Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL APPRAISAL

EVIDENCE-BASED MEDICINE
BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

BELLA BONITA
1102014057

Dosen Pembimbing:
DR.dr. Diniwati Mukhtar, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2017
SKENARIO

Seorang laki-laki berumur 32 tahun datang ke klinik dengan keluhan demam sejak seminggu
yang lalu, pasien mengeluhkan ia mengalami demam pada sore dan malam hari dan membaik
pada pagi hari, pasien juga mengeluhkan perutnya terasa kembung. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan bibir kering dan pecah-pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue),
ujung dan tepinya kemerahan. Hati dan limpa membesar disertai nyeri saat dilakukan perabaan.
Dokter menduga pasien mengalami penyakit tifoid. Untuk menegakkan diagnosis dokter
menyarankan pemeriksaan dengan kultur darah. Namun, pasien melihat diinternet ada
pemeriksaan lain yaitu TPTest dan menanyakan mana pemeriksaan yang lebih akurat.

PERTANYAAN

Apakah pemeriksaan TPTest lebih efektif dalam menegakkan diagnosis demam tifoid daripada
pemeriksaan kultur darah?

KOMPONEN PICO
P:Pasien laki-laki dengan dugaan demem tifoid
I : Pemeriksaan TPTest
C: Pemeriksaan kultur darah
O: TPTest lebih sensitive dari pemeriksaan kultur darah

TYPE OF QUESTION
Diagnostik

KATA KUNCI
Typhhoid AND TPTest AND Blood Cultures

PEMILIHAN SITUS
web.b.ebscohost.com

LIMITATION
3 tahun terakhir (2014-2017)

HASIL PENCARIAN
3 artikel

1. Comparison of the Performance of the TPTest, Tubex, Typhidot and Widal


Immunodiagnostic Assays and Blood Cultures in Detecting Patients with Typhoid
Fever in Bangladesh, Including Using a Bayesian Latent Class Modeling Approach.

2. A Meta-Analysis of Typhoid Diagnostic Accuracy Studies: A Recommendation to


Adopt a Standardized Composite Reference.

3. Typhoid fever in young children in Bangladesh: clinical findings, antibiotic


susceptibility pattern and immune responses.
ARTIKEL DIPILIH

Comparison of the Performance of the TPTest, Tubex, Typhidot and Widal Immunodiagnostic
Assays and Blood Cultures in Detecting Patients with Typhoid Fever in Bangladesh, Including
Using a Bayesian Latent Class Modeling Approach.

Telaan Artikel Diagnosis

Evaluasi dan Aplikasi Hasil Penelitian Uji Diagnostik

I. Apakah hasil penelitian valid?


A. Petunjuk Primer
1. Apakah terdapat perbandingan yang independen dan blind terhadap suatu
standar rujukan?
Ya, pada penelitian ini peneliti melakukan perbandingan beberapa uji
diagnostik yaitu TPTest, Tubex, Typhidot, Widal Imunodiasnostik Assays
dan Kultur Darah

2. Apakah sampel pasien mencakup spektrum penderita yang sesuai dengan


setting praktek klinis dimana uji diagnostik tersebut akan diaplikasikan?
Ya, pada penelitian ini terdapat 127 peserta, termasuk 92 orang yang diduga
mengalami demam enterik. Kriteria yang termasuk terduga demam enterik
adalah berusia 1-59 tahun, tidak hamil, demam;39° C selama 3-7 hari, dan
tidak didiagnosis penyakit lain. Peneliti juga menambahkan 20 kontrol sehat
yang juga tinggal di Dhaka, Bangladesh, yang termasuk daerah endemik
demam enterik, serta 15 peserta dengan demam non tifoid.
B. Petunjuk Sekunder
3. Apakah hasil tes yang sedang dievaluasi mempengaruhi keputusan untuk
menjalankan standar rujukan?
Ya, karena pada penilitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan TPTest
lebih sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis tifoid dibandingkan dengan
pemeriksaan lainnya.

4. Apakah metode untuk melaksanakan tes tersebut dideskripsikan cukup rinci


untuk dapat dilakukan replikasi?
Ya, dideskripsikan tatacara pemeriksaan TPTest dan kultur darah

Importance
5. Apakah likelihood rasio hasil tes atau data yang dibutuhkan untuk
penghitungannya ditampilkan?
Ya, pada jurnal ini data yang dibutuhkan untuk penghitungannya
ditampilkan
TPTest
Sensitivitas : 96.0%
Spesifitas : 96.6%
Likehood Ratio :
LR positif : sensitivitas : (1-spesifisitas) = 0,96 : (1-0.966) = 0,96 : 0,034 = 28,235
LR negative : (1-sensitivitas) : spesifisitas = (1-0,96) : 0,966 = 0,04 : 0,966 = 0,041

Kultur Darah
Sensitivitas : 51.8%
Spesifitas : 100%
Likehood Ratio :
LR positif : sensitivitas : (1-spesifisitas) = 0,518 : (1-1) = 0,518 : 0 = 0
LR negative : (1-sensitivitas) : spesifisitas = (1-0,518) : 1 = 0,482 : 1 = 0,482

Applicability
Apakah hasil penelitian tersebut membantu dalam tatalaksana pasien saya?
6. Apakah reprodusibilitas hasil tes dan interpretasinya sesuai pada setting
saya?
Ya, sesuai dengan hasil penelitian dapat menjadi pemeriksaan yang
menjanjikan karena lebih sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis tifoid
dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya
7. Apakah hasilnya dapat diaplikasikan untuk pasien saya?
Ya, dapat dilakukan namun pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan di rumah
sakit atau lab.
8. Apakah hasil tersebut akan mengubah tatalaksana saya?
Karena pemeriksaan lebih sensitif dan spesifik dapat menegakkan diagnosis
dan tatalaksana dapat dilakukan lebih akurat
9. Akankah pasien menjadi lebih baik dengan aplikasi hasil tes tersebut?
Ya, diagnosis dapat ditegakkan lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai