Anda di halaman 1dari 15

QUESTION AND ANSWER

DISKUSI TATALAKSANA DHF BERBASIS EBM


dr. Rizky Perdana, SpPD-KPTI, FINASIM

dr. Rizky Aditya Fardhani

1. Di era bpjs kita sangat sulit jika pasien febris h+0 ato h+1 untuk pemeriksaan
Ns1, kita hnya bs berpatokan dengam darah rutin dan pemeriksaan rumple
leed, jika didapatkan rumple leed postif dng daerah endemis tetapi darah blm
menunjukkan hemokonsentrasi, apakah pasien perlu rawat inap?
2. Dhf memiliki fase kritis yang dimana demam akan turun, bagaimana cara
penapisan selain dari pemeriksaan darag agar kita langsung aware bahwa itu
sedang fase kritis?

Jawab:

Jawab:

Demam berdarah dengue tersebar diwilayah Asia Tenggara, Pasifik barat dan Karibia
dimana Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah
tanah air.

Gambar 1. Distribusi infeksi virus dengue di dunia


Gambar 2. Kriteria WHO 2011 Demam Berdarah

Untuk menegakkan diagnose demam berdarah di daerah endemis, WHO (2011)


mengeluarkan panduan agar kita bisa menapis kemungkinan mana yang demam
berdarah dan mana yang tidak melalui pendekatan klinis dan laboratorium yang
dibagi menjadi 4 derajat. Adapun kelemahan penegakkan diagnose Berdasarkan
pendekatan WHO ini tidak akurat karena tidak bisa diukur sensitifitas, spesifisitas,
nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatifnya. Sehingga pendekatan diagnose
demam berdarah Berdasarkan kriteria WHO tidak bisa dipakai untuk memberikan
keputusan klinik. Kriteria WHO hanya untuk menyaring ada tidaknya suatu
komunitas dengan endemis kemungkinan terkena demam berdarah atau tidak
melalui klasifikasi derajat 1 sampai 4. Oleh sebab itulah kriteria WHO hanya dipakai
pada PUSKESMAS sebagai skrinning sehingga hasil akhirnya adalah keputusannya
berupa kebijakan untuk kepentingan public health bukan clinical decision. Sehingga
bila hasil skrinning di Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama menurut
kriteria WHO suspek demam berdarah (telah memenuhi derajat I atau II, III atau
IV) maka sebelum memutuskan apakah kasus suspek demam berdarah tersebut
mau dirawat inap atau tidak harus diuji lagi dengan melakukan pemeriksaan
seromarker darah dalam hal ini NS1 test. Pemeriksaan seromarker darah dengan
NS1 tes punya akurasi karena ada informasi sensitifitas, dan spesifisitas alat
diagnostik yang dikeluarkan oleh pabrik melalui uji klinik.
Kembali ke pertanyaan diatas kita hnya bs berpatokan dengam darah rutin dan
pemeriksaan rumple leed, jika didapatkan rumple leed postif dng daerah endemis
tetapi darah blm menunjukkan hemokonsentrasi, apakah pasien perlu rawat inap ?
Bilamana tidak diperiksa NS1 maka kasus tersebut sangat mengambang dan belum
tentu diagnosanya pasti demam berdarah sehingga kemungkinan diagnosa nya bisa
saja demam chikung atau infeksi hanta virus atau bahkan Zika virus.

Gambar 3. Informasi Akurasi NS1 tes Merk Platelia

Jawaban 2. Dhf memiliki fase kritis yang dimana demam akan turun, bagaimana
cara penapisan selain dari pemeriksaan darag agar kita langsung aware bahwa itu
sedang fase kritis?

Fase kritis pada demam berdarah adalah hari ke-5 sampai 7 yang sesuai dengan
kriteria WHO (derajat 1,2,3 atau 4). Kita harus melakukan uji diagnostik terhadap
kecurigaan fase kritis demam berdarah tersebut dengan pemeriksaan seromarker
darah NS1 tes ditambah IgM dan IgG dengue. Kenapa demikian ? karena keputusan
klinik fase kritis demam berdarah adalah perawatan di HCU atau ICU bukan di
bangsal biasa rumah sakit atau Puskesmas rawat inap.
Dr. Mudasyir

Kapan indikasi untuk tranfusi trombosit pada pasien DHF dok? Terima kasih

Indikasi transfusi trombosit atau FFP (plasma beku segar) adalah

1. Jika jelas diagnose demam berdarahnya (seromarker positif), trombosit


dibawah 100.000 dengan klinis ada pendarahan masif (epistaksis, melena,
hematemesis, hemaptoe, menstruasi, lebam2)
2. Jika jelas diagnose demam berdarahnya (seromarker positif), trombosit
dibawah 15.000 walaupun tanpa pendarahan

dr. Hengki exsar aritama

1. Selamat malam dok,


Kapan diberikan transfusi trombosit pada anak balita dengan diagnosis DHF?
2. Berapa target nilai AT nya?
3. Lalu selain terapi cairan yang diberikan, adakah saran terapi lain agar terjadi
peningkatan trombosit?
Jawab:
-Pastikan dulu diagnose nya dengan seromarker
-Bila trombosit dibawah 100.000 dan klinis belum ada pendarahan sebaiknya
dipasang 2 line IVFD dimana line pertama cairan kristaloid dan kedua koloid.
4. Pada kasus OFH III/IV (dewasa dan anak2) apakah penegakan diagnosis
yang dilakukan?
Jawab :
Demam berdarah grade III dan IV itu menurut kriteria WHO sehingga harus
diuji lagi dengan seromarker (NS1 atau IgM dan IgG) untuk menegakkan
diagnose pasti agar dapat ditentukan keputusan klinik apa yang dapat kita
lakukan. Keputusan klinik hanya dilakukan bila alat diagnostiknya mempunyai
nilai sensitifitas dan spesifisitas saja.
5. NS1 masih akurat tidak dok? atau AT/HMT saja?
Jawab:
Uji diagnostik NS1 mempunyai nilai sensitifitas dan spesifitas sehingga nilai
akurasinya diketahui, contoh alat diagnostik NS1 merk Platelia mempunyai TP
= 150. TN = 84, FP = 7, FN = 62.
Rumus Akurasi = (TP + TN) / (TP+TN+FN+FP)=(150+ 84) / (150+84+7+62)
= 0,77 atau akurasi alat diagnostik sebesar 77%
6. Bisakah kasus DBD di diagnosis banding Leptospirosis? Kriterianya apa saja
dok yang penting dalam menyingkirkan DD nya?
Jawaban
Semua kasus demam berdarah bisa mempunyai diagnosa banding apa saja
dengan kriteria WHO atau bukan, namun untuk menentukan keputusan klinik
nya (rehidrasi cairan, obat atau transfuse atau ICU) maka diagnosa demam
berdarah atau bukan tetaplah dengan pemeriksaan seromarker darah (NS1,
IgM dan IgG).

dr.Aditya Hudiansyah

1. Mengenai paradigma patogenesis ttg DHF yg dihubungkan dengan reaksi


hipersensitivitas tipe 3, apakah boleh pasien DHF diberikan steroid?
Jawab
Pemberian steroid sangat tergantung dengan kondisi klinisnya, karena semua
data EBM ada yang pro dan kontra. Bilamana klinisnya terdapat tanda
inflamasi atau infeksinya lebih kuat akibat badai sitokin bisa saja diberikan.
Penggunaan steroid disarankan hanya satu hari saja.
2. Dosis efektif-nya berapa ya dok dan mulai hari ke berapa efektif diberikan?
Jawaban
Dosis steroid untuk kebutuhan satu hari (misal dexametason 2 x 1 ampul)

Dr. Nelli nur indah sari

Dhf dan steroid bolehkah?

Frincia rante allo

Menurut pengantar materi yang diberikan, pemeriksaan ns-1 berdasarkan


tingkat probabilitas, berarti tidak melihat dari keluhan demam hari ke berapa
nya ya dok? Saya pernah membaca jurnal ketika koas, dimana pemeriksaan
ns-1 akan memberikan hasil yang akurat bila dilakukan periksaan pada
demam hari 1-3. Mohon pencerahannya dok

Jawaban

Uji diagnosis adalah predictor (alat untuk menegakkan) diagnosis. Sebagai suatu
hasil, permulaan evaluasinya tidak dapat membedakan antara akurat diagnosis yang
tepat untuk suatu kelainan target dengan hal-hal yang menyimpang pada awal
peneerapan diagnosis pada pasien. Indikator yang terbaik untuk akurasi tes
diagnosis pada keadaan ini adalah hasil akurasi yang serupa bila alat uji diagnostik
dilakukan evaluasi untuk kedua kalinya.

Bukti yang valid menunjukkan kemampuan dari suatu alat uji diagnostik dapat
membedakan pasien yang mempunyai kelainan spesifik secara akurat terhadap
pasien yang tidak mempunyai kelainan. Suatu alat untuk uji diagnostik harus
mempunyai informasi nilai sensitivitas, spesifisitas, prediksi positif, prediksi negative
dan rasio likelihood. Untuk kebutuhan skrining penyakit dalam kesehatan
masyarakat, penilaian sensitivitas alat uji diagnostik sudah cukup terpenuhi. Artinya
makin tinggi nilai sensitivitas suatu alat uji diagnostik makin baik untuk menyaring
ada atau tidak penyakit yang muncul di komunitas. Sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan dokter di rumah sakit terhadap kepastian diagnosa suatu penyakit,
penilaian spesifisitas suatu alat uji diagnostik lah yang menjadi dasar pertimbangan
pemilihan. Makin tinggi nilai spesifisitas suatu alat uji diagnostik makin baik dalam
penentuan kepastian diagnosa suatu penyakit.

Tidak berlebihan bila seorang dokter menolak suatu diagnosa pasti yang
hanya ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja tanpa ada
pemeriksaan penunjang. Diagnosa yang pasti ditegakkan hanya dari alat uji
diagnostik yang mempunyai analisis sensitifitas. Suatu alat uji diagnostik yang tidak
ada analisis sensitifitas nya hanya menghasilkan diagnosa sementara yang harus
dibuktikan lagi sebelum melahirkan keputusan klinik yang final.

Analisis sensitifitas suatu alat uji diagnostik mengandung makna probabilitas


terhadap kepastian, dalam hal ini penyakit. Dalam memastikan apakah betul atau
tidak diagnosa suatu penyakit, diperlukan alat uji diagnostik. Makin banyak alat uji
diagnostik yang dipakai untuk kepastian diagnosa makin baik dan jelas arah
penyakitnya yang bermakna makin tinggi probabilitasnya.

Dengan demikian pemilihan kriteria WHO untuk skrinning penyakit demam


berdarah di komunitas seperti PUSKESMAS bisa dilakukan dalam menentukan
diagnosa sementara demam berdarah. Sehingga dapat dilakukan tindakan
pertolongan pertama untuk mengurangi keparahan penyakit demam berdarahnya.
Artinya yang bisa diberikan tindakan medis untuk diagnosa sementara demam
berdarah pada pelayanan dasar hanya derajat pertama saja. Sedangkan kalau
dicurigai demam berdarah derajat kedua berdasarkan kriteria WHO harus dievaluasi
lagi dengan memilih alat uji diagnostik seromarker agar tidak salah intervensi dalam
memilih tindakan medis yang diputuskan. Pemilihan alat uji diagnostik lanjutan
untuk menetapkan diagnosa pasti suatu demam berdarah adalah dengue blot (NS1,
IgM dengue dan IgG dengue) yang mempunyai analisis sensitifitas. Uji diagnostik
dengue blot mempunyai spesifisitas yang tinggi. Dianjurkan agar memilih nilai
spesifisitas minimal 85% untuk memastikan diagnosa demam berdarah dengue.

dr. Idah wido sari nawangsih

Kenapa pada kasus dhf terutama anak2 teombosit cepat sekali turun dan
cepat sekali ke DSS?

Arsy Prestica Rosadi

1. Kriteria dbd yang terakhir 2011 ya dok? Setau saya 2009, yg dengan Warning
sign dan tanpa warning sign. Kalau boleh, bisa tolong share konsensus dbd
yang 2011 dok
Jawaban ada di gambar 2 diatas
2. Seberapa penting kita menggunakan hitung-hitungan yang telah dijelaskan di
ebook dbd itu dok? Karna untuk penanganan di igd rasanya sangat menyita
waktu untuk melakukan perhitungan tersebut
Jawaban
Hitungan itu hanya untuk membuktikan pentingnya evaluasi kriteria WHO
dengan tambahan pemeriksaan seromarker dengue (NS1, IgM dan IgG)
Berdasarkan nilai EBM secara kuantitatif
Hitungan kuantitas EBM telah membuktikan bahwa kriteria WHO tidak bisa
menegakkan diagnosa pasti demam berdarah.
Hitungan kuantitas EBM telah memberikan seberapa besar peluang kepastian
demam berdarah dibandingkan peluang diagnosa demam berdarah
Berdasarkan kriteria WHO

3. Apakah pasien dengan rumpeled (+) bisa langsung jadi indikasi rawat dok?
Mengingat jika harus menunggu hasil lab trombosit darah harus menunggu
sekitar 2 jam
Tidak bisa. Peluang kejadian demam berdarah amat sangat kecil hanya
Berdasarkan proporsi tes rumpeled. Proporsi kejadian demam berdarah
Berdasarkan kriteria WHO harus diuji lagi dengan pemeriksaan seromarker
dengue. Karena kelemahan kriteria WHO tidak ada informasi nilai sensitifitas
dan spesifisitasnya sehingga tidak bisa kita hitung seberapa besar nilai
akurasi dari kriteria WHO tersebut dalam menegakkan diagnosa demam
berdarah
Dr.Tien Muliawati Abadi

Assalamualaikum dok,.. Sy mau bertanya, dalam memutuskan kan memberi


perawatan pasien DHF, dirawat inap atau dipulangkan saja, jika di tempat kami
hanya ada pemeriksaan darah lengkap, bagaimana dok?

Jawab

Wa alaikumsalam dr. Tien

Untuk menentukan keputusan klinis apakah pasien kriteria DHF menurut WHO
dirawat inap atau dipulangkan tidak bisa tidak cukup hanya dengan pemeriksaan
darah lengkap saja, harus dibuktikan lagi apakah sudah betul kasusnya itu demam
berdarah dengue dengan uji diagnostik yang mempunyai akurasi dengan melihat
informasi nilai sensitifitas dan spesifisitas alat diagnostik tersebut.

Mari kit baca kasus dibawah ini

Apakah pasien demam berdarah ini memerlukan perawatan di bangsal ?

Tn Fulan, 22 tahun, datang ke praktek pribadi dengan demam hari ke-3.


Berdasarkan perhitungan skor DBD (menurut kriteria WHO 2011) adalah 50%
termasuk derajat 2 (grade 2). Setelah dilakukan pemeriksaan NS1 ternyata negatif
(NS1 dari merk Platelia). Dari literatur jurnal diketahui bahwa NS1 merk Platelia
mempunyai LR(+) adalah 9,2 dan LR(-) adalah 0,3.

Jawab:
Bila NS1 hasilnya negatif, maka kita pilih LR (-) nya 0,3, maka pretest odds nya =
p/(1-p)= 0,5/(1-0,5) = 1/1. Posttest odds = pretest odds x LR = 1/1 x 0,3 = 0,3/1.
Ini artinya odds in favor 0,3, sedangkan odds against nya adalah 1. Setelah kita
hitung nilai posttest probablitynya, didapat : 0,3/ (0,3+1) = 0,3/1,3=0,23= 23%.

Dengan demikian, nilai 23% itu, kemungkinan diagnosa demam berdarah kecil, Jadi
pasien tersebut tidak perlu dirawat inapkan.

Bagaimana jika hasil NS1 nya positif ???

Bila NS1 hasilnya positif, maka kita pilih LR (+) nya 9,2 maka pretest odds nya =
p/(1-p)= 0,5/(1-0,5) = 1/1. Posttest odds = pretest odds x LR = 1/1 x 9,2 = 9,2/1.
Ini artinya odds in favor 9,2 sedangkan odds against nya adalah 1. Setelah kita
hitung nilai posttest probablitynya, didapat : 9,2/ (9,2+1) = 9,2/10,2= 0,9 = 90 %.

Dengan demikian, nilai 90% itu, besar kemungkinan diagnosanya adalah demam
berdarah, sehingga pasien tersebut sangat memerlukan perawatan di bangsal.

Sumber
Kriteria WHO 2011
1. WHO (2011). Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue
and Dengue Haemorrhagic Fever. P.26

Nilai LR dari test NS1 (Platelia) adalah :


2. Osorio, Meleny,Bonelo, Villar,Parra. Comparison of the diagnostic accuracy of
commercial NS1-based diagnostic tests for early dengue infection. Virology Journal
2010, 7:361

dr. Toton Suryotono, SpPD

Apa guideline terkini yang digunakan? Pada guideline WHO 2012 istilah DHF tak lagi
digunakan, yang digunakan Dengue.

Kriteria WHO tentang demam berdarah dengue hanya sebatas skrinning public
health di PUSKESMAS atau Faskes atau bahkan private doctor.

Di rumah sakit, diagnose demam berdarah dengue harus dibuktikan dengan


pemeriksaan seromarker dengue yang mempunyai nilai spesifisitas minimal 85%.

dr. Hendro Gunawan

1. Bagaimana mendiagnosis DHF tanpa pemeriksaan lab di Puskesmas yg tidak


ada lab nya?
Jawab
Pemilihan kriteria WHO untuk skrinning penyakit demam berdarah di
komunitas seperti PUSKESMAS bisa dilakukan dalam menentukan diagnosa
sementara demam berdarah. Sehingga dapat dilakukan tindakan pertolongan
pertama untuk mengurangi keparahan penyakit demam berdarahnya. Artinya
yang bisa diberikan tindakan medis untuk diagnosa sementara demam
berdarah pada pelayanan dasar hanya derajat pertama saja. Sedangkan kalau
dicurigai demam berdarah derajat kedua berdasarkan kriteria WHO harus
dievaluasi lagi dengan memilih alat uji diagnostik seromarker agar tidak salah
intervensi dalam memilih tindakan medis yang diputuskan.

2. Bagaimana Cara hitung tetesan terapi cairan pada DHF?


Bila ada kasus demam dengan pemeriksaan seromarker positif dengue (NS1)
dan hasil trombosit antara 100.000 150.000, tanpa ada klinis pendarahan
masif bisa kita berikan cairan intravena kristaloid seperti asering 40 tetes per
menit.
3. Apa yang dilakukan saat sudah di terapi cairan ternyata pasien bukan DHF?
Jawab
Kalau dicurigai demam berdarah derajat kedua berdasarkan kriteria WHO
harus dievaluasi lagi dengan memilih alat uji diagnostik seromarker agar tidak
salah intervensi dalam memilih tindakan medis yang diputuskan

4. Komplikasi dan tatalaksana komplikasi akibat efek terapi cairan yg overload?


Jawab
Komplikasi akibat cairan overload akan meningkat jika ada faktor resiko
seperti
1. Usia lanjut
2. DM
3. Hipertensi
4. Kardiomegali
5. Gagal ginjal
6. Efusi Pleura

Diatasi faktor resiko nya sebelum diberikan cairan untuk meminimalkan


kejadian overloading cairan seperti gagal jantung.
Untuk pemberian cairan pada pasien demam berdarah dengan faktor
resiko harus dilakukan di ruangan ICU dan tersedianya fasilitas ruang
hemodialise

dr. Meilani Ayu Lestari

1. Pada faskes 1 yang tidak memiliki pemeriksaan NS1, apa yang mesti kami
lakukan, apakah dengan hanya dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
serial darah bisa ditegakkan DBD?
Jawab
Pemilihan kriteria WHO untuk skrinning penyakit demam berdarah di
komunitas seperti PUSKESMAS bisa dilakukan dalam menentukan diagnosa
sementara demam berdarah. Sehingga dapat dilakukan tindakan pertolongan
pertama untuk mengurangi keparahan penyakit demam berdarahnya. Artinya
yang bisa diberikan tindakan medis untuk diagnosa sementara demam
berdarah pada pelayanan dasar hanya derajat pertama saja. Sedangkan kalau
dicurigai demam berdarah derajat kedua berdasarkan kriteria WHO harus
dievaluasi lagi dengan memilih alat uji diagnostik seromarker agar tidak salah
intervensi dalam memilih tindakan medis yang diputuskan

2. Dengan pemeriksaan serial darah, yang paling penting untuk dketahui apakah
hanya trombositopenianya? atau dengan HT-nya?
Jawab
Jika tidak dibuktikan dengan pemeriksaan seromarker sama saja dianggap
hasil NS1 nya negatif, sehingga peluang kemungkinan kasusnya demam
berdarah dengue 23% hanya berdasarkan trombositopenia saja

3. Penegakan diagnosa paling akurat untuk DBD dengan NS1 atau serial darah
rutin?
Yang punya nilai akurat adalah NS1 (merk platelia) sebesar 77%

dr. Leoandri Fahlefi

1. Apa kriteria rawat inap pasien infeksi virus dengue dan kriteria
pemulangannya ("sudah sembuh") dok?
Jawab
Jika sudah ditegakkan diagnose pastinya dengan seromarker positif dengue
maka penurunan trombosit disertai dengan klinis demam dan perdarahan
massif adalah kriteria seleksi rawat inap. Demikian sebaliknya, jika hari ke 5-7
hasil seromarker NS1 negatif, IgM positif dengan klinis membaik sudah tidak
demam dan trombosit naik 3x, pasien sudah bisa pulang

2. Apakah ada data EBMnya dok pasien pasca infeksi dengeu ("sudah sembuh")
beresiko tinggi mengalami perdarahan spontan (mis, perdarahan otak,
saluran cerna dll) dikemudian hari dok, jika ad tindakan preventif ap yg bsa
dilakukan dok?
Jawab
Bila pasien demam berdarah dengue yang positif seromarkernya, mengalami
infeksi sekunder thd varian lainnya (misal infeksi primernya akibat virus
dengue tipe DEN1 lalu infeksi sekundernya virus dengue tipe DEN2) punya
resiko mengalami pendarahan massif

dr. Anti Mangi Mangampa

Untuk memastikan diagnosa dhf atau tidak adl dengan pemeriksaan


seromarker kan ya. Jika di tempat praktek kita tdk bisa memeriksa NS1 dan
IgM IgG. Bagaimana memutuskan tindakan terapinya?
Jawab
Jika diagnose nya saja tidak pasti maka lakukan saja tindakan pertolongan
pertama yang universal seperti pasang cairan infus dan jika pasiennya
demam dengan trombositopenia maka keputusan yang terbaik buat pasien
adalah dirujuk ke rumah sakit yg minimal mempunyai ruangan ICU
dr Ade Darmawan

Bagaimana efektivitas vaksin dengue?


Vaksin dengue masih dilakukan uji klinik terhadap berbagai tipe prototipenya
Maksudnya, jika pasien pernah mengalami demam berdarah dengue dari tipe DEN1
diberikan vaksin dengue dari DEN2 akan menyebabkan perburukkan klinis akibat
reaksi silang.
Idealnya tersedia vaksin dengue yang berasal dari virus tipe DEN1, DEN2, DEN3 dan
DEN4
Lalu sebelum diberikan pada orang sehat sebaiknya dilakukan pemeriksaan serologi
antibodinya terlebih dahulu apakah antibodinya itu spesifik untuk DEN1 atau DEN2
atau DEN3 atau DEN4 ?

Muhammad Hamzah Asadullah

1. Apakah meminum jus jambu memang berpengaruh terhadap peningkatan


trombosit?
Jawab
Jus jambu hanya bersifat seperti cairan koloid di dalam darah, maka semua
jus buah pun sama fungsinya seperti cairan koloid sehingga pengaruhnya
sebagai keseimbangan tekanan hidrostatik dan intravaskuler untuk
mengurangi kebocoran plasma dan secara tidak langsung tidak menurunkan
trombosit dengan cepat
2. Apakah penggunaan diuretik pada fase penyembuhan saat plasma leakage
mulai kembali ke intravaskular diperlukan?

dr Miserichia

Kalo buat pasien-pasien dengan CHF atau CKD, terus kena DHF gimana terapinya
dok?
Di ruangan ICCU

dr Benny

1. Bagaimana terapi cairan pada kondisi comorbid cth dhf+dm atau chf
2. Bagaimana dengan terapi tmbhn pemberiaan ekstrak jambu merah cth psidii?
dr. Mohammad badrus sholeh

Saya praktek di klinik rawat inap mohon saran utk penegakan diagnosisnya?

(posisi klinik yg lumayan jauh dr RS dok 1-2 jam jika rujuk RS kadang masyarakat
lbh memilih dklinik drpd drujuk dan utk pemeriksaan dklinik hanya DL Utk Mlihat
trombosit tanpa ad pemeriksaan serologi)

Untuk keperluan klinis sebaiknya diagnose pasti hanya dengan pemeriksaan


seromarker dengue. Keperluan klinis yang dimaksud adalah rehidrasi cairan koloid
atau kristaloid, transfuse darah atau ruang ICU.

Ruang rawat biasa hanya dapat memberikan pertolongan pertama saja terhadap
pasien yang diduga mengalami demam berdarah dengue berdasarkan kriteria WHO,
selanjutnya pertolongan kedua dirujuk saja.

Dr. Ellysabet dian

Saya pernah dapat pasien waktu koas dengan riwayat demam tidak jelas datang
sudah dengan penurunan kesadaran dan ketika di cek trombosit turun. Nah
bagaimana bila terjadi kasus dengan penurunan kesadaran, hasil lab penurunan
trombosit tapi riwayat demam ataupun klinis DHF tidak jelas?

Jawab

Segera konfirmasi dengan pemeriksaan seromarker dengue (NS1, IgM dan IgG
dengue) mengingat ada riwayat demam, penurunan kesadaran dan trombositopenia

dr. Zahrotun nisa'

1. Pada hari keberapa steroid efektif diberikan pada pasien dhf?


Jawab
Sangat tergantung sama klinis pasiennya, jika hari pertama suhunya tinggi,
berikan segera steroidnya, jika klinisnya tenang maka tidak perlu diberikan
steroid
2. Hal-hal yg perlu diwaspadai dan diawasi pada pasien dhf pada fase kritis?
Jawab
Yang menjadi perhatian adalah kejadian koma dan pendarahan masif

3. Kapan pasien dhf sudah diperbolehkan rawat jalan?

Jawab
Jika sudah ditegakkan diagnose pastinya dengan seromarker positif dengue
maka penurunan trombosit disertai dengan klinis demam dan perdarahan
massif adalah kriteria seleksi rawat inap. Demikian sebaliknya, jika hari ke 5-7
hasil seromarker NS1 negatif, IgM positif dengan klinis membaik sudah tidak
demam dan trombosit naik 3x, pasien sudah bisa pulang

dr. Rizky Aditya Fardhani

Sebagai dokter bangsal, misalnya pasien dhf grade 2 dengan warning signs, kriteria
pulang pasiennya apa saja ya dok?

Konfirmasi dulu apakah betul DHF grade 2 dengan warning signs itu adalah demam
berdarah dengue ? Jika sudah ditegakkan diagnose pastinya dengan seromarker
positif dengue maka penurunan trombosit disertai dengan klinis demam dan
perdarahan massif adalah kriteria seleksi rawat inap. Demikian sebaliknya, jika hari
ke 5-7 hasil seromarker NS1 negatif, IgM positif dengan klinis membaik sudah tidak
demam dan trombosit naik 3x, pasien sudah bisa pulang

dr furi ainun khikmah

Pada kasus dhf dimana hemokonsentrasi sudah teratasi tetapi pasien tetap memiliki
angka trombosit yang rendah apakah bisa kita berikan steroid injeksi untuk
meningkatkan trombositnya? Jika bisa berapa dosisnya?

Jika sudah pasti diagnosanya demam berdarah dengue dengan uji diagnostic
seromarker, maka indikasi pemberian steroid bukan untuk meningkatkan
trombositnya melainkan mengurangi reaksi inflamasi yang hebat seperti suhu tubuh
yang tinggi dengan injeksi dexametason 2 x 1 ampul cukup satu hari untuk
memutuskan proses badai sitokin nya.

dr. Meilani Ayu Lestari

1. Sy prnh mdptkn kasus rjukan saat koas dri sejawat diPKM.. Pasien anak sktr umur
5th, dtg sdh dg klinis DSS.. stlh diusut, sblmny diPKM dperiksakn NS1 olh sjwt,tyta
hasilnya (-), dan krna keluhannya hya demam n KUny bagus,pasien dipulgkn dg
edukasi..(sy lupa detailny saat pmeriksaan NS1,hri demam kbrpa).
Dokter Sp.A sy prnh myampaikan, bahwa jgn trllu brpatokan dg pmeriksaan NS1 atw
lab yg lain krna bs saja tjdi "ksalahan"..yg mesti kita obati n phatikan sbgai seorg
dokter adl klinis dri pasien.. dbbrpa kasus..srg kami temui,dmna labny tdk mnunjukn
kearh dhf..tp klinis mgarh ksna..n stlh diobservasi..tyta benerr mgrh ke DHF..n tjdi
kbocorn plasma..

Komentar saya: jika tidak dilakukan pemeriksaan seromarker dengue maka


keputusan klinik yang kita lakukan tidak Berdasarkan EBM, seperti biasnya kejadian
kebocoran plasma dengan kelainan darah

2. Pd bayi umur 4bln..demam hari ke-4, petekie (+), pmeriksaan NS1 n lab tdk dpt
dlakukan. apkh bs kita DD dg DHF? apkh perlu drjuk utk dlkukn pmeriksan lab?
(note.pkm perbatasan,dmna utk smpe keRS tipe C perlj wktu tempuh 3-4jam)

3. DHF disebbkn olh virus dengue yg diperantarai olh nyamuk aedes


aegepty..apakah ad tempt utk pemberian antibiotik pada pasien DHF yg dirawat
inap? sperti antibiotik inj cefotaxim/ceftriaxone? jika ada, bs tlog djelaskn utk apa?
Krna sering sy temui sejak koas,dokter2 senior sp.A atw Sp.PD memberikan
Antibiotik injeksi pd pasien DHF yg drawat.

Jika hasil lab ditemukan juga seromarker demam thypoid seperti widal maka bisa
saja diberikan antibiotika sesuai klinisnya. Di daerah endemis malaria, ada
tempatnya pemberian antibiotika mengingat peran antimikroba bisa mengurangi
plasmodium (doksisiklin).

3. Pada pasien dg DHF, sering disarankan utk mgkonsumsi jus/minuman jambu


biji.. Sbrpa efektif khasiat jambu biji utk pderita DHF? pemberian Psidii pd
penderita DHF dg trombositopenia,apkh ad tempt
Jawab
Jus buah buahan diharapkan berperan sebagai cairan koloid yang secara tidak
langsung mencegah penurunan trombosit akibat kebocoran plasma dan
bukan meningkatkan trombosit

Anda mungkin juga menyukai