Anda di halaman 1dari 2

Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus besar sampel analitik

kategorikal tidak berpasangan. Adapun rumus besar sampel yang digunakan

adalah:

n1 =n2=¿ ¿

Keterangan :

n : Jumlah sampel

Zα : Deviat baku alpha

Zβ : Deviat baku beta

P2 : kadar gula darah terkontrol dengan pola makan yang cukup = 0,45.

Q2 : 1-0,45 = 0,54

P1-P2 : selisih minimal proporsi glukosa darah terkontrol yang patuh dan tidak

patuh sebesar 0,33.

P1 : P2 + 0.33 = 0,45 + 0,33 = 0,78

Q1 : 1 – P1 = 1 – 0,78 = 0.22

P : (P1+P2)/2 = (0,78 + 0,45)/2 = 0,615

Q : 1 – P = 1 – 0,615 = 0,385

Merujuk pada hasil penelitian tentang hubungan pola makan dan aktivitas

fisik dengan kadar glukosa darah penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan

di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, pasien dengan pola makan yang

cukup memiliki kadar glukosa darah yang terkontrol sebesar 45,8% sedangkan

pasien dengan pola makan kurang hanya 12,1% yang memiliki glukosa darah

terkontrol. Besar sampel yang diperlukan dengan kesalahan tipe I sebesar 5%,

kesalahan tipe II sebesar 10% menggunakan hipotesis dua arah adalah :


n1 =n2=¿ ¿

n1 =n2=¿ ¿

n1 =n2=21,6

Dengan demikian, besar sampel tiap kelompok adalah 22 orang, sehingga

sampel yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 44 orang

Anda mungkin juga menyukai