produksi bulanan sebanyak 100 units per hari untuk 22 hari kerja per bulan. Biaya standar per unit (standard cost per unit) untuk tenaga kerja langsung (direct labor) adalah 16 jam dengan tarif upah Rp. 1.500 per jam. Biaya standar (standard cost) untuk biaya overhead pabrik ditetapkan sebagai berikut: Fixed overhead per bulan . Rp 29.040.000 ~ Variable overhead per bulan 39,600,000 Total budgetd overhead Bp.68,640,000 Expected direct labor cost. Rp 52.800.000 ~~ ee Overhead rate per rupiah labor cost. Rp 1.30 63. byo-0 Standard overhead (overhead rate) per unit... Rp 31,20 22.000 . ; Selama bulan April pabrik hanya bekerja 20 hari. Biaya untuk 2.080 units yang diproduksikan adalah sebagai berikut: Rp49.047.200 Reskes 29,300,000 39.065.000~ Ath — pirect lator 32.860 jam @ Rp 1.520 per jam Aafrsl Fixed ovel ‘fpakai) . Aehu€ Variable overhead (terpakai) Diminta: 1. Hitung penyimpangan biaya dari standar pada bulan April untuk: a). Direct labor. b). Overhead Dipinal dengan Camscanner 110 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 2, Analisalah penyimpangan-penyimpangan biaya tersebut fn sei penyebabnya untuk: a), Direct labor b). Fixed dan variable overhead Jawab: 1. a). Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) menurut standar untuk produksi: 2.080 units pada bulan April: = 2,080 x 16 jam x Rp 1.500... = Rp 49,920,000 1 Realisasi biaya tenaga kerja (actual direct labor cost) pada bulan April ...............0... = Rp 49.947.200 Maka direct labor cost variances (total): Rp 49.947.200 - Rp 49.920.000 = Rp 27.200 (Unfavorable), Rp 39.600.000 b). Variable overhead rate = —————— = , 75%atau Rp. 0,75 52.800.000 per setiap rupiah direct labor tb Rp 29.040.000 Fixed overhead rate= = 55% atau Rp. 0,55 52.800.000 per setiap rupiah direct labor Total = 130% atau Rp 1,30 per setiap rupiah direct labor. Biaya overhead standar Variable: factory Overhead): 7 paral: Rp 49.920.000 x Rp 0,75 Rp 37.440.000 Total RP. 49-920.000 x Rp 0,55 7,456,000 ¥ Rp 64.896.000 Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAS BIAYA ut Realisasi biaya overhead (Actual Factory Overhead): Variable Rp 39.065.000 ~ Fixed. Rp29,300.000 Total .. Rp 68.365.000 het Maudid . Tat Factory Overhead Yarns: hoon Variable (Rp 39.065:000 - Rp 37.440,000).. Rp 1.625.000 Fixed (Rp 29.300.000 - Rp 27.456.000).._ Rp 1.844.000 Total (Unfavorable)..... 5 2. a). Labor cost variances: Actual labor cost .. =n Standard labor cost: 080 x 16 jam x Rp 1.500. Total ...... Rp 27.200(U) Disebabkan: 1. Labor efficiency variance: = Rp 1.500 (32.860 jam - 2.080 x 16 j 4 = Rp 1.500 (32.860 jam - 33.280 jam) - Rp 630.000 (F) 2. Labor wage rate variance: = 32.860 jam (Rp 1.520 - Rp 1.500) . Variable Overhead budget variance = Actual variable overhead di i budgeted variable overhead pada Tupiah biaya tenaga kerja sung aktual: Lor. = Rp 39,065.00 - Rp 49.947.200 x 0,75 = Rp 39,065.00 - Rp 37.460.000 = Rp 1,604,000 (U) 2. Fixed overhead budget variance = Actual fixed overhead - Budgeted fixed overhead hel Fed oi = Rp 29.300.000 - Rp som = Rp260,000(U) ~~ Teel Overlad ier Baler Dipinai dengan Camscanner 1 2 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 3. Variable overhead efficiency variance = VOH rate (Actual labor cast - Standard labor cos1) = 0,75 (Rp 49.947.200 - Rp 49.920.000) = Bp 20.400 (U) 4. Fixed overhead efficiency variances = FOH rate (Actual labor cost - Standard labor cost) = 0,55 (Rp 49.947.200 - Rp 49.920.000) = Rp 14.960 (U) 5. Idle capacity variance = FOH rate (Budgeted labor cost - Actual labor cost) ,55 (Rp 52.800.000 - Rp 49.947.200) = BL 569,040 (U) Rekapitulasi: Varieble‘overhead cost: Budget variance .. Rp 1.604.600 (U) Efficiency variance 20.400 Fixed overhead cost: Budget variance . Rp 260.000 (U) L Efficiency variance 14.960 (U) dhe i i 1.569.040 (U) Total overhead cost vai Rp 3.469.000 (U) Soal -2: Proses costing dengan biaya standar PT Ardilo memproduksikan suaty son. Biaya standar untuk satu unit Bigon adalah ee ee Bigon. Biay: 10 gr bahan-X @ Rp 1.000 , y aon 3 jam tenaga kerja langs Rp 10. Bing overhead pa eae 9,000 Tetap (fixed): Rp 2.000 per jam = Variabel: Rp 1.000 pe am tentoe a eee 6.000 Total biaya senda peru.) ABE HD anes ED Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 113 Bahan baku X dipakai pada awal proses produksi. Biaya overhead dianggarkan berdasarkan jumlah jam tenaga kerja langsung. Persediaan work in process pada 1 Maret berjumlah 900 units Bigon, % rampung dari segi biaya tenaga kerja (labor) dan overhead. Pembelian/pemakaian bahan X selama bulan Maret berjumlah 92.000 gr dengan harga Rp 1.050 per gr. Selama bulan Maret telah terpakai 26.000 jam tenaga kerja langsung dengan tarif upah Rp 3.100 per jam. Kapasitas pabrik untuk bulan Maret 30.000 jam tenaga kerja langsung. Realisasi biaya overhead tetap (actual fixed overhead cost) pada bulan Maret berjumlah Rp 63.000.000 sedangkan realisasi biaya overhead variabel pada bulahn yang sama berjumlah Rp 26.000.000. Selama bulan Maret produk Bigon yang rampung berjumlah 8.900 units, dan persediaan work in process pada 31 Maret berjumlah 1.000 units Bigon, 80 rampung dari segi biaya tenaga kerja dan overhead. Diminta: Hitunglah penyimpangan-penyimpangan biaya bahan baku, upah (tenaga kerja langsung) dan overhead dan nyatakan apakah penyimpangan-penyimpangan biaya itu favorable atau unfavorable. Jawab: Jumlah ekivalen unit biaya yang dikerjakan selama bulan Maret: Biaya bahan X: Rampung «.......-0ee .. 8.900 unit (+) Persediaan akhir, 1.000 unit Bigon 000 unit 9.900 unit 900 unit 9.000 unit (-) Persediaan awal, 900 unit Bigon Jumlah bahan X yang dikerjakan .... Dipinai dengan Camscanner 114 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Biaya tenaga kerja (direct labor) dan overhead: Rampung - 8.900 unit (+) Persediaan akhir a 1 000 1 unit (80% rampung) ... veseeeee equival, . unit 9.700 equivalent unit (-) Persediaan awal, Bigon 900 unit (% rampung, . Jumlah biaya tenaga kerja langsung fan overhead yang dikerjakan selama bulan Maret 600 eguival. it 2.100 equivalent unit Biaya standar bulan Maret: Bahan X = 9,000 equivalent unit = 9,000 x 10 grx Rp 1,000........ Rp 90.000,000 Biaya tenaga kerja (direct labor): = 9.100 equivalent unit = 9,100 x 3 jam x Rp 3.000 ....... 81.900.000 Biaya overhead: Tetap (fixed) = 9.100 equivalent unit = 9.100 x 3 jam x Rp 2.000 54.600.000 Variabel = 9.100 x 3 jam x Rp 1.000 27,300,000 Total biaya produksi menurut standar, untuk bulan Maret ...... Rp 253.800.000 Realisasi biaya produksi selama bulan Maret: Bahan a X = 92.000 gr @ Rp 1.050 Rp 96.600.000 Biaya tenaga kerja (direct labor): = 26.000 jam @ Rp 3.100......... 80.600.000 Biaya overhead: Tetap (fixed) =Rp 63,000,000 Variabel = Rp 26,000,000 Jumlah realisasi biaya Produksi (actual production cost untuk bulan Maret... Rp 266.200.000 89,000,000 Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 115 ree biaya produksi (production cost variance) selama bulan = Rp 266.200.000 - Rp 253.800,000 = Rp 12.400.000 (Penyimpangan —_rugi (unfavorable) Fewyimpangan biaya produksi sebesar = Rp 12.400.000 disebabkan oleh: Penyimpangan biaya bahan baku X (material cost variance): ‘ Realisasi 5 a). Penyimpangan i » Harga pangs = Suanlah al Ae é cas | Pemakaian = 92.000 x (Rp 1.050 - Rp 1.000) = Rp 4.600.000 (unfavorable) b). Penyimpangan Pemakaian = (Efisiensi) Harga x{ Realisasi _ Jumlah \ Standar ‘Jumlah Pemakaian Standar = Rp 1.000 x (92.000 - 90.000) = Rp2.000.000 (unfavorable) Penyimpangan biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost variance): Realisasi i ; a).Penyimpangan _ 4 (Tarif Upah _ Tarif Upah\ Tarif Upah oz X | “aktual ” Standar = 26,000 x (Rp 3.100 - Rp 3.000) = Rp 2.600.000 (unfavorable) b).Penyimpangan _ Tarif Upah, ; Realisasi _ Jumlah Efisiensi Standar | Pemakaian Jam” Jam Standar | = Rp 3.000 x (26.000 - 27.300) = Rp 3.900.000 (favorable) (Catatan: 27.300 = 9.100 unit labor x 3 jam) Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 116 Penyimpangan biaya overhead pabrik (overhead cost variance). a). Penyimpangan ; Realisasi Anggaran Biaya ; Anggaran atau ={ Biaya _ Overhead Variabel | Pengeluaran Biaya Overhead pada Jumlah Jam | Overhead Variabel * Variabel Aktual = Rp 26,000.000 - (26.000 x Rp 1.000) = Rp 26.000.000 - Rp 26.000.000 =Rp 0 b). Penyimpangan ; Realisasi Anggaran Anggaran atau _{ Biaya Biaya | Pengeluaran Biaya | Overhead Overhead | Overhead Tetap Tetap Tetap = Rp 63.000.000 - (30.000 x Rp 2.000) = Rp 63.000.000 - Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000 (unfavorable) ©), Penyimpangan Tarif | Realisasi. Jumlah | pis ce = Overhead x |Pemakaian - Jam Variabel Variabel 9, Jam Standar | = Rp 1.000 x (26.000 - 27.300) = Rp 1.300.000 (favorable) d). Penyimpangan ca Tarif | Realisasi Jumlah | GfsiensiBiaya = Qyerhead x |Pemakaian ~ Jam Tetap Tetap | Jam Standar = Rp 2.000 x (26.000 - 27.300) roi = Rp 2.600.000 (favorable) ¢). Penyimpangan . 7 i Kaspasitas __, Tarif { Jumlah — Realisasi Menganggur (Idle ~ Overhead X | Jam ~ Pemakaian Capacity Variance) Ga \ Kapasitas Jam | IXe =Rp 2.000 x (30.000 - 26.000) = Rp 8.000.000 (unfavorable) Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Rekapitulasi: Material price variance Rp 4.600.000 Material efficiency variance 2.000.000 Labor wage rate variance 2.600.000 Labor efficiency variance 3.900.000 Variable overhead budget/spending variance 0 Fixed overhead budget variance 3.000.000 Variable overhead efficiency variance 1.300.000 Fixed overhead efficiency variance 2.600.000 Idle capacity variance —— 8,000,000 Total Rp.12,400.000 Catatan: U = Unfavorable (penyimpangan merugikan) F = Favorable (penyimpangan menguntungkan) Soal-3: Analisa penyimpangan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja biaya overhead dengan metode dua variance. 117 dan PT Triono memakai sistem biaya standar. Berikut ini adalah data biaya standar dan realisasi biaya untuk satu periode. Standar Harga Direct materials, 7,5 kg @ Rp 300 per kg Rp 2.250 Direct labor, 2 jam @ Rp 2.400 per jam Rp 4.800 Factory overhead, 2 jam @ Rp 1.400 per jam Rp 2.800 Biaya standar per unit ....... i Rp 9.850 Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 118 Realisasi i is: Pembelian . . 90.000 ke @ Rp 250 Direct materials ae aiat 63,600 fg P 250 per kp t labor : Realisasi ; Direct pemakaian jam .... 22.500 jam Jam seharusnya ; menurut standar ... 20.000 jam Rata-rata tarif upah ... Rp 2.500 per jam Factory overhead: Fixed (tetap) .. Rp 6.200.000 Variabel Rp 17.500.000 Jumlah produksi 10.000 units, tidak terdapat persediaan work in process. Kapasitas normal pabrik = 8.000 units dengan fixed overhead cost berjumlah Rp 6.400.000 dan variable overhead cost berjumlah Rp 16.000.000. Diminta: Analisa penyimpangan biaya: a). Direct material b). Direct labor ¢). Factory overhead dengan metode dua variance (two-variance method) Jawab: a). Direct material 1. Price Variance = Actual Qty (Actual Price - Standard Price) 90.000 x (Rp 250 - Rp 300) = Rp.4,500,000 (Favorable) 2. Efficiency Variance = Standard Price x (Actual Qty - Standard Qty) = Rp 300 x (63.600 kg - 60.000 kg) otatan: ~ Rp.L.080,000 (Unfavorable) ‘tandard Quantity = Si Quantity me units x 7,5 kg per unit Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. 119 bd). ae labor . Wage Rate Variance = Actual Hours x (Actual Wage Rate - Standard Wage Rate) 2.500 x (Rp 2.500 - Rp 2.400) = Rp2.250,000 (Unfavorable) 2. Efficiency Variance = Standard Wage Rate x (Actual Hours - Standard Hours) Rp 2.400 x (22.500 - 20.000 = Rp 6,000,000 (Unfavorable) ¢). Factory overhead 1. Controllable Variance: Actual Factory Overhead: Fixed Rp 6.200.000 v Variable Rp 17,500,000 -Rp 23.700.000 Budgeted at Standard: Fixed Rp 6.400.000 Variable (20.000 x Rp 1.000) Rp 20,000,000 Rp 26.400,000 Controllable Variance (Favorable) ....... Rp_2.700,000 Catatan: Tarif overhead (overhead rate) dihitung sebagai berikut: Rp 6.400.000 Fixed overhead rate. : ————— =Rp 400 16.000” Rp 16.000.000 Variable overhead rate : = Rp 1.000 16.000” Total overhead rate ... ° Jumlah jam pada kapasitas normal = 8.000 units, 2 jam per unit = 16,000 jam Dipinal dengan Camscanner 120 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 2. Volume Variance: Budgeted overhead costs at standard hours ..... Rp 26.400,000 Standard Hours x Overhead Rate (20.000 x Rp 1.400) 8.000, Volume Variance .... Rp 1.600.000 (Favorable) Soal-4: Mix and yield variance. Berdasarkan data kegiatan dan biaya di bawah ini hitunglah: a). Material Mix Variance b). Material Yield Variance ¢). Wage Rate Variance 4). Labor Yield Variance e). Overhead Yield Variance Data kegiatan dan biaya: Biaya dan campuran (mix) standar bahan baku untuk menghasilkan 500 unit produk-A: Standard Standard Quantity Price Cost Raw material-P 2909 ee R Fi P 100 per 20.000 Rew material-Q ne perer = Rp 2 Output Sort © -P200perer Rp 120,000 Rp 240 per gr Rp.120,000 Selanjutnya untuk m, lah oa: A diperlukan 40 inm tnage oie pehan beku menjadi 500 gr produk- per jam (= Rp 240.000) atay a pr dengan tarif upah Rp 6000 terpakai pada bulan yang berant ee Fee 2400007500), Jam upah Rp 6.100 per jam Rp 274.509), Jam dengan tari! Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 121 Biaya overhead pabrik dibebankan pada produk berdasarkan jam tenaga kerja langsung dengan tarif overhead sebesar Rp 3.000 per jam atau Rp 240 per gt (= Rp 120.000/500). Biaya overhead pabrik pada volume kegiatan normal sebesar 40 jam per bulan = Rp 120.000. Realisasi produksi pada bulan tersebut 510 gr. Jumlah input terpakai 610 gr terdiri dari 190 gr material-P dan 420 gr material-Q. Jawab: a). Material Mix Variance Actual quantities at standard costs Material-P : 190 gr @ Rp 100 per gr =Rp 19.000 Material-Q : 420 gr @ Rp 250 per gr = Rp 105.000 Rp 124.000 Actual input quantities at standard costs (610 gr x Rp 200)... Material Mix Variance (Unfavorable b). Material Yield Variance Expected yield (= 610 x Rp 200) Actual yield (= 510 x Rp 240)... Material Yield Variance (Favorable) c). Wage Rate Variance - = Actual Hours x (Actual Wage Rate - Standard Wage Rate) = 45 x (Rp 6.100 - Rp 6.000) = Rp. 4,500 (Unfavorable) d). Labor Yield Variance 40 Expected Yield (=610 gr x —— xRp6.000)........... Rp 244.000 600 Actual Yield (= 510 gr x Rp 480) . Labor Yield Variance (Favorable) Dipinal dengan Camscanner 122 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA. e). Overhead Yield Variance Expected Yield, 7 500 (-610gr x —~ xRp 240) 600 Actual Yield (= 510 gr x Rp 240)... Overhead Yield Variance (Favorable) Soal-5: Pembebanan penyimpangan-penyimpangan biaya (disposition of cost variance. Berikut ini adalah laporan Laba-Rugi (income Statement) PT Yani untuk tahun 19xx: soe . Rp 95.000.000 Cost of goods sold (Standard cost) —— 38,000,000 Gross profit . Rp 57.000.000 Less: Unfavorable varianci Material price variance ...... Rp 2.800.000 Labor efficiency variance. 1.600.000 Volume variance . 2.800.000 Controllable varianci 2,000,000 Gross profit (adjusted) Less: Selling and adm. expenses Net profit es Data berikut menunjukkan Persentase uns i ur-unsur biaya dalam cost of goods sold, persediaan fini d A a process. Jinished goods dan dalam persediaan work i Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 123 Diminta: a). Alokasikan (distribusikan) pernyimpangan-pernyimpangan biaya (cost variances) yang terdapat pada laporan Laba-Rugi PT Yani pada: 1. Cost of Goods Sold 2. Finished Goods Inventory 3. Work in Process Inventory b). Tunjukkan pengaruh pengalokasian tersebut pada laporan Laba-Rugi PT Yani. Dipinal dengan Camscanner 124 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Jawab: a). Alokasi penyimpangan biaya: ae en ae Work in ‘Variances acrot| Material price variance ae [vanes [140 | Controllable variance [|___1.000 | b). Laporan Laba-Rugi PT Yani setelah alokasi cost variance (penyimpangan biaya). Sales ....... Rp 95.000.000 Cost of goods sold (adjusted to actual: Rp 38.000.000 + Rp 4.800.000) 42,800,000 Gross profit ... Rp 52.200.000 Less: Selling and adm. expenses . 23,000,000 Net profit ... Rp 29,200,000 Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA, 125 Istilah-istilah penting: Cost Variance Variance Analysis Variance Matrix Flexible Budget Flexible Budget Equation Favorable Unfavorable Mix Variance Yield Variance Budget/Spending Variance Controllable Variance Penyimpangan realisasi biaya atau biaya aktual dari biaya standar atau anggaran. Analisis penyimpangan biaya. Matriks penyimpangan biaya. Anggaran fleksibel; anggaran yang dapat disesuaikan untuk volume kegiatan aktual. Persamaan/rumusan anggaran fleksibel, dipakai untuk menghitung allokasi anggaran pada pelbagai kemungkinan volume kegiatan. Menguntungkan. Merugikan. Penyimpangan campuran. Penyimpangan hasil. Penyimpangan anggaran/pengelua- ran. Penyimpangan terkendali. Dipinal dengan Camscanner 126 1-4. 2-4. 3-4, 4e4. 5-4. 6-4, 7-4, 8-4. 9-4, ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Pertanyaan-pertanyaan Apa perbedaan antara biaya standar dengan biaya anggaran? Apakah penyimpangan-penyimpangan dari biaya standar seharusnya dimasukkan sebagai biaya produk? Jelaskan! Berikan definisi biaya standar dan jelaskan relevansinya pada pelaporan internal dan external. Bagaimana biaya standar diperlakukan untuk tujuan pelaporan keuangan external (external financial reporting). Sebutkan dua pertanyaan yang biass dikemukakan pada analisa penyimpangan biaya (cost variance analysis). Sebutkan dua penyimpangan (variance) yang dihitung untuk biaya bahan baku dan juga untuk biaya tenaga kerja langsung (direct labor). Penelitian atas data biaya PT Rusdi mengungkapkan bahwa penyimpangan harga bahan baku menguntungkan (favorable) tetapi penyimpangan jumlah pemakaian bahan baku merugikan (unfavorable) dalam jumlah yang relatif besar. Jelaskan kira-kira indikasi apa yang ditunjukkan oleh masalah in. Mengapa penyimpangan kapasitas mengganggur (idle capacity variance) dikatakan tak terkendalikan? Peayimpangan apa dari biaya overhead produksi yang bersamaan dengan penyimpangan harga dan penyimpangan jumlah (cfisiensi) yang dihitung untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung? Dipinal dengan Camscanner 10-4. 114. 12-4. 14-4. 1-4. ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 127 Metode dua selisih dalam analisa penyimpangan biaya overhead produksi mungkin lebih disukai dari metode tiga selisih, Mengapa? Mengapa sebahagian dari penyimpangan efisiensi biaya overhead dianggap merupakan bahagian dari penyimpangan kapasitas menganggur? Jelaskan penempatan dari saldo pada perkiraan-perkiraan penyimpangan (balances in variance accounts) waktu penutupan buku di akhir tahun. . Apakah semua penyimpangan biaya harus diselidiki/dianalisa? Ataukah hanya penyimpangan biaya yang merugikan saja yang perlu diteliti/dianalisa? Apakah yang diungkapkan oleh penyimpangan campuran biaya bahan baku (material mix variance) yang tidak diungkapkan pada penyimpangan pemakaian (efisiensi) bahan baku yang konvensional? . Bagaimana manajemen menentukan apakah suatu penyimpangan biaya cukup penting (significant) dan harus dianalisa? Soal-so: Suatu perusahaan memproduksikan produk P dengan menggunakan bahan baku A dan B. Sistem biaya standar digunakan untuk menentukan biaya produksi. Biaya standar untuk satu wnit produk P adalah sebagai berikut: Dipinal dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 128 jaya bahan baku: imjahan baka A (125 ke @ Rp 320). Rp 480 Bahan baku B (5 ons @ Rp 1.240) 6.200 Biaya tenaga kerja langsung (14 jam @ Rp 4. 1.150 Biaya overhead: Variabel ... Tetap (fixed) .... Selama bulan Oktober, jumlah produksi terlaksana (aktual) 40.000 unit P. Data biaya produksi aktual untuk bulan tersebut adalah sebagai berikut: Pembelian-pembelian bahan baku A 66,000 kg @ Rp 350 dan 180.000 ons bahan baku B @ Rp 1.200 Pemakaiani bahan baku: 62.400 kg bahan A dan 208,000 ons bahan B Biaya tenaga kerja langsung (direct labor): 9.800 jam @ Rp 4.750 Biya overhead variabel: Rp 21.600.000 Bizya overhead tetap (fixed): Rp 27.000.000 Tidak terdapat persediaan awal maupun persediaan akhir dari barang dalam proses pada bulan tersebut. Penjualan bulan Oktober berjumlah 36.500 unit P. Diminta: a). Hitung biaya standar bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead produksi untuk bulan Oktober. b). Biaya standar produk P yang telah rampung diproduksi. ¢). Harga pokok penjualan standar (standard cost of goods sold). d). Penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku. Nyatakan Favorable atau unfavorable. e). Penyimpangan tarif upah dan ef fisiensi tenaga kerja langsung. Nyataken favorable atay unfan nce vorable, Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 129 2, Yang berikut ini adalah anggaran fleksibel bisya overhead PT Mandiri untuk satu bulan: ‘% kapasitas penuh... 70% 80% 90% 100% 28.000 32.000 36.000 40.000 Rp70 J Rp80 J Rp90 J Rp100J Rp 34,43 Rp37,6J Rp 40,85 Rp 44J Rp60 J Rp60 J Rp60 J Rp 603 Manajemen beranggapan bahwa batasan volume aktivitas/ kegiatan yang ditabulasi pada anggaran tersebut di atas merupakan volume-volume kegiatan yang secara rasional diharapkan dapat terjadi. Volume normal kegiatan/aktivitas normal 90% kapasitas. Baik biaya overhead variabel maupun biaya overhead tetap, termasuk unsur variabel dan unsur tetap dari biaya semivariabel, dibebankan kepada produk berdasarkan tarif standar per jam mesin. Data realisasi selama bulan September adalah sebagai berikut: Jam mesin aktual .. 33.500 jam Jam mesin standar 32.000 jam Biaya overhead variabel Rp 81 juta Biaya overhead semivariabel Rp 40 juta Biaya overhead tetap .... Rp 60 juta Diminta: a). Pisahkan biaya semivariabel dalam anggaran atas unsur (Komponen) variabel dan unsur tetapnya. Kemudian hitung tarif overhead variabel dan tetap per jam mesin. b). Hitung penyimpangan-penyimpangan biaya overhead selama bulan September menurut metode tiga selisih. Nyatakan Javorable atau unfavorable, c). Jelaskan secara ringkas arti penting dari masing-masing penyimpangan biaya overhead di atas. Dipinal dengan Camscanner /130 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA ( 4, PT Aliandu memproduksi produk B dengan memakei dua b a al yaitu bahan R dan bahan S. Harga dan jumlah a adalah sebagai berikut: R Ss ——— Harga per kg ..... .- Rp 2.000 Rp 3.000 Per unit produk B memerlukan. 10 kg Skg Selama bulan Oktober jumlah produksi = 7.000 units B, dengan harga dan jumlah aktual pemakaian bahan baku sebagai berikut: R Ss Harga per kg Rp 1.900 Rp 2.800 Jumlah kg bahan digunakan 72,000 38.000 Diminta: Re a). Hitung penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku. we Nyatakan favorable atau unfavorable. >~ »). Hitung penyimpangan campuran dan penyimpangan hasil 2D bahan baku (material mix and yield variance). Nyatakan Savorable atau unfavorable. 4-4. PT Krakatau menggunakan sistem biaya standar. Informasi Fo biaya overhead produksi perusahaan ini adalah sebagai it: Jumleh penyimpangan biaya overhead (unfavorable)... Rp 9.500.000 Anggaran biaya overhead tetap 50,000,000 Tarif standar binya overhead variabel per jam Realises ae langsung sa 6.500 Pemakaian jam tenaga kerja langs (aml direct labor hours worked)... 21,000 jam Dipinai dengan Camscanner 3-4. ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 131 Diminta: a). Hitung penyimpangan pengeluaran biaya overhead (manufacturing overhead spending variance). Nyatakan favorable atau unfavorable. . penyimpangan efisiensi biaya overhead. Nyatakan favorable atau unfavorable. c). Hitung penyimpangan volume biaya overhead. Nyatakan favorable atau unfavorable. d). Hitung jumlah biaya overhead dibebankan pada produk. e). Hitung tarif standar biaya overhead tetap per jam ‘\tenaga kerja langsung. Data berikut ini merupakan produk standar dan spesifikasi biaya untuk 10.000 liter cat merah. Jumlah —-Harga (iter) per liter Biaya Bahan baku A 4.000 Rp 1.200 Rp 4.800.000 Bahan baku B 8.000 9 7.200 ——200 Ns Masukan (input)..... 12.000 Rp 1.000" Rp 12.000.000 Keluaran (owmpwt).... 10,000 Rp 1.200" * Rata-rata timbang, Rasio keluaran/masukan standar untuk bahan baku 10.000 = = 5/6 atau 0,833. 12.000 Data lainnya: Pengolahan (konversi) 12.000 liter bahan baku menjadi 10.000 liter cat merah memerlukan 50 jam tenaga kerja langsung dengan tarif upah Rp 3.000 per jam (= Rp 150.000) atau Rp 15 per liter. Jam tenaga kerja langsung terpakai (aktual) selama bulan yang bersangkutan adalah 40 jam dengan tarif upah Rp 3.200 per jam atau Rp 128.000. Dipinai dengan Camscanner 132 ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA Biaya overhead dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung dengan tarif Rp 4.000 per jam atau Rp 20 per liter (Rp 200.000 dibagi 10.000). Biaya overhead pada volume aktivitas normal 40 jam = Rp 200.000. : Jumlah produksi aktual (terlaksana) = 9.500 liter dari 14.000 liter bahan baku (5.700 liter bahan baku A dan 8.300 liter bahan baku B). Diminta: a). Hitung penyimpangan campuran bahan baku (material mix variance). Nyatakan favorable atau unfavorable. b). Hitung material yield variance (penyimpangan hasil bahan baku. Nyatakan favorable atau unfavorable. c). Hitung Jabor yield variance (penyimpangan hasil biaya tenaga kerja langsung. Nyatakan favorable atau unfavorable. 4). Hitung overhead yield variance (penyimpangan hasil biaya overhead. Nyatakan favorable atau unfavorable. PT Sudono sebuah usaha manufaktur memakai sistem biaya standar. Berikut ini data biaya untuk bulan Agustus: Biaya overhead terlaksana (aktual). Rp 110.000.000 Anggaran biaya overhead tetap . Rp 48,000.00 Tarif standar biaya overhead per jam tenaga kerja langsung ww. Rp 20.000 Tarif standar biaya overhead tetap per jam tenaga kerja langsung ....... od Jam standar diperkenankan untuk jumlah produksi aktual ..... . 5.400 jam Jam tenaga kerja langsung terpakai (aktual).. 5.200 jam Dipinai dengan Camscanner ANALISA PENYIMPANGAN BIAYA 133 Diminta: a). Hitung penyimpangan pengeluaran biaya overhead (overhead spending variance). Favorable atau unfavorable? b). Hitung penyimpangan efisiensi biaya overhead. Favorable atau unfavorable? c). Hitung penyimpangan volume biaya overhead. Favorable atau unfavorable? Dipinal dengan Camscanner

Anda mungkin juga menyukai