Anda di halaman 1dari 5

PETUNJUK PERUBAHAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PRODI D.

IV KEPERAWATAN

1. JUDUL:
a. Disederhanakan, misalnya
Studi Literatur Pengkajian Luka Kaki Diabetes

Studi Literatur Pengaruh Murottal Surah Al Fatihah terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
dan Tingkat Stress Pasien DM Tipe 2

b. Lokasi penelitian dihilangkan

2. BAB I PENDAHULUAN
a. Rumusan masalah berubah menjadi:
Pengkajian yang bagaimanakah yang dapat digunakan dalam menilai luka kaki diabetes?

Bagaimanakah rekomendasi penelitian mengenai pengaruh murottal surah Al Fatihah


terhadap penurunan kadar gula darah dan tingkat stress pasien Dm Tipe 2?

b. Tujuan penelitian berubah menjadi:


Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi pengkajian yang dapat
digunakan dalam menilai luka kaki diabetes

Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi rekomendasi pengaruh
murottal surah Al Fatihah terhadap Penurunan Kadar Gula Darah dan Tingkat Stress
Pasien DM Tipe 2

Jika dianggap perlu, tujuan penelitian masih dapat dirinci sampai ke tujuan khusus,
tergantung sejauh mana kedalaman studi literatur yang diinginkan peneliti

c. Keaslian penelitian dihilangkan

3. BAB II: TINJAUAN TEORITIS


Tidak ada perubahan

4. BAB III METODE PENELITIAN


a. Jenis penelitian: studi literatur
b. Sumber data: data sekunder
c. Sampel, populasi tidak perlu,diganti kriteria literatur
Misalnya:
Kriteria inklusi:
1. Artikel yang dipublikasikasikan pada periode 2010-2020
2. Dipublikasikan pada jurnal terakreditasi misalnya Sinta, scopus, doaj
3. Jumlah populasi dan sampel representatif
4. dst

Kriteria ekslusi

1. Artikel literature review


2. dst

d. Defenisi operasional tidak perlu

e. Metode pengumpulan data:


Pengambilan data dilakukan melalui studi pustaka dengan cara melakukan
penelusuran hasil publikasi ilmiah dengan rentang tahun 2010-2020 dengan
menggunakan database Google Scholar. Hasil penelusuran kemudian dianalisis dan
disimpulkan.

f. Kerangka konsep diganti kerangka pikir


Kerangka pikir merupakan buatan penulis sendiri yang disusun berdasarkan tinjauan
pustaka dan hasil penelitian yang relevan, serta harus bersifat analitis dan sistematis.

5. BAB IV:HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil
Studi literatur ini melalui penelusuran hasil publikasi ilmiah dengan rentang tahun 2010-
2018 dengan menggunakan database Google Scholar . Untuk data base Google Scholar
dengan menggunakan keyword diabetic foot ulcer “OR” diabetic wound “AND”
assessment “AND” valid “OR” reliable “AND” healing. Pada pencarian Google Scholar
dilakukan skrining tahun (2010-2018) dan menggunakan frase “diabetic foot ulcer
assessment”

Berdasarkan hasil pencarian literatur dari 48 artikel yag didapatkan, terdapat 7 artikel
yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian-penelitian tersebut mengidentifikasi penilaian
dan pengkajian luka kaki diabetes. Pengkajian luka kaki diabetes dapat dilakukan dengan
menggunakan sistem klasifikasi. Menurut Karthikesalingam et al (2010) terdapat
beberapa sistem klasifikasi untuk menilai luka kaki diabetes dan telah di uji validitasnya
antara lain University of Texas(UT), SAD score, Perfusion, Extent, Depth, Infection and
Sensation (PEDIS), Depth, Extent of bacterial colonization, Phase of healing and Associated
aetiology (DEPA), Diabetic Ulcer Severity Score (DUSS) , MAID dan Site, Ischemia,
Neuropathy, Bacterial, Infection, and Depth (SINBAD).
SINTESIS GRID

N Peneliti Tujuan Desain Respondent Pengumpula Hasil


o (tahun) Penelitian Penelitia n Data Penelitian
dan judul n
1 Arisandi et Tujuan: Kohort Responden Data Untuk uji
al., untuk Prospekti sebanyak 62 demografi validitas
( 2016)., mengevalua f orang dikumpulkan konkuren
Evaluation si validitas dengan : umur, jenis dievaluasi
of Validity konkuren, kriteria kelamin, korelasi DFUAS
of The validitas inklusi usia ≥ pekerjaan, dengan
New konstruk 20 tahun BMI, lama pengkajian
Diabetic dan validitas dan di menderita BWAT dan
Foot Ulcer prediktif diagnosa DM, jenis pengkajian
Assessmen dari DM tipe 2 terapi DM PUSH dan
t Scale in pengkajian dengan yang diperoleh hasil
Indonesia luka kaki gejala diperoleh, masing-masing
diabetik di hiperglikemi neuropati, r = 0,92 dan r =
Indonesia a dan hipertensi, 0,87. Demikian
glukosa ABI, TBI, juga dengan uji
plasma ≥ hasil GDS validitas
200 mg/dl. atau HbA1C konstruk
untuk dengan
mengetahui membandingka
kadar n pengkajian
glukosa DFUAS dengan
dalam darah. status luka
karakteristik kronik dengan
luka tes kruskal
diketahui wallis dan
dengan diperoleh nilai
mengkaji p < 0,001
lama sedangkan uji
menderita validitas
luka, status prediktif
luka (baru melihat akurasi
atau DFUAS dan
kambuh), diperoleh hasil
penyebab sensitifitas 89
luka dan %, spesifitas 71
lokasi luka. %, PPV 86 %
Luka kaki dan NPV 77 %.
diabetik DFUAS : AUC
dikaji 0,90 (95% CI :
dengan 0,81-0,99)
menggunaka BWAT : AUC
n pengkajian 0,89 (95 % CI :
DFUAS, 0,79-0,99)
BWAT dan PUSH : AUC
PUSH pada 0,97 (95 % CI ;
waktu yang 0,93-1).
bersamaan.
Progress
luka dikaji
dengan
DFUAS,
BWAT dan
PUSH serta
foto luka
sampai 4
minggu. Luka
dikaji tiap
minggu
sampai
sembuh atau
drop out.
2

b. Pembahasan
Isinya menjelaskan secara apa yang sudah dicantumkan di table sintesis GRID, disertai
komentar dari peneliti mengenai kekurangan dan kelebihan setiap artikel.
Contoh seperti di bawah ini:

Luka kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi dari penyakit DM (Alexiadou &
Doupis, 2012; Turns, 2011). Berbagai perbedaan kondisi perkembangan luka kaki diabetes
menyebabkan sulitnya menerapkan manajemen klinis secara umum atau pada suatu
populasi. Oleh karena itu, beberapa sistem penilaian atau klasifikasi dikembangkan untuk
membantu petugas kesehatan dalam menilai luka kaki diabetes yang bervariasi. Menurut
International Working Group of the Diabetic Foot (IWGDF) , tujuan dari sistem klasifikasi
ini adalah untuk memfasilitasi komunikasi antara petugas kesehatan, membantu
manajemen harian dan memberikan informasi tentang potensi penyembuhan luka
(Schaper, 2004).

Salah satu sistem klasifikasi yang biasa digunakan untuk mengkaji luka kaki diabetes
antara lain dengan menggunakan sistem klasifikasi PEDIS (Perfusion, Extent, Depth,
Infection and Sensation) yang diklasifikasikan menurut lima kategori yaitu perfusi, luas /
ukuran luka, kedalaman / kehilangan jaringan, infeksi dan sensasi (Schaper, 2004). Sistem
klasifikasi PEDIS memiliki kapasitas yang baik untuk mempredikisi hasil dari perawatan
luka namun sistem klasifikasi PEDIS tidak cukup secara komprehensif dan akurat untuk
menilai tingkat keparahan luka (Chuan et al., 2015). Selain itu juga ada sistem klasifikasi
luka yang dikenal dengan sistem Meggit-Wegner Classification untuk menilai kedalaman
luka dan adanya osteomielitis atau gangren. Pengkajian ini mulai dari grade 0 sampai
grade 5. Grade 0 jika tidak ada luka terbuka, grade 1 jika terdapat luka didaerah
superfisial, grade 2 jika luka lebih dalam dan mencapai tendon, tulang atau kapsul sendi,
grade 3 jika terjadi abses pada jaringan yang lebih dalam, osteomielitis dan biasanya
terdapat tanda-tanda infeksi seperti panas, kemerahan dan bengkak, grade 4 jika terjadi
gangren pada beberapa bagian kaki baik depan maupun belakang, gangrennya bisa basah
atau kering, kemudian grade 5 dimana terjadi gangren melibatkan seluruh kaki yang
memungkinkan terjadinya amputasi pada daerah bawah lutut (Wagner, 1981 ; Oyibo, S et
al., 2001).

Sistem klasifikasi Wagner baik untuk menilai kedalaman dan keparahan luka. Namun
sistem klasifikasi ini dianggap sangat sederhana karena kurang khusus mendeskripsikan
tentang kondisi luka kaki diabetes (Monteiro-Soares, Martins-Mendes, Vaz-Carneiro,
Sampaio, & DinisRibeiro, 2014). Meskipun sistem klasifikasi ini menilai kedalaman luka,
namun tidak menjelaskan secara rinci definisi ketebalan penuh atau parsial pada luka
(Bolton et al., 2004). Dst……………………………………………..

6. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Beberapa pengkajian luka telah dibuat untuk membantu perawat dalam memonitor
status dan kemajuan perkembangan penyembuhan luka kaki diabetes. Pengkajian dapat
dilakukan dengan menggunakan sistem klasifikasi maupun instrumen pengkajian luka
untuk memprediksi penyembuhan luka kaki diabetes. Dengan adanya pengkajian akan
memberikan informasi bagi perawat tentang kondisi luka kaki diabetes pasien sehingga
menjadi dasar bagi perawat dalam memberikan intervensi yang tepat.

b. Saran
1. Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan pengkajian luka
kaki diabetes disarankan untuk………………….dst
2. …………………………..

REKOMENDASI TIM PENYUSUN:

1. Jumlah sumber pustaka untuk studi literatur Prodi D.IV Keperawatan adalah 10-15 literatur
2. Sumber literature dapat berupa artikel asli yang dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi,
Laporan tahunan, buku, modul, dan tulisan ilmiah di Koran atau majalah ilmiah bereputasi
3. Jadwal ujian skripsi sesuai jadwal yang telah diinformasikan

Anda mungkin juga menyukai