Pengenalan E-Learning
Saat ini di Indonesia dalam dunia pendidikan dan juga pelatihan tenaga kerja dan
karyawan sudah semakin mengikuti perkembangan yang ada. Perlahan Negara kita
tercinta sudah dalam perjalanan menuju perubahan yang lebih baik dibandingkan
dengan jaman dahulu dimana semuanya masih dilakukan secara manual sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk menyelesaikan satu hal saja.
Tentu saja untuk bersaing dengan banyak Negara yang sudah lebih dulu maju dan
berkembang maka jika kita terus menggunakan pola dan cara lama maka kita jelas
akan ketinggalan jauh di belakang.
Tidak bisa dipungkiri jika kita terus merasa diuntungkan dengan kemajuan teknologi
dan juga perkembangan di era digital seperti sekarang ini yang sangat pesat.
Setiap menit selalu saja ada hal baru dibidang ini yang pasti bermanfaat bagi banyak
orang. Khususnya dalam dunia pendidikan dan pelatihan akan menjadi lebih mudah
dan juga tentu saja semakin membuat persaingan akan lebih ketat.
Siapa yang bisa maju dan berkembang dengan cepat maka dialah yang akan
menjadi pemenang. Namun, bukan berarti kita menjadi tidak bisa belajar. Contohnya
saja dalam penggunaan E-learningyang beberapa tahun belakangan ini sudah mulai
banyak digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan.
E-learning sendiri adalah hasil nyata untuk sebuah kemajuan pada bidang teknologi
yang sangat bermanfaat salah satunya untuk mendukung proses pelatihan tenaga
kerja atau karyawan sebuah perusahaan.
Padahal karyawan pada satu perusahaan jumlahnya bisa sampai ribuan orang.
Berapa jadi total biayanya?
Sedangkan jika menggunakan E-learning maka yang dibutuhkan hanya server atau
pusat saja kemudian semua karyawan bisa mendapatkan materi pada email pribadi
pada saat bersamaan dari berbagai tempat yang berbeda tanpa ada tambahan
biaya apapun. Perbedaan ini pasti akan terlihat sangat mencolok sekali bukan?
Sebagai salah satu ujian atau syarat kelulusan maka setiap karyawan dalam setiap
jabatan diwajibkan untuk menjawab atau menyelesaikan setiap quiz, soal, test atau
ujian yang diberikan juga melalui materi yang ada. Sistem E-learning sudah memiliki
desain yang lengkap sampai dengan scoring atau penilaian jawaban karyawan yang
saat itu juga bisa langsung mengetahui hasilnya. Dari segi waktu pun lebih efisien
dan singkat bukan?
Yang Anda butuhkan hanyalah gadget atau computer Anda dan juga koneksi
internet yang baik maka semua pasti akan bisa lebih mudah. Bahkan training
dengan menggunakan video conference pun bisa dilakukan semua cabang
perusahaan dalam satu waktu yang bersamaan. Bisa coba Anda hitung berapa
besar penghematan biaya yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan system E-
learning ini. Pelatihan tetap berjalan baik namun tanpa perlu mengeluarkan biaya
yang besar.
Dari sekian banyak kemudahan dan kelebihan dalam fasilitas E-learning namun
masih ada rasa malas bagi para karyawan yang mungkin menganggap ini terlalu
santai, tidak ada tekanan sehingga jarang atau bahkan tidak pernah membuka
materi yang dikirimkan ke emailnya.
Untuk mengatasi hal ini maka perusahaan perlu memberi pancingan kepada
karyawan sehingga mereka tetap semangat untuk belajar sekalipun memang dibuat
dalam model yang lebih santai dan flexibel. Mungkin perusahaan bisa memberikan
reward berupa insentif tambahan bagi mereka yang rajin menjawab quiz dan
semacamnya.
Untuk merubah atau beralih dari masa training konvensional menuju training dengan
E-learningdalam era digital ini memang pasti butuh waktu yang tidak sebentar
namun perusahaan dan karyawan di dalamnya pasti bisa bekerja dan bersaing
dengan cepat dan tepat dalam mengikuti perkembangan yang ada dalam dunia
kerjanya sehingga memang waktu yang ada bisa lebih dimaksimalkan.
Dalam internet terdapat banyak variasi program atau layanan internet yang sangat
membantu masyarakat dalam hal sarana informasi maupun edukasi. Internet identik
dengan media sosial yang terdapat banyak variasi program di dalamnya salah
satunya yaitu konten.
Masyarakat dapat meluangkan ide atau pemikiran dan juga mengekspresikan diri
melalui konten. Dengan adanya konten dapat memberi banyak manfaat bagi
masyarakat dalam hal pendidikan, bisnis, ataupun perusahaan. Misalnya
pemanfaatan konten pada perusahaan. Saat ini perusahaan -- perusahaan sudah
mulai memanfaatkan inovasi teknologi komunikasi dan informasi yaitu konten. Salah
satu inovasinya adalah konten e-learning.
Selain itu e-learning juga sangat berguna bagi suatu perusahaan, hal tersebut
diketahui melalui sebuah survei oleh majalah Forbes di Amerika dan Eropa yang
telah mulai menghimplementasikan sistem manajemen pelatihan berbasis e-learning
yang terdapat banyak manfaat untuk perusahaan yaitu menghemat waktu dan biaya.
Perusahaan saat ini menggunakan e-learning sebagai media training bagi karyawan-
karyawannya.
1. Meaningful content
Untuk melakukan penerapan e-learning dalam perusahaan hal yang paling utama
harus diperhatikan adalah mengenai isi konten e-learning yang akan di bagikan. Isi
dari e-learning yang akan di bagikan harus bermanfaat bagi perusahaan ataupun
karyawan perusahaan misalnya mengandung makna tertentu yang berguna untuk
proses pembekalan bagi karyawan perusahaan.
Hal kedua yang harus diperhatikan dalam penerapan e-learning dalam perusahaan
adalah mengenai keefektifan dari isi e-learning tersebut, isi konten e-learning harus
efektif sehingga para karyawan perusahaan yang mengakses dapat mudah
menerima pembelajaran dengan baik dan juga sesuai dengan tujuan perusahaan.
Hal ketiga yang harus diperhatikan yaitu mengenai ketepatan isi dari e-learning yang
akan disampaikan. Yang dimaksud ketepatan disini adalah e-learning harus
disajikan dengan tepat, sehingga pembelajaran dapat bekerja dengan optimal, selain
itu karyawan perusahaan juga alan mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan karyawan juga mendapatkan pengalaman pembelajaran melalui
ketepatan isi e-learning yang disampaikan.
Melalui LSM dapat terlihat berupa laporan bagi siapa saja yang telah mengakses e-
learning dan juga akan memberikan peringatan bagi orang yang belum membuka e-
learning tersebut. dalam proses pembuatan e-learning dalam perusahaan terdapat
beberapa pihak yang terlibat dalam proses pelatihan atau penggunaan e-learning
diantanya yaitu user, subject matter expert, tim developer.
Biasanya subject matter expert dijalankan oleh pihak perusahaan yang mengetahui
segala hal dari sebuah pembelajaran yang akan disampaikana dalam e-learning
tersebut, subject matter expert biasa disebut sebagai pemateri utama dalam e-
learning. Sedangkan tim developer merupakan pihak yang menyusun materi menjadi
sebuah skenario pembelajaran, tim developer juga bertanggung jawab mengubah
sebuah materi pembelajaran tertulis menjadi lebih menarik dan lebih hidup dengan
cara menambahkan grafik, audio visual, ataupun animasi dalam isi e-learning.
1. Fleksibel
2. Mandiri
E-learning dapat menjangkau siapa saja dan seberapa jauh jaraknya dengan begitu
akan sangat menguntungkan perusahaan dalam proses training karyawan.
Dari hal tersebut telah banyak perusahaan yang mencoba membandingkan antara
pembelajaran melalui metode konvensional dengan penerapan e-learning. J.D
fletcher Study juga menyebutkan bahwa pembelajaran melalui metode e-learning
secara besar dapat lebih meningkatkan pemahaman dan penerapan materi yang
disampaikan dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Selain itu terdapat juga perusahaan perbankan yang telah menerapkan e-learning
yaitu Bank Mandiri. Perusahaan Bank Mandiri telah menerapkan proses
pembelajaran melalui e-learning yang dimana pembelajaran dapat dilakukan pada
jarak jauh dan juga dapat diakses seluruh karyawan Bank Mandiri diseluruh cabang
di Indonesia.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Bank Mandiri keuntungan yang diperoleh
dalam menerapkan pembelajaran menggunakan e-learning adalah untuk
meminimalisir biaya yang dikeluarkan guna untuk pembelajaran atau pelatihan bagi
karyawan Bank yang jumlahnya tidak sedikit, selain itu penerapan pembelajaran e-
learning bersifat sangat cepat sehingga para karyawan dapat langsung mengakses
materi pembelajaran yang telah di kirim melalui e-learning tersebut.
Penerapan metode e-learning pada perusahaan yang telah disusun dengan baik
maka akan menghasilkan keuntungan tersendiri untuk perusahaan, hal tersebut
dikarenakan metode pembelajaran menggunakan e-learning dapat meningkatkan
skill karyawan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu keuntungan
pembelajaran menggunakan metode e-learning adalah perusahaan dapat
memastikan bahwa dokumentasi pembelajaran yang diberikan kepada karyawan
dapat disimpan dengan sistematis dan terinci.
Tujuan E-Learning
Pada era dimana teknologi dan informasi cepat berkembang, e-learning dibutuhkan
masyarakat pendidikan. Namun, e-learning bukan hanya sekedar teknologi yang
harus tersedia di sekolah-sekolah atau kampus-kampus. Dalam membangun e-
learning, instansi pendidikan tidak boleh hanya sekedar bertujuan untuk menyusul
ketertinggalan teknologi. Seperti yang dijelaskan oleh Cisco (2001) bahwa filosofis
sebenarnya tujuan pembangunan e-learning adalah sebagai berikut.
E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan,
pelatihan secara on-line.
E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai
belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajianterhadap buku
teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab
tantangan perkembangan globalisasi.
E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam
kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content
dan pengembangan teknologi pendidikan
Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat penyampai
dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada
gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Karakteristik E-Learning
Ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi agar suatu sistem dapat
dikategorikan sebagai e-learning, diantaranya sebagai berikut.
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan
sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif
mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks)
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana
saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan
hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat
di computer
Kekurangan E-Learning
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga
tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997),
antara lain.
Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam
proses belajar dan mengajar.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada
pendidikan.
Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
Tidak semua pelajaran menuntut siswa harus aktif sepenuhnya. Pelajaran
kuantitatif (matematika, fisika, kimia, dll) memerlukan bimbingan dari guru
secara langsung. Untuk pelajaran kantitatif tersebut pembelajaran tradisional
masih sangat dibutuhkan olehsiswa.
Pertanggungjawaban dari pelajaran yang diajarkan melalui metode e-learning
sulit dibuktikan karena pembelajaran tersebut berada di dunia maya, dimana di
dunia ini semua bisa dimanipulasi dengan mudah.
Penelitian dalam dunia e-learning pada umumnya lebih berfokus pada sisi bisnis,
ekonomis, dan teori pembelajaran dari e-learning, sementara jumlah penelitian
dalam bidang pengalaman pembelajaran oleh siswa masih minim. Meskipun
demikian, beberapa penelitian telah mempelajari pengalaman emosional siswa
dalam mengikuti e-learning, dan ternyata didapati bahwa cukup banyak siswa yang
merasa terasing dan terisolasi dalam dunia e-learning. Sebagai suatu proses
pembelajaran, e-learning pastilah terhubung dengan emosi. Hal tersebut akan
membuat pengembangan e-learning dan pengajaran di dalam e-learning dapat lebih
kaya dan otentik.
Frustasi
Dirasakan oleh semua responden. umumnya berkenaan dengan
masalah teknologi, proses administrasi, maupun desain dan struktur isi
website terhadap proses pembelajaran.
Ketakutan dan Kegelisahan
Dirasakan oleh hampir semua responden. umumnya diakibatkan oleh
kurangnya kontrol dalam sistem e-learning yang digunakan. karakteristik
internet yang anonymous juga menjadi salah satu penyebab.
Perasaan memalukan
Dirasakan oleh sebagian responden, dan yang menarik, semuanya
perempuan. disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa
ketidakmampuan mereka tersingkap ke partisipan lain.
Antusiasme
Para responden merasa antusias dalam pengalaman mereka dalam
mengikuti e-learning. penyebabnya antara lain: sangat terbantu dengan
adanya teknologi, adanya tool baru yang bisa digunakan, dapat
memperoleh ilmu dengan lebih luas dari berbagai koneksi yang ada.
Kebanggaan
Dirasakan oleh beberapa responden. disebabkan karena sifat e-
learning yang publik dan permanen.
Manajemen Situs Elearning (Romi Satria Wahono,2003)
Menyusun Agenda umum dan grand design ke depan. Lakukan pendataan dan
analisa matang terhadap “bidang apa” yang akan dikerjakan, “siapa pengguna”,
“siapa penulis”, dan “rencana jangka pendek dan panjang”. Melakukan survey
terhadap komunitas yang sama bidangnya dengan bidang yang akan dibuat
Kemudian buatlah prototipe dan mulai lakukan pendesainan awal situs.
2. Rancangan Instruksional
o Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan,
topik
yang relevan dan satuan kredit semester.
o Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status
pekerjaan, dsb-nya.
o Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang
diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
o Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut
kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit,
dsb-nya.
o State instructional objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun
berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
o Construct criterion test items. Penyusunan test ini dapat didasarkan dari
tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
o Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan
berdasarkan fasilitas yang ada.
3 Tahap Pengembangan
4. Pelaksanaan
https://animemangagameedu.blogspot.com/2011/12/kendala-dan-penerapan-e-
learning-dalam.html
https://edubisnis.net/manfaat-dan-the-power-of-e-learning-dalam-pelatihan-
karyawan/
https://www.kompasiana.com/kiki28621/5b4dfbc05a676f57431b00c2/penerapan-
konten-e-learning-pada-perusahaan?page=all
https://ordinaryhumansays.wordpress.com/2012/03/24/e-learning/
https://waldhemar.wordpress.com/2011/07/24/kegagalan-implementasi-e-learning-di-
perusahaan/
Referensi modul kuliah mata kuliah SIM yaitu: Putra, Yananto Mihadi. (2018).
"Pengenalan E-Learning". Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB -
Universitas Mercu Buana: Jakarta.